Kevindra Prianto Soemantri: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Adelia NZ (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Adelia NZ (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(76 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox person
{{peacock}}
|name = Kevindra Prianto Soemantri
'''Kevindra Prianto Soemantri''' ({{lahirmati|Jakarta|13|5|1993}}) merupakan seorang penulis kuliner di Indonesia. Pria ini adalah salah satu jebolan dari acara ajang pencarian bakat memasak dari salah satu saluran TV swasta, Masterchef Indonesia pada tahun 2011. Dia menjadi peserta termuda saat itu. Sejak kecil Kevin belajar memasak secara otodidak. Ibunya mengajari bagaimana mengolah masakan rumahan, sedang sang ayah mengajari cara memasak makanan Barat. Perpaduan antara masakan Manado dan Jawa Tengah, sehingga membentuk lidahnya gemar pada makanan pedas.
|image =
|imagesize =
|caption =
|birth_date = {{birth date and age|1993|5|13}}
|birth_place = [[Jakarta]], [[Indonesia]]
|birthname =
|othername = Kevindra Soemantri<br>Kevindra Prianto
|deathdate =
|deathplace =
|nationality =
|residence =
|yearsactive = [[2011]]–sekarang
|occupation =
|education = Jakarta Culinary Center (2011–2013)
|spouse =
|family =
|children =
|parents =
|influences =
|influenced =
|website =
|twitter =
}}
'''Kevindra Prianto Soemantri''' ({{lahirmati|[[Jakarta]]|13|5|1993}}) adalah seorang praktisi dan penulis kuliner berkebangsaan [[Indonesia]].<ref>{{Cite web|title=Info>> Kevindra Prianto - siapabilang.com|url=https://siapabilang.com/penulis-kevindra-prianto/|website=siapabilang.com|language=id|access-date=2021-06-05}}</ref> Ia mulai dikenal publik saat mengikuti dan menempati posisi kesepuluh dalam kompetisi [[MasterChef Indonesia (musim 1)|MasterChef Indonesia musim pertama]].
 
== Latar belakang ==
Meskipun sempat bercita-cita menjadi seorang ''chef'', dengan mengenyam pendidikan di sekolah khusus kuliner. Setelahnya, ia magang di Il Ristorante, Bvlgari Hotel, di Bali. Dia hobi membaca informasi tentang kuliner dari berbagai negara. Seperti majalah Bon Appetit, Food and Wine, laman The New York Times, hingga buku-buku kuliner mancanegara. Dia memberikan salah satu contoh, yaitu buku Gastropolis: Food and New York City yang berisi tentang sejarah kota New York, Amerika Serikat, melalui perkembangan kulinernya. Mengapa Oyster Bar booming, apa pengaruh migran Italia, dikemas dengan menarik sehingga membentuk wajah kuliner New York sekarang ini. Setelah Kevin melihat buku-buku kuliner di negara tetangga, seperti Singapura dan Bangkok, yang terdapat jauh lebih banyak. Ia beranggapan bahwa di Indonesia sendiri masih banyak terpaku dengan resep yang ada padahal terdapat aneka ragam makanan yang ada di dalam negeri.
 
'''Kevindra Prianto Soemantri''' ({{lahirmati|Jakarta|13|5|1993}}) merupakan seorang penulis kuliner di Indonesia. Pria ini adalah salah satu jebolan dari acara ajang pencarian bakat memasak dari salah satu saluran TV swasta, Masterchef Indonesia pada tahun 2011. Dia menjadi peserta termuda saat itu. Sejak kecil Kevin belajar memasak secara otodidak. Ibunya mengajari bagaimana mengolah masakan rumahan, sedang sang ayah mengajari cara memasak makanan Barat. Perpaduan antara masakan Manado dan Jawa Tengah, sehingga membentuk lidahnya gemar pada makanan pedas.
Penjelajahannya ke negara tetangga membuatnya memiliki bermacam pegalaman tentang makanan. Memori tentang makanan ini juga salah satu hal yang mendorong Kevin menerjuni dunia kuliner. Dia melihat terdapat kekuatan besar dalam makanan berupa kultur, perjuangan, juga nostalgia. Dia mengamati banyak buku yang memperlihatkan sisi tak benda dari sebuah makanan. Sehingga muncullah impiannya untuk dapat menciptakan sebuah buku. Tentu dalam membuat sebuah buku, buku itu harus tampil menarik pula. Makanan yang ditampilkan diperlihatkan sebagai gaya hidup. Memiliki penuturan yang bergaya populer, desain sampul yang tidak selalu gambar makanan, tata letak yang tidak membosankan, juga foto-foto yang menawan. Orang yang membacanya dapat membayangkan makanannya, pengalaman si penulis, sampai akhirnya mendatangi tempat makanan itu dijual.
 
Meskipun sempat bercita-cita menjadi seorang ''chef'', dengan mengenyam pendidikan di sekolah khusus kuliner. Setelahnya, ia magang di Il Ristorante, Bvlgari Hotel, di Bali. Dia hobi membaca informasi tentang kuliner dari berbagai negara. Seperti majalah Bon Appetit, Food and Wine, laman The New York Times, hingga buku-buku kuliner mancanegara. Dia memberikan salah satu contoh, yaitu buku Gastropolis: Food and New York City yang berisi tentang sejarah kota New York, Amerika Serikat, melalui perkembangan kulinernya. Mengapa Oyster Bar booming, apa pengaruh migran Italia, dikemas dengan menarik sehingga membentuk wajah kuliner New York sekarang ini. Setelah Kevin melihat buku-buku kuliner di negara tetangga, seperti Singapura dan Bangkok, yang terdapat jauh lebih banyak. Ia beranggapan bahwa di Indonesia sendiri masih banyak terpaku dengan resep yang ada padahal terdapat aneka ragam makanan yang ada di dalam negeri.
Pada bulan November 2018, Kevindra juga meluncurkan buku berjudul Top Tables: A Food Traveler's Companion edisi Jakarta. Di dalam buku tersebut, Kevindra bersama dengan food blogger Natasha Lucas melakukan wawancara kepada sekitar 30 narasumber yang merupakan tokoh-tokoh terkenal di Jakarta. Mulai dari selebritas Mike Lewis, penulis dan kritikus Laksmi Pamuntjak hingga pakar kuliner William Wongso memberikan rekomendasi tempat makan pilihan mereka di Jakarta.
 
<ref>{{Cite news|url=|title=Goresan Kisah Kuliner|last=Romana Ninik|first=Fransisca|date=15 Juli 2018|work=Kompas|access-date=15 Juli 2018|via=}}</ref>
Penjelajahannya ke negara tetangga membuatnya memiliki bermacam pegalaman tentang makanan. Memori tentang makanan ini juga salah satu hal yang mendorong Kevin menerjuni dunia kuliner. Dia melihat terdapat kekuatan besar dalam makanan berupa kultur, perjuangan, juga nostalgia. Dia mengamati banyak buku yang memperlihatkan sisi tak benda dari sebuah makanan. Sehingga muncullah impiannya untuk dapat menciptakan sebuah buku. Tentu dalam membuat sebuah buku, buku itu harus tampil menarik pula. Makanan yang ditampilkan diperlihatkan sebagai gaya hidup. Memiliki penuturan yang bergaya populer, desain sampul yang tidak selalu gambar makanan, tata letak yang tidak membosankan, juga foto-foto yang menawan. Orang yang membacanya dapat membayangkan makanannya, pengalaman si penulis, sampai akhirnya mendatangi tempat makanan itu dijual.<ref>{{Cite news|url=|title=Goresan Kisah Kuliner|last=Romana Ninik|first=Fransisca|date=15 Juli 2018|work=Kompas|access-date=15 Juli 2018|via=}}</ref>
 
== Buku ==
 
* ''Yuk Kita Masak Resep OKE Banget!'' (2012), ISBN 978-979-22-8867-4
* ''Kumpulan Resep & Metode Masak Adiboga Khas Eropa'' (2015), ISBN 978-602-03-1741-0
* ''29 Sajian Lezat: Masak Tanpa Kompor'' (2015), ISBN 978-602-03-2323-7
* ''Dapur Nostalgia'' (2016), ISBN 978-602-06-0376-6
* ''Jakarta Street Food'' (2017), ISBN 978-602-03-4615-1
* ''Top Tables: A Food Traveler's Companion'' (2018), ISBN 978-602-18357-5-3
* ''The Art of Restaurant Review'' (2020), ISBN 978-602-481-444-1
* ''Jakarta A Dining History: Transformasi Lanskap Restoran Ibu Kota dari Abad ke-19 hingga 1990'' (2021), ISBN 978-602-06-4909-2
* ''Eat, My Boy.'' (2022), ISBN 978-602-06-6067-7
 
== Lihat pula ==
* [[Agus Sasirangan]]
* [[Farah Inggrid]]
* [[Lucky Andreono]]
 
== Referensi ==
Baris 13 ⟶ 55:
 
== Pranala luar ==
* {{Instagram|kevindrasoemantri}}
 
{{start box}}
{{succession box|title=''[[MasterChef Indonesia]]'' <br /> Tempat Kesepuluh|before=Tidak ada |years=[[MasterChef Indonesia 2011|2011]]|after=[[Amalia Hendrajatin]]}}
{{end box}}
{{MasterChef (Indonesia)}}
 
[[Kategori:MasterChef Indonesia]]
[[Kategori:Penulis]]
 
 
{{Indo-bio-stub}}