Pesantren Salaf: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
 
(57 revisi perantara oleh 25 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{noref}}
'''Pesantren Salaf''' adalah sebutan bagi [[pondok pesantren]] yang mengkaji "[[kitab kuning|kitab-kitab kuning]]" (kitab kuna). pesantren salaf identik dengan pesantren tradisional yang berbeda dengan pesantren modern dalam hal metode pengajaran dan infrastrukturnya. di pesantren salaf, hubungan antara Kyai dengan santri cukup dekat secara emosional. Kyai terjun langsung dalam menangani para santrinya.
{{Pendidikan di Indonesia}}
'''Pesantren Salaf''', [[Pesantren Salafi]], atau [[Pesantren Salafiyah]] adalah sebutan bagi [[pondok pesantren]] yang mengkaji "[[kitabKitab kuning|kitab-kitab kuning]]" (kitab kunakuno). pesantrenPesantren salaf identik dengan pesantren tradisional (klasik) yang berbeda dengan [[pesantren modern]] dalam hal metode pengajaran dan infrastrukturnya. di pesantren salaf, hubungan antara Kyai dengan santri cukup dekat secara emosional. Kyai terjun langsung dalam menangani para santrinya.
 
Pada dasarnya, pesantren salaf adalah bentuk asli dari lembaga pesantren itu sendiri. Sejak munculnya pesantren, format pendidikan pesantren adalah bersistem salaf. Kata ''salaf'' dibelakang kata 'pesantren' merupakan bahasa Arab yang berarti terdahulu, klasik, kuno, tradisional, atau bisa juga diartikan bahwa pesantren tersebut selalu menjunjung dan mengamalkan ajaran orang-orang [[salaf]] melalui [[Kitab kuning|kitab-kitab kuning]].
{{islam-stub}}
 
Seiring berkembangan zaman, tidak sedikit pesantren salaf yang beradaptasi dan mengkombinasikan sistem pembelajaran modern. Dalam klasifikasi tipe pesantren di lingkungan Kemenag, disebut sebagai pesantren kombinasi. Kemenag membagi tiga tipe pesantren, yaitu [[Pesantren Salafiyah]], [[Pesantren modern|Pesantren Khalafiyah]] ([[Pesantren modern|Ashriyah]]) dan [[Pesantren Kombinasi]].
[[Kategori:Pesantren di Indonesia|Salaf]]
 
== Metode Belajar Mengajar ==
Metode belajar mengajar di pesantren salaf terbagi menjadi dua yaitu metode '''sorogan-wetonan'''/ '''sorogan-bandongan''' dan metode '''klasikal'''. Metode [[sorogan]] (''talaqqi'') adalah sistem belajar mengajar di mana santri membaca kitab yang dikaji di depan ustadz atau kyai. Sedangkan sistem [[wetonan]]/ [[bandongan]] (''halaqah'') adalah kyai membaca kitab yang dikaji sedang santri menyimak, mendengarkan dan memberi ''ma'na'' (terjemah lafadz-perlafadz beserta posisi lafadz dari segi ''i'rab'') pada kitab tersebut.
 
Metode sorogan dan wetonan/ bandongan merupakan metode klasik dan paling tradisional yang ada sejak pertama kali lembaga pesantren didirikan dan masih tetap eksis dan dipakai sampai saat ini. Adapun metode klasikal adalah metode sistem kelas yang tidak berbeda dengan sistem modern. Hanya saja bidang studi yang diajarkan mayoritas adalah keilmuan agama.
 
== Ciri Khas Kultural Pesantren Salaf ==
* melestarikan pemakaian aksara [[Jawi]]/ [[Pegon]]/ [[Pego]] dalam pengajian kitab kuning,
* dalam pengajaran kitab kuning memakai sistem ''ma'na gundul'' dan ''ma'na'' terjemahan bebas sekaligus (''murad''),
* sangat menganjurkan para santri putra untuk memakai sarung dan peci dalam kegiatan sehari-hari,
* mengajarkan dan mengamalkan;<br>-madzhab fikih [[Mazhab Syafi'i|Syafi’i]],<br>-akidah metodologi [[Asy'ariyah|Asy’ariyah]] dan [[Maturidiyah]],<br>-tasawuf metodologi [[Abu Hamid Muhammad al-Ghazali|Al-Ghazali]], [[Junaid Al Baghdadi]] dan imam [[sufi]] lainnya,
* memiliki rutinitas pembacaan tahlil, [[istighatsah]], [[manaqib]] (biografi) para ulama dengan berjamaah,
* memperingati [[maulid Nabi]] dengan membaca kitab-kitab ''sirah nabawiyah'',
* sistem penerimaan santri tanpa seleksi. Setiap santri yang masuk langsung diterima. Sedangkan penempatan kelas sesuai dengan kemampuan dasar ilmu agama yang dimiliki sebelumnya.
 
== Ciri Khas Kualitas Keilmuan ==
* menguasai literatur klasik Islam ber[[bahasa Arab Klasik]] dan [[bahasa Arab Baku Modern]] dalam berbagai disiplin ilmu agama (kitab kuning),
* menguasai ilmu gramatika [[bahasa Arab]] (nahwu, sharaf, ''arudl, ma'ani, bayan, badi''', dan mantik) secara mendalam karena ilmu-ilmu tersebut dipelajari sangat intens dan menempati porsi cukup besar dalam kurikulum pesantren salaf di samping fikih madzhab Syafi’i,
* memiliki [[sanad]] ilmu agama yang bisa dipertanggungjawabkan.
 
== Daftar Pondok Pesantren Salaf ==
1) [[Pesantren Zainul Hasan Genggong]] Probolinggo.
<br>2) [[Dayah Darussalam Labuhan Haji|Pondok Pesantren Darussalam]] Labuhan Haji, Aceh , <br>3) [[Pondok Pesantren Qodamul Musthofa]] Pekalongan, Jawa Tengah,<br>4) [[Pondok Pesantren Langitan]] Tuban, Jawa Timur,<br>5) [[Pondok Pesantren Lirboyo]] Kota Kediri, Jawa Timur,<br>6) Pondok Pesantren Ploso Kabupaten Kediri, Jawa Timur,<br>7) [[Pondok Pesantren Sidogiri]] Pasuruan, Jawa Timur,<br>8) Pondok Pesantren Al Anwar Sarang, Rembang, Jawa Tengah,<br>9) Pondok Pesantren MIS Sarang, Rembang, Jawa Tengah,<br>10) Pondok Pesantren MUS Sarang, Rembang, Jawa Tengah,<br>11) Pondok Pesantren API Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah,<br>12) Pondok Pesantren Cidahu, Pandeglang, Banten,<br>dan pondok pesantren salaf lain yang berada di bawah naungan RMI NU.
 
== Pranala luar ==
* https://rmi-nu.or.id/
* https://instagram.com/pp_rminu?utm_medium=copy_link
 
{{Uncategorized|date=Februari 2023}}