Parlindungan Lubis: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →Rujukan: clean up, removed stub tag |
Menit menit (bicara | kontrib) |
||
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{noref}}
{{Nama Mandailing|[[Suku Mandailing|Mandailing]]|[[Lubis]]}}
'''Parlindoengan Loebis''' ({{lahirmati|[[Batang Toru, Tapanuli Selatan]], [[
''… Aku dimasukkan ke sebuah sel yang telah dihuni oleh tiga orang. Besar ruangan itu tiga kali tiga meter dan mempunyai dua tempat tidur besi tanpa kasur…. Dalam ruangan itu ada sebuah lubang di mana kami dapat buang air kecil dan besar. Lubang itu ditutup dengan sebilah kayu saja. Siapa yang tidur dekat lubang itu akan mencium bau yang amat busuk….''
Baris 12:
Parlindungan berangkat ke [[Belanda]] setelah lulus Kandidat I di [[Betawi]] (begitu dia menuliskannya). Di Belanda, ia belajar ilmu kedokteran di [[Universitas Leiden]] pada tahun 1930-an. Selama di [[Leiden]], ia aktif sebagai ketua [[Perhimpoenan Indonesia]] (PI) selama periode [[1936]] – [[1940]] dan dianggap sebagai pelopor PI karena merupakan angkatan II setelah [[Mohammad Hatta]], [[Soetan Sjahrir]], [[Sartono]], [[Iwa Koesoemasumantri]], [[Ali Sastroamidjojo]], dan [[Sukiman]]. Bersama PI, ia berjuang mencita-citakan kemerdekaan Indonesia.
Sepeninggal Hatta, PI mengalami pergeseran orientasi politik dan dianggap berhaluan kiri. Di bawah kepemimpinan Parlindoengan, organisasi ini mengalami sedikit pergeseran dari [[komunis]] menjadi [[sosialis]], terlihat dari caranya menghentikan kerja sama dengan [[Partai Komunis Belanda]] dan memulai hubungan dengan [[Partai Buruh
== Masuk Kamp Konsentrasi ==
|