Toyomarto, Singosari, Malang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k fix
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k Pranala luar: Bot: PWDI - Merapikan artikel
 
(3 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 14:
|foto=toyomarto.jpg}}
'''Toyomarto''' adalah sebuah desa di wilayah Kecamatan [[Singosari, Malang|Singosari]], [[Kabupaten Malang]], Provinsi [[Jawa Timur]].
 
== Pranala luar ==
{{RefDagri|2022}}
 
{{Authority control}}
Baris 20 ⟶ 23:
 
'''Indonesia''' bukan hanya hanya dikenal sebagai negara maritim dengan laut dan pulaunya yang membentang,melainkan juga sebagai negara yang kaya akan budaya dan tradisi yang berkembang di masyarakat. Salah satu bentuk tradisi yang paling sering dijumpai di masyarakat adalah tradisi lisan yang ditransmisikan secara turun temurun dari satu individu ke individu yang lain secara verbal hingga membentuk adat istiadat tertentu di masyarakat. Tradisi lisan ini dapat berupa ragam jenis ungkapan, cerita maupun ritual yang berkembang di masyarakat seperti halnya mitos, dongeng, legendat '''(Sedyawati dalam Baihaqi, 2017)''' Cerita rakyat yang ada di '''Desa Toyomarto''' merupakan sedikit dari banyaknya tradisi lisan yang berkembang di masyarakat. Desa dengan tujuh dusun ini memiliki cerita unik di setiap dusun seperti cikal bakal dusun, mitos, dan ritual yang berkembang di masyarakat dan masih bertahan hingga saat ini.
 
 
'''CIKAL BAKAL DUSUN DI DESA TOYOMARTO'''
Baris 39 ⟶ 41:
 
Keempat, '''Dusun Ngujung''' yang kisahnya dimulai pada zaman '''''Mbah Tosari'''''. Disebutkan terdapat sebuah tempat bernama '''''Urung-urung''''' (sebuah tempat yang terdapat pohon besar) yang di percaya oleh warga bahwa jika '''Desa Ngujung''' hendak mengadakan acara selamatan desa, kepala desa akan melakukan '''''suguh''''' dan '''''obong-obong'''''. '''''Nyuguh''''' dapat diartikan sebagai memberikan sesajen ('''''Prawiro, 2015'''''), atau menjamu sebagai bentuk penghormatan ('''''Utomo, 2015'''''), sementara dalam hal ini '''''nyuguh''''' dilakukan untuk memunculkan sebuah gamelan dan juga seorang perempuan yang berperan sebagai tandak atau penari yang menurut pengakuan warga sekitar dahulu selalu terdengar suaranya setiap malam Jumat tertentu dalam penaggalan '''Jawa'''. Akan tetapi gamelan tersebut kini sudah tidak pernah muncul lagi akibat '''''tali gong''''' tersebut putus yang kemudian diganti dengan '''''kawat''''' oleh warga..
 
 
== SEJARAH NAMA DESA TOYOMARTO ==
'''Air Amarta'''
 
Desa Toyomarto terbentuk dari bersatunya tiga desa pada masa penjajahan Belanda yaitu; ( 1 ) Desa Ngujung dengan kepala desa Ky Buyut Poninten dan dilanjutkan oleh Ky Buyut Manab,( 2 ) Desa Bodean dengan kepala desa Mbah Haji Umar dan dilanjutkan Ky Buyut Sarimun, ( 3 ) Desa Sumberawan dengan kepala desa Ky Buyut Jaleko. Kemudian oleh Buyut Tosari yang pada saat itu menjadi kepala desa Ngujung yang menggantikan Ky Buyut Manab, ketiga desa tersebut di jadikan satu desa yang bernama “Toyomarto” yang diambil dari kata '''Toyo''' dan '''Marto''' dalam bahasa jawa Toyo yang mempunyai arti Air dan Marto/Amarta diartikan sebagai kehidupan jadi Toyomarto mempunyai Arti Air Kehidupan, Desa Toyomarto memang mempunyai sumber mata air yang sangat besar yang terletak di Area Cagar Budaya Candi Sumberawan sampai kemudian Buyut Tosari meninggal dan pada tahun 1964 dilakukan pemilihan kepala desa Toyomarto dengan Mbah Hadi Utomo (Dollah) sebagai kepala desa, sekitar tahun 1970 digantikan oleh Mbah Hamzah dan pada tahun 1987 di gantikan oleh Bapak Moch Irjik adalah putra dari Mbah Hamzah, pada tahun 1997 di jabat oleh Ibu Suryati Ningsih, pada tahun 2007-2019 dijabat oleh Bapak Moh Nari dan 2029 sampai sekarang di jabat oleh Bapak Suminto. {{Kelurahan-stub}}
{{Singosari, Malang}}