Estetika feminis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Putynara (bicara | kontrib)
membuat artikel baru
Diahasy (bicara | kontrib)
 
(3 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 5:
Wawasan yang muncul dari penelitian feminis ini mempunyai implikasi praktis: Analisis terhadap kerangka historis dan konseptual yang menentukan estetika dan filosofi seni mempunyai implikasi bagi laki-laki sebagai seniman yang berpengaruh dibandingkan perempuan. Teori-teori filosofis yang diadopsi oleh kaum feminis mempunyai pengaruh besar pada bidang-bidang penting interpretasi seni dan budaya populer, bahkan pada perkembangan kontemporer dalam praktik seni. Estetika feminis mengejar pertanyaan dan kritik yang mencakup nilai-nilai dasar [[filsafat]], mengkaji konsep-konsep yang seringkali tidak berhubungan langsung dengan laki-laki dan perempuan, namun hierarkinya dipenuhi makna gender.<ref name=":0">{{Cite book|last=Korsmeyer|first=Carolyn|last2=Weiser|first2=Peg Brand|date=2021|url=https://plato.stanford.edu/archives/win2021/entries/feminism-aesthetics/|title=Feminist Aesthetics|publisher=Metaphysics Research Lab, Stanford University|editor-last=Zalta|editor-first=Edward N.|edition=Winter 2021|access-date=2023-11-25|url-status=live}}</ref>
 
== Seni : Sejarah ==
Awal munculnya perspektif feminis dalam estetika pada tahun 1970-an dari gabungan perspektif aktivis politik dan kritik terhadap tradisi filosofis dan sejarah seni dalam dunia seni rupa [[Seni kontemporer|kontemporer]]. Mereka berkembang seiring dengan perdebatan postmodern tentang budaya dan masyarakat yang terjadi di berbagai bidang ilmu sosial dan [[humaniora]].
 
Objek sejarah terkaya kritik feminis terhadap filsafat seni adalah konsep  [[seni rupa]], yang mengacu pada seni yang diciptakan terutama untuk tujuan kenikmatan estetika. Hal ini pada dasarnya mencakup lukisan, musik, [[sastra]], dan patung, namun tidak termasuk seni dan kerajinan, seni populer, dan hiburan. Terkait erat dengan konsep seni rupa adalah gagasan  kejeniusan kreatif para senimannya, yang seringkali diyakini memiliki visi unik yang diungkapkan dalam karya seninya.
 
Istilah ''seni'' belum tentu merupakan singkatan dari seni rupa. Kata [[Yunani]] yang di terjemahkanditerjemahkan sebagai "seni" adalah teknik, dan istilah ini paling tepat diterjemahkan  sebagai "teknik" dalam arti luas, yang membedakan antara hasil usaha manusia dan benda-benda alam. Jenis tekniknya adalah mimesis atau peniruan, yaitu reproduksi penampilan suatu benda atau pengungkapan suatu gagasan dalam suatu cerita atau [[drama]].
 
Diskusi filosofis paling awal tentang seni dalam tradisi Yunani terjadi di [[Plato]] Republik. Republik adalah eksplorasi yang diperluas terhadap hakikat keadilan di mana [[Sokrates|Socrates]] dan teman-temannya membayangkan sebuah masyarakat ideal yang secara ketat menyensor dan mengontrol bentuk-bentuk seni seperti [[teater]], musik, lukisan, dan patung. Menyukai pencarian ilmu filosofis untuk mendapatkan bentuk-bentuk kesenangan mimesis melibatkan hierarki nilai yang menempatkan dunia bentuk-bentuk ideal yang abadi, abstrak, dan intelektual di atas dunia objek fisik yang bersifat sementara, spesifik, dan indrawi. Hirarki ini mendukung [[dualisme]] antara pikiran dan tubuh yang erat kaitannya dengan asimetri gender dan menjadi bahan kritik mendasar  pada awal perkembangan perspektif feminis dalam filsafat. Para filsuf feminis memusatkan perhatian pada konsep-konsep tertentu yang muncul dalam kombinasi "biner" seperti pria dan wanita.
Baris 22:
== Referensi ==
<references />
 
[[Kategori:Gender]]
[[Kategori:Konsep estetika]]
[[Kategori:Seni dan budaya tahun 1970-an]]
[[Kategori:Seni rupa]]