Sirahan, Cluwak, Pati: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Cosmetic changes |
Wagino Bot (bicara | kontrib) k →Peemerintahan: Bot: Menambah referensi, removed stub tag |
||
(17 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 6:
|nama dati2 =Pati
|kecamatan =Cluwak
|kode pos =59157
|nama pemimpin =
|luas =291.589 Ha
|penduduk =3176
Baris 13 ⟶ 14:
'''Sirahan''' adalah [[desa]] di [[kecamatan]] [[Cluwak, Pati|Cluwak]], [[Kabupaten Pati|Pati]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]].
Desa Sirahan terletak di wilayah perbatasan [[Kabupaten Pati]] - [[Kabupaten Jepara]]. Dikenal sebagai pusat pendidikan keagamaan. Terbukti dengan adanya pondok - pondok pesantren dan Madrasah Terpadu Perguruan Islam Darul Falah.
== Sejarah ==
Baris 19 ⟶ 20:
=== Awal Sirahan ===
Sareman, kepala desa Sirahan pertama adalah pemenang sayembara membongkar batu besar yang menghalangi penyempurnaan pembangunan irigasi yang diselenggarakan pemerintah [[Belanda]] yang merencanakan saluran irigasi mencapai wilayah Tayu, maka
Hanya berbekal makanan buah pace, Sareman mampu menggempur batu-batu yang sebelumnya tidak mempan diledakkan dengan dinamit. Akhirnya batu itu berhasil disingkirkan dan bendungan pun pindah ke lokasi yang lebih tinggi. Sungai itu diberi nama “Kali Kontrak” berasal dari kata “kontrak” dengan Belanda dan pemenangnya memperoleh hadiah tujuh turunan bebas pajak.
Kisah tentang bebas pajak itu ada dua versi, yaitu yang bebas pajak hanya keturunan Mbah Sareman,
=== Putri China ===
Pemerintahan Desa Sirahan terjadi pada masa kejayaan Mataram dibawah Raja ke-3, [[Sultan Agung]]. Mataram pada masa itu memiliki wilayah kekuasaan meliputi
Karena jasanya dalam perang Mataram di Batavia itu, Sareman
=== Akhir masa penjajahan ===
Kepala Desa Sirahan terakhir yang mengalami masa penjajahan adalah Singo Guno. Tugas utama Kepala Desa adalah menarik pajak yang berlangsung setiap hari Rabu. Setiap Desa pada masa itu memiliki brankas besi penyimpan uang
Menjelang akhir masa jabatan Singo Guno, penduduk Sirahan mengalami penderitaan akibat penjajahan [[Jepang]]. Dibandingkan Belanda, pemerintahan Jepang lebih kejam. Mereka menguras habis bahan makanan sehingga penduduk kelaparan.
=== Zaman kemerdekaan ===
Ketika Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya [[17 Agustus]] [[1945]], sistem pemerintahan desa mengalami perombakan. Pemerintahan Singo Guno berakhir pada tahun itu juga.
Pemilihan Kepala Desa pertama pada zaman kemerdekaan diselenggarakan di halaman SR-Mojo (kini SDN Sirahan 01) dan diikuti lima calon. Yaitu
Sistem pemerintahan berjalan secara tradisional. Kepala Desa tidak pernah berpidato
▲Sistem pemerintahan berjalan secara tradisional. Kepala Desa tidak pernah berpidato dihadapan masyarakatnya. Namun, penghormatan masyarakat terhadap Kepala Desanya masih tinggi.
== Peemerintahan ==
Dalam catatan sejarah desa, Kepala Desa Sirahan yang pertama bernama Sareman sekitar
* '''Sareman''' ( 1643 -
* '''Sakiyo''' ( ……. -1832 )
* '''Singodiwiryo''' ( 1833 - …….)
* '''Sapar''' ( ……. - 1897)
* '''Suyadi'''
* '''Kromo Sapar''' (1899 -1925)
* '''Singo Guno''' (1925 -1945)
* '''Sariman''' (1945 -1969)
* '''H Imam Muslim''' (1976 -1984)
* '''H Fuad Zainuri''' (1985 - 2007) – 22 tahun
* '''
''Catatan'': Pada tahun 1969 - 1975 adalah pemerintahan
▲''Catatan'': Pada tahun 1969 - 1975 adalah pemerintahan karteker oleh H. Ali Ridlo merangkap Carik/Sekretaris Desa
{{Cluwak, Pati}}
{{Authority control}}
|