Spiral keheningan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Suntingan 125.161.139.189 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Aɳɳa rabbitBot Tag: Pengembalian |
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20231209)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot |
||
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Spiral keheningan''' adalah sebuah teori [[media]] yang lebih memberikan perhatian pada pandangan [[mayoritas]] dan menekan pandangan [[minoritas]]
Spiral keheningan dibangun dengan empat unsur pokok
# Media Massa
# Komunikasi antarpribadi dan jalinan [[interaksi sosial]]
Baris 9:
Elisabeth Noelle-Neumann sebagai penemu dari teori ini, menjelaskan tiga asumsi sebagai dasar dari teori ini. Ketiga asumsi tersebut berbicara mengenai bagaimana keheningan tersebut terbentuk di kelompok minoritas ketika mereka sedang berada di antara kelompok mayoritas.
Berikut tiga asumsi Teori Spiral Keheningan:<ref name="elisabeth" />
# Masyarakat mayoritas mengancam individu yang menyimpang dengan adanya isolasi, dengan demikian kelompok minoritas akan diliputi rasa takut terhadap isolasi orang-orang yang berkuasa.
# Rasa takut akan isolasi membuat individu untuk setiap saat mencoba menilai iklim opini.
Baris 15:
== Pendapat Masyarakat ==
'''Suatu “pendapat”''' adalah pernyataan dari [[sikap]], dan dapat berubah-ubah dalam hal [[intensitas]] dan stabilitasnya
Dalam kehidupan sehari-hari, ketika kita menyatakan pandangan atau pendapat kita dalam berbagai cara, kita berbicara dalam suatu komunitas di internet, mungkin seseorang menuliskan pesan tertentu (yang sesuai dengan pandangannya). Menurut teori ini, orang cenderung beranggapan memiliki pendapat yang serupa dari pesan-pesan yang dikemukakan dalam suatu komunitas, sebaliknya orang akan menghindari, cenderung berdiam diri, dengan tidak berkomentar terhadap [[pesan]] unik yang disampaikan.
== Peran Media ==
'''Media berfungsi''' menyebarluaskan opini publik yang menghasilkan pendapat atau pandangan yang dominan.<ref name="morissan"/>
'''Media massa memiliki tiga sifat''' atau karakteristik yang berperan membentuk opini publik yaitu ubikuitas, kumulatif, dan konsonan.
Baris 35:
Konsonan dihasilkan berdasarkan kecenderungan media untuk menegaskan atau melakukan konfirmasi terhadap pemikiran dan pendapat mereka sendiri dan menjadikan pemikiran dan pendapat itu seolah-olah berasal dari masyarakat.
'''Peran media''' memberikan kontribusi terhadap munculnya spiral keheningan karena [[media]] memiliki kemampuan untuk menentukan dan menyebarluaskan pendangan-pandangan yang dinilai lebih dapat diterima publik secara umum
'''Kaitannya dengan opini publik'''
# Media mampu menjangkau lebih banyak orang dan wilayah [[geografis]] yang lebih luas. Misalnya media [[teknologi]] [[internet]].
# Format dan isi media selalu berhubungan dengan publik. Posisi media sering menjadi ruang publik. Misalnya [[blogger]] di dunia maya
Baris 44:
== Realita Dua Iklim Pendapat ==
'''Pandangan media''' dalam menyikapi kasus tertentu adakalanya bertentangan dengan pendapat individu-individu dalam masyarakat. Pandangan media yang mewakili [[jurnalis]] adalah kalanya berbeda dengan pandangan masyarakat umum
=== Eksperimen “tes kereta api” ===
'''Mempelajari''' apakah orang akan menyuarakan pendapat mereka atau tidak membutuhkan suatu [[metodologi]] yang jelas, dapat diuji, representative, dan dapat diaplikasikan. Untuk membuktikan hal ini, Noelle-Neumann mengonseptualisasikan uji kereta api. Uji kereta api (train test) adalah [[penilaian]] mengenai sejauh mana orang akan mengemukakan opini mereka. Menurut Teori Spiral Keheningan, orang dari dua sisi yang berbeda mengenai suatu isu akan bervariasi dalam kesediaan mereka untuk mengungkapkan pandangan mereka ke publik
# Pendukung dari [[opini]] yang dominan lebih bersedia untuk menyuarakan opini dibandingkan mereka yang memiliki opini minoritas.
Baris 61:
== Peran Minoritas (''Hard Core'') ==
'''Terkadang minoritas''' yang diam mulai bangkit
== Kritik Spiral Keheningan ==
'''Charles Salmon''' dan rekan ([[1985]]) menyatakan bahwa <ref name="west">{{cite book|last1 = West|first1 = Richard|last2 = Turner|first2 = Lynn|title = Introduction Communication Theory|chapter = 24}}</ref> bahwa teori spiral keheningan gagal mengakomodir keterlibatan [[ego]] seseorang dalam sebuah isu. Kadang-kadang, orang mungkin bersedia untuk berbicara karena setiap keinginan mereka terlibat dalam [[topik]] (misalnya, jika promosi di tempat kerja tergantung pada ketegasan). Carroll Glynn,dan rekan ([[1997]]) mengangkat [[isu]] berbagai proses selektivitas, seperti disonansi [[kognitif]]. Individu akan menghindari topik yang bertentangan dengan pandangan mereka sendiri. Hanya sedikit dukungan [[empiris]] untuk permohonan atas hak mereka bahwa orang-orang berbicara hanya karena mereka memandang dukungan untuk pandangan mereka. J.David Kennamer ([[1990]]) mendukung [[kritik]] ini: "Cukup sulit untuk membayangkan mana yang pro dengan kehidupan atau sisi yang mendukung tentang memilih sebuah isu untuk menyerah dalam pertarungan karena mereka menganggap diri mereka berada dalam minoritas". Carroll Glynn dan rekan (1985) mencatat dua kekurangan tentang teori spiral keheningan. Pertama, mereka percaya bahwa ketakutan akan keterbatasan mungkin tidak dapat memotivasi orang untuk mengekspresikan pendapat mereka. Mereka mengklaim bahwa Noelle-Neumann tidak secara empiris menguji asumsi bahwa keterbatasan mendorong orang untuk berbicara. Kedua, mereka berpendapat bahwa Noelle-Neumann tidak mengakui pengaruh kepada masyarakat dan kelompok sebagai [[referensi]] terhadap pendapat mereka. Mereka percaya bahwa ia berfokus terlalu banyak pada media. Seiring dengan kekhawatiran tersebut, fakta bahwa perkembangan Spiral keheningan bergantung pada kondisi media pada tahun 1985 di [[Jerman Barat]]. Keraguan tentang karakteristik media (ubikuitas, kumulatif dan konsonan) menurut teori spiral keheningan dalam diterapkan pada kondisi saat ini atau tidak. Mereka tidak mempertanyakan ikatan yang relatif intim di dalam media [[Jerman]], tetapi mereka bertanya apakah teori ini dapat diaplikasikan atau di dalam [[kebudayaan]] yang sempit seperti di [[Amerika Serikat]]. Pada akhirnya teori ini memiliki kekurangan
== Referensi ==
Baris 77:
* Bowker, A., Bukowski, W., Zargarpour, S., & Hoza, B. (1998). A structural and functional analysis of a two-dimensional model of social isolation. Merrill-Palmer Quarterly, 44, 447-463.
* Burgoon, J. K., Buller, D. B., & Woodall, W. G. (1989). Nonverbal communication: The unspoken dialogue. New York: Harper & Row.
* Coleman, S., & Gøtze, J. (2001). Bowling together: Online public engagement in policy deliberation. Retrieved November, 2007, from [http://bowlingtogether.net/about.html ] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120318054945/http://bowlingtogether.net/about.html |date=2012-03-18 }}
* Cummings, J., Sproull, L., & Kiesler, S. B. (2002). Beyond hearing: Where real-world and online support meet. Group Dynamics: Theory, Research and Practice, 6(1), 78-88.
* Dahlberg, L. (2001). The Internet and democratic discourse. Information, Communication & Society, 4(4), 615-633.
|