Penyebab Perang Dunia I: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Zmaviez (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 2 books for Wikipedia:Pemastian (20231209)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot
 
(33 revisi perantara oleh 20 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Chain of Friendship cartoon.jpg|jmpl|315x315px|Karikatur yang menggambarkan efek berantai akibat situasi aliansi "jika Austria menyerang Serbia, Rusia akan menyerang Austria, Jerman akan menyerang Rusia, lalu Prancis dan Inggris terlibat".|alt=1 |kiri]]
1. Pertentangan antar Negara –negara [[Eropa]]
'''Penyebab Perang Dunia I''', yang dimulai di [[Eropa]] Tengah pada akhir Juli 1914, termasuk faktor saling terkait, seperti konflik dan permusuhan dari empat dekade menjelang perang. [[Militerisme]], [[aliansi]], [[imperialisme]], dan [[nasionalisme]] juga memainkan peran utama dalam konflik ini. Meskipun begitu, asal usul langsung dari perang terletak pada keputusan yang diambil oleh para negarawan dan jenderal selama [[Krisis 1914]], ''[[casus belli]]'' yang merupakan [[pembunuhan Archduke Franz Ferdinand]] dari [[Austria]] dan istrinya oleh [[Gavrilo Princip]], seorang [[Serbia]].<ref name=Henig2002>{{Cite book | last=Henig | first=Ruth B. | authorlink=Ruth B. Henig | coauthors= | title=The origins of the First World War | url=https://archive.org/details/originsoffirstwo0000heni | year=2002 | publisher=Routledge | location=London | isbn=0-415-26205-4 | pages=}}</ref>
Khususnya pertentangan [[Inggris]] – [[Jerman]] terutama masalah industri Seperti diketahui bahwa [[Inggris]] pada masa itu begitu menguasai di bidang industri di kawasan itu, apalagi bila di bandingkan dengan [[Jerman]], [[Inggris]] telah berada di depan [[Jerman]]. Karena ingin menyaingi [[Inggris]], [[Jerman]] lalu membuat produk yang mirip dengan barang dari [[Inggris]] dan menjualnya di tempat [[Inggris]] menjual. [[Jerman]] menjual barang-barang yang mirip dengan barang dari [[Inggris]] itu tentu dengan harga yang lebih murah, hingga membuat [[Inggris]] merugi, saat itu masyarakat tidak tahu bahwa barang yang ada di pasar adalah barang dari [[Jerman]] (tentunya pada saat itu masyarakat akan memilih barang dari [[Inggris]] karena nama, mutu dan kualitas). Lalu [[Inggris]] menarik semua barang mereka sendiri dari pasar dan melabelinya (di kasih tanda bahwa itu barang dari [[Inggris]]) lalu melemparkannya lagi ke pasar. Di sini [[Jerman]] merugi, lalu [[Jerman]] menjual barang dengan harga lebih murah dari [[Inggris]], dan [[Inggris]] pun berbuat demikian. Begitu seterusnya sehingga persaingan itu menumbuhkan dendam yang kelak akan menambah warna [[Perang Dunia 1]].
 
Krisis itu terjadi setelah serangkaian pertikaian diplomatik yang panjang dan sulit antara negara-negara besar ([[Italia]], [[Prancis]], [[Jerman]], [[Kerajaan Inggris]], [[Kekaisaran Austria-Hungaria]] dan [[Rusia]]) atas isu-isu Eropa dan kolonial di dekade sebelum 1914 yang telah meninggalkan ketegangan tinggi. Pada gilirannya, bentrokan diplomatik ini dapat ditelusuri dengan perubahan keseimbangan kekuatan di Eropa sejak tahun 1867.<ref>{{Cite book | last=Lieven | first=D. C. B. | authorlink=D. C. B. Lieven | coauthors= | title=Russia and the origins of the First World War | url=https://archive.org/details/russiaoriginsoff0000liev | year=1983 | publisher=St. Martin's Press | location=New York | isbn=0-312-69608-6 | pages=}}</ref> Penyebab lebih cepat untuk perang adalah ketegangan atas wilayah di [[Balkan]]. Austria-Hungaria bersaing dengan [[Serbia]] dan [[Rusia]] untuk wilayah dan pengaruh di wilayah ini dan mereka menarik seluruh negara-negara besar ke dalam konflik melalui berbagai aliansi dan perjanjian.
2. Persaingan Angkatan Laut
Pada masa itu memang [[Jerman]] hebat untuk Angkatan Daratnya, tetapi lemah di Angkatan laut. Karena sadar bahwa [[Inggris]] kuat dalam Angkatan lautnya, [[Jerman]] dengan ambisi untuk menyaingi [[Inggris]] rela mengeluarkan dana lebih besar demi memperkuat Angkaan lautnya.
 
Topik penyebab Perang Dunia I adalah salah satu yang paling banyak dipelajari dalam sejarah dunia. Para ahli telah menafsirkan topik tersebut secara berbeda.
3. (Imperialis) perebutan daerah jajahan
Pada masa itu di antara negara-negara maju di [[Eropa]] mungkin hanya [[Jerman]] yang belum mempunyai Negara jajahan, Maka [[Jerman]] berusaha merebut daerah kekuasaan atau daerah jajahan Negara lain dengan cara membantu Negara yang terjajah tersebut. Sehingga diharapkan mereka akan “membalas budi” pada [[Jerman]].
 
== Latar belakang ==
Di antarannya Jerman membantu [[Kuwait]] (jajahan [[Inggris]]) dengan cara membuat rel [[kereta api]] [[Konstantinopel]] – [[Baghdag]], lalu membantu [[Maroko]] yang merupakan jajahan [[Inggris]] lainnya. [[Jerman]] juga memancing emosi Negara-negara lainnya (Negara maju di [[Eropa]] selain [[Inggris]]) dengan manuver-manuver politiknya.
Pada bulan November 1912, karena [[Rusia]] dipermalukan oleh ketidakmampuannya untuk mendukung [[Serbia]] selama [[krisis Bosnia]] pada 1908 dan [[Perang Balkan I]], negara itu mengumumkan rekonstruksi militernya secara besar-besaran.
 
Pada tanggal 28 November, Menteri Luar Negeri Jerman, [[Gottlieb von Jagow]] mengatakan kepada [[Reichstag]] (parlemen Jerman), bahwa "Jika [[Austria]] dipaksa, untuk alasan apa pun, untuk memperjuangkan posisinya sebagai negara adidaya, maka kita harus mendampinginya."<ref name=Fromkin88-92>{{Cite book | last=Fromkin | first=David | authorlink=David Fromkin | coauthors= | title=Europe's last summer: who started the Great War in 1914? | year=2004 | url=https://archive.org/details/europeslastsumm00from | publisher=New York : Knopf : 2004. | location= | isbn=978-0-375-41156-4 | pages=[https://archive.org/details/europeslastsumm00from/page/88 88]–92}}</ref> Akibatnya, Menteri Luar Negeri Inggris Sir [[Edward Grey]] menanggapi dengan memperingati [[Karl Marx, Pangeran Lichnowsky|Pangeran Karl Lichnowsky]], Duta Besar Jerman di [[London]], bahwa jika Jerman menawarkan Austria "cek kosong" untuk perang di Balkan, maka "konsekuensi dari kebijakan tersebut tak akan bisa dihitung." Untuk mempertegas peringatan ini, [[Richard Haldane, 1st Viscount Haldane|R.B. Haldane]], Lord Chancellor, bertemu dengan Pangeran Lichnowsky untuk memberi peringatan eksplisit bahwa jika Jerman yang menyerang [[Prancis]], Inggris akan mengintervensi untuk mendukung Prancis.<ref name="Fromkin88-92" />
4. Pertentangan [[Perancis]] – [[Jerman]]
Pertentangan ini di awali oleh Jerman yang tiba-tiba mengklaim daerah perbatasan [[Perancis]] (sungai [[Rhein]]) sebagai miliknya. [[Perancis]] tidak tingal diam, karena daerah tersebut merupakan daerah [[industri]]. Sehingga pada tahun [[1870]] terjadilah [[perang]]. Namun tak disangka [[Jerman]] bisa menumbangkan [[Perancis]] di dalam perang ini yang notabene [[Perancis]] Negara kuat pada masa itu. Lalu mereka membuat [[Perjanjian Perdamaian]] (tahun [[1871]]) yang isinya :
 
Dengan rekonstruksi militer Rusia dan komunikasi eksplisit dari Inggris, kemungkinan perang merupakan topik utama di [[Dewan Perang Kerajaan Jerman tanggal 8 Desember 1912]] di [[Berlin]], pertemuan informal dari beberapa pucuk pimpinan militer Jerman yang dipanggil dalam waktu singkat oleh [[Wilhelm II, Kaisar Jerman|Kaiser]].<ref name="Fromkin88-92" /> Yang menghadiri konferensi itu antara lain Kaiser Wilhelm II, Laksamana [[Alfred von Tirpitz]], Sekretaris Angkatan Laut, Laksamana [[Georg Alexander von Müller]], Ketua [[Kabinet Angkatan Laut Kekaisaran Jerman]] (Marinekabinett), [[Helmuth von Moltke the Younger|Jenderal von Moltke]], Kepala Staf Angkatan Darat, Laksamana [[August von Heeringen]], Kepala Staf Umum Angkatan Laut dan Jenderal [[Moriz von Lyncker]], Kepala [[Kabinet Militer Kerajaan Jerman]].<ref name="Fromkin88-92" /> Kehadiran para pemimpin dari Angkatan Darat dan Angkatan Laut Jerman di Dewan Perang membuktikan pentingnya pertemuan ini. Namun, Kanselir [[Theobald von Bethmann-Hollweg]] dan Jenderal [[Josias von Heeringen]], [[Menteri Urusan Perang Prusia]], tidak diundang.<ref>The Kaiser and His Court: Wilhelm II and the Government of Germany by John C. G. Röhl; Translated by Terence F. Cole, Cambridge University Press; 288 pages. p. 257.</ref>
• [[Perancis]] harus menyerahkan [[Elzas]] – [[Lotharigen]]
• [[Perancis]] harus mengganti kerugian [[perang]]
 
Wilhelm II menyebut prinsip penyeimbangan kekuasaan Inggris sebagai sebuah "kebodohan," tapi setuju bahwa pernyataan Haldane adalah sebuah "klarifikasi yang diinginkan" dari kebijakan Inggris.<ref name="Fromkin88-92" /> Pendapatnya adalah bahwa Austria harus menyerang Serbia pada bulan Desember, dan jika "Rusia mendukung Serbia, yang ia jelas tidak ... maka perang akan dihindari untuk kita juga," <ref name="Fromkin88-92" /> dan itu akan lebih baik daripada pergi berperang setelah Rusia menyelesaikan modernisasi besar-besaran dan ekspansi militer mereka, yang baru saja dimulai. Moltke setuju. Dalam pendapat profesional militer "adalah perang dapat dihindari dan lebih cepat lebih baik".<ref name="Fromkin88-92" /> Moltke "ingin melancarkan serangan langsung".<ref name=Rohl29-32>{{Cite book | last=Röhl | first=John C G | authorlink=John C G Röhl | coauthors= | title=1914: Delusion or Design | year=1973 | url=https://archive.org/details/1914delusionorde0000unse | publisher=Elek | location= | isbn=0-236-15466-4 | pages=[https://archive.org/details/1914delusionorde0000unse/page/n32 29]–32}}</ref>
Setelah perang usai [[Jerman]] masih terus saja menekan [[Peranci]] dengan cara memblokade Negara-negara yang ingin berjualan di [[Perancis]], [[Jerman]] membeli barang-barangnya dengan harga yang lebih tinggi dibanding [[Perancis]]. Hingga membuat [[Perancis]] semakin geram. Sehingga melupakan sejenak masalahnya dengan [[Inggris]] dan mengajak kerja sama untuk melawan [[Jerman]].
 
Baik Wilhelm II maupun pimpinan Angkatan Darat setuju bahwa jika perang diperlukan, perang itu lebih baik dilancarkan segera. Laksamana Tirpitz, bagaimanapun, meminta "penundaan pertempuran besar untuk satu setengah tahun"<ref name="Fromkin88-92" /> karena Angkatan Laut Jerman tidak siap untuk perang besar, dimana Inggris termasuk sebagai lawan. Dia bersikeras bahwa penyelesaian pembangunan dasar [[U-boat]] di [[Heligoland]] dan pelebaran [[Terusan Kiel]] adalah prasyarat Angkatan Laut untuk perang.<ref name="Fromkin88-92" /> Sejarawan Inggris, [[John Röhl]] mencat, tanggal untuk penyelesaian pelebaran Terusan Kiel adalah musim panas 1914.<ref name="Rohl29-32" /> Meskipun Moltke keberatan dengan penundaan perang, Wilhelm memihak Tirpitz.<ref name="Fromkin88-92" /> Moltke "setuju untuk penundaan dengan enggan."<ref name="Rohl29-32" />
5. Pertentangan [[Austria]] – [[Rusia]]
Rusia pada waktu itu sedang menjalankan politik [[warm water]], dan [[Rusia]] menganggap bahwa [[Austria]] menghambatnya, sedangkan [[Austria]] menganggap [[Rusia]] menghambatnya dalam mempersatukan wilayah sekitar semenanjung [[Balkan]] yang dipimpin oleh [[Rusia]]. Sehingga perang pun terjadi tanpa bias di elakan lagi
 
Sejarawan lebih bersimpati kepada pemerintah Wilhelm II, sering menolak pentingnya Dewan Perang karena hanya menunjukkan pemikiran dan rekomendasi dari mereka yang hadir, tanpa keputusan yang diambil. Mereka sering mengutip bagian dari buku harian [[Georg Alexander von Müller|Laksamana Müller]], yang menyatakan: "Itu adalah akhir dari konferensi hasilnya tak ada."<ref name="Rohl29-32" /> Tentu saja keputusan yang diambil adalah tak melakukan apa-apa.
6. Pertentangan [[Rusia]] – [[Turki]]
Pada saat itu [[Rusia]] menginginkan semenanjung [[Balkan]] menjadi wilayahnya, padahal pada saat itu semenanjung [[Balkan]] masih dipegang oleh [[Turki]]
 
Sejarawan lebih simpatik terhadap Entente, seperti sejarawan Inggris, John Rohl, kadang-kadang agak ambisius menafsirkan kata-kata Laksamana Müller yang mengatakan bahwa "tidak ada" diputuskan untuk 1912-1913, tapi perang itu diputuskan selama musim panas 1914.<ref name="Rohl29-32" /> Rohl berpendapat bahwa bahkan jika Dewan Perang tidak mencapai keputusan yang mengikat yang jelas tidak, itu tetap menawarkan pandangan yang jelas tentang niat mereka,<ref name="Rohl29-32" /> atau setidaknya pikiran mereka, yang adalah bahwa jika harus ada perang, tentara Jerman ingin sebelum program persenjataan baru Rusia mulai menghasilkan sesuatu.<ref name="Rohl29-32" />
7. Pertentangan [[Austria]] – [[Serbia]]
[[Austria]] berusaha mempersatukan Negara-negara di wilayah [[Balkan]], dibawah kepemimpinannya. [[Serbia]] yang merupakan salah satu Negara di wilayah [[Balkan]], tidak mau ditaklukkan. Maka mereka membuat Gerakan [[Serbia]] Raya yakni dengan berusaha mempersatukan [[Slavia]] Selatan di bawah pimpinan [[Serbia]], agar tidak direbut [[Austria]] dan hal itu membuat [[Austria]] geram, maka perang pun tak terelakkan lagi.
 
Pada November 1912, program restrukturisasi militer Rusia diumumkan, pimpinan Angkatan Darat Jerman mulai menyuarakan "perang pencegahan" melawan Rusia.<ref name="Fromkin88-92" /><ref name="Fromkin260-62">{{Cite book | last=Fromkin | first=David | authorlink=David Fromkin | coauthors= | title=Europe's last summer: who started the Great War in 1914? | year=2004 | url=https://archive.org/details/europeslastsumm00from | publisher=New York : Knopf : 2004. | location= | isbn=978-0-375-41156-4 | pages=[https://archive.org/details/europeslastsumm00from/page/260 260]–62}}</ref> Moltke menyatakan bahwa Jerman tidak bisa memenangkan perlombaan senjata dengan [[Prancis]], [[Inggris]] dan [[Rusia]], yang dia sendiri telah mulai pada tahun 1911, karena struktur keuangan dari negara, yang memberikan memberi pemerintahan Reich sangat sedikit kekuasaan atas pajak, dan berarti Jerman akan membangkrutkan negara mereka sendiri dalam perlombaan senjata.<ref name="Fromkin88-92" /> Dengan demikian, Moltke dari akhir 1912 dan seterusnya adalah advokat terkemuka untuk perang besar, dan lebih cepat lebih baik.<ref name="Fromkin88-92" />
8. Persekutuan Negara-negara di [[Eropa]]
Pada masa itu (tahun [[1880]]an), politik di [[Eropa]] begitu bergejolak, yang menimbulkan rasa saling curiga dan ketakutan yang berlebihan (takut di serang mendadak oleh musuh). Oleh karena itu sebab-sebab ketakutan yang berlebihan itu maka Negara-negara di Eropa (terutama Negara-negara berpengaruh) saling mencari teman dan terbentuklah kubu-kubu atau aliansi di antara Negara-negara [[Eropa]], di antaranya [[Aliansi triple]] (terbentuk tahun 1882) yang beranggotakan [[Jerman]], [[Italia]], dan [[Austria]]. Kemudian [[Triple Etonte]] terbentuk tahun 1907 yang beranggotakan [[Inggris]], [[Perancis]] dan [[Rusia]]
 
Aliansi-aliansi itu terbentuk karena oleh rasa katakutan dan ambisi untuk saling manguasai dan prinsip Aliansi itu sendiri akan saling mambantu dengan semua anggota, bahkan bila satu Negara berperang berarti itu peperangan semua anggota “[[Perang]] satu perang semua”
 
 
9. Perlombaan [[Senjata]]
Karena telah tumbuh rasa curiga yang amat sangat di antara Negara-negara [[Eropa]], selain terbentuknya aliansi juga terciptanya produksi senjata berlebihan (hingga perekonomian sedikit terbengkalai), mereka berlomba saling unjuk kekuatan dengan cara uji coba senjata, dan mereka juga selalu mempersenjatai diri mereka sendiri, dengan memposisikan diri seakan-akan siap untuk berperang dengan senjata-senjata hebat produksi mereka.
 
10. Pembunuhan Putra Mahkota [[Austria]], [[Franz Ferdinand]]
Pada tanggal [[28 Juni]] [[1014]], putra mahkota [[Austria]], [[Franz Ferdinand]] di bunuh oleh seorang mahasiswa [[Serbia]] bernama [[Principe]], saat melihat latihan [[perang]] di [[Sarajevo]], [[Bosnia]]. [[Principe]] menganggap bahwa latihan perang tentara [[Austria]] di [[Bosnia]] adalah pelecehan terhadap [[Serbia]]. [[Bosnia]] sendiri adalah Negara sengketa antara [[Austria]] dan [[Serbia]]. Kemudian [[Austria]] memberikan ultimatum [[Serbia]] jika [[Principe]] tidak diserahkan (ke [[Austria]]) dalam waktu satu bulan, maka [[Austria]] akan menyerang [[Serbia]]. [[Serbia]] yang melindungi warga negaranya, tidak mau menyerahkan [[Principe]]. [[Serbia]] berani menentang [[Austria]] karena [[Rusia]] berjanji akan membantu [[Serbia]] jika Serbia diserang [[Austria]].
 
Maka pada tanggal [[28 Juli]] [[1914]], [[Austria]] menyerang [[Serbia]]
 
11. Ikut campur Negara-negara [[Eropa]] pada perang [[Serbia]]-[[Austria]]
(Setelah ultimatum dari [[Austria]] pada [[Serbia]] tidak di gubris oleh [[Serbia]] maka habislah kesabaran [[Austria]] dengan segera menyerang Sekutu). Austria yang merupakan anggota [[Tripple Aliansi]], maka dengan dibantunya [[Serbia]] oleh [[Rusia]], barti (secara tidak langsung) [[Rusia]] juga menyerang [[Austria]], [[Italia]] dan [[Jerman]] ([[Tripple Aliansi]]).
 
Pada tanggal [[1 Agustus]] [[1914]] [[Jerman]] menyerang [[Rusia]]. Karena [[Rusia]] anggota [[Tripple Etonte]], maka berarti [[Jerman]] menyerang anggota [[Tripple Etonte]] yang lainnya yaitu [[Inggris]] dan [[Perancis]]. [[Perancis]] yang akhirnya punya kesempatan untuk membalaskan dendam pada [[Jerman]], tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Pada tanggal [[3 Agustus]] [[1914]] [[Perancis]] menyerang [[Jerman]], di susul [[Inggris]] pada tanggal [[4 Agustus]] [[1914]]
 
Tak bias di elakkan lagi, aksi saling menyerang antar anggota Tripple (Aliansi dan Etonte), belum lagi urusan daerah jajahan masing-masing, dan perang terus menyebar makin luas hingga kelak perang itu disebut [[Perang Dunia I]]
 
== Lihat pula ==
* [[Perang Dunia 1I]]
* [[Perang Dunia 2II]]
 
== Referensi ==
{{sejarah-stub}}
{{reflist}}
 
[[Kategori:Perang Dunia 1I]]