[[Berkas:George W. Bush - Press conference about economic crisis (2008-09-30).jpg|jmpl|President George W. Bush menyampaikan pidatonya pada 30 September 2008 mengenai rencana penyelamatan ekonomi. Pada tahun 2008, Amerika Serikat mengalami [[Krisis finansial 2007–2012|krisis finansial]] yang diakibatkan oleh gelembung perumahan.]]
'''Gelembung ekonomi''' (''economic bubble''), '''gelembung spekulatif''', atau '''gelembung keuangan''' adalah "perdagangan dalam volume besar dengan harga yang sangat berbeda dengan [[nilai intrinsik (keuangan)|nilai intrinsiknya.]]".<ref name="robustness">{{cite book|chapter=The Robustness of Bubbles and Crashes in Experimental Stock Markets|title=Nonlinear Dynamics and Evolutionary Economics|last=King|first=Ronald R.|authorlink=|coauthors=Smith, Vernon L.; Williams, Arlington W. and van Boening, Mark V.|editor=R. H. Day and P. Chen|year=1993|publisher=Oxford University Press|location=New York|isbn=0195078594|page=|pages=|url= https://archive.org/details/nonlineardynamic0000unse_n0t1}}</ref><ref>{{cite news|first=Justin|last=Lahart|coauthors=|title=Bernanke's Bubble Laboratory, Princeton Protégés of Fed Chief Study the Economics of Manias|work=[[The Wall Street Journal]]|page=A1|date=2008-05-16|accessdate=|quote=|url=http://online.wsj.com/article/SB121089412378097011.html |archive-date=2010-01-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20100103182030/http://online.wsj.com/article/SB121089412378097011.html|dead-url=no}}</ref> (Dalam kata lain: memperdagangkan produk atau aset dengan harga yang lebih tinggi daripada nilai fundamentalnya.)
Walaupun beberapa ahli ekonomi menyangkal adanya ekonomi gelembung ekonomi,<ref>{{cite book|title=Famous First Bubbles: The Fundamentals of Early Manias|last=Garber|first=Peter|authorlink=|coauthors=|year=2001|publisher=MIT Press|location=Cambridge, MA|isbn=0262571536|page=|pages=|url= https://archive.org/details/famousfirstbubbl0000garb}}</ref> penyebab gelembung tetap menjadi tantangan untuk diteliti bagi mereka yang yakin bahwa harga aset sangat sering menyimpang dari nilai intrinsiknya.
Meskipun ada banyak penjelasan tentang penyebab gelembung ekonomi, belakangan ini diketahui bahwa gelembung dapat muncul bahkan tanpa didahului [[ketidakpastian]],<ref name="smithbub">{{cite journal |last=Smith |first=Vernon L. |authorlink= |coauthors=Suchanek, Gerry L.; Williams, Arlington W. |year=1988 |month= |title=Bubbles, Crashes, and Endogenous Expectations in Experimental Spot Asset Markets |journal=Econometrica |volume=56 |issue= |pages=1119–1151 |doi= |url= |accessdate= |quote= }}</ref> [[spekulasi]],<ref name="leinonspec">{{cite journal |last=Lei |first=Vivian |authorlink= |coauthors=Noussair, Charles N.; Plott, Charles R. |year=2001 |month= |title=Nonspeculative Bubbles in Experimental Asset Markets: Lack of Common Knowledge of Rationality Vs. Actual Irrationality |journal=Econometrica |volume=69 |issue= |pages=831 |id= |url=https://archive.org/details/sim_econometrica_2001-05_69_3/page/n300|accessdate= |quote= }}</ref> atau [[rasionalitas terbatas]].<ref name="levineknow">{{cite paper | last=Levine | first=Sheen S. | coauthors=Zajac, Edward J. | title=The Institutional Nature of Price Bubbles | version= | pages= | publisher= | date=2007-06-27 | doi= | url=http://ssrn.com/abstract=960178 | format= | id= | accessdate= }}</ref> Penjelasan lain mengatakan ekonomibahwa gelembung mungkinekonomi akhirnyamungkin disebabkan oleh proses koordinasi harga<ref>{{cite journal |last=Hommes |first=Cars |authorlink= |coauthors=Sonnemans, Joep; Tuinstra, Jan; Velden, Henk van de |year=2005 |month= |title=Coordination of Expectations in Asset Pricing Experiments |journal=Review of Financial Studies |volume=18 |issue= |pages=955–980 |id= |url=https://archive.org/details/sim_review-of-financial-studies_fall-2005_18_3/page/955|accessdate= |quote= }}</ref> atau norma-norma sosial yang baru muncul.<ref name="levineknow"/>
PengamatanMendapatkan [[nilai intrinsik (keuangan)|nilai intrinsik]] sering sulit dilakukan dalam keadaan nyata di pasar, sehingga gelembung ekonomi sering hanya dapat dikenaliditemukan dan diidentifikasi dengan pasti secara retrospektif, yaitu ketika terjadi penurunan harga secara tiba-tiba. Keadaan anjloknya harga disebut [[keruntuhan harga aset|keruntuhan]] (''crash'') atau "pecahnya gelembung". Fase "ledakan" ekonomi maupun [[resesi]] dalam suatu ekonomi gelembung adalah contoh-contoh dari mekanisme [[umpan balik positif]] yang membedakannya dari mekanisme [[umpan balik negatif]] yang menentukan [[harga keseimbangan]] dalam keadaan pasar normal. Harga-harga dalam gelembung ekonomi dapat berfluktuasi dengan tidak menentu, dan menjadi tidak mungkin untuk memprediksinya hanya berdasarkan [[penawaran dan permintaan]] saja.
Ahli ekonomi menggunakan istilah "gelembung" untuk peningkatan harga aset secara ekstrem berdasarkan harapan kenaikan harga pada masa depan dan tanpa dukungan fundamental ekonomi, dan lazimnya diikuti kenyataan yang bertolak belakang dari harapan, dan anjloknya harga-harga.<ref>{{cite book |title=Reconcilable differences?: United States-Japan economic conflict |url=https://archive.org/details/reconcilablediff00berg |last=Bergsten |first=C. Fred |authorlink= |coauthors=Marcus Noland, Institute for International Economics |year=1993 |publisher=Peterson Institute |location= |isbn=0-8813-2129-X |page=[https://archive.org/details/reconcilablediff00berg/page/46 46] |pages=}}</ref> [[Tulip mania]] di Belanda (1646) dan gelembung saham [[South Sea Company]] (1719-1720) adalah contoh tipikal dari gelembung spekulasi. Terdapat juga kemungkinan adanya hubungan antara inovasi dengan terciptanya krisis Tulip.<ref>{{Cite book|last=Johannessen|first=Jon-Arild|date=2016-11-14|url=https://books.google.com/books?id=gRd_DQAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&dq=economic+bubble&hl=en|title=Innovations Lead to Economic Crises: Explaining the Bubble Economy|publisher=Springer|isbn=978-3-319-41793-6|pages=2|language=en|url-status=live|access-date=2021-12-05|archive-date=2023-07-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20230729224806/https://books.google.com/books?id=gRd_DQAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&dq=economic+bubble&hl=en|dead-url=no}}</ref> Di [[Jepang]], [[penggelembungan harga aset di Jepang|penggelembungan harga aset]] terjadi pada akhir 1980-an.
== Sejarah ==
[[Berkas:South Sea Bubble Cards-Tree.png|jmpl|Gelembung South Sea merupakan salah satu krisis finansial pertama di era modern.]]
Istilah "gelembung" yang dimaksud sebagai krisis finansial bermula pada sekitar tahun 1711-1720 di perusahaan South Sea, dimanadi mana perusahaan ini menginflasikan nilai sahamnya diatas nilai yang wajar,.<ref>{{Cite web|last=Castelow|first=Ellen|title=The South Sea Bubble of 1720|url=https://www.historic-uk.com/HistoryUK/HistoryofEngland/South-Sea-Bubble/|website=Historic UK|language=en-GB|access-date=2021-11-28|archive-date=2023-07-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20230704065346/https://www.historic-uk.com/HistoryUK/HistoryofEngland/South-Sea-Bubble/|dead-url=no}}</ref> sehinggaKejadian istilahini gelembungdisebut awalnyasebagai menjadiGelombang direferensikanSouth ke perusahaan itu sendiriSea. Kejadian ini meruapakanmerupakan salah satu contoh paling awal dari [[krisis finansial]] di era modern. GelembungPenggunaan menjadiistilah metaforagelembung dariini digunakan untuk menunjukkan harga sahamkomoditas yang sangatterlampau besartinggi, namuntetapi mudah runtuhuntuk jatuh, seperti gelembung yang hanya berkembangmengembang akibatkarena udara kosong dan sangat mudah meledak secara mendadak, seperti yang terjadi pada banyak kejadian gelembungmeletus ekonomiseketika.
Beberapa ahli ekonomi memperluasmenggunakan metaforanyaistilah gelembung untuk menekankan kejadiannya yang tiba-tiba,sangat sepertimendadak gelembungdan yangdapat runtuh seluruhnyameledak secara tiba-tiba. WalauNamun, ada beberapa teori lain yang berpendapat bahwa gelemunggelembung ekonomi sebenarnya tidak secara tiba-tiba runtuh, namun ekonomimelainkan menjalani beberapa fase seperti gelembung yang mengembang lalu mengempis sesuai dengan kondisinya.<ref>{{Cite web|last=John Shiller|first=Robert|date=19 Jul 2013|title=Do all economic bubbles burst?|url=https://www.weforum.org/agenda/2013/07/do-all-economic-bubbles-burst/|website=World Economic Forum|language=en|access-date=2021-11-28|quote="One problem with the word bubble is that it creates a mental picture of an expanding soap bubble, which is destined to pop suddenly and irrevocably. But speculative bubbles are not so easily ended; indeed, they may deflate somewhat, as the story changes, and then reflate."|archive-date=2023-06-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20230608022212/https://www.weforum.org/agenda/2013/07/do-all-economic-bubbles-burst/|dead-url=no}}</ref>
Sampai saat ini, belum ada konsesus atas penjelasan yang menjelaskan gelembung ekonomi secara utuh.<ref>{{Cite journal|last=Joebges|first=Heike|last2=Dullien|first2=Sebastian|last3=Márquez-Velázquez|first3=Alejandro|date=2015|title=What causes housing bubbles?|url=https://finance-and-trade.htw-berlin.de/fileadmin/HTW/Forschung/Money_Finance_Trade_Development/working_paper_series/wp_01_2015_Joebges_Dullien_Marquez_housing_bubbles.pdf|journal=Competence Centre on Money, Trade, Finance and Development|volume=1|pages=24|quote=there is no consensus in the literature concerning the definition of a housing bubble|access-date=2021-11-29|archive-date=2023-01-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20230120072445/https://finance-and-trade.htw-berlin.de/fileadmin/HTW/Forschung/Money_Finance_Trade_Development/working_paper_series/wp_01_2015_Joebges_Dullien_Marquez_housing_bubbles.pdf|dead-url=no}}</ref>
== Kemungkinan penyebab ==
Sampai saat ini, belum ada teori yang diterima secara luas untuk menjelaskan kemunculannya.<ref>{{Cite journal|last=Girdzijauskas|first=Stasys|last2=Štreimikienė|first2=Dalia|last3=Čepinskis|first3=Jonas|last4=Moskaliova|first4=Vera|last5=Jurkonytė|first5=Edita|last6=Mackevičius|first6=Ramūnas|date=2009-06-30|title=Formation of economic bubbles: Causes and possible preventions|url=https://journals.vgtu.lt/index.php/TEDE/article/view/6441|journal=Technological and Economic Development of Economy|language=en|volume=15|issue=2|pages=267|doi=10.3846/1392-8619.2009.15.267-280|issn=2029-4921|access-date=2021-11-29|archive-date=2022-03-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20220309050533/https://journals.vgtu.lt/index.php/TEDE/article/view/6441|dead-url=no}}</ref> Salah satu pendapat utama atas penyebab gelembung ekonomi adalah kebijakan keuangan yang lemah dan [[Likuiditas pasar|likuiditas]] moneter yang berlebihan dalam sistem keuangan.<ref>{{Cite journal|last=TopolGirdzijauskas|first=RichardStasys|last2=Štreimikienė|first2=Dalia|last3=Čepinskis|first3=Jonas|last4=Moskaliova|first4=Vera|last5=Jurkonytė|first5=Edita|last6=Mackevičius|first6=Ramūnas|date=19912009-06-30|title=Bubbles and VolatilityFormation of Stockeconomic Pricesbubbles: EffectCauses ofand Mimeticpossible Contagionpreventions|url=https://www.jstortandfonline.orgcom/stabledoi/2233855pdf/10.3846/1392-8619.2009.15.267-280#:~:text=The%20main%20idea%20behind%20the,their%20capital%20into%20savings%20accounts.|journal=TheTechnological and Economic JournalDevelopment of Economy|language=en|volume=10115|issue=4072|pages=789269|doi=10.23073846/22338551392-8619.2009.15.267-280|issn=00132029-01334921|quote=The main idea behind the creation of economic bubbles is a weak financial policy and excessive monetary liquidity in the financial system|access-date=2021-12-04|archive-date=2023-04-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20230406053711/https://www.tandfonline.com/doi/pdf/10.3846/1392-8619.2009.15.267-280#:~:text=The%20main%20idea%20behind%20the,their%20capital%20into%20savings%20accounts.|dead-url=no}}</ref> Ketika suku bunga turun, [[investor]] cenderung menghindari memasukkan modalnya ke dalam rekening tabungan. Selain itu, hutang yang berlebihan dapat menjadi faktor kunci yang menyebabkan gelembung keuangan.<ref>{{Cite book|last=Baily|first=Martin Neil|date=2008|url=https://www.brookings.edu/wp-content/uploads/2016/06/11_origins_crisis_baily_litan.pdf|title=The Origins of the Financial Crisis|location=Washington|publisher=Initiative on Business and Public Policy at Brookings|pages=8|language=en|quote=...over-leveraged banks found themselves exposed to falling asset prices with very little capital...|url-status=live|access-date=2021-11-29|archive-date=2023-04-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20230415163346/https://www.brookings.edu/wp-content/uploads/2016/06/11_origins_crisis_baily_litan.pdf|dead-url=no}}</ref>.
Hal yang membingungkan bagi sebagian orang adalah fakta bawhabahwa gelembung terjadi bahkan di pasar eksperimental[[eksperimen]]tal yang sangat dapat diprediksi, di mana tidak terdapat ketidakpastian dihilangkanmengani perilaku pasar.<ref>{{Cite journal|last=Smith|first=Vernon L.|last2=Suchanek|first2=Gerry L.|last3=Williams|first3=Arlington W.|date=1988|title=Bubbles, crashes, and endogenous expectations in experimental spot asset markets|url=https://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/summary?doi=10.1.1.360.174|journal=Econometrica|volume=56|issue=5|pages=1119–11531149|doi=10.2307/1911361|quote=...as behavioral uncertainty decreases.|access-date=2021-11-29|archive-date=2023-02-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20230213002735/https://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/summary?doi=10.1.1.360.174|dead-url=no}}</ref> Namun demikian, gelembung telah diamati berulang kali di pasar yang sifatnya eksperimental, bahkan dengan pesertapelaku seperti mahasiswa bisnis, manajer, dan pedagang profesional yang dapatmemiliki secarakemampuan rasionaluntuk menghitung nilai intrinsik dari suatu aset.<ref>{{Cite journal|last=Noussair|first=Charles N.|date=2017|title=The Discovery of Bubbles and Crashes in Experimental Asset Markets and the Contribution of Vernon Smith to Experimental Finance|url=https://www.jstor.org/stable/26632364|journal=Southern Economic Journal|volume=83|issue=3|pages=644|issn=0038-4038|quote=..the results have turned to be highly replicable...the dividend process is common information to participants, so there is an uambigous fundamental value"|access-date=2021-11-29|archive-date=2023-04-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20230407091232/https://www.jstor.org/stable/26632364|dead-url=no}}</ref>
[[Berkas:Poseidon Bubble Australia.gif|kiri|jmpl|Gelembung ekonomi merupakan kenaikan penilaian suatu aset jauh diatas harga aslinya. Grafik ini menunjukkan kenaikan harga nikel pada [[Perang Vietnam]] yang merupakan contoh dari gelembung ekonomi, karena kenaikan nilainya melampaui nilai asli produksinya.]]
Tidak ada kesepakatan yang jelas tentang apa yang menyebabkan gelembung.<ref>{{Cite journal|last=Case|first=Karl E|last2=Shiller|first2=Robert J|date=2003|title=Is There a Bubble in the Housing Market?|url=https:// musewww. jhubrookings.edu/ articlewp-content/ 51240uploads/2003/06/2003b_bpea_caseshiller.pdf|journal=Brookings Papers on Economic Activity|volume=2003|issue=2|pages= 310301|doi=10.1353/eca.2004.0004|issn=1533-4465|quote=… There is very little agreement about housing bubbles. |access-date=2021-12-04|archive-date=2023-07-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20230724024843/https://www.brookings.edu/wp-content/uploads/2003/06/2003b_bpea_caseshiller.pdf|dead-url=no}}</ref> Namun sejauh ini bukti menunjukkan bahwa gelembung tidak disebabkan oleh rasionalitas terbatas atau irasionalitas orang lain.<ref>{{Cite journal|last=Levine|first=Sheen S.|last2=Zajac|first2=Edward J.|date=2007-06-20|title=The Institutional Nature of Price Bubbles|url=https://www.researchgate.net/publication/228319197_The_Institutional_Nature_of_Price_Bubbles|journal=SSRN Electronic Journal|language=en|location=Rochester, NY |pages=2|doi=10.2139/ssrn.960178|quote="If bubbles are indeed caused by bounded rationality...we would expect that average asset prices will be farther from intrinsic values ex ante and move closer to intrinsic values ex post" |access-date=2021-11-29|archive-date=2023-04-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20230408062809/https://www.researchgate.net/publication/228319197_The_Institutional_Nature_of_Price_Bubbles|dead-url=no}}</ref> Selain itu, bukti lainnya menunjukkan bahwa gelembung muncul bahkan ketika pelaku pasar mampu menentukan harga aset dengan benar. Bukti yang lain menunjukkan bahwa [[spekulasi ]] bukan merupakan suatu faktor yang diperlukan untuk menyebabkan terjadinya gelembung. <ref>{{Cite journal|last=Lei|first=Vivian|last2=Noussair|first2=Charles|last3=Plott|first3=Charles|date=2001|title=Nonspeculative Bubbles in Experimental Asset Markets: Lack of Common Knowledge of Rationality vs. Actual Irrationality|url=https://authors.library.caltech.edu/43956/1/non%20speculative%20bubbles%20in%20experimental.pdf|journal=Econometrica|volume=69|issue=4|pages=834|doi=10.1111/1468-0262.00222 |access-date=2021-11-29|archive-date=2021-09-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20210926093551/http://authors.library.caltech.edu/43956/1/non%20speculative%20bubbles%20in%20experimental.pdf|dead-url=no}}</ref> ▼
Teori-teori yang lebih baru tentang pembentukan gelembung aset menunjukkan bahwa mereka kemungkinan merupakan peristiwa yang didorong secara sosiologis, sehingga teori yang hanya melibatkan faktor-faktor fundamental atau potongan-potongan perilaku manusia tidaklah dapat menjelaskan kejadian gelembung secara lengkap. Misalnya, peneliti kualitatif Preston Teeter berpendapat bahwa spekulasi pasar didorong oleh [[Norma sosial|norma ]] serta [[budaya ]] yang tertanam dalam suatu masyarakat dan didukung oleh institusi yang berlaku saat itu.<ref name=":0">{{Cite journal|last=Teeter|first=Preston|last2=Sandberg|first2=Jörgen|date=2017-02-01|title=Cracking the enigma of asset bubbles with narratives|url=https://doi.org/10.1177/1476127016629880|journal=Strategic Organization|language=en|volume=15|issue=1|pages=Abstrak|doi=10.1177/1476127016629880|issn=1476-1270 |access-date=2021-11-29|archive-date=2020-06-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20200613132107/https://journals.sagepub.com/doi/10.1177/1476127016629880|dead-url=no}}</ref> MerekaPreston mengutipmenyebut faktor-faktor penyebabbahwa pembentukan gelembung disebabkan oleh beberapa faktor seperti kredit mudah, peraturan longgar, dan investasi internasional.<ref name=":0" /> ▼
▲Tidak ada kesepakatan yang jelas tentang apa yang menyebabkan gelembung.<ref>{{Cite journal|last=Case|first=Karl E|last2=Shiller|first2=Robert J|date=2003|title=Is There a Bubble in the Housing Market?|url=https://muse.jhu.edu/article/51240|journal=Brookings Papers on Economic Activity|volume=2003|issue=2|pages=310|doi=10.1353/eca.2004.0004|issn=1533-4465|quote=… There is very little agreement about housing bubbles.}}</ref> Namun sejauh ini bukti menunjukkan bahwa gelembung tidak disebabkan oleh rasionalitas terbatas atau irasionalitas orang lain.<ref>{{Cite journal|last=Levine|first=Sheen S.|last2=Zajac|first2=Edward J.|date=2007-06-20|title=The Institutional Nature of Price Bubbles|url=https://www.researchgate.net/publication/228319197_The_Institutional_Nature_of_Price_Bubbles|journal=SSRN Electronic Journal|language=en|location=Rochester, NY|doi=10.2139/ssrn.960178|quote="If bubbles are indeed caused by bounded rationality...we would expect that average asset prices will be farther from intrinsic values ex ante and move closer to intrinsic values ex post"}}</ref> Selain itu, bukti lainnya menunjukkan bahwa gelembung muncul bahkan ketika pelaku pasar mampu menentukan harga aset dengan benar. Bukti yang lain menunjukkan bahwa spekulasi bukan merupakan suatu faktor yang diperlukan untuk menyebabkan terjadinya gelembung. <ref>{{Cite journal|last=Lei|first=Vivian|last2=Noussair|first2=Charles|last3=Plott|first3=Charles|date=2001|title=Nonspeculative Bubbles in Experimental Asset Markets: Lack of Common Knowledge of Rationality vs. Actual Irrationality|url=https://authors.library.caltech.edu/43956/1/non%20speculative%20bubbles%20in%20experimental.pdf|journal=Econometrica|volume=69|issue=4|pages=834|doi=10.1111/1468-0262.00222}}</ref>
▲Teori-teori yang lebih baru tentang pembentukan gelembung aset menunjukkan bahwa mereka kemungkinan merupakan peristiwa yang didorong secara sosiologis, sehingga teori yang hanya melibatkan faktor-faktor fundamental atau potongan-potongan perilaku manusia tidaklah dapat menjelaskan kejadian gelembung secara lengkap. Misalnya, peneliti kualitatif Preston Teeter berpendapat bahwa spekulasi pasar didorong oleh norma serta budaya yang tertanam dalam suatu masyarakat dan didukung oleh institusi yang berlaku saat itu.<ref name=":0">{{Cite journal|last=Teeter|first=Preston|last2=Sandberg|first2=Jörgen|date=2017-02-01|title=Cracking the enigma of asset bubbles with narratives|url=https://doi.org/10.1177/1476127016629880|journal=Strategic Organization|language=en|volume=15|issue=1|pages=Abstrak|doi=10.1177/1476127016629880|issn=1476-1270}}</ref> Mereka mengutip faktor-faktor penyebab pembentukan gelembung seperti kredit mudah, peraturan longgar, dan investasi internasional.<ref name=":0" />
=== Likuiditas ===
Salah satu kemungkinan penyebab gelembung adalah likuiditas moneter yang berlebihan dalam sistem keuangan,. Likuiditas yang belebihan dapat menyebabkan standarsyarat untuk mendapatkan pinjaman yangmenjadi longgar atausehingga tidakmenyebabkan sesuaibanyaknya spekulasi jangka pendek yang membuat pasar menjadi rentan terhadap inflasi harga aset yang bergejolak yang disebabkan oleh spekulasi jangka pendek.<ref>{{Cite web|last=Hendricks|first=Vincent F.|title=From the art world to fashion to Twitter, we're all living in bubbles|url=http://theconversation.com/from-the-art-world-to-fashion-to-twitter-were-all-living-in-bubbles-21812|website=The Conversation|language=en|access-date=2021-11-28|archive-date=2023-04-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20230407223613/http://theconversation.com/from-the-art-world-to-fashion-to-twitter-were-all-living-in-bubbles-21812|dead-url=no}}</ref> Axel A. Weber, mantan presiden [[Deutsche Bundesbank]], berpendapat bahwa "Masa laluSejarah telah menunjukkanmembuktikan bahwa penyediaan likuiditas yang terlalu besar di pasar keuangan global yang diikuti dengan tingkat suku bunga yang sangat rendah mendorong pembentukan gelembung finansial." <ref>{{Cite book|last=Porras|first=E.|date=2016-06-29|url=https://books.google.co.id/books?id=snyQDAAAQBAJ&q=%22The+past+has+shown+that+an+overly+generous+provision+of+liquidity+in+global+financial+markets+in+connection+with+a+very+low+level+of+interest+rates+promotes+the+formation+of+asset-price+bubbles.%22&pg=PA33&redir_esc=y#v=onepage&q=%22The%20past%20has%20shown%20that%20an%20overly%20generous%20provision%20of%20liquidity%20in%20global%20financial%20markets%20in%20connection%20with%20a%20very%20low%20level%20of%20interest%20rates%20promotes%20the%20formation%20of%20asset-price%20bubbles.%22&f=false|title=Bubbles and Contagion in Financial Markets, Volume 1: An Integrative View|location=London|publisher=Palgrave Macmillan|isbn=978-1-137-35876-9|pages=33|language=en|url-status=live|access-date=2021-11-29|archive-date=2023-07-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20230729224807/https://books.google.co.id/books?id=snyQDAAAQBAJ&q=%22The+past+has+shown+that+an+overly+generous+provision+of+liquidity+in+global+financial+markets+in+connection+with+a+very+low+level+of+interest+rates+promotes+the+formation+of+asset-price+bubbles.%22&pg=PA33&redir_esc=y#v=onepage&q=%22The%20past%20has%20shown%20that%20an%20overly%20generous%20provision%20of%20liquidity%20in%20global%20financial%20markets%20in%20connection%20with%20a%20very%20low%20level%20of%20interest%20rates%20promotes%20the%20formation%20of%20asset-price%20bubbles.%22&f=false|dead-url=no}}</ref>
Menurut penjelasan ini, likuiditas moneter yang berlebihan (kredit yang mudah, pendapatan bersih yang besar, dan hal-hal lainnya) berpotensi terjadi ketika bank menerapkan kebijakan moneter ekspansif (contohnya menurunkan suku bunga dan memberi suntikan dana yang sangat besar kepada sistem ekonomi nasional).<ref>{{Cite journal|last=Liu|first=Xinhua|last2=Wray|first2=L. Randall|date=2010-10-01|title=Excessive Liquidity and Bank Lending in China|url=https://doi.org/10.2753/IJP0891-1916390303|journal=International Journal of Political Economy|volume=39|issue=3|pages=Abstrak|doi=10.2753/IJP0891-1916390303|issn=0891-1916|quote=The conventional view is that such a bubble is highly dangerous and is largely caused by great sums of "excess liquidity," which, in turn, induced banks to lend funds.}}</ref> Salah satu contoh dari kejadian seperti ini adalah [[krisis zona euro]] yang disebabkan oleh kecenderungan membiayai impor dengan hutang.<ref>{{Cite book|last=Ayres|first=Robert U.|date=2014-06-06|url=https://books.google.com/books?id=1dCuAwAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&dq=economic+bubble&hl=en|title=The Bubble Economy: Is Sustainable Growth Possible?|publisher=MIT Press|isbn=978-0-262-32394-9|pages=204-207|language=en|url-status=live|access-date=2021-12-05|archive-date=2023-07-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20230729224807/https://books.google.com/books?id=1dCuAwAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&dq=economic+bubble&hl=en|dead-url=no}}</ref>
Menurut penjelasan ini, likuiditas moneter yang berlebihan (kredit yang mudah, pendapatan disposabel besar, dan hal-hal lainnya) berpotensi terjadi ketika bank menerapkan kebijakan moneter ekspansif (yaitu menurunkan suku bunga dan menyiram sistem keuangan dengan uang beredar).<ref>{{Cite journal|last=Liu|first=Xinhua|last2=Wray|first2=L. Randall|date=2010-10-01|title=Excessive Liquidity and Bank Lending in China|url=https://doi.org/10.2753/IJP0891-1916390303|journal=International Journal of Political Economy|volume=39|issue=3|pages=45|doi=10.2753/IJP0891-1916390303|issn=0891-1916|quote=The conventional view is that such a bubble is highly dangerous and is largely caused by great sums of "excess liquidity," which, in turn, induced banks to lend funds.}}</ref> DetailTeknis tertentu dari penjelasan ini mungkin berbeda tergantung dari pandangan filsafat ekonomi seseorang. Mereka yang percaya bahwa jumlah uang beredaryang dikendalikanada secarapada eksogensuatu sistem sepenuhnya dikontrol oleh bank sentral tanpa ada pengaruh pelaku pasar (eksogen) dapat mengaitkanmenyalahkan penyebabkejadian gelembung ekonomi yang disebabkan oleh likuiditas yang belebihan tersebut kepada '[[kebijakan moneter]] ekspansif' oleh bank tersebutsentral dan (jika ada) badan atau institusi yang mengatur.<ref>{{Cite web|last=Curran|first=Enda|date=25 Januari 2021|title=Pandemic-Era Central Banking Is Creating Bubbles Everywhere|url=https://www.bloomberg.com/news/features/2021-01-24/central-banks-are-creating-bubbles-everywhere-in-the-pandemic|website=Bloomberg|access-date=29 November 2021|archive-date=2022-04-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20220410145135/https://www.bloomberg.com/news/features/2021-01-24/central-banks-are-creating-bubbles-everywhere-in-the-pandemic|dead-url=no}}</ref> Orang lain yang percaya bahwa jumlah uang beredar diciptakanmerupakan secarahasil endogeninteraksi olehdari sektorpelbagai perbankanpelaku pasar (endogen) dapat mengaitkanmenyalahkan 'kebijakan'likuiditas tersebutitu dengankepada perilaku sektorpara pelaku keuanganpasar itu sendiri.<ref name=":1">{{Cite journal|last=Brzezicka|first=Justyna|last2=Wisniewski|first2=Radosław|date=2014-03-01|title=Price Bubble In The Real Estate Market - Behavioral Aspects|url=https://www.sciendo.com/article/10.2478/remav-2014-0010|journal=Real Estate Management and Valuation|language=en|volume=22|issue=1|pages=77–9087|doi=10.2478/remav-2014-0010|issn=1733-2478|access-date=2021-11-29|archive-date=2023-06-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20230628063951/https://sciendo.com/article/10.2478/remav-2014-0010|dead-url=no}}</ref> Perilaku-perilaku ini contohnya rasionalisme terbatas, spekulatif, dan usaha untuk membuat keuntungan dalam waktu yang singkat dengan mengorbankan konsekuensi negatif jangka panjang.<ref name=":1" /> Mereka memandang negara sebagai faktor pasif atau reaktif.
Sederhananya, gelembung ekonomi terjadi ketika terlalu banyak uang namun terlalu sedikit aset,. Hal ini menyebabkan asetpeningkatan suatu terapresiasinilai aset secara berlebihan di luar fundamentalnyaharga aslinya ke tingkat yang sangat tinggi dan tidak berkelanjutan.<ref>{{Cite journalnews|last=YangKrugman|first=Xiaozhong|last2=Peng|first2=Mingshu|last3=Hu|first3=Jiping|last4=Jiang|first4=XiaoxiaPaul|date=20092015-1108-1524|title=BubblingOpinion phenomenon{{!}} inA a discrete economic model for the interaction of demand andMoveable supplyGlut|url=https://www.sciencedirectnytimes.com/science2015/article08/pii24/S096007790900174Xopinion/a-moveable-glut.html|journalnewspaper=Chaos,The SolitonsNew &York FractalsTimes|language=en-US|volumeissn=420362-4331|issue=3|pagesaccess-date=1434|doi=10.1016/j.chaos.2009.2021-12-03.058|issn=0960-0779|quote=too much money is chasing too few assets,investment causing both good assets and bad assets to appreciate excessively beyond their fundamentals to an unsustainable levelopportunities.|archive-date=2023-02-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20230201025226/https://www.nytimes.com/2015/08/24/opinion/a-moveable-glut.html|dead-url=no}}</ref> Setelah gelembung 'pecah', penurunannilai hargaaset tersebut akan runtuh sehingga menyebabkan runtuhnya skema investasi yang tidak berkelanjutan (terutama investasi spekulatif dan/atau [[Skema Ponzi|Ponzi]]), yang mengarah pada krisis kepercayaan konsumen (dan investor) yang dapat mengakibatkan kepanikan finansial.<ref>{{Cite book|last=Inquiry Comission|first=Financial Crisis|date=Januari 2011|url=https://www.govinfo.gov/content/pkg/GPO-FCIC/pdf/GPO-FCIC.pdf|title=The Financial Crisis Inquiry Report|location=Washington|publisher=U.S Government Printing Office|isbn=978-0-16-087983-8|pages=xxii|url-status=live|access-date=2021-11-29|archive-date=2018-12-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20181216095833/https://www.govinfo.gov/content/pkg/GPO-FCIC/pdf/GPO-FCIC.pdf|dead-url=no}}</ref> Jika ada otoritas moneter seperti bank sentral, iamereka mungkin dapat mengambil langkah-langkah untuk menyerap likuiditas dalam sistem keuangan dalam upaya untuk mencegah jatuhnya mata uang.<ref>{{Cite journal|last=Smets|first=Frank|date=2018-08-24|title=Financial Stability and Monetary Policy: How Closely Interlinked?|url=https://www.ijcb.org/journal/ijcb14q2a11.htm|journal=35th issue (June 2014) of the International Journal of Central Banking|language=en|volume=10|issue=2|pages=265|quote=In a crisis situation, liquidity policies by the central bank may avoid a collapse of the banking sector|access-date=2021-11-29|archive-date=2023-05-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20230530085335/https://www.ijcb.org/journal/ijcb14q2a11.htm|dead-url=no}}</ref> Langkah ini mungkin melibatkandapat berupa kebijakan seperti ''bailout''memberi dukungan dana kepada sistem keuangan, ini dilakukan untuk memitigasi kehilanganhilangnya kaiptalkapital dan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.<ref>{{Cite journal|last=Motohashi|first=Atsushi|date=2020-12|title=Effectiveness of Bailout Policies for Asset Bubbles in a Small Open Economy|url=https://ideas.repec.org/p/kyo/wpaper/1048.html|journal=KIER Working Papers|language=en|issue=1048|pages=Abstrak|quote=When bubbles burst, the bailout policy mitigates capital losses caused by the burst and accelerates economic growth and workers’ wages compared to the no-bailout case|access-date=2021-11-29|archive-date=2023-04-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20230406055219/https://ideas.repec.org/p/kyo/wpaper/1048.html|dead-url=no}}</ref>
Selain itu, beberapamenaikkan [[suku bunga]] merupakan contohsalah darisatu kebijakan moneteryang inidapat termasukdiambil menaikkanyang dapat menyerap likuiditas. Kenaikan suku bunga, yang cenderung membuat investor menjadi lebih hati-hati untuk menghindari risiko dan dengan demikian menghindari spekulasi karena biaya pinjaman mungkin menjadi terlalu mahal sehingga mendorong mereka lebih banyak menabung.<ref>{{Cite web|last=Folger|first=Jean|date=27 April 2021|title=What Is the Relationship Between Inflation and Interest Rates?|url=https://www.investopedia.com/ask/answers/12/inflation-interest-rate-relationship.asp|website=Investopedia|language=en|access-date=2021-11-28|archive-date=2023-06-21|archive-url=https://web.archive.org/web/20230621232119/https://www.investopedia.com/ask/answers/12/inflation-interest-rate-relationship.asp|dead-url=no}}</ref> Kebijakan lainnya mungkin berupa tindakan pencegahan yang dapat diambil selamadalam periode pertumbuhan ekonomi yang kuat, seperti meningkatkan cadangan modal, menerapkan peraturan yang memeriksa dan/atau mencegah proses yang mengarah pada ekspansi berlebihan dan pemanfaatan utang yang berlebihan dan kebijakan lainnya.<ref>{{Cite book|last=Biagio|first=Bossone|date=2012|url=https://openknowledge.worldbank.org/handle/10986/27109|title=Strengthening Financial Systems in Developing Countries : The Case for Incentives-Based Financial Sector Reforms|location=Washington, DC|publisher=World Bank|pages=17-3622|url-status=live|access-date=2021-11-29|archive-date=2023-04-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20230407223617/https://openknowledge.worldbank.org/handle/10986/27109|dead-url=no}}</ref>
Beberapa ahli yang menekankan peranpentingnya [[Kredit (keuangan)|kredit]] dalam perekonomian sering menyebut gelembung ekonomi sebagai "gelembung kredit",. danMereka mengidentifikasi gelembung melihatdari ukuran seperti rasio utang terhadap PDB[[Produk untukdomestik mengidentifikasi gelembungbruto|PDB]].<ref>{{Cite book|last=Roxburgh|first=Charles|last2=Lund|first2=Susan|last3=Amar|first3=Eric|last4=Atkins|first4=Charles|last5=Richard|first5=Dobbs|date=1 Januari 2020|url=https://www.mckinsey.com/~/media/mckinsey/featured%20insights/employment%20and%20growth/debt%20and%20deleveraging/mgi_debt_and_deleveraging_full_report.pdf|title=DebtDebt and Deleveraging: The Great Global Credit Bubble and Its Economic Consequences|location=London|publisher=McKinsey Global Institute|pages=14|language=en-US|quote=...the growth and nature of leverage may serve as a good proxy and could inform monetary policy|url-status=live|access-date=2021-11-29|archive-date=2023-05-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20230515184938/https://www.mckinsey.com/~/media/mckinsey/featured%20insights/employment%20and%20growth/debt%20and%20deleveraging/mgi_debt_and_deleveraging_full_report.pdf|dead-url=no}}</ref> BiasanyaHal ini menyebabkan runtuhnya setiap gelembung ekonomi dapat menghasilkan kontraksi ekonomi yang disebut (jika kurang parah) [[resesi]] atau (jika lebih parah) depresi.<ref>{{Cite webnews|last=MediaIdris|first=Kompas CyberMuhammad|date=2020-09-22|title=Mengenal Apa Itu Resesi dan Bedanya dengan Depresi Ekonomi|url=https://money.kompas.com/read/2020/09/22/163126526/mengenal-apa-itu-resesi-dan-bedanya-dengan-depresi-ekonomi|websitework=KOMPAS[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2021-11-29|editor-last=Idris|editor-first=Muhammad|archive-date=2023-04-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20230407141338/https://money.kompas.com/read/2020/09/22/163126526/mengenal-apa-itu-resesi-dan-bedanya-dengan-depresi-ekonomi|dead-url=no}}</ref> kebijakanKebijakan ekonomi apa yang harus diikutidilakukan sebagaiuntuk reaksi terhadapmengatasi kontraksi semacam itu adalah topik ekonomi politik yang terus diperdebatkan.
=== Faktor sosial dan psikologi ===
==== Teori kebodohan yang lebih besar ====
[[Berkas:Extrapolation example.svg|jmpl|Contoh ekstrapolasi, walaupun data hanya memperlihatkan tren dari tahun pertama sampai tahun kelima, beberapa investor mungkin akan menggunakan data tersebut untuk memperkirakan apa yang terjadi pada tahun ke tujuh dan mengabaikan berbagai faktor lainnya yang menjadi valuasi nyata dari suatu aset. Hal ini dapat mengakibatkan gelembung aset.]]
Teori kebodohan yang lebih besar menyatakan bahwa gelembung didorong oleh [[perilaku]] para pelaku pasar yang selalu optimistis (orang bodoh) dalam membeli aset yang dinilai terlalu tinggi untuk menjualnya kepada spekulan lain (orang bodoh yang lebih besar) dengan harga yang jauh lebih tinggi.<ref>{{Cite web|last=Bogan|first=Vicki|date=2021-03-22|title=The Greater Fool Theory: What Is It?|url=https://www.hartfordfunds.com/insights/investor-insight/the-greater-fool-theory-what-is-it.html|website=Hartford Funds|language=en|access-date=2021-11-29|archive-date=2023-05-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20230528101528/https://www.hartfordfunds.com/insights/investor-insight/the-greater-fool-theory-what-is-it.html|dead-url=no}}</ref> Menurut penjelasan ini, gelembung berlanjutakan terus meningkat selama orang bodoh dapat menemukan orang bodoh yang lebih besar untukyang mau membeli aset nilainya dengan harga yang terlalu tinggi. Gelembung akan berakhir hanya ketika si bodoh yang lebih besar menjadi si bodoh terbesar yang membayar harga tertinggi untuk aset yang dinilai terlalu tinggi dantersebut sehingga dia tidak dapatbisa lagi menemukan pembeli lain untukyang mau membayarnya dengan harga yang lebih tinggi.<ref>{{Cite web|last=Black|first=Ken|date=8 Februari 2014|title=What is the Greater Fool Theory? (with pictures)|url=http://www.smartcapitalmind.com/what-is-the-greater-fool-theory.htm|website=Smart Capital Mind|language=en-US|access-date=2021-11-29|archive-date=2023-02-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20230208035544/https://www.smartcapitalmind.com/what-is-the-greater-fool-theory.htm|dead-url=no}}</ref> Teori ini populer di kalangan awam tetapi belum banyak dikonfirmasi oleh penelitian empiris,.<ref name=":2">Zou,{{Cite journal|last=Zou|first=Xuan (|date=2018)|title=Can :the [httpGreater Fool Theory Explain Bubbles? Evidence from China|url=https://www.econstor.eu/bitstream/10419/200274/1/102987607X.pdf|journal=SSRN Can the greater foolElectronic theory explain bubbles? Evidence from China,] Kertas Kerja, NoJournal|issue=4|pages=26|doi=10. 20182139/ssrn.3240818|issn=1556-5068|access-date=2021-12-04, Rutgers University, Department of Economics, New Brunswick, NJ|archive-date=2022-01-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20220119134322/https://www.econstor.eu/bitstream/10419/200274/1/102987607X.pdf|dead-url=no}}</ref> penelitianPenelitian di China memnunjukkanmenunjukkan bahwa teori ini mungkin saja menjadi landasanalasan dari gelembung yang pernah terjadi disana.<ref name=":2" />
==== Ekstrapolasi ====
[[Ekstrapolasi (matematika)|Ekstrapolasi]] adalah memproyeksikan data historis ke masa depan dengan asumsi yang sama. Misalnya, jika harga suatu aset telah naik pada tingkat tertentu di masa lalu, merekaekstrapolasi akan membuat orang menganggap bahwa harga aset tersebut juga akan terus naik pada tingkat itu di masa yang akan datang.<ref>{{Cite book|last=Porras|first=E.|date=2016-06-29|url=https://books.google.co.id/books?id=snyQDAAAQBAJ&pg=PA163&lpg=PA163&dq=investors+tend+to+extrapolate+past+extraordinary+returns+on+investment+of+certain+assets+into+the+future,+causing+them+to+overbid+those+risky+assets&source=bl&ots=uRElezpvn9&sig=ACfU3U2o1NKHDc2bh-DmTO8UqVSoyhREJQ&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwjd-tSB0bz0AhWASWwGHe-QCVgQ6AF6BAgCEAM#v=onepage&q=investors%20tend%20to%20extrapolate%20past%20extraordinary%20returns%20on%20investment%20of%20certain%20assets%20into%20the%20future,%20causing%20them%20to%20overbid%20those%20risky%20assets&f=false|title=Bubbles and Contagion in Financial Markets, Volume 1: An Integrative View|location=London|publisher=Palgrave Macmillan|isbn=978-1-137-35876-9|pages=163|language=en|url-status=live|access-date=2021-11-29|archive-date=2023-07-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20230729224807/https://books.google.co.id/books?id=snyQDAAAQBAJ&pg=PA163&lpg=PA163&dq=investors+tend+to+extrapolate+past+extraordinary+returns+on+investment+of+certain+assets+into+the+future,+causing+them+to+overbid+those+risky+assets&source=bl&ots=uRElezpvn9&sig=ACfU3U2o1NKHDc2bh-DmTO8UqVSoyhREJQ&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwjd-tSB0bz0AhWASWwGHe-QCVgQ6AF6BAgCEAM#v=onepage&q=investors%20tend%20to%20extrapolate%20past%20extraordinary%20returns%20on%20investment%20of%20certain%20assets%20into%20the%20future,%20causing%20them%20to%20overbid%20those%20risky%20assets&f=false|dead-url=no}}</ref> Ekstrapolasi seperti ini membuat investor cenderung mengharapkan keuntungan luar biasa yang terjadi di masa lalu atas investasi aset tertentu kedi masa depan,.<ref>{{Cite journal|last=Barberis|first=Nicholas|last2=Greenwood|first2=Robin|last3=Jin|first3=Lawrence|last4=Shleifer|first4=Andrei|date=2018-08-01|title=Extrapolation and bubbles|url=https://scholar.harvard.edu/files/shleifer/files/extrapolation_bubbles_published_version.pdf|journal=Journal of Financial Economics|language=en|volume=129|issue=2|pages=Abstrak|doi=10.1016/j.jfineco.2018.04.007|issn=0304-405X|access-date=2021-11-29|archive-date=2023-07-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20230729224806/https://scholar.harvard.edu/files/shleifer/files/extrapolation_bubbles_published_version.pdf|dead-url=no}}</ref> halHal ini menyebabkan mereka menawar lebih tinggimembeli aset tersebut, yang mungkin lebih berisiko, tersebutdengan harga yang lebih tinggi daripada harga sebeneranyasebenarnya untuk mencoba terus menangkap tingkat pengembaliankeuntungan yang sama seperti di masa lalu.
Penawaran berlebihan ini pada titik tertentu akan menghasilkan tingkat keuntungan yang tidak ekonomis bagi investor. Pada akhirnya, Investor merasa bahwa mereka tidak lagi diberimendapat kompensasi yang baikcukup untuk memegang aset berisiko tersebut. Pada titik inilah baru kemudian [[deflasi]] harga aset akan dimulai.
== Akibat ==
Gelembung secara tidak langsung mempengaruhi perekonomian karena pelaku ekonomi mengubah perilaku mereka sebagai respons terhadap perubahan sinyal harga.<ref name=":3">{{Cite web|last=Labonte|first=Mark|date=25 September 2007|title=Asset Bubbles: Economic Effects and Policy Options for the Federal Reserve|url=https://www.everycrsreport.com/reports/RL33666.html#_Toc225313954|website=www.everycrsreport.com|language=en|access-date=2021-11-29|archive-date=2023-04-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20230406053711/https://www.everycrsreport.com/reports/RL33666.html#_Toc225313954|dead-url=no}}</ref> Misalnya, ketika harga saham perusahaan naik, seseorang mungkin merespons dengan meningkatkan pengeluaran investasi modal fisiknya dengan jumlah lebih tinggi daripada yang seharusnya.<ref>{{Cite journal|lastname=Gilchrist|first=Simon|last2=Himmelberg|first2=Charles P.|last3=Huberman|first3=Gur|date=2004-06|title=Do":5" Stock Price Bubbles Influence Corporate Investment?|url=https://www.nber.org/papers/w10537}}</ref> Demikian juga, ketika harga rumah naik, pengembang dapat merespons dengan meningkatkan stok perumahan lebih dari yang dapat didukung pasar. secaraSehingga menguntungkanmereka tidak dapat menghasilkan keuntungan dalam jangka panjang.<ref name=":5">{{Cite journal|last=Gilchrist|first=Simon|last2=Himmelberg|first2=Charles P.|last3=Huberman|first3=Gur|date=2005-05-01|title=Do stock price bubbles influence corporate investment?|url=https://wwwwww0.sciencedirectgsb.comcolumbia.edu/sciencefaculty/articleghuberman/pii/S0304393205000437bubble-gur.pdf|journal=Journal of Monetary Economics|series=SNB|language=en|volume=52|issue=4|pages=821|doi=10.1016/j.jmoneco.2005.03.003|issn=0304-3932|quote=increases in dispersion cause increases in new equity issuance|access-date=2021-12-04|archive-date=2023-01-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20230120072529/https://www0.gsb.columbia.edu/faculty/ghuberman/bubble-gur.pdf|dead-url=no}}</ref>
[[Berkas:Man lying down on pier during Great Depression New York City USA 1935.gif|jmpl|Seorang pria sedang tertidur diatas trotoar disaat Depresi Besar di Amerika Serikat yang diakibatkan oleh gelembung ekonomi.]]
Gelembung juga dapat menyebabkan misalokasi sumber daya yang mengarah pada inefisiensi dalam perekonomian. Misalnya, " [[gelembung dot-com ]]" tahun 1990-an menyebabkan perusahaan di bidang teknologi mengeluarkan investasi yang terlalu banyak dibandingkan dengan bidang perekonomian lainnya. Beberapa dari investasi ini mungkin tidak pernah menghasilkan output yang sebanding dengan biayanya.<ref>{{Cite book|last=Kraay|first=Aart|last2=Ventura|first2=Jaume|date=2007-11-01|url=https://openknowledge.worldbank.org/bitstream/handle/10986/8633/wps3672.pdf?sequence=1&isAllowed=y|title=11 The Dot-Com Bubble, the Bush Deficits, and the U.S. Current Account|publisher=University of Chicago Press|isbn=978-0-226-10728-8|pages=4|language=en|doi=10.7208/9780226107288-013/html|url-status=live |access-date=2021-11-29|archive-date=2023-02-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20230211193448/https://openknowledge.worldbank.org/bitstream/handle/10986/8633/wps3672.pdf?sequence=1&isAllowed=y|dead-url=no}}</ref> Akibatnya, beberapa industri mungkin akan runtuh, namun secara keseluruhan, misalokasi ini tampaknya tidak terlalu merugikan perekonomian karena sektor dot-com terlalu kecil untuk memiliki pengaruh besar pada perekonomian secara keseluruhan. Namun, Jepang bisa dibilang memberikandapat menjadi contoh di mana masalah misalokasi dapat merukak untukmerusak ekonomi secara keseluruhan yang berkontribusi pada stagnasi ekonomi yang terus-menerus setelah gelembung pecah. <ref>{{Cite web|title=Bubble burst|url=https://www.grips.ac.jp/teacher/oono/hp/lecture_J/lec13.htm|website=www.grips.ac.jp|access-date=2021-12-03|archive-date=2023-04-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20230406053713/https://www.grips.ac.jp/teacher/oono/hp/lecture_J/lec13.htm|dead-url=no}}</ref> Kerusakan ekonomi di Jepang yang diakibatkan gelembung ini dapat dirasakan sampai sekarang.<ref>{{Cite book|last=Mansharamani|first=Vikram|date=2019-05-07|url=https://books.google.com/books?id=ILeODwAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&dq=economic+bubble+caused+by&hl=en|title=Boombustology: Spotting Financial Bubbles Before They Burst|publisher=John Wiley & Sons|isbn=978-1-119-57560-3|pages=165|language=en|url-status=live|access-date=2021-12-05|archive-date=2023-07-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20230729225309/https://books.google.com/books?id=ILeODwAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&dq=economic+bubble+caused+by&hl=en|dead-url=no}}</ref>▼
Dari sudut pandang pembuat kebijakan, nasibgelembung industridapat tertentuditoleransi mungkinselama kurangkejadian pentingtersebut dibandingdapat kemampuanmeningkatkan ekonomilapangan secarapekerjaan. keseluruhanKeruntuhan untukbeberapa menghasilkanindustri lapangankecil kerjatidak perlu menjadi kekhawatiran berarti. Gelembut dot-com misalnya , menyebabkanbeberapamemang menyebabkan beberapa perusahaan runtuh, tapitetapi beberapa perusahaan lainnya berkonsolidasi dan menginvestasikan kembali uangnya di bidang infrastukturinfrastruktur.<ref>{{Cite web|last=Mitic|first=I.|date=25 Desember 2019|title=Biggest Economic Bubbles in History (2020 Infographic)|url=https://fortunly.com/infographics/historical-financial-bubbles-infographic/|website=Fortunly|language=en|access-date=2021-11-29 |archive-date=2023-07-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20230723070707/https://fortunly.com/infographics/historical-financial-bubbles-infographic/|dead-url=no}}</ref> Oleh karena itu, dampak dari rusaknya gelembung akan sangat bergantung pada seberapa merusaknya terhadapkejadian kesehatantersebut terhadap ekonomi secara keseluruhan. Jika ekonomi dapat menghindari gelembung yang pecah dan membuatnya terus berkembang dengan lancar, maka mencegahpembuat gelembung mungkinkebijakan tidak akan menjadimemprioritaskan prioritaspencegahan kebijakanterbentuknya gelembung. Sebagai alternatif, jika gelembung yang meledak dapat menyebabkan resesi atau krisis keuangan ketika mereka meledak, maka pembuat kebijakan memiliki insentif yang kuat untuk menghentikanmencegah terbentuknya gelembung sebelum mereka mulai.<ref name=":3" /> ▼
▲Gelembung juga dapat menyebabkan misalokasi sumber daya yang mengarah pada inefisiensi dalam perekonomian. Misalnya, "gelembung dot-com" tahun 1990-an menyebabkan perusahaan di bidang teknologi mengeluarkan investasi yang terlalu banyak dibandingkan dengan bidang perekonomian lainnya. Beberapa dari investasi ini mungkin tidak pernah menghasilkan output yang sebanding dengan biayanya.<ref>{{Cite book|last=Kraay|first=Aart|last2=Ventura|first2=Jaume|date=2007-11-01|url=https://openknowledge.worldbank.org/bitstream/handle/10986/8633/wps3672.pdf?sequence=1&isAllowed=y|title=11 The Dot-Com Bubble, the Bush Deficits, and the U.S. Current Account|publisher=University of Chicago Press|isbn=978-0-226-10728-8|pages=4|language=en|doi=10.7208/9780226107288-013/html|url-status=live}}</ref> Akibatnya, beberapa industri mungkin akan runtuh, namun secara keseluruhan, misalokasi ini tampaknya tidak terlalu merugikan perekonomian karena sektor dot-com terlalu kecil untuk memiliki pengaruh besar pada perekonomian secara keseluruhan. Namun, Jepang bisa dibilang memberikan contoh di mana masalah misalokasi dapat merukak untuk ekonomi secara keseluruhan yang berkontribusi pada stagnasi ekonomi yang terus-menerus setelah gelembung pecah.
Gelembung dapat menyebabkan kesulitan dalam sistem keuangan jika menyebabkan perusahaan besar atau sejumlah perusahaan mengalami kebangkrutan. Contohnya, jika ada perusahaan yang tidak dapat menghormati kewajibannya ke perusahaan lain, masalah bisa meluas ke perusahaan lain yang berurusan dengannya, seperti yang terjadi ketika suatu perusahaan menjadi bangkrut dan tidak bisa membayar hutangnya ke perusahaan keuangan. Jika masalahnya menjadi cukup serius dan meluas, hal itu dapat mencegah kelancaran fungsi intermediasi keuangan, menyebabkan perusahaan non-keuangan kesulitan dalam membiayai operasi mereka sendiri, ini akan menyebabkan rusaknya ekonomi secara umum.<ref>{{Cite book|last=Hunter|first=William|date=2003|url=https://www.researchgate.net/profile/Marvin-Goodfriend/publication/240054642_Interest_Rate_Policy_Should_Not_React_Directly_to_Asset_Prices/links/5413808c0cf2fa878ad3dc23/Interest-Rate-Policy-Should-Not-React-Directly-to-Asset-Prices.pdf|title=Asset Price Bubbles|location=Cambridge|publisher=MIT Press|isbn=0-262-08314-0|pages=91|url-status=live |access-date=2021-11-29|archive-date=2021-11-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20211129053212/https://www.researchgate.net/profile/Marvin-Goodfriend/publication/240054642_Interest_Rate_Policy_Should_Not_React_Directly_to_Asset_Prices/links/5413808c0cf2fa878ad3dc23/Interest-Rate-Policy-Should-Not-React-Directly-to-Asset-Prices.pdf|dead-url=no}}</ref> Krisis di sektor perbankan inilah yang membuat [[Depresi Besar]] berlangsung lama dan dalam.<ref>{{Cite web |last=Duignan|first=Brian|title=Causes of the Great Depression {{!}} Britannica|url=https://www.britannica.com/story/causes-of-the-great-depression|website=www.britannica.com|language=en|access-date=2021-11-29 |archive-date=2023-06-02|archive-url=https://web.archive.org/web/20230602045746/https://www.britannica.com/story/causes-of-the-great-depression|dead-url=no}}</ref> Sejak itu, ketika kerusuhanterdapat keuangankrisis finansial yang mengancam, Bankbank sentral dapat turun tangan untuk mencegah masalah keuangan menjadi lebih umumdestruktif ''(Lender of the last resort).''<ref>{{Cite web |last=Adam|first=Hayes|title=What It Means to Be a Lender of Last Resort|url=https://www.investopedia.com/terms/l/lenderoflastresort.asp|website=Investopedia|language=en|access-date=2021-11-29 |archive-date=2023-06-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20230613185716/https://www.investopedia.com/terms/l/lenderoflastresort.asp|dead-url=no}}</ref> ▼
▲Dari sudut pandang pembuat kebijakan, nasib industri tertentu mungkin kurang penting dibanding kemampuan ekonomi secara keseluruhan untuk menghasilkan lapangan kerja. Gelembut dot-com misalnya, menyebabkanbeberapa perusahaan runtuh, tapi beberapa lainnya berkonsolidasi dan menginvestasikan kembali uangnya di bidang infrastuktur.<ref>{{Cite web|last=Mitic|first=I.|date=25 Desember 2019|title=Biggest Economic Bubbles in History (2020 Infographic)|url=https://fortunly.com/infographics/historical-financial-bubbles-infographic/|website=Fortunly|language=en|access-date=2021-11-29}}</ref> Oleh karena itu, dampak dari rusaknya gelembung akan sangat bergantung pada seberapa merusaknya terhadap kesehatan ekonomi secara keseluruhan. Jika ekonomi dapat menghindari gelembung yang pecah dan terus berkembang dengan lancar, maka mencegah gelembung mungkin tidak akan menjadi prioritas kebijakan. Sebagai alternatif, jika gelembung menyebabkan resesi atau krisis keuangan ketika mereka meledak, maka pembuat kebijakan memiliki insentif yang kuat untuk menghentikan gelembung sebelum mereka mulai.<ref name=":3" />
▲Gelembung dapat menyebabkan kesulitan dalam sistem keuangan jika menyebabkan perusahaan besar atau sejumlah perusahaan mengalami kebangkrutan. Contohnya, jika ada perusahaan yang tidak dapat menghormati kewajibannya ke perusahaan lain, masalah bisa meluas ke perusahaan lain yang berurusan dengannya, seperti yang terjadi ketika suatu perusahaan menjadi bangkrut dan tidak bisa membayar hutangnya ke perusahaan keuangan. Jika masalahnya menjadi cukup serius dan meluas, hal itu dapat mencegah kelancaran fungsi intermediasi keuangan, menyebabkan perusahaan non-keuangan kesulitan dalam membiayai operasi mereka sendiri, ini akan menyebabkan rusaknya ekonomi secara umum.<ref>{{Cite book|last=Hunter|first=William|date=2003|url=https://www.researchgate.net/profile/Marvin-Goodfriend/publication/240054642_Interest_Rate_Policy_Should_Not_React_Directly_to_Asset_Prices/links/5413808c0cf2fa878ad3dc23/Interest-Rate-Policy-Should-Not-React-Directly-to-Asset-Prices.pdf|title=Asset Price Bubbles|location=Cambridge|publisher=MIT Press|isbn=0-262-08314-0|pages=91|url-status=live}}</ref> Krisis di sektor perbankan inilah yang membuat [[Depresi Besar]] berlangsung lama dan dalam.<ref>{{Cite web|title=Causes of the Great Depression {{!}} Britannica|url=https://www.britannica.com/story/causes-of-the-great-depression|website=www.britannica.com|language=en|access-date=2021-11-29}}</ref> Sejak itu, ketika kerusuhan keuangan mengancam, Bank sentral dapat turun tangan untuk mencegah masalah keuangan menjadi lebih umum ''(Lender of the last resort).''<ref>{{Cite web|title=What It Means to Be a Lender of Last Resort|url=https://www.investopedia.com/terms/l/lenderoflastresort.asp|website=Investopedia|language=en|access-date=2021-11-29}}</ref>
== Jenis-jenis gelembung ==
Jorda, Schularick, dan Taylor membagi gelembung menjadidengan empatdua kelompok,cara yang dibagi menjadi duaempat gariskelompok.<ref>{{Cite journal|last=Jordà|first=Òscar|last2=Schularick|first2=Moritz|last3=Taylor|first3=Alan M.|date=2015-08|title=Leveraged Bubbles|url=https://www.nber.org/papers/w21486|journal=Journal of Monetary Economics|volume=76|pages=1|doi=10.3386/w21486|access-date=2021-11-29|archive-date=2023-04-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20230407031628/https://www.nber.org/papers/w21486|dead-url=no}}</ref> Cara luas pertama untuk mengkategorikan gelembung adalah berdasarkan jenis asetnya. Gelembung mungkin terjadi dalam ekuitas, seperti gelembung saham berteknologi tinggi di Amerika Serikat selama akhir 1990-an., Atau gelembungatau bisa terjadi di sektor perumahan, yang tentu saja [[Krisis ekonomi 2008|meruntuhkan ekonomi]] AS dan kemudian ekonomi terkemuka lainnya di seluruh dunia hanya delapanpada tahun yang lalu2008. Cara kedua untuk mengkategorikan gelembung adalah dengan melihat apakah gelembung itu terjadi bersamaan dengan peningkatan kredit yang besar. Dengan kata lain, apakah gelembung dibiayai dengan utang? JadiSehingga kitapada berakhirakhirnya denganterdapat empat jeniskelompok gelembung:, yaitu gelembung ekuitas tanpa gelembung kredit, gelembung ekuitas yang didorong oleh kredit, gelembung perumahan dengan pertumbuhan kredit rata-rataekuitas, dan gelembung perumahan yang diungkit.<ref>{{Cite web|last=Bunker|first=Nick|title=The 4 kinds of financial bubble|url=https://www.weforum.org/agenda/2015/06/the-4-kinds-of-financial-bubble/|website=World Economic Forum|language=en|access-date=2021-11-29|archive-date=2023-06-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20230601012950/https://www.weforum.org/agenda/2015/06/the-4-kinds-of-financial-bubble/|dead-url=no}}</ref>
== Tahap-tahap gelembung ==
Ekonom Hyman P. Minsky meruapakanmerupakan salah- satu ekonom yang menjelaskan ketidakstabilan finansial dan interaksinya terhadap ekonomi. Bukunya yang berjudul ''Stabilizing an Unstable Economy'' (1986) merupakan salah satu pionir dari bidang ini.<ref name=":4">{{Cite web|last=Dubé|first=Maxime|date=2021-07-12|title=Five5 StepsStages Ofof Aa Financial Bubble, From Birth to Bust|url=https://www.forbesclaret.comca/2010publications/06/17/guide5-stages-financial-bubbles-personal-finance-bubble.html/|website=ForbesClaret|language=en-CA|access-date=2021-1112-2803|archive-date=2023-05-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20230529000456/https://www.claret.ca/publications/5-stages-financial-bubble/|dead-url=no}}</ref>
[[Berkas:Dead cat bounce NASDAQ IXIC - dot-com bubble.png|jmpl|Gelembung dot com merupakan gelembung yang terjadi akibat maraknya spekulasi di era awal teknologi. Hal ini menyebabkan banyak perusahaan mengalami over valuasi sebelum akhirnya runtuh.]]
Minsky mengidentifikasi lima tahapan terjadinya gelembung.<ref>{{Cite journal|last=Richau|first=Lukas|last2=Follert|first2=Florian|last3=Frenger|first3=Monika|last4=Emrich|first4=Eike|date=2021-08-01|title=The sky is the limit?! Evaluating the existence of a speculative bubble in European football|url=https://doi.org/10.1007/s11573-020-01015-8|journal=Journal of Business Economics|language=en|volume=91|issue=6|pages=768|doi=10.1007/s11573-020-01015-8|issn=1861-8928|pmc=PMC7584485|quote="....The Kindleberger–Minsky model takes a conceptual approach by separating the rise and burst of a speculative bubble into five phases, which characterize the typical pattern of such events..." |access-date=2021-11-29|archive-date=2023-07-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20230729225311/https://link.springer.com/article/10.1007/s11573-020-01015-8|dead-url=no}}</ref> Walaupun terdapat beberapa pendapat yang berbeda, pola dari gelembung tetap sama. Tahapan-tahapan tersebut adalah: <ref name=":4" /> ▼
# ''Displacement'': Displacement terjadi ketika investor berpindah (''displace)'' ke paradigma baru, seperti teknologi baru yang inovatif atau suku bunga yang rendah. Contoh klasik displacement adalah penurunan suku bunga dana federal dari 6,5% pada Mei 2000 menjadi 1% pada Juni 2003. Selama periode tiga tahun ini, suku bunga tetap 30 tahun berubah menjadi 5,21%, yang merupakan suku bunga terendah sepanjang sejarah. ▼
▲Minsky mengidentifikasi lima tahapan terjadinya gelembung.<ref>{{Cite journal|last=Richau|first=Lukas|last2=Follert|first2=Florian|last3=Frenger|first3=Monika|last4=Emrich|first4=Eike|date=2021-08-01|title=The sky is the limit?! Evaluating the existence of a speculative bubble in European football|url=https://doi.org/10.1007/s11573-020-01015-8|journal=Journal of Business Economics|language=en|volume=91|issue=6|pages=768|doi=10.1007/s11573-020-01015-8|issn=1861-8928|pmc=PMC7584485|quote="....The Kindleberger–Minsky model takes a conceptual approach by separating the rise and burst of a speculative bubble into five phases, which characterize the typical pattern of such events..."}}</ref> Walaupun terdapat beberapa pendapat yang berbeda, pola dari gelembung tetap sama. Tahapan-tahapan tersebut adalah: <ref name=":4" />
# Boom: HargaSebagai naikakibat perlahandari padasemakin awalnyamaraknya perpindahan, mengikutiawalnya semakinterdapat maraknyapeningkatan perpindahanharga secara perlahan, tetapi kemudian terdapat kenaikan harga semakin tinggicepat karena semakin banyak pesertaorang yang mulai memasuki pasar. Selama fase ini, aset yang dimaksud mendapat liputan media secara luas. Banyak orang yang merasa takut ketinggalan kesempatan sekali seumur hidup sehingga memicu lebih banyak spekulasi ▼
# Euforia: Selama fase ini, harga suatu acetaset akhirnaakhirnya mencapai tingkat ekstrim. Misalnya, pada puncak gelembung real estat Jepang pada tahun 1989, tanah di Tokyo terjual sebanyak $139.000 per kaki persegi (0,3 meter persegi), atau lebih dari 350 kali lipatnya nilai properti di Manhattan, Amerika Serikat. Setelah gelembung pecah, real estat kehilangan sekitar 80% dari nilainya, sementara harga saham turun 70%. Demikian pula, pada puncak gelembung Internet pada Maret 2000, nilai gabungan semua saham teknologi di Nasdaq lebih tinggi daripada PDB sebagian besar negara. ▼
▲# ''Displacement'': Displacement terjadi ketika investor berpindah (''displace)'' ke paradigma baru, seperti teknologi baru yang inovatif atau suku bunga yang rendah. Contoh klasik displacement adalah penurunan suku bunga dana federal dari 6,5% pada Mei 2000 menjadi 1% pada Juni 2003. Selama periode tiga tahun ini, suku bunga tetap 30 tahun menjadi 5,21%, terendah sepanjang sejarah.
# Pengambilan Untung: Pada saat ini, beberapa orang - denganyang memerhatikan tanda-tanda peringatan - umumnya menjual asetnya dan mengambil keuntungan sebelum gelembung runtuh. Tetapi memperkirakan waktu yang tepat ketika gelembung akan runtuh bisa menjadi sulit dan sangat berbahaya bagi kesehatan keuangan seseorang, Hal ini terjadi karena hanya diperlukan peristiwa yang relatif kecil untuk dapat memecahkan gelembung, tetapi setelah tertusuk, gelembung tidak dapat "mengembang" lagi. ▼
▲# Boom: Harga naik perlahan pada awalnya, mengikuti semakin maraknya perpindahan, tetapi kemudian kenaikan harga semakin tinggi karena semakin banyak peserta memasuki pasar. Selama fase ini, aset yang dimaksud mendapat liputan media secara luas. Banyak orang yang merasa takut ketinggalan kesempatan sekali seumur hidup memicu lebih banyak spekulasi
# Panik: Pada tahap panik, harga aset berbalik arah dan turun secepat mereka naik. Investor dan spekulan, yang dihadapkan pada ''margin call'' dan penurunan nilai kepemilikan mereka, sekarang ingin melikuidasi aset mereka dengan harga berapa pun. Karena pasokan menguasaimelebihi permintaan, harga aset merosot tajam. Salah satu contoh paling nyata dari kepanikan global di pasar keuangan terjadi pada Oktober 2008 ,. beberapaBeberapa minggu setelah Lehman Brothers menyatakan kebangkrutan dan Fannie Mae , Freddie Mac dan AIG hampir runtuh. S&P 500 anjlok hampir 17% bulan itu, kinerja bulanan terburuk kesembilan. Dalam satu bulan itu, pasar ekuitas global kehilangan $9,3 triliun yang merupakan sejumlah 22% dari nilai gabungan pasar mereka. ▼
▲# Euforia: Selama fase ini, harga suatu acet akhirna mencapai tingkat ekstrim. Misalnya, pada puncak gelembung real estat Jepang pada tahun 1989, tanah di Tokyo terjual sebanyak $139.000 per kaki persegi (0,3 meter persegi), atau lebih dari 350 kali lipatnya nilai properti di Manhattan, Amerika Serikat. Setelah gelembung pecah, real estat kehilangan sekitar 80% dari nilainya, sementara harga saham turun 70%. Demikian pula, pada puncak gelembung Internet pada Maret 2000, nilai gabungan semua saham teknologi di Nasdaq lebih tinggi daripada PDB sebagian besar negara.
▲# Pengambilan Untung: Pada saat ini, beberapa orang - dengan memerhatikan tanda-tanda peringatan - umumnya menjual asetnya dan mengambil keuntungan sebelum gelembung runtuh. Tetapi memperkirakan waktu yang tepat ketika gelembung akan runtuh bisa menjadi sulit dan sangat berbahaya bagi kesehatan keuangan seseorang, Hal ini terjadi karena hanya diperlukan peristiwa yang relatif kecil untuk dapat memecahkan gelembung, tetapi setelah tertusuk, gelembung tidak dapat "mengembang" lagi.
▲# Panik: Pada tahap panik, harga aset berbalik arah dan turun secepat mereka naik. Investor dan spekulan, yang dihadapkan pada ''margin call'' dan penurunan nilai kepemilikan mereka, sekarang ingin melikuidasi mereka dengan harga berapa pun. Karena pasokan menguasai permintaan, harga aset merosot tajam.Salah satu contoh paling nyata dari kepanikan global di pasar keuangan terjadi pada Oktober 2008, beberapa minggu setelah Lehman Brothers menyatakan kebangkrutan dan Fannie Mae , Freddie Mac dan AIG hampir runtuh. S&P 500 anjlok hampir 17% bulan itu, kinerja bulanan terburuk kesembilan. Dalam satu bulan itu, pasar ekuitas global kehilangan $9,3 triliun yang merupakan sejumlah 22% dari nilai gabungan pasar mereka.
== Ciri-ciri aset gelembung ==
Gelembung ekonomi atau aset sering ditandai dengan satu atau lebih hal berikut:
* Perubahan yang tidak biasa dalam ukuran tunggal, atau dalam konteks hubungan antara ukuran (misalnya, rasio) relatif terhadap tingkat historisnya. Misalnya, dalam gelembung perumahan tahun 2000-an, harga perumahan sangat tinggi dibandingkan dengan pendapatan.<ref>{{Cite web|last=RitholtzTekin|first=BarryEylul|date=6 Desember 20132020-07-21|title=How DoHome YouPrices Defineand aHousehold Bubble?Incomes (AndChanged AreSince We1960 in{{!}} OneClever Now?)Real Estate|url=https://www.bloomberglistwithclever.com/opinionresearch/articles/2013home-12price-06/howv-doincome-youhistorical-definestudy/|website=listwithclever.com|language=en|access-adate=2021-bubble12-and04|quote=The price-areto-weincome ratio reached its peak around the 2008 financial crisis with 4.6|archive-indate=2023-one-now06-05|website=Bloomberg|accessarchive-dateurl=2021https://web.archive.org/web/20230605002448/https://listwithclever.com/research/home-11price-29v-income-historical-study/|dead-url=no}}</ref> Untuk saham, rasio harga terhadap pendapatan memberikan ukuran harga saham relatif terhadap pendapatan perusahaan; rasio yang lebih tinggi menunjukkan investor membayar lebih untuk setiap dolar pendapatan
* Peningkatan penggunaan utang (leverage) untuk membeli aset, seperti membeli saham dengan margin atau rumah dengan uang muka yang lebih rendah.<ref>{{Cite web|last=Jordà|first=Òscar|last2=Schularick|first2=Moritz|date=2015-09-01|title=Leveraged bubbles|url=https://voxeu.org/article/leveraged-bubbles|website=VoxEU.org|access-date=2021-11-29|last3=Taylor|first3=Alan M.|archive-date=2022-05-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20220524131742/https://voxeu.org/article/leveraged-bubbles|dead-url=no}}</ref>
== Contoh gelembung ekonomi ==
== Referensi ==
{{Reflist}}
<references />
== Pranala luar ==
* {{en}} [http://www.imf.org/external/pubs/ft/weo/2003/01/pdf/chapter2.pdf When Bubbles Burst (PDF)] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160314024118/http://www.imf.org/external/pubs/ft/weo/2003/01/pdf/chapter2.pdf |date=2016-03-14 }}, World Economic Outlook, International Monetary Fund, April 2003.
[[Kategori:Gelembung ekonomi| ]]
|