Lia Eden: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Bot5958 (bicara | kontrib)
k Perbarui referensi situs berita Indonesia
Serigala Sumatera (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 15:
| occupation =
}}
'''Lia Aminuddin''' atau yang terlahir dengan nama '''Sjamsuriati Gustaman''' dan kemudian dikenal sebagai '''Lia Eden''' ({{lahirmati|[[Makassar]]|21|08|1947|[[Jakarta]]|9|4|2021}}) adalah wanita yang mengaku telah mendapat wahyu dari malaikat [[Jibril]] untuk mendakwahkan sebuah aliran kepercayaan baru melanjutkan ajaran 3 [[Agama SamawiAbrahamik]]: [[Yudaisme]], [[Kekristenan]], dan [[Islam]], dan menyatukan dengan agama-agama besar lainnya termasuk [[Buddhisme]], [[Jainisme]], dan [[Hindu]] di [[Indonesia]].
 
Lia Eden mendirikan sebuah jemaat yang disebut [[Salamullah]] untuk menyebarluaskan ajarannya. Dia secara kontroversial mengaku sebagai titisan [[Bunda Maria]] dan ditugaskan Jibril untuk mengabarkan kedatangan [[Yesus Kristus]] ke muka bumi. Dia juga menubuatkan beberapa ramalan yang sensasional. Hal ini mengundang reaksi selama momentum ''trending'', terutama dari [[Majelis Ulama Indonesia]] (MUI). MUI memfatwakan Lia Eden menyebarkan aliran sesat dan melarang perkumpulan Salamullah pada bulan [[Desember]] [[1997]]. Dia melontarkan kritikannya tentang kesewenangan ulama MUI yang diasosiasikan dalam sebuah sabda Jibril yang disebut "Undang-undang Jibril" (''Gabriel's edict''). Akibatnya dia ditahan atas tuduhan penistaan agama.<ref>{{Cite book|last=Makin|first=Al|date=2016|url=https://www.worldcat.org/oclc/959278042|title=Challenging Islamic orthodoxy : accounts of Lia Eden and other prophets in Indonesia|location=[Cham] Switzerland|isbn=978-3-319-38978-3|oclc=959278042}}</ref>
Baris 38:
Pada bulan [[Desember]] 1997, [[Majelis Ulama Indonesia]] (MUI) telah melarang perkumpulan Salamullah karena ajarannya dianggap telah menyelewengkan kebenaran mengenai ajaran Islam. Kelompok ini lalu membalas balik dengan mengeluarkan "Undang-undang Jibril" (''Gabriel's edict'') yang mengutuk MUI karena menganggap MUI berlaku tidak adil dan telah menghakimi mereka dengan sewenang-wenang.
 
Kelompok ini juga terkenal karena serangannya terhadap kepercayaan masyarakat [[Jawa]], mengenai mitos [[Nyi Roro Kidul]] yang didewakan sebagai Ratu Laut Selatan.<ref name="nasional.tempo.co_LiaEdendanPerja">{{Cite news|last=Persada|first=Syailendra|date=|title=Lia Eden dan Perjalanan Hidupnya|url=https://nasional.tempo.co/read/1451395/lia-eden-dan-perjalanan-hidupnya/full&view=ok|work=[[Tempo.co]]|language=id|trans-title=|archiveurl=|archivedate=|accessdate={{date|2021-04-11}}|quote=|url-status=live}}{{Pranala mati|date=November 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Pada tahun [[2000]], Salamullah diresmikan oleh pengikut-pengikutnya sebagai nama kelompok. Kelompok ini mengakui bahwa [[Muhammad|Nabi Muhammad SAW]] adalah nabi yang terakhir tetapi juga mempercayai bahwa pembawa kepercayaan yang lain seperti [[Buddha Gautama]], [[Yesus Kristus]], dan [[Kwan Im]], dewi pembawa rahmat yang dipercaya orang Kong Hu Cu, akan muncul kembali di dunia.
 
Sejak [[2003]], kelompok Salamullah memegang kepercayaan bahwa setiap agama adalah benar. Kelompok yang diketuai Lia Eden ini yang kemudian berubah nama yang kini dikenal sebagai Kaum Eden.
 
== Meninggal ==
Lia meninggal pada 9 April 2021. Kabar ini disampaikan oleh Kabar Sejuk (Serikat Jurnalis untuk Keberagaman) pada 11 April 2021 dan dikonfirmasi oleh Komunitas Eden melalui surat yang dirilis lewat laman resminya dua hari kemudian.<ref name="nasional.tempo.co_LiaEdenMeningga">{{Cite news |title=Lia Eden Meninggal |trans-title= |last=Persada |first=Syailendra |work=[[Tempo.co]] |date= |accessdate={{date|2021-04-11}} |url=https://nasional.tempo.co/read/1451376/lia-eden-meninggal/full&view=ok |language=id |quote=Lia Aminudin atau lebih dikenal sebagai Lia Eden meninggal pada Jumat, 9 April 2021. Hal ini dikabarkan oleh akun Instagram Kabar Sejuk (Serikat Jurnalis untuk Keberagaman) pada Ahad, 11 April 2021. |archivedate= |archiveurl= |url-status=live }}{{Pranala mati|date=November 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref>{{Cite web|last=Eden|first=Komunitas|date=2021-04-13|title=Press Release: Kewafatan Paduka Bunda Lia Eden|url=https://komunitaseden.com/2021/04/13/press-release-kewafatan-paduka-bunda/|website=Komunitas Eden|language=en|access-date=2021-04-13}}</ref>
 
== Lihat pula ==
Baris 51:
{{reflist}}
 
=== Bacaan lanjutan ===
* {{Cite web |title=Lia treads a hazardous path from dried flower arrangement to Eden |trans-title= |author= |work=Religion News Blog |date= |accessdate={{date|2021-04-11}} |url=https://www.religionnewsblog.com/13158/Lia-treads-a-hazardous-path-from-dried-flower-arrangement-to-Eden |language=en |quote= |archivedate= |archiveurl= |url-status=live}}