Gas air mata: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Bebasnama (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Bebasnama (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: halaman dengan galat kutipan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
(3 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 3:
[[Berkas:Police fighting against anti-Sarkozy with tear gas (487645695).jpg|thumb|right|upright|Gas air mata digunakan di Prancis tahun 2007]]
[[Berkas:Exploded tear gas can on the fly.jpg|thumb|right|Tabung gas air mata meledak di udara di Yunani]]
'''Gas air mata''', '''gas pemedih mata''', atau '''gas pemedihpemerih mata''', juga dikenal sebagai '''bahan lakrimator''' atau '''lakrimator''' ({{ety|la|lacrima|[[air mata]]}}) adalah [[senjata kimia]] yang merangsang saraf [[kelenjar air mata]] di mata untuk mengeluarkan air mata. Selain itu, gas ini dapat menyebabkan nyeri parah pada mata dan pernapasan, iritasi kulit, [[perdarahan]], dan kebutaan. Lakrimator yang umum, baik yang saat ini maupun yang dahulu digunakan sebagai gas air mata antara lain [[semprotan merica]] (gas OC), [[semprotan PAVA]] ([[nonivamida]]), [[gas CS]], [[gas CR]], [[gas CN]] (fenasil klorida), [[bromoaseton]], [[xilil bromida]], dan [[Mace (semprotan)|Mace]] (merek semprotan).
 
Meskipun bahan lakrimator biasanya digunakan oleh penegak hukum dan personel militer untuk [[Pengendalian kerusuhan|mengendalikan kerusuhan]], penggunaannya dalam peperangan dilarang menurut berbagai perjanjian internasional.<ref group=NB name=GenevaProtocol>E.g. the [[Geneva Protocol]] of 1925 prohibited the use of "asphyxiating gas, or any other kind of gas, liquids, substances or similar materials".</ref> Selama [[Perang Dunia I]], penggunaan bahan lakrimator yang beracun dan mematikan semakin meningkat.
 
Efek jangka panjang dan jangka pendek gas air mata belum dikaji dengan baik. Bahan bacaan yang diterbitkan melalui tinjauan sejawat terdiri atas bukti bermutu rendah yang tidak membuktikan hubungan sebab dan akibat. Oleh sebab itu, diperlukan penelitian yang lebih teliti.<ref name=":0" />
Paparan terhadap gas air mata menyebabkan dampak jangka pendek dan panjang, termasuk pengembangan penyakit pernapasan, luka dan penyakit mata parah ([[keratitis]], [[glaukoma]], dan [[katarak]]), radang kulit, kerusakan pada sistem peredaran darah dan pencernaan, bahkan kematian, khususnya pada kasus dengan paparan tinggi.<ref name=Rothenberg2016>{{cite journal |authors=Rothenberg, C., Achanta, S., Svendsen, E. R., Jordt, S. E. |editor=Laskin, J. D. |title=Tear gas: an epidemiological and mechanistic reassessment |journal=Annals of the New York Academy of Sciences |volume=1378 |issue=1 |pp=96–107 |date=Agustus 2016 |pmid=27391380 |pmc=5096012 |doi=10.1111/nyas.13141 |bibcode=2016NYASA1378...96R}}</ref>
Paparan bahan gas air mata dapat menimbulkan efek kesehatan jangka pendek dan jangka panjang, termasuk berkembangnya penyakit pernapasan, cedera dan penyakit mata yang parah (seperti [[neuropati optik]] traumatis, [[keratitis]], [[glaukoma]], dan [[katarak]]), [[dermatitis]], kerusakan sistem kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah) dan gastrointestinal (lambung dan usus), serta kematian, terutama pada kasus dengan paparan gas air mata kepekatan tinggi atau penggunaan gas air mata di ruang tertutup.<ref name="Rothenberg 2016" />
 
== Dampak ==