Maringgai, Labuhan Maringgai, Lampung Timur: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Wagino Bot (bicara | kontrib) k →Sejarah Desa Maringgai: Bot: Menambah referensi, removed stub tag |
||
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 6:
|nama dati2 =Lampung Timur
|kecamatan =Labuhan Maringgai
|
|luas =... km²
|penduduk =... jiwa
Baris 17:
== Sejarah Desa Maringgai ==
[[Keratuan Melinting|Keratuan melinting]] di pekirakan berdiri pada awal abad ke 15.Jadi asal mula keratuan melinting itu berasal dari [[Keratuan Pugung]]. [[Ratu]] di [[Lampung]] ada empat, yang pertama yaitu dipuncak [[Kota Kotabumi|Kota Bumi]], [[Keratuan Pugung]] di [[Situs Purbakala Pugung Raharjo|Taman Purbakala]] tepatnya di [[Sekampung Udik, Lampung Timur|Pugung Raharjo]], secara arkeologi memang ada istana sekitar 2,5 hektar lokasinya. Setelah munccul penyebaran [[agama islam]] di [[Lampung]] yang dibawa oleh Sultan Banten pada waktu itu.
Ratu pertama di Pugung adalah Ratu Galuh, lalu dia mempunyai anak yaitu Minak Sang Bramo Sakti. Sang Bramo Sakti punya anak yaitu Minak Rio Puhang Temenggung Kali Ratu. Pada masa ini dalam buku di tulis dia bersama keluarga kaulanya pindah ke srikulo kalau sekarang ini namanya Negara Saka. Pada zama Tumuggung kali Ratu ini ia punya anak 2. Yang tua Depati Lebu Kaca, dan yang kedua Minak Rio Jalang. Depati Lebu Kaca mempunyai anak perempuan namanya Puteri Kandang Rarang dan Minak Rio Jalang mempunyai anak namanya puteri sinarr alam.
Baris 27:
Setelah minak kejala ratu dan minak kejalabidin menghadap sultan maulana yusuf di pusiba agung, dia meminta bukti dari mereka berdua, kalau benar mereka berdua anak pamannya. Lalu minak kejala ratu dan minak kejala bidin memperlihatkan cincin yang dipakai mereka kepada sultan banten.Cincin itu adalah Emas kawin ibu mereka yang di bawa oleh bapak mereka dari banten sewaku ditugaskan Sultan Maulana Hasanudin menyebarkan agama islam di Lampung.
Setelah Sultan Maulana Yusuf memeriksa Cincin yang diperlihatkan mereka berdua,Sultan Maulan Yusuf menegaskan bahwa mereka benar anak pamanya dan berarti
Di Labuhan maringgai pusatnya diperintah Kejala Bidin yang di sebut ketratuan melinting, diperintah gejala bidin yang di sebut keratuan melinting, sebagian lagi yaitu daerah kuripan kalianda dipimpin oleh kejala ratu yang di sebut keratuan melinting atau ratu berdarah putih.
Baris 38:
{{Authority control}}
|