Vaksin Covid-19 Oxford–AstraZeneca: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Lembar kemajuan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan. |
||
| (3 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{update}}
{{Infobox drug
| Verifiedfields =
Baris 44:
}}
{{COVID-19 pandemic sidebar|expanded=medis}}
'''Vaksin Covid-19 Oxford–AstraZeneca''', juga dikenal sebagai '''AZD1222''', adalah sebuah [[vaksin COVID-19]] yang dikembangkan oleh [[Universitas Oxford]] dan [[AstraZeneca]] yang diberikan lewat [[suntikan intraotot]].<ref>{{cite news |last1=Walsh |first1=Nick |last2=Shelley |first2=Jo |last3=Duwe |first3=Eduardo |last4=Bonnett |first4=William | name-list-style = vanc |date=27 July 2020 |title=The world's hopes for a coronavirus vaccine may run in these health care workers' veins |url=https://edition.cnn.com/2020/07/27/americas/brazil-covid-19-sinovac-vaccine-intl/index.html |work=[[CNN]] |location=[[São Paulo]] |access-date=3 August 2020 |archive-date=3 August 2020 |archive-url= https://web.archive.org/web/20200803211040/https://edition.cnn.com/2020/07/27/americas/brazil-covid-19-sinovac-vaccine-intl/index.html |url-status=live }}</ref><ref name="NCT04400838">{{cite web |title=Investigating a Vaccine Against COVID-19 |url=https://clinicaltrials.gov/ct2/show/NCT04400838 |website=[[ClinicalTrials.gov]] |publisher=[[United States National Library of Medicine]] |type=Registry |id=NCT04400838 |date=26 May 2020 |access-date=14 July 2020 |archive-date=11 October 2020 |archive-url=https://web.archive.org/web/20201011084750/https://clinicaltrials.gov/ct2/show/NCT04400838/ |url-status=live }}</ref><ref name="EudraCT-2020-001228-32">{{cite web |url=https://www.clinicaltrialsregister.eu/ctr-search/trial/2020-001228-32/GB |title=A Phase 2/3 study to determine the efficacy, safety and immunogenicity of the candidate Coronavirus Disease (COVID-19) vaccine ChAdOx1 nCoV-19 |website=EU Clinical Trials Register |publisher=European Union |type=Registry |id=[[EudraCT]] 2020-001228-32 |date=21 April 2020 |access-date=3 August 2020 |archive-date=5 October 2020 |archive-url=https://web.archive.org/web/20201005201654/https://www.clinicaltrialsregister.eu/ctr-search/trial/2020-001228-32/GB |url-status=live }}</ref><ref name="ISRCTN89951424">{{cite journal |title=A Phase III study to investigate a vaccine against COVID-19 |website=ISRCTN |type=Registry |id=ISRCTN89951424 |doi=10.1186/ISRCTN89951424 |date=26 May 2020 | vauthors = O'Reilly P | doi-access=free }}</ref> Risetnya dilakukan oleh [[Jenner Institute]] dan [[Oxford Vaccine Group]] dari Universitas Oxford. Timnya dipimpin oleh [[Sarah Gilbert]], [[Adrian V. S. Hill|Adrian Hill]], [[Andrew Pollard (pakar biologi)|Andrew Pollard]], [[Teresa Lambe]], Sandy Douglas dan [[Catherine M. Green|Catherine Green]].<ref>{{Cite web|url=https://covid19vaccinetrial.co.uk/|title=COVID-19 Vaccine Trials {{!}} COVID-19|website=covid19vaccinetrial.co.uk|access-date=2020-04-11}}</ref><ref>{{Cite web|last=|first=|date=2020-02-07|title=Oxford team to begin novel coronavirus vaccine research|url=https://www.ox.ac.uk/news/2020-02-07-oxford-team-begin-novel-coronavirus-vaccine-research|url-status=live|archive-url=|archive-date=|access-date=2020-11-28|website=University of Oxford|language=en}}</ref> Pada Desember 2020, kandidat vaksin tersebut menjalani [[riset klinis Tahap III]]. Pada 30 Desember 2020, vaksin tersebut disepakati untuk dipakai<ref>{{cite web |title=Covid-19: Oxford-AstraZeneca coronavirus vaccine approved for use in UK |url=https://www.bbc.co.uk/news/health-55280671 |website=BBC News |publisher=BBC |access-date=30 December 2020 |date=30 December 2020}}</ref> dalam program vaksinasi Britania Raya.
== Kontraindikasi ==
Baris 65:
Vaksin sangat diandalkan umat manusia di masa lalu untuk menurunkan jumlah kematian akibat penyakit menular.<ref>{{Cite web|title=Coronavirus (COVID-19) Vaccinations - Statistics and Research|url=https://ourworldindata.org/covid-vaccinations|website=Our World in Data|access-date=2021-03-25}}</ref> Melihat kondisi saat ini, wabah COVID-19 yang melanda di berbagai belahan dunia, vaksin merupakan senjata yang dibutuhkan untuk memberantas wabah ini. Berbagai vaksin telah dibuat salah satunya vaksin COVID-19 AstraZeneca, secara ilmiah disebut AZD1222 atau ChAdOx1 nCoV-19.<ref>{{Cite news|last=Staff|first=Reuters|date=2021-03-23|title=Factbox: How AstraZeneca-Oxford developed Britain's home-grown COVID-19 vaccine|url=https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-vaccines-astrazene-idUSKBN2BF2G1|newspaper=Reuters|language=en|access-date=2021-03-25}}</ref> Para peneliti di Afrika Selatan dan Brasil telah memulai uji klinis untuk menilai kandidat vaksin COVID-19, ChAdOx1 nCoV-19 (AZD1222), yang dikembangkan oleh Universitas Oxford dan dilisensikan kepada AstraZeneca.<ref>{{Cite web|title=Oxford Covid-19 vaccine trials start in South Africa and Brazil|url=https://www.clinicaltrialsarena.com/news/oxford-covid-19-vaccine-trials/|website=www.clinicaltrialsarena.com|access-date=2021-03-25}}</ref> Vaksin ini diadaptasi dari virus flu biasa yang ditemukan pada simpanse.<ref>{{Cite web|title=The Oxford University COVID-19 vaccine explained|url=https://www.9news.com.au/national/coronavirus-vaccine-oxford-university-vaccine-astrazeneca-what-is-it-does-it-work-explainer/2ed5fabe-5405-4b18-86ce-49cf9a2f92f4|website=www.9news.com.au|access-date=2021-03-25}}</ref>
Universitas Oxford bekerja sama dengan ''University of Witwatersrand'' di Afrika dengan melibatkan 2.000 partisipan dalam penelitiannya.<ref>{{Cite
''European Medicines Agendy'' (EMA) menganggap AZD1222 aman.<ref name=":0">{{Cite journal|last=Mallapaty|first=Smriti|last2=Callaway|first2=Ewen|date=2021-03-24|title=What scientists do and don’t know about the Oxford–AstraZeneca COVID vaccine|url=https://www.nature.com/articles/d41586-021-00785-7|journal=Nature|language=en|doi=10.1038/d41586-021-00785-7}}</ref> Adapun ''Strategic Advisory Group of Experts on Immunization'' (SAGE) WHO telah merekomendasikan untuk sementara waktu penggunaan vaksin Oxford/ AstraZeneca COVID-19 (ADZ1222), vaksin yang disediakan memang terbatas, namun vaksin ini perlu direkomendasikan untuk petugas kesehatan yang selalu berinteraksi dengan pengidap COVID-19 sehingga risiko untuk tertular besar, dan orang lanjut usia (65 tahun keatas). Vaksin juga direkomendasikan untuk kelompok yang memiliki penyakit sehingga risiko tertular lebih tinggi seperti pengidap obesitas, [[penyakit kardiovaskular]], [[penyakit pernapasan]] dan diabetes. Apabila wanita menyusui masuk pada prioritas vaksin, WHO tidak merekomendasikan untuk penghentian menyusui setelah vaksinasi. Vaksin ini memang direkomendasikan untuk orang yang berusia 18 tahun sambil menunggu hasil penelitian lanjut. Dosis yang dianjurkan adalah dua dosis yang diberikan secara intramuskular (masing-masing 0.5 ml) dengan selang waktu 8 - 12 minggu.<ref>{{Cite web|title=The Oxford/AstraZeneca COVID-19 vaccine: what you need to know|url=https://www.who.int/news-room/feature-stories/detail/the-oxford-astrazeneca-covid-19-vaccine-what-you-need-to-know|website=www.who.int|language=en|access-date=2021-03-25}}</ref> Vaksin yang telah disuntikkan akan mengajarkan sistem imun tubuh untuk melawan virus yang sebenarnya jika diperlukan. Penyimpanan vaksin ini lebih mudah, cukup di lemari es biasa sehingga distribusi lebih mudah.<ref>{{Cite news|date=2021-03-22|title=Covid: What is the Oxford-AstraZeneca vaccine?|url=https://www.bbc.com/news/health-55302595|newspaper=BBC News|language=en-GB|access-date=2021-03-25}}</ref>
== Perkembangan AZD1222 ==
Kemuculan COVID-19 sejak Desember 2019 yang tak kunjung berakhir telah membuat ilmuan di seluruh dunia bekerja lebih cepat untuk mengembangkan vaksin.<ref>{{Cite web|title=The COVID-19 vaccine race|url=https://www.gavi.org/vaccineswork/covid-19-vaccine-race|website=www.gavi.org|language=en|access-date=2021-03-25}}</ref> Pada 22 Maret, perusahaan AstraZeneca mengatakan melalui siaran pers bahwa analisis awal menghasilkan dua dosis yang efektif sebesar 79% dalam pencegahan COVID-19,<ref name=":1" /> uji coba dilakukan pada 32.449 orang dewasa di [[Amerika Serikat]], Peru dan Chili. Hasilnya, tidak ada peserta uji coba yang meninggal ataupun dirawat di rumah sakit.<ref name=":0" /> Vaksin AZD1222 mencegah 76% kasus penyakit, 85% efektif dalam melawan gejala COVID-19 pada sukarelawan percobaan berusia diatas 65 tahun.<ref>{{Cite web|last=Weintraub|first=Karen|title=COVID-19 vaccine from AstraZeneca-Oxford slightly less effective than first touted: 76% rather than 79% against disease, updated data shows|url=https://www.usatoday.com/story/news/health/2021/03/24/astrazeneca-oxford-covid-vaccine-76-effective-not-79-slightly-less-updated-data-shows/6979458002/|website=USA TODAY|language=en-US|access-date=2021-03-25}}</ref> Vaksin COVID-19 AstraZeneca adalah vaksin yang direkomendasikan pada orang yang berusia 18 tahun ke atas.<ref>{{Cite web|title=Information for UK recipients on COVID 19 Vaccine AstraZeneca|url=https://www.gov.uk/government/publications/regulatory-approval-of-covid-19-vaccine-astrazeneca/information-for-uk-recipients-on-covid-19-vaccine-astrazeneca|website=GOV.UK|language=en|access-date=2021-03-25}}</ref> Namun Azra Ghani, ketua epidemiologi penyakit menular di ''Imperial College London'', mendesak kehati-hatian atas hasil tersebut, hal ini menunjukkan bahwa penelitian tersebut tidak dirancang untuk melihat perbedaan dosis yang berbeda atau pada satu versus dua dosis vaksin.<ref>{{Cite journal|last=Wise|first=Jacqui|date=2021-02-03|title=Covid-19: New data on Oxford AstraZeneca vaccine backs 12 week dosing interval|url=https://www.bmj.com/content/372/bmj.n326|journal=BMJ|language=en|volume=372|pages=n326|doi=10.1136/bmj.n326|issn=1756-1833|pmid=33536232}}</ref> Kemanjuran vaksin Oxford-AstraZeneca di atas 65 tahun masih di pertanyakan sebab data dianggap masih minim.<ref>{{Cite news|title=Five things to know about the AstraZeneca/Oxford vaccine|url=https://economictimes.indiatimes.com/industry/healthcare/biotech/pharmaceuticals/five-things-to-know-about-the-astrazeneca/oxford-vaccine/articleshow/81451490.cms|newspaper=The Economic Times|access-date=2021-03-25}}</ref>
Perkembangan yang cukup pesat. Studi Tahap III vaksin dilakukan di AS, Chili dan Peru memberikan hasil terbaik, sangat aman, dan efektif.<ref name=":1" /> MHRA memulai tinjauan bergulir terhadap vaksin AZ / Oxford COVID-19 pada bulan September dan persetujuan darurat didasarkan pada program Fase III yang dipimpin oleh Universitas Oxford.<ref>{{Cite web|title=UK rollout of AZ/Oxford Covid-19 vaccine: what you need to know|url=https://www.pharmaceutical-technology.com/features/az-oxford-vaccine-uk-rollout-deep-dive/|website=www.pharmaceutical-technology.com|access-date=2021-03-25}}</ref> Sebelumnya pengambilan data dilakukan di Inggris, Brasil, dan Afrika Selatan serta Inggris Raya. Uji coba melibatkan 32.000 sukarelawan dalam semua kelompok umur, sukarelawan menerima dua dosis standar vaksin Oxford-AstraZeneca dengan interval empat minggu. Hasil ini sangat diharapkan dalam upaya menangani pandemi COVID-19. Kemanjuran vaksin yang luar biasa pada populasi baru dan konsisten dari uji coba yang dipimpin oleh Oxford. Profesor Vaksinologi dan salah satu perancang vaksin virus corona ChAdOx1 nCov-19 menyatakan bahwa pada uji coba Tahap III besar di AS, Chili dan peru memberikan konfirmasi dan efektivitas ChAdOx1 nCoV-19 atau Oxford-AstraZeneca.<ref name=":1">{{Cite web|title=USA, Chile and Peru interim trial data show Oxford-AstraZeneca vaccine is safe and highly effective|url=https://www.research.ox.ac.uk/Article/2021-03-22-usa-data-show-oxford-vaccine-effective|website=www.research.ox.ac.uk|language=en|access-date=2021-03-25}}</ref> Penelitian terkait COVID-19 telah dimulai sejak Januari 2020 yang dipimpin oleh Prof. Sarah Gilbert, Prof Andrew Pollard, Prof Teresa Lambe, Dr Sandy Douglas, Prof Catherine Green dan Prof Adrian Hill.<ref>{{Cite web|title=COVID-19 Vaccine Trials {{!}} COVID-19|url=https://covid19vaccinetrial.co.uk/|website=covid19vaccinetrial.co.uk|access-date=2021-03-25}}</ref> Vaksin ChAdOx1-S / nCoV-19 [rekombinan] adalah vaksin vektor adenoviral yang kekurangan replikasi untuk melawan penyakit corona virus 2019 (COVID-19). Vaksin mengekspresikan gen protein lonjakan SARS-CoV-2, yang menginstruksikan sel inang untuk menghasilkan protein antigen S yang unik untuk SARS-CoV-2, memungkinkan tubuh untuk menghasilkan respons imun dan menyimpan informasi itu dalam memori.<ref>{{Cite web|title=AstraZeneca ChAdOx1-S/nCoV-19 [recombinant], COVID-19 vaccine|url=https://www.who.int/publications/m/item/chadox1-s-recombinant-covid-19-vaccine|website=www.who.int|language=en|access-date=2021-03-25}}</ref> Vaksin ChAdOx1 nCoV-19 diberikan otorisasi penggunaan darurat pada orang dewasa oleh Badan Pengatur Produk Kesehatan dan Obat-obatan Inggris<ref>{{Cite journal|last=Hung|first=Ivan F. N.|last2=Poland|first2=Gregory A.|date=2021-03-06|title=Single-dose Oxford–AstraZeneca COVID-19 vaccine followed by a 12-week booster|url=https://www.thelancet.com/journals/lancet/article/PIIS0140-6736(21)00528-6/abstract|journal=The Lancet|language=English|volume=397|issue=10277|pages=854|doi=10.1016/S0140-6736(21)00528-6|issn=0140-6736|pmid=33676614}}</ref> dosis vaksin Oxford-AstraZeneca yaitu dosis 100m yang telah disetujui MHRA.<ref>{{Cite web|title=Vaccine information - COVID-19 Staff FAQs - Oxford University Hospitals|url=https://www.ouh.nhs.uk/working-for-us/staff/covid-staff-faqs-vaccine.aspx|website=www.ouh.nhs.uk|access-date=2021-03-25}}</ref> Per 24 Maret 2021, AstraZeneca menambah 16 juta dosis untuk ditujukan ke negara-negara di Eropa.<ref>{{Cite web|title=COVID-19: AstraZeneca denies 'stockpile' claims, saying 29m vaccine doses found in factory are for EU and developing nations|url=https://news.sky.com/story/covid-19-astrazeneca-denies-stockpile-claims-saying-29m-vaccine-doses-found-in-factory-are-for-eu-and-developing-nations-12255436|website=Sky News|language=en|access-date=2021-03-25}}</ref> Analisis juga menunjukkan potensi vaksin untuk mengurangi penularan virus tanpa gejala, berdasarkan usapan mingguan yang diperoleh dari sukarelawan dalam uji coba di Inggris.<ref>{{Cite web|title=COVID-19 Vaccine AstraZeneca confirms 100% protection against severe disease, hospitalisation and death in the primary analysis of Phase III trials|url=https://www.astrazeneca.com/media-centre/press-releases/2021/covid-19-vaccine-astrazeneca-confirms-protection-against-severe-disease-hospitalisation-and-death-in-the-primary-analysis-of-phase-iii-trials.html|website=www.astrazeneca.com|language=en|access-date=2021-03-25}}</ref> Komite Penasihat CDC tentang Praktik Imunisasi (ACIP) telah membuat rekomendasi tentang bagaimana memprioritaskan pasokan vaksin. Petugas kesehatan dan orang yang tinggal di fasilitas perawatan jangka panjang adalah kelompok prioritas pertama yang menerima vaksin COVID-19 resmi.<ref>{{Cite web|last=Zimlich|first=Rachael|date=March 22, 2021|title=An Overview of the AstraZeneca-Oxford COVID-19 Vaccine|url=https://www.verywellhealth.com/astrazeneca-oxford-covid-19-vaccine-5093148|website=verywellhealth|access-date=25 Maret 2021}}</ref> Studi klinis ChAdOx1 juga akan dilakukan di Inggris Raya, Amerika Serikat, dan Afrika Selatan, yang bertujuan untuk merekrut hingga 50.000 sukarelawan.<ref>{{Cite web|date=2020-07-27|title=Oxford vaccine enters final phase of COVID-19 trials. Here's what happens now.|url=https://www.nationalgeographic.com/science/article/oxford-vaccine-enters-final-phase-of-covid-19-trials-in-brazil-cvd|website=Science|language=en|access-date=2021-03-25}}</ref>
== Cara kerja vaksin ==
Vaksin Oxford-Astra-Zeneca atau ChAdOx1 nCoV-19 menggunakan versi virus umum yang tidak berbahaya dan dilemahkan,<ref>{{Cite web|title=Oxford coronavirus vaccine ‘significantly reduces viral load’ in monkeys|url=https://www.sciencefocus.com/news/oxford-coronavirus-vaccine-significantly-reduces-viral-load-in-monkeys/|website=BBC Science Focus Magazine|language=en|access-date=2021-03-25}}</ref> yang menyebabkan pilek pada simpanse, ini telah dimodifikasi agar lebih mirip virus corona - meski tidak bisa menyebabkan penyakit.<ref>{{Cite news|date=2021-03-22|title=Covid: What is the Oxford-AstraZeneca vaccine?|url=https://www.bbc.com/news/health-55302595|newspaper=BBC News|language=en-GB|access-date=2021-03-25}}</ref> Para peneliti telah menggunakan teknologi ini untuk menghasilkan vaksin melawan sejumlah patogen termasuk Flu, Zika dan ''Middle East Respiratory Syndrome'' (MERS). Virus ini merupakan hasil rekayasa genetika sehingga tidak mungkin berkembang pada manusia. Para ilmuwan telah mentransfer instruksi genetik untuk "protein lonjakan" spesifik virus corona - yang dibutuhkan untuk menyerang sel - ke vaksin. Saat vaksin memasuki sel di dalam tubuh, vaksin menggunakan kode genetik ini untuk menghasilkan protein lonjakan permukaan dari virus corona. Ini menginduksi respons imun, memprioritaskan sistem kekebalan untuk menyerang virus corona jika menginfeksi tubuh.<ref>{{Cite news|last=Kelly-Linden|first=Jordan|date=2021-03-25|title=Oxford-AstraZeneca Q&A: How effective is the Covid-19 vaccine, and how is it different to Pfizer?|url=https://www.telegraph.co.uk/news/2021/03/25/astrazeneca-vaccine-oxford-covid-19-safe-uk-pfizer/|newspaper=The Telegraph|language=en-GB|issn=0307-1235|access-date=2021-03-25}}</ref> Tim peneliti telah menggunakan teknologi vaksin ChAdOx1 untuk menghasilkan kandidat vaksin melawan sejumlah patogen termasuk flu, Zika dan MERS, virus korona lain.<ref>{{Cite web|title=The Oxford vaccine|url=https://www.ukri.org/our-work/tackling-the-impact-of-covid-19/vaccines-and-treatments/oxford-vaccine-produces-strong-immune-response/|website=www.ukri.org|language=en-US|access-date=2021-03-25}}</ref> Efek samping yang umum, seperti demam, atau kedinginan, menunjukkan bahwa vaksin tersebut efektif dalam merangsang respons imun adaptif. Kebanyakan orang mengalami nyeri dan kemerahan di sekitar tempat suntikan.<ref>{{Cite web|title=Coronavirus vaccine side effects: what to know|url=https://practio.co.uk/coronavirus/articles/coronavirus-vaccine-side-effects|website=practio.co.uk|language=en-GB|access-date=2021-03-25|archive-date=2021-04-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20210419052010/https://practio.co.uk/coronavirus/articles/coronavirus-vaccine-side-effects|dead-url=yes}}</ref>
== Lainnya ==
| |||