Koentjaraningrat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Thesillent (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler pranala ke halaman disambiguasi
Syah7 (bicara | kontrib)
 
(4 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 21:
}}
 
'''[[Profesor|Prof.]] [[doktor|Dr.]] [[Honoris Causa|H.C.]] [[Kanjeng Pangeran Haryo|KPH.]] Koentjaraningrat''' ({{lahirmati|[[Sleman]]|15|6|1923|[[Jakarta]]|23|3|1999}}) adalah seorang [[antropolog]] yang berperan besar dalam mendeskripsikan sejarah dan kebudayaan [[Indonesia]]. Atas jasanya, ia diberi penghargaan sebagai Bapak Antropologi Indonesia oleh [[LBI|Lingkar Budaya Indonesia]] (LBI).<ref>[https://www.beritasatu.com/news/325236/linggar-budaya-indonesia-beri-penghargaan-pada-koentjaraningrat= Beritasatu.com: lingkar budaya indonesia beri penghargaan pada koentjaraningrat]</ref>
 
== Riwayat Hidup<ref>{{Cite web|title=Tentang Koentjaraningrat, Suhu Antropologi Indonesia|url=https://www.indhie.com/kisah/tentang-koentjaraningrat-suhu-antropologi-indonesia/|website=indhie|language=en-US|access-date=2021-10-25}}</ref><ref>{{Cite web|title=Apa dan Siapa - KOENTJARANINGRAT|url=https://ahmad.web.id/sites/apa_dan_siapa_tempo/profil/K/20030623-61-K_1.html|website=ahmad.web.id|access-date=2021-10-25|archive-date=2020-10-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20201001222615/http://ahmad.web.id/sites/apa_dan_siapa_tempo/profil/K/20030623-61-K_1.html|dead-url=yes}}</ref> ==
Ayahnya R.M.Ng. EmawanEmmawan Brotokoesomo, adalah seorang [[pamong praja]] di lingkungan [[Pakualaman]]. Ibunya, R.A. Pratisi Tirtotenojo, sering diundang sebagai penerjemah bahasa [[Belanda]] oleh keluarga [[Paku Alam]]. Walaupun anak tunggal, didikan ala [[Belanda]] yang diterapkan ibunya membuatnya menjadi pribadi yang disiplin dan mandiri sejak kecil.
 
Karena anak seorang bangsawan, pada saat usianya 8 tahun ia boleh bersekolah di ''[[Europeesche Lagere School]]'' (setingkat sekolah dasar yang sebetulnya hanya diperuntukkan bagi anak-anak Belanda). Pada masa-masa itu, ia sering menghabiskan waktunya untuk bermain di lingkungan keraton. Kedekatannya dengan lingkup keraton yang kental dengan seni dan kebudayaan Jawa itu, sedikit banyak mempengaruhi pembentukan kepribadiannya sebagai seorang antropolog di kemudian hari.
Baris 42:
Salah satu bukunya yang menjadi pusat pembelajaran para mahasiswanya adalah Koentjaraningrat dan Antropologi Indonesia, yang diterbitkan pada tahun 1963. Dalam buku itu, diceritakan kegiatan Prof Dr Koentjaraningrat dalam menimba ilmu. Juga di dalamnya, dia menjadi tokoh pusat dalam perkembangan antropologi.
 
Berbagai penghargaan telah dianugerahkan padanya atas pengabdiannya dalam pengembangan ilmu antropologi. Di antaranya, penghargaan ilmiah gelar doctor honoris causa dari [[Universitas Utrecht]], [[197]]6 dan [[Fukuoka Asian Cultural Price]] pada tahun [[1995]]. Pak Koen juga mendapatMendapat penghargaan [[Satyalancana Dwidya Sistha]] dari Menhankam RI (1968 dan 1981). Pak Koent juga menerima gelar kebangsawanan Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) dari Sri Paduka [[Pakualam VIII]] pada [[1990]] di [[Kadipaten Pakualaman]], [[Daerah Istimewa Yogyakarta]]
 
== Akhir hayat ==
Baris 119:
* ''Masalah Kesukubangsaan dan Integrasi Nasional, 1993. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia
* ''Irian Jaya: Membangun Masyarakat Majemuk. 1994. Jakarta: Djambatan
 
== Tanda Kehormatan ==
*{{Flag|Indonesia}} :
**[[File:Bintang Jasa Utama Ribbon.png|70px]] [[Bintang Jasa Utama]] (11 Agustus 1994)<ref>{{cite book |title=Daftar WNI yang Menerima Anugerah Bintang Jasa Tahun 1964 - 2003|url=https://cdn.setneg.go.id/_multimedia/document/20180910/44364-Bintang_Jasa_tahun_1964-2003.pdf|access-date=25 Februari 2022}}</ref>
 
== Pranala luar ==