Pangeran Kornel: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(11 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Unreliable sources|date=Februari 2022}}
{| class="infobox bordered" style="width:200px; text-align:left; font-size: 95%;"
|+ style="font-size: larger;" | '''Pangeran Kornel'''
Baris 13 ⟶ 14:
| colspan="2" style="font-size: smaller;" | {{{catatankaki|}}}
|}
'''Pangeran Kornel''' ialah nama lain bagi Pangeran Kusumadinata
==
Pangeran Kusumadinata IX lahir pada tahun 1762 dengan nama Surianagara III, putra dari pasangan Adipati Surianagara II (
=== Perlawanan Simbolik Cadas Pangeran ===
[[Cadas Pangeran]] merupakan salah satu jalan raya sepanjang tiga kilometer penghubung Sumedang dengan wilayah Bandung yang dibangun oleh Gubernur Jenderal [[Herman Willem Daendels]] (1808-1811) pada tahun 1809. Peristiwa Cadas Pangeran ini merupakan sebuah tindakan perlawanan simbolik atau protes dari Bupati Sumedang ketika itu, Pangeran Kusumadinata IX (1791 – 1828), ambisi dari Gubernur Jendral Herman Willem Daendels yang berniat untuk membangun jalan dari Anyer ke Panarukan. Pangeran Kusumadinata IX atau yang lebih dikenal dengan nama Pangeran Kornel sangat kesal karena melihat rakyatnya diperlakukan seenaknya oleh [[Herman Willem Daendels|Gubernur Jendral Daendels]].
Seperti yang diceritakan oleh para sesepuh Sumedang, peristiwa Cadas Pangeran berasal dari pertemuan Pangeran Kusumadinata IX atau disebut juga Pangeran Kornel dengan Gubernur Daendels
Peristiwa heroik ini diabadikan secara visual pada sebuah patung di pertengahan jalur Bandung-Sumedang. Peristiwa ini juga yang kini dijadikan nama jalan tersebut, yakni
Selain memprotes secara simbolik, Pangeran Kornel juga menantang Gubernur Daendels bertarung satu lawan satu. Pangeran Kornel berkata bahwa dirinya adalah selaku adipati Sumedang lebih berjuang dan berkorban sendiri daripada harus mengorbankan seluruh rakyat Sumedang.
Mendengar hal tersebut, Daendels pun terpaksa
Namun, Daendels tengah bermuslihat. Beberapa hari kemudian, Gubernur yang sangat kejam dan oleh rakyat jawa dijuluki dengan ‘Mas Galak’ tersebut membawa ribuan pasukan Belanda dengan tujuan untuk menumpas perlawanan dari Pangeran Kornel dan rakyat Sumedang. Rakyat Sumedang dibawah pimpinan Pangeran Kornel beserta segenap pembesar Sumedang lainnya melawan dengan gigih dan semangat juang yang tinggi tentang penindasan Belanda tersebut. Karena kekuatan Belanda yang tangguh dan kurangnya persenjataan dari rakyat sumedang itu sendiri, akhirnya pemberontakan Pangeran Kornel berhasil dikalahkan. Pangeran Kornel dan ratusan rakyat Sumedang gugur dibantai oleh pasukan Belanda.
== Teori Djoko Marihandono ==
== Referensi ==
Baris 38 ⟶ 39:
* http://www.berdikarionline.com/peristiwa-cadas-pangeran-sebuah-kisah-perlawanan/
* http://www.kompasiana.com/bambangjes/pangeran-kornel-vs-daendels_550a517fa33311d11c2e395f
[[Kategori:Kelahiran 1762]]
[[Kategori:Tokoh Sunda]]
[[Kategori:Tokoh dari Sumedang]]
[[Kategori:Bupati Sumedang]]
|