Meliau Hilir, Meliau, Sanggau: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kerajaan meliau |
Wagino Bot (bicara | kontrib) |
||
(5 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{wikify}}
{{noref}}
{{Desa|nama=Meliau Hilir|provinsi=Kalimantan Barat|dati2=Kabupaten|nama dati2=Sanggau|kecamatan=Meliau|kode pos=78572}}
Mengenai sejarah Kepemimpinan Desa Meliau Hilir Raja pertama kerajaan Meliau adalah Pangeran Mancar, putra ketiga Brawijaya dari kerajaan Majapahit. Bersama dengan saudara-saudaranya, Pangeran Mancar meninggalkan kerajaan Tanjungpura yang sering terlibat peperangan menuju daerah pedalaman Kalimantan.▼
'''Meliau Hilir''' adalah sebuah desa di [[Meliau, Sanggau|Kecamatan Meliau]], [[Kabupaten Sanggau]], [[Kalimantan Barat]], [[Indonesia]].
== Sejarah ==
Menurut Staatsblad van Nederlandisch Indië tahun 1849, wilayah ini termasuk dalam wester-afdeeling berdasarkan ''Bêsluit van den Minister van Staat, Gouverneur-Generaal van Nederlandsch-Indie'',Pada 1866, Pangeran Adipati Mangku Negara, panembahan kerajaan Meliau mengundurkan diri. Atas bantuan Belanda, putra mahkota yang pergi merantau tanpa diketahui keberadaannya, diketemukan di Minahasa, Sulawesi Utara. Ia telah memeluk agama Kristen dan menjadi pedagang. Atas bujukan Belanda, putra mahkota kembali ke Meliau pada 1869 dan dinobatkan sebagai raja dengan gelar Ratu Anum Paku Negara. Ratu Anum Paku Negara kemudian kembali ke agama Islam serta mendirikan keraton dan pendopo dari kayu dengan arsitektur yang indah di zamannya.▼
▲Mengenai sejarah Kepemimpinan Desa Meliau Hilir Raja pertama kerajaan Meliau adalah Pangeran Mancar, putra ketiga Brawijaya dari kerajaan Majapahit. Bersama dengan saudara-saudaranya, Pangeran Mancar meninggalkan kerajaan Tanjungpura yang sering terlibat peperangan menuju daerah pedalaman Kalimantan.
▲
{{Meliau, Sanggau}}
|