Halua: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(3 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Manisan halua basah 5.jpg|jmpl|Manisan Halua Basah]]
== '''Halua''' ==
Rasa asam halua jika di konsumsi bikin segar yang terdiri dari berbagai macam buah dan sayur. Makanan ini memiliki rasa yang manis namun tidak menghilangkan rasa asli dari sayur dan buah tersebut. Adapun jenis sayur dan buah sebagai bahan untuk membuat halua seperti pepaya, renda, [[Asam gelugur|gelugur]], [[kolang-kaling]], cabai , wortel,mangga, daun pepaya, terong,salak dan labu. Ada 2 jenis halua yakni halua basah dan kering.makanan ini bahkan bisa sampai bertahun tahun lamanya,untuk halua basah bisa mencapai 1 tahun lamanya dan untuk halua kering bisa tahan sampai 2 tahun bahkan lebih.<ref>{{Cite web|last=Febryanto|first=Sendi|title=Manis Asam Halua, Manisan Khas Melayu Langkat yang Bikin Segar|url=https://www.detik.com/sumut/kuliner/d-6504794/menikmati-manis-asam-halua-manisan-khas-melayu-langkat|website=detiksumut|language=id-ID|access-date=2023-10-02}}</ref> Halua ini merupakan makanan yang kerap hadir menjadi hidangan wajib dihari besar, seperti hari raya idul fitri, idul adha, bahkan acara isra mi'raj juga maulid nabi.<ref>{{Cite web|last=Febryanto|first=Sendi|title=Manis Asam Halua, Manisan Khas Melayu Langkat yang Bikin Segar|url=https://www.detik.com/sumut/kuliner/d-6504794/menikmati-manis-asam-halua-manisan-khas-melayu-langkat|website=detiksumut|language=id-ID|access-date=2023-11-11}}</ref>
Nama Halua berasal dari Bahasa Arab, yakni HalwaHalua yang artinya manis. Nama ini kemudian dinisbatkan pada makanan yang rasanya manis. Di [[Jazirah Arab|jazirah]] Arab, Halua lebih mirip kue dengan tekstur yang lembut dan kering beserta kacang-kacangan sebagai pelengkap. Makanan ini kemudian mengalami persebaran hingga ke berbagai penjuru dunia, termasuk ke nusantara.Tidak hanya itu, Halua di Sumatra Utara juga dikenal sebagai salah satu makanan khas yang kerap dijadikan [[Cendera mata|cenderamata]] atau oleh-oleh. Di sepanjang jalan lintas dari Aceh, khususnya di daerah [[Tanjung Pura, Langkat|Tanjung Pura]] hingga ke [[Stabat, Langkat|Stabat]], banyak sekali ditemui kios penjual makanan khas Langkat, termasuk Halua.<ref>{{Cite web|date=2023-06-08|title=Manisnya Halua Langkat, Warisan Budaya Tak benda asal Sumatra Utara|url=http://etnis.id/manisnya-halua-langkat-warisan-budaya-tak-benda-asal-sumatra-utara/|website=Etnis - Warta Identitas Bangsa|language=en|access-date=2023-10-02}}</ref>
 
 
Nama Halua berasal dari Bahasa Arab, yakni Halwa yang artinya manis. Nama ini kemudian dinisbatkan pada makanan yang rasanya manis. Di jazirah Arab, Halua lebih mirip kue dengan tekstur yang lembut dan kering beserta kacang-kacangan sebagai pelengkap. Makanan ini kemudian mengalami persebaran hingga ke berbagai penjuru dunia, termasuk ke nusantara.Tidak hanya itu, Halua di Sumatra Utara juga dikenal sebagai salah satu makanan khas yang kerap dijadikan cenderamata atau oleh-oleh. Di sepanjang jalan lintas dari Aceh, khususnya di daerah Tanjung Pura hingga ke Stabat, banyak sekali ditemui kios penjual makanan khas Langkat, termasuk Halua.<ref>{{Cite web|date=2023-06-08|title=Manisnya Halua Langkat, Warisan Budaya Tak benda asal Sumatra Utara|url=http://etnis.id/manisnya-halua-langkat-warisan-budaya-tak-benda-asal-sumatra-utara/|website=Etnis - Warta Identitas Bangsa|language=en|access-date=2023-10-02}}</ref>
 
Menurutnya, makanan khas Kabupaten Langkat itu biasanya banyak disajikan sebagai cemilan ketika memperingati hari-hari besar keagamaan. Membuat Halua tidak terlalu rumit, tapi memang diperlukan kesabaran.<ref>{{Cite web|last=hariansib.com|date=2023-01-21|title=Nikmatnya Rasa Asam dan Manis Halua, Olahan Sayur dan Buah Khas Langkat|url=https://www.hariansib.com/detail/Marsipature-Hutanabe/Nikmatnya-Rasa-Asam-dan-Manis-Halua--Olahan-Sayur-dan-Buah-Khas-Langkat|website=Sinar Indonesia Baru - HarianSIB.com|language=id|access-date=2023-10-02}}</ref>