Perilaku administrasi publik: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
R.A Aziz H (bicara | kontrib) membuat artikel baru Tag: VisualEditor pranala ke halaman disambiguasi |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(4 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Perilaku [[administrasi publik|Administrasi Publik]]''' ''(public administrative behavior)'' adalah keputusan untuk terlibat dalam aktivitas [[administratif]] (untuk memberikan [[layanan]] ekstensif), di mana upaya ini terutama difokuskan untuk mencapai tujuan bersama (tujuan yang telah ditentukan sebelumnya) dalam suatu organisasi.▼
▲'''Perilaku [[administrasi publik|Administrasi Publik]]''' ''(public administrative behavior)'' adalah keputusan untuk terlibat dalam aktivitas [[administratif]] (untuk memberikan layanan ekstensif), di mana upaya ini terutama difokuskan untuk mencapai tujuan bersama (tujuan yang telah ditentukan sebelumnya) dalam suatu organisasi.
Oleh karena itu, tidak mungkin memisahkan perilaku administratif dari perilaku keseluruhan bisnis. Perilaku administratif dengan demikian berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan organisasi. Perilaku administrasi yang efektif dan efisien akan berdampak pada dinamika organisasi dalam menyelesaikan tugas utamanya dan mencapai tujuan bersama.<ref name=":1" />
Baris 8 ⟶ 6:
'''Perilaku administrasi publik di negara-negara sedang berkembang'''
[[Birokrasi]] lembaga-lembaga yang sedang berkembang lebih cenderung terlibat dalam berbagai fungsi input, seperti asosiasi politik dan artikulasi kepentingan, selain fungsi output penegakan peraturan, yang dibuktikan dengan fungsi-fungsi yang dibentuk oleh mereka saat ini. Dengan kata yang lebih konvensional, [[birokrasi]] ini memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengambilan keputusan politik dan proses pelaksanaan keputusan yang telah dibuat di luar birokrasi. Berbagai elemen yang secara kolektif membentuk lingkungan [[administrasi]] berdampak pada bagaimana perilaku birokrasi publik di negara-negara berkembang. Lingkungan administrasi meliputi keadaan politik, ekonomi, dan sosial bangsa dan negara yang bersangkutan. Dalam bidang politik, lingkungan administrasi meliputi sistem politik yang dipilih, interaksi antara pemerintah dan mereka yang memegang otoritas politik dan berdaulat, tingkat partisipasi publik dalam proses politik, tingkat keterbukaan dan kebebasan berekspresi dan berserikat, otoritas dan posisi hukum, dan pertumbuhan umum lembaga politik dan budaya. Iklim administrasi politik dapat digambarkan dengan menggunakan banyak indikator ini. <ref name=":1">{{Cite journal|last=Rame|first=Quirina Wulandari|last2=Tamunu|first2=Lenny M|last3=Say Rani|first3=Laurensius P|date=2022-05-09|title=Perilaku Administrasi Dalam Pelayanan Publik (Studi Tentang Prismatis Di Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Malaka)|url=http://dx.doi.org/10.52061/ebi.v4i1.57|journal=Jurnal EBI|volume=4|issue=1|doi=10.52061/ebi.v4i1.57|issn=2746-0290}}</ref>
Baris 23 ⟶ 21:
'''Faktor motivasi dan kebutuhan'''
Faktor-faktor [[motivasi]] yang lain seperti rasa ingin tahu, keinginan untuk mencapai kesuksesan, kepuasan diri , pengakuan, dan hubungan sosial dapat menjadi sumber motivasi untuk mencapai tujuan. Dalam [[birokrasi]], pemenuhan kebutuhan dasar seperti gaji yang cukup dan lingkungan kerja yang aman dan nyaman dapat memotivasi birokrat untuk bekerja lebih baik.<ref name=":0" />
'''Faktor kepribadian seperti intelegensi dan emosionalitas'''
Faktor kepribadian seperti [[intelegensi]] dan emosionalitas dapat mempengaruhi perilaku administrasi publik, karena kedua faktor ini dapat memengaruhi cara seseorang dalam mengambil keputusan dan bertindak. Misalnya intelegensi, individu dengan [[IQ]] tinggi mungkin lebih mampu mengenali jawaban praktis/ pemecahan masalah dan memilih tindakan yang tepat untuk dilakukan. Sedangkan emosionalitas, dalam masa-masa sulit atau penuh [[tekanan]], orang-orang dengan pengendalian emosi yang baik dapat mempertahankan keseimbangan dan stabilitas dalam administrasi publik.<ref name=":0" />
'''Sifat-sifat yang dimiliki (pemalas, rajin, disiplin, dll)'''
Sifat-sifat seperti pemalas, rajin, disiplin di dalam administrasi publik memainkan peran yang sangat vital. Misalnya seorang [[birokrat]] memiliki sifat yang rajin dan disiplin maka birokrat itu akan terampil dalam mengatur waktu, memiliki tanggung jawab, bekerja keras untuk menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik dan menjalankan tuagsnya secara terstruktur dan teratur. Sebaliknya jika seorang birokrat memiliki sifat pemalas, maka birokrat itu akan menunda pekerjaannya dan kurang [[Produktivitas|produktif]] yang nantinya akan menghambat keefektifan dan efisiensi pada saat pelaksanaan pelayanan publik.<ref name=":0" />
'''Pengalaman seseorang'''
[[Pengalaman]] memainkan peran penting dalam mempengaruhi perilaku administrasi publik. Karena, semakin berpengalaman seseorang maka semakin bagus seseorang tersebut dalam menjalankan tugasnya. Pengalaman juga membantu seseorang untuk memperkaya pengetahuan dan keterampilannya, serta membentuk sikap dan cara berpikir seseorang dalam menjalankan tugas-tugas [[Administrasi publik|administrasi]] agar efektif dan efisien.<ref name=":0" />
'''Tingkat dan jenis pendidikan'''
Pendidikan seseorang dapat berdampak pada bagaimana mereka berperilaku dalam administrasi publik. [[Pengetahuan umum|Pengetahuan]] dan [[Keterampilan|kemampuan]] yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan administrasi publik dapat diperkuat, misalnya dengan mengejar gelar di bidang ilmu [[politik]] atau administrasi publik.<ref name=":
== Daftar referensi ==
|