Hizib: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(11 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Hizib''' berasal dari suku kata حِزْبٌ yang dapat diartikan sebagai lasykar, kumpulan , golongan atau pasukan. Melihat dari redaksi atau susunan yang terdapat didalam suatu hizib maka untuk selanjutnya pengertian Hizib adalah Sebuah kumpulan wirid ( yang berasal dari Alqur’an atau hadist Nabi ) yang digunakan untuk memohon pertolongan kepada Allah dalam populasi menghadapi persoalan lahir maupun batin, baik urusan dunia ataupun akhirat.
{{rapikan}}
'''Hizib''', juga dieja ''Hizb'' adalah kumpulan ayat-ayat [[Al-Quran]], [[zikir]], [[doa]] dan [[shalawat]] yang disusun dengan tidak menggunakan [[Hawa nafsu]] yang jelek/ buruk untuk diamalkan dengan membacanya.
 
Karena besarnya fadhilah suatu Hizib, dan kekhususannya, pengertian Hizib menjadi lebih Spesifik. Hizib tidak lagi hanya serangkaian wirid tapi merupakan pasukan pelindung bagi mereka yang mudawamah membacanya. Kekhususan Hizib ini tidak hanya terletak pada penciptaannya, tapi juga karena tidak sembarang Ulama yang dapat membuat Hizib. Karena itu sampai sekarang kita hanya kenal sedikit sekali dari berbagai bacaan yang bernama Hizib ini. Antara lain Hizib Maghrabi, Hizib Barqi, Hizib Iqbal dan lain-lain, yang jumlahnya dibandingkan dengan bacaan sejenis adalah sangat sedikit. Keistimewaan Hizib ini adalah penciptaannya oleh Ulama / Wali yang memang dibikin khusus untuk kalangan tertentu.
=== Hizib di Al-Qur'an ===
 
Rangkaian wirid tidak semuanya dapat disebut sebagai Hizib. Walaupun dilihat dari susunannya sama. Yakni sama-sama kumpulan ayat, dzikir, dan doa yang dipilih dan disusun oleh Ulama Salafush shalih yang termasyhur sebagai Waliyullah. Suatu rangkaian wirid ada yang bernama Ratib. Dewasa ini jama’ah-jama’ah Ratib tumbuh subur dimana-mana. Karena sifatnya yang ‘dingin’ dan tidak menimbulkan efek samping secara batiniah. Yang sangat terkenal adalah Ratib Al-Hadad yang diciptakan seorang Wali Qutub Al-Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad, atau Ratib Al-Atthas ciptaan Wali Qutub Al-Habib Umar bin Abdurrahman Al-Atthas.
 
Yang membedakan suatu ratib dengan ratib yang lain atau suatu hizib dengan hizib yang lain adalah asrar yang terkandung didalam setiap rangkaian ayat, doa, atau kutipan hadist yang disesuaikan dengan Waqi’iyyah ( latar belakang penyusunannya, red )-nya. Namun meski muncul pada Waqi’ yang sama dan oleh penyusun yang sama, ratib sejak awal dirancang oleh Aulia untuk konsumsi umum meski tetap mustajab. Semua orang dapat mengamalkan untuk memperkuat benteng dirinya bahkan tanpa perlu Ijazah, meski tentu jika dengan ijazah lebih afdhal.
 
=== Hizib di Al-Qur'an ===
Kata Hizib muncul di [[Al-Quran]] sebanyak 7 kali
# Surat Al Maaidah ayat 56:{{br}}Dan barang siapa yang menjadikan [[Allah]], [[rasul]]-Nya dan orang-orang yang beriman sebagai pemimpin, maka sesungguhnya Golongan Allah sebagai pemenang.
Baris 12 ⟶ 17:
# Surat Mujadiilaah ayat 22: {{br}} Engkau tidak akan mendapatkan satu kaum yang beriman kepada [[Allah]]<nowiki/>dan kepada hari [[Akhirat]], saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan RasulNya, sekalipun orang-orang itu bapaknya, anaknya, saudaranya atau keluarganya. Mereka itulah orang-orang yang di dalam hatinya telah ditanamkan Allah keimanan dan Allah telah menguatkan mereka dengan pertolongan/ ruh yang datang dari Dia. Lalu dimasukkannya mereka kedalam [[Surga]] yang mengalir dibawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha. Merekalah golongan (Hizbu) Allah. Ingatlah sesungguhnya golongan (Hizba) Allah-lah yang beruntung
 
=== Arti Hizib dalam tradisi Arab ===
Dalam tradisi arab, kata Hizib semula ditandai untuk merujuk sesuatu yang “berduyun-duyun” dan “berkelompok”. Itulah makanya ada kata “Hizbullah”, artinya “sekumpulan” bala tentara yang berjuang atas nama [[Allah]]. Tetapi kata Hizbullah sendiri kadang juga digunakan untuk menyebut para [[malaikat]].
 
Baris 20 ⟶ 25:
 
Ternyata untuk selanjutnya perkembangan kata hizib dalam tradisi thoriqot atau yang berkembang di [[Pesantren]]<nowiki/>adalah untuk “menandai” sebuah bacaan-bacaan tertentu. Misalnya hizib yang dibaca hari jum’at ; yang dimaksud adalah wirid-wirid tertentu yang dibaca hari jum’at.
Secara harfiah Hizib dapat diartikan sebagai golongan, atau kelompok bahkan ada yang mengartikan sebgaisebagai tentara.
 
=== Berbagai Hizib ===
Hizib popular di kalangan masyarakat [[Melayu]] di [[Indonesia]] dan [[Malaysia]].