Elisabet: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Sab'atun (bicara | kontrib)
Tradisi Islam: Menambahkan istilah Arab
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(2 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 7:
|death_place = (mungkin Hebron)
|feast_day = 5 November(Gereja Katolik Roma, Lutheran)<br>5 September (Gereja Ortodoks Timur, Anglikan)
|venerated_in= [[Gereja Katolik Roma]]<br>[[Gereja Ortodoks Timur]]<br>[[Gereja Ortodoks Oriental]]<br>[[Gereja Anglikan]]<br>[[Gereja Lutheran]]<br>[[Islam]]
|image = Champaigne visitation.jpg
|imagesize = 250px
Baris 26:
Peristiwa kunjungan Maria kepada Elisabet inilah yang banyak dimaknai dalam kehidupan iman orang [[Kristen]] dan [[Katolik]].<ref name="Kanisius"/> Sebab waktu Maria berkunjung, Yohanes yang saat itu masih dalam kandungan Elisabeth melonjak kegirangan. Dan hal ini dimaknai karena Yohanes telah mengetahui kedatangan Yesus yang ada dalam kandungan Maria.<ref name="Kanisius"/> Yohanes Pembaptis merespon kehadiran Yesus yang harus ia persiapkan jalan-Nya untuk berkarya di dunia dalam rangka menyelamatkan manusia.<ref name="Kanisius"/> Dari sinilah, Yohanes Pembaptis mempersiapkan pekerjaan Yesus yang disebut [[Mesias]], dengan mengentaskan orang [[Yahudi]] yang saat itu penuh dengan kemunafikan dan jauh dari Tuhan.<ref name="Kanisius"/> Selain itu Salam yang diucapkan oleh Elisabet kepada Maria menjadi salah satu dasar Salam Maria dalam tradisi Katolik.<ref name="Kanisius"/> Hal ini berdasarkan teori Santo [[Ambrosius]] pada Abad IV, Uskup Agung dari [[Milan]], [[Itali]].<ref name="Kanisius">{{id}}''Inspirasi Batin 2007'' Yogyakarta: Kanisius, 2007</ref> Salam Elisabet yang diucapkan kepada Maria ini menenangkan hati Maria, dan hal ini ditafsirkan sebagai kerendahan hati Elisabet, sebabagai hamba Allah yang telah terpilih.<ref name="Setiawati"/>
{{cquote|Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana.|||Lukas 1:42-45}}
==Tradisi [[Islam]]==
Dalam Islam, ''Ilyasyiba'' ([[Bahasa Arab|Arab]]: إِلْيَشِبَع ''Ilyasyiba'' disebut juga dengan nama ''Asy-ya'' , ''Asyba'' atau ''Lisya'' ) diyakini sebagai nama istri [[Zakariyya|Nabi Zakariyya AS]]. Ia juga merupakan saudari [[Anna|Hannah]] yang menjadi istri seorang pemuka [[Bani Israil]], [[Imran]]. Diceritakan hingga umur tua, Nabi Zakariyya dan Alishabath belum juga dikaruniai keturunan. Padahal sejak usia muda mereka telah mendambakan seorang putra yang kelak dapat melanjutkan dakwah membimbing umatnya dari kesesatan. Karena itulah keinginan mereka untuk mendapatkan keturunan tetap berkobar.
 
Karena kesungguhan dalam berdoa dan niat mereka yang mulia, maka [[Allah (Islam)|Allah]] kemudian mengabulkan keinginan mereka. Allah mengutus [[Malaikat Jibril]] untuk mengabarkan kabar gembira kepada mereka bahwa mereka akan segera mempunyai anak yang bernama [[Yahya]] yang akan diangkat menjadi nabi dan rasul juga. Saat itu, Nabi Zakariyya sedang shalat di mihrabnya. Mula-mula Nabi Zakariyya ragu akan kabar gembira itu.
 
"Bagaimana bisa aku yang sudah berusia lanjut dan istri mandul dapat mempunyai seorang anak?" tanya Nabi Zakariyya. Allah kemudian menjelaskan bahwa Dia Maha Kuasa. Sebagai tanda kebenaran kabar gembira ini, Allah memberi isyarat kehamilan istrinya pada Nabi Zakariyya, yaitu bahwa beliau tidak akan bisa bercakap-cakap dengan manusia selama 3 hari dan hanya bisa memakai [[bahasa isyarat]]. Dan selama itu pula beliau harus banyak berzikir dan bertasbih setiap [[pagi]] dan [[Matahari terbenam|petang]].
 
== Referensi ==
Baris 34 ⟶ 40:
* [[Yohanes Pembaptis]]
* [[Zakharia (imam)]]
* Bagian [[Alkitab]] yang berkaitan: [[Injil Lukas]],
* [[Lukas 1]].
* [[Zakariyya|Nabi Zakariyya AS]]
* [[Imran]]
 
== Pranala luar ==