Kubangwungu, Ketanggungan, Brebes: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k perbaikan posisi templat stub
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k →‎Pranala luar: Bot: PWDI - Merapikan artikel
 
(7 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 8:
|kode pos =52263
|nama pemimpin =-
|luas =... 556,60 km²
|penduduk =... jiwa
|kepadatan =10..502. jiwa/km²
}}
'''Kubangwungu''' adalah sebuah [[desa]] di [[Ketanggungan, Brebes|Kecamatan Ketanggungan]], [[Kabupaten Brebes|Brebes]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]]. Terletak di bagian timur wilayah Kecamatan Ketanggungan di jalur tengah alternatif ke arah [[Bumiayu, Brebes|Bumiayu]] dan [[Purwokerto]].
 
== Mata Pencaharian ==
 
Sebagian besar masyarakatnya bermatapencaharian sebagai perajin tali tambang. Masyarakat membuat tali tambang yang biasanya untuk digunakan pada [[kapal]], di samping sebagai petani pada umumnya masyarakat [[desa]]. Kegiatan masyarakat membuat tali ini dapat terlihat di sepanjang jalur alternatif [[Pejagan, Tanjung, Brebes|Pejagan]], (Brebes) sampai [[Prupuk Utara, Margasari, Tegal|Prupuk]] (Tegal). Masyarakat mengerjakan di pinggir jalan searah dengan jalan yang membujur dari timur ke barat. Tali dengan ukuran panjang puluhan meter dibentangkan persis di pinggir bahu jalan. Sementara pekerja lain memutar roda untuk mengerol tali tersebut. Terdapat puluhan perajin tali di desa ini yang ditekuni secara turun-temurun.
 
Dari kali pertama usaha membuat tali rami dari bahan pelepah pisang, namuntetapi seiring dengan kemajuan zaman kini berkembang menggunakan bahan baku [[limbah]] [[pabrik]]. Seperti limbah kemasan makanan anak dari [[plastik]] dan limbah pabrik tekstil. Yang jelas limbah yang bisa dimanfaatkan adalah limbah panjang, yang dimungkinkan bisa dijadikan tali atau tambang. Dari perjalanan waktu usaha kerajinan tersebut, mereka kini sedang dihadapkan kesulitan bahan baku. Diakui, belakangan ini muncul banyak order pesanan dari luar kota, namuntetapi kendalanya bahan baku yang sulit dicari.
 
Saat menjelang bulan Ramadan, para perajin menerima order lebih banyak. Pemesan berasal dari berbagai daerah seperti [[Batang]], [[Pekalongan]], [[Semarang]], bahkan ada yang dari [[Jakarta]], [[Surabaya]], dan [[Pulau Madura]].
Baris 26:
'''Proses Pembuatan Tali'''
 
Proses pembuatan tali kapal adalah pada mulanya, [[nilon]] ( majun) disambung memanjang sambil ditarik dengan kincir (alat pemutar).
Kemudian sambil memutar kincir, dilanjutkan dengan membalutkan [[kain]] yang sudah dipotong-potong memanjang dan membentuk satu pintalan tali kecil. Proses itu kemudian diulang empat kali, sehingga didapatkan empat pintalan tali. Selanjutnya, keempat tali tersebut digulung (dipintal) secara bersamaan kemudian akan didapatkan satu gulung tali kapal.
 
'''Kendala'''
Untuk membuat tali kapal, para perajin tidak mengalami kesulitan yang berarti, namuntetapi hambatan yang ada adalah sulitnya mencari bahan baku. Untuk pemasaran tali kapal biasanya disesuaikan dengan order permintaan agar tidak terjadi penumpukan barang dagangan. Bahan baku untuk pembuatan tali biasayan didapatkan dari pabrik tekstil lokal serta dari pabrik tekstil sekitar [[Bandung]].
 
== Pranala luar ==
{{RefDagri|2022}}
 
{{Ketanggungan, Brebes}}
 
{{Authority control}}
 
 
{{kelurahanKelurahan-stub}}