Nahwu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Sutarni Usri (bicara | kontrib)
k menambahkan pranala
Sab'atun (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(13 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Italic title}}
'''Ilmu an-NahwuNahwi''' ({{lang-ar|'''ﻋﻠﻢ النحو'''}}; {{lang-id|nahu, sintaksis}}; {{lang-en|syntax}}) merupakan salah satu bagian dasar dari ilmu [[tata bahasa]] dalam [[bahasa Arab]] untuk mengetahui jabatan [[kata]] dalam [[kalimat]] dan bentuk [[huruf/]] atau [[harakat]] terakhir dari suatu kata.
 
== Definisi ==
Baris 7:
[https://insantri.com/nahwu Nahwu] diambil dari kata bahasa arab Nahwu yang artinya contoh,
 
''Nahwu JaaJā-a Zaidun Contohnya'' adalah Zaid telah datang
*{{quote|جَاءَ زَيْدٌ}}
:adalah Zaid telah datang
 
=== Menurut Terminologi ===
Baris 29 ⟶ 31:
== Tujuan ==
Tujuan pelajaran ''Ilmu nahwu'' adalah sebagai penjagaan lisan dari kesalahan dalam pengucapan lafal bahasa arab dan untuk memahami [[alquran]] serta [[hadits]] Nabi {{saw}} dengan pemahaman yang benar, yang mana Al-Qur'an dan [[hadits|As-Sunnah]] inilah asal [[syariat]] Islam dan di atas kedua hal tersebut pembahasan seputar syariat islam terjadi.
==Keutamaan==
# '''Memahami kitabullah (Alquran) dan sunah rasul-Nya ﷺ,''' karena kebanyakan pembahasan keduanya (Alquran dan sunah) atau untuk memahami banyak dari keduanya, tergantung pengetahuan tentang ilmu Nahu.
# '''Memperbaiki lisan sesuai dengan bahasa Arab,''' yang dengannya Kalamullah (Alquran) turun dengan bahasa tersebut.<ref>Izzul Fiqih, Muhamad (2021) PENGGUNAAN METODE MOTIVASI SEBAGAI STRATEGI MENGAJAR BAHASA ARAB DI MADRASAH ALIYAH LABORATORIUM JAMBI. [Eksperiment] (In Press) https://repository.unja.ac.id/id/eprint/33319</ref>
 
== Penemu Ilmu Nahwu ==
Penemu ilmu nahwu adalah [[Abu Al-Aswad Ad-Du'ali]] .
 
Suatu saat Aswad Ad-duali mendengarkan anak perempuannya berucap:
 
*{{quote|مَا اَجْمَلُ السَّمَاءِ}}(baca : ''maa ajmalusamaai"'')
ما أجمل السماء
 
(baca : ''maa ajmalusamaai"'')
 
maka Aswad Ad-Duali pun menjawab : ''Kawakibuhaa'' atau ''Nujumuha'' Bintang bintangnya, karena [[Abu Al-Aswad Ad-Du'ali]] mengira anak perempuannya bertanya
Baris 45 ⟶ 48:
maka Aswad Ad-Duali pun menjawab :
 
*اِفْتَحِيْ فِيْكِ – ''iftahii Fiiki'' : Bukalah Mulutmu
 
Yang Maksudnya adalah sebagati teguran bacaannya adalah Maa Ajmalaassama'a ! (مَا اَجْمَلَ السَّمَاءَ), bukan Maa Ajmalassama'u (مَا اَجْمَلَ السَّمَاءُ)
 
Aswad Ad-Dauli pun menceritakan prihal ini kepada Sayyidina [[Ali bin Abi Thalib]], kemudian Sayyidina [[Ali bin Abi Thalib|Ali]] memerintahkan untuk mendokumentasikan prihal ilmu nahwu, agar tidak ada lagi kesalahan bacaan dan pengucapan dalam bahasa arabArab hingga membuat makna yang berbeda.<ref>{{Cite web|first=Mudhofar|title=Sejarah, Asal Mula dan Pencetus/Penemu Ilmu Nahwu|url=https://insantri.com/sejarah-asal-mula-dan-pencetus-penemu-ilmu-nahwu/|website=insantri.com}}</ref>
bukan Maa Ajmalassama'u
 
 
Aswad Ad-Dauli pun menceritakan prihal ini kepada Sayyidina [[Ali bin Abi Thalib]], kemudian Sayyidina [[Ali bin Abi Thalib|Ali]] memerintahkan untuk mendokumentasikan prihal ilmu nahwu, agar tidak ada lagi kesalahan bacaan dan pengucapan dalam bahasa arab hingga membuat makna yang berbeda<ref>{{Cite web|first=Mudhofar|title=Sejarah, Asal Mula dan Pencetus/Penemu Ilmu Nahwu|url=https://insantri.com/sejarah-asal-mula-dan-pencetus-penemu-ilmu-nahwu/|website=insantri.com}}</ref>
 
== Lihat pula ==
Baris 73:
 
{{KBBI|Nahwu}}
{{islam-stubBahasa Arab}}
 
[[Kategori:Bahasa Arab]]
 
{{Arab-stub}}