}}
'''[[Jonkheer]] [[Meester in de Rechten|Mr.]] Bonifacius Cornelis de Jonge''', ({{lahirmati|[[Den Haag]], [[Belanda]]|22|1|1875|[[Zeist]], [[Belanda]]|24|6|1958}}) adalah [[Gubernur-Jenderal]] [[Hindia Belanda]] yang memerintah antara tanggal [[12 September]] [[1931]] sampai [[16 September]] [[1936]]. De Jonge, lahir di [[Den Haag]] pada 1875, merupakan seorang lulusan [[Ilmu hukum|Ilmu Hukum]] di [[Universitas Utrecht]]. Di tengah [[Perang Dunia I|Perang Dunia 1]] (1914-1918), De Jonge menduduki kursi [[Menteri Peperangan]] dan menjadi orang sipil pertama yang mendapatkan posisi tersebut. Selanjutnya, pada periode yang sama, ia juga ditunjuk sebagai [[Menteri Angkatan Laut]] (1918) ''[[ad interim]]'' hingga kabinet jatuh pada tahun 1918.<ref name="Reinhart">{{Cite webnews|last=Reinhart|first=Christopher|title=Hindia Belanda dalam Cengkeraman Gubernur Jenderal De Jonge|url=https://tirto.id/hindia-belanda-dalam-cengkeraman-gubernur-jenderal-de-jonge-ggZy|websitework=tirto[[Tirto|Tirto.id]]|language=id|access-date=2022-08-24}}</ref>
De Jonge adalah sosok otoriter dan tidak mau mendengar kritik.<ref>{{Cite book|last=Ingleson|first=John|date=1983|url=|title=Jalan ke pengasingan: Pergerakan Nasionalis Indonesia tahun 1927-1934|location=|publisher=Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial|isbn=|pages=176|url-status=live}}</ref> Sebuah kalimatnya yang terkenal ialah: ''"Kami telah memerintah di sinidisini selama tiga ratus tahun dengan cambuk dan tongkat dan kami harus tetap melakukannya untuk tiga ratus tahun lagi".''<ref name=":0">{{Cite webnews|title=De Jonge: Gubernur Jenderal yang Membuang Para Pendiri Bangsa|url=https://tirto.id/de-jonge-gubernur-jenderal-yang-membuang-para-pendiri-bangsa-echg|websitework=tirto[[Tirto|Tirto.id]]|language=id|access-date=2020-08-18}}</ref>
De Jonge juga seorang gubernur jenderalGubernur-Jenderal yang keras terhadap gerakan kemerdekaan [[Indonesia]] dan melakukan pembredelan terhadap sejumlah media cetak yang mendukung pergerakan. Sebagai Gubernur-Jenderal, ia juga mengeluarkan [[Ordonansi Sekolah Liar|ordonansi sekolah liar]] yang bersifat preventif pada tahun 1932.<ref>{{Cite book|last=Muljana, Slamet, 1922-1986.|date=2008-|url=https://www.worldcat.org/oclc/270132636|title=Kesadaran nasional : dari kolonialisme sampai kemerdekaan|location=Yogyakarta|publisher=LKiS|isbn=978-979-1283-55-7|edition=Cet. 1|oclc=270132636}}</ref> Melalui kebijakan ini, pemerintah bisa menolak permohonan izin penyelenggaraan pendidikan dari kelompok tertentu, dengan dugaan bisa membahayakan [[Hindia Belanda]]. OrdinansiOrdonansi ini banyak ditentang kaum pergerakan nasional.<ref name=":0" />
== Pengalaman ==
De Jonge juga masuk ke dalam lingkaran manajemen perusahaan-perusahaan kapitalis bermodal besar di Belanda. Setelah mengakhiri kariernyakarirnya sebagai menteri, De Jonge masuk dalam pengelolaaanpengelolaan perusahaan minyak bumi [[Bataafsche Petroleum Maatschappij]] (BPM) yang merupakan cabang urusan Hindia dari induk perusahaan lintas negara Inggris-Belanda, [[Royal Dutch Shell]].
Melalui karier bisnis itu, De Jonge bersentuhanberhubungan dengan urusan [[Hindia Belanda]]. Pada 1919, ia mengadakan perjalanan bisnis untuk mengunjungi [[Hindia Belanda]], [[Tiongkok]], [[Jepang]], dan [[Amerika Utara]]. Sebelum ditunjuk sebagai Gubernur Jenderal, De Jonge menempati posisi direksi di perusahaan-perusahaan minyak milik Belanda—di antaranya, ''Koninklijke Nederlandsche Petroleum Maatschappij'' (menjabat 1921–1930) dan BPM (1930–1931). Riwayat pra-Hindia inilah yang menjadi bahan kritik berbagai pihak saat De Jonge menerima penunjukkan sebagai gubernur jenderal. Keputusannya itu cukup menarik karena sebenarnya ia telah ditawari berbagai macam jabatan publik sejak awal 1920-an—yang semuanya ditolak olehnya.<ref name="Reinhart"/>
== Referensi ==
{{Penguasa Hindia}}
{{Authority control}}
{{DEFAULTSORT:Jonge, Bonifacius Cornelis de}}
[[Kategori:Gubernur Jenderal Hindia Belanda]]
[[Kategori:Menteri Pertahanan Belanda]]
[[Kategori:Politikus Persatuan Historis Kristen]]
[[Kategori:Tokoh dari Den Haag]]
|