Ashikaga Yoshiteru: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
 
(2 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 38:
== Tata kelola ==
[[Berkas:Ashikaga yoshiteru2.jpg|jmpl|Potret resmi Yoshiteru]]
Dikelilingi oleh ''[[daimyō]]s'' yang hanya ingin menggunakan otoritas syogun untuk kebaikan mereka sendiri, Yoshiteru masih berhasil menegaskan kembali otoritas shōgun dengan diplomasi aktif yang diperluas ke setiap bagian Jepang. Dengan mencoba menegosiasikan perdamaian antara daimyō terkenal seperti [[Takeda Shingen]] dan [[Uesugi Kenshin]], Shimazu Takahisa, [[Ōtomo Sōrin|Ōtomo Yoshishige]], [[Mōri Motonari]], dan Amago Haruhisa, otoritas syogun kembali diakui oleh berbagai daimyō. Kekurangan sumber daya, Yoshiteru tetap melihat peluang untuk memberikan kanji "輝" pada berbagai samurai seperti [[Mori Terumoto|Mōri Terumoto]] untuk menjadi sesuatu yang dekat dengan seorang ayah baptis. Yoshiteru sangat dihormati karena tindakannya dan banyak peneliti menganggapnya sebagai shagun terakhir yang efektif untuk memegang jabatan itu. [[Oda Nobunaga]] dan [[Uesugi Kenshin]] termasuk di antara banyak daimyō dan samurai yang melakukan perjalanan ke Kyoto untuk memberi penghormatan kepada shōgun.{{butuh rujukan}}
 
== Akhir pemerintahan ==
Pada tahun 1564, Nagayoshi meninggal karena sakit dan Yoshiteru melihat kesempatan untuk merebut kembali otoritas shōgun. Namun, Matsunaga Danjo Hisahide dan tiga anggota dewan Miyoshi, Miyoshi Triumvirs, yang ingin memerintah sama seperti Nagayoshi, bersedia untuk melakukan apa saja untuk menghapus Yoshiteru dari kekuatan dan membuat Ashikaga Yoshihide sebagai boneka ''shōgun''.{{butuh rujukan}}
 
Pada tahun 1565, Matsunaga Danjo Hisahide dan Miyoshi Yoshitsugu mengepung kumpulan bangunan (yang nantinya akan menjadi [[Istana Nijo|Istana Nijō]]) tempat tinggal Yoshiteru. Tanpa bantuan yang datang tepat waktu dari daimyō yang bisa mendukungnya, Yoshiteru dan beberapa pasukan di bawahnya dikuasai Miyoshi.{{butuh rujukan}}
 
Misionaris yesuit Pastor Luís Fróis, dalam bukunya tentang penggulingan Ashikaga Yoshiteru, menulis tentang hubungan cinta seksual yang kuat antara Yoshiteru dan pengawalnya, Odachidono. Hubungan cinta homoseksual seperti itu sangat umum di dunia samurai, di mana hubungan antara ksatria dan pengawal mereka diresapi dengan idealisme di mana romansa dan keberanian dalam pertempuran terkait erat. Menurut Pastor Fróis, pengawal shōgun, Odachidono, "bertempur dengan gagah berani dan dengan semangat pemberani sehingga semua pemberontak mulai berteriak bahwa dia tidak boleh dibunuh, tetapi bahwa dia harus hidup. Meskipun demikian, melihat tuannya mati, dan percaya itu adalah aib besar untuk bertahan hidup, pemuda itu membuang pedangnya, dan menarik keluar belatinya, dia memotong tenggorokannya dan kemudian perutnya. Akhirnya dia bunuh diri dengan berbaring telentang dengan belati di perutnya."<ref>{{Cite book|title=The Origins and Role of Same-Sex Relations in Human Societies|url=https://archive.org/details/originsrolesames00neil_077|last=Neill|first=James|publisher=McFarland & Company, Inc., Publishers|year=2009|isbn=978-0-7864-3513-5|location=USA|pages=[https://archive.org/details/originsrolesames00neil_077/page/n287 279]}}</ref>
 
Tiga tahun berlalu sebelum sepupunya Ashikaga Yoshihide menjadi shōgun keempat belas.{{butuh rujukan}}
 
== Peninggalan ==
Karena kekuatan batinnya dan keterampilan katana yang dikenalnya telah dipraktekkan secara teratur, Yoshiteru disebut "Kengo shōgun" (剣豪将軍) dan lebih dekat menjadi samurai dan panglima perang daripada shōgun apa pun sejak [[Ashikaga Takauji]]. Salah satu instruktur pedangnya adalah Tsukahara Bokuden, pendiri Kashima Shintō-ryu.<ref>Ichiro Watanabe, ''Tsukahara Bokuden'' in Shogakukan, ''[//en.wiki-indonesia.club/wiki/Encyclopedia_Nipponica Encyclopedia Nipponica]''. (in Japanese) [https://kotobank.jp/word/%E5%A1%9A%E5%8E%9F%E5%8D%9C%E4%BC%9D-99062]</ref> Pemerintahannya sangat dipuji, tetapi telah terbunuh terlepas dari usahanya yang benar-benar menghancurkan sedikit pengakuan dan otoritas yang dibangun Yoshiteru.{{butuh rujukan}}
 
[[Waka (puisi)|Waka]] Yoshiteru dikatakan telah meninggalkan pada kematiannya menunjukkan sejauh mana aspirasinya dibandingkan dengan batas-batas prestasi.{{butuh rujukan}}
{| class="wikitable"
![[Kanji]]