R-Han 122: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Ganti gambar |
Perbaikan44 (bicara | kontrib) correct sentences and words that are wrong in writing so that they are better and better #ADS Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(7 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 12:
| is_UK=
<!-- Service history -->
| service=
| used_by=Indonesia
| wars=
Baris 19:
| design_date=
| manufacturer=[[Dirgantara Indonesia]]
| unit_cost= Rp 75 Juta ([[US$]]4,822)
| production_date=
| number=
| variants=R-han 122A, R-Han 122B, R-Han 122 [[Avibras]]
Baris 60:
}}
'''Roket R-Han 122''' adalah keluarga artileri roket yang dikembangkan oleh PT Dirgantara Indonesia (PT DI) Indonesia dengan kecepatan maksimum {{convert|2,95|Mach|km/h|0}} dan jangkauan maksimum 32
[[berkas:Rhan122 rocket.png|thumb|grafik 3d roket R-Han 112b]]
Ia merupakan pengembangan [[roket]] sebelumnya [[D-230]] tipe [[RX 1210]] yang dikembangkan [[Kementerian Riset dan Teknologi]], yang memiliki kecepatan maksimum {{convert|1,8|Mach|km/h|0}} ([[kecepatan suara]]).
Pada [[Maret]] [[2012]], sebanyak 50 roket R-Han 122 diluncurkan di [[Pusat Latihan Tempur TNI]] [[Angkatan Darat]] [[Baturaja]], [[Kabupaten]] [[Ogan Komering Ulu]], [[
== Sejarah ==
[[Berkas:R-Han 122B launcher prototype.jpg|jmpl|Prototipe kendaraan peluncur roket R-Han 122 oleh PT Delimajaya Group.]]
Berawal pada tahun [[2007]] saat [[Kementerian Riset dan Teknologi]] membentuk [[Tim D230]] untuk mengembangkan roket berdiameter 122
Konsorsium itu beranggotakan sejumlah industri strategis yang mengerjakan bermacam komponen roket. Di dalam konsorsium terdapat [[PT Pindad]] yang mengembangkan ''launcher'' dan ''firing system'' dengan menggunakan ''platform'' GAZ, [[Nissan]], dan [[Perkasa]] yang sudah dimodifikasi dengan laras 16/''warhead'' dan mobil ''launcher'' ([[hulu ledak]]). Kemudian juga [[PT Dahana]] menyediakan ''propellant'', [[PT Krakatau Steel]] mengembangkan material tabung dan struktur roket. [[PT Dirgantara Indonesia]] membuat desain dan menguji jarak terbang.
Baris 76 ⟶ 78:
Sistem isolasi termal untuk membuat [[roket]] [[militer]] tidaklah mudah. Para periset beberapa kali melakukan uji coba hingga menemukan kesempurnaan pada roket R-Han 122 itu.
Pada 2003 para periset menggunakan material kritis dengan ketebalan [[baja]] 1,2
Pada 6 November 2010, uji penembakan dilakukan di Baturaja,
R-Han 122 diresmikan kepada publik di Indodefence 2014 dari 5 hingga 8 November 2014 setelah uji coba rudal dilakukan pada Maret 2014.<ref>{{Cite web|last=Administrator|title=New Rantis 6x6 MLRS Multiple Launch Rocket System with Rhan 122mm rockets at IndoDefence 2014 061114|url=https://www.armyrecognition.com/indodefence_2014_official_show_daily_news_coverage/new_rantis_6x6_mlrs_multiple_launch_rocket_system_with_rhan_122mm_rockets_at_indodefence_2014_061114.html|website=www.armyrecognition.com|language=en-gb|access-date=2018-03-19}}</ref>
Program roket R-Han 122B dimulai pada tahun 2014 dengan menggunakan dana APBN dan menjalani uji dinamis pertama pada Juni 2015 sebagai implementasi Konsorsium pada tahun 2014. Pada 20 Agustus 2015, uji dinamis kedua dilakukan, menembakkan 6 roket dengan rudal Indonesia. RM 70 MLRS Korps Marinir.<ref>{{Cite web|last=DMC|title=Menhan Saksikan Uji Dinamik Roket R-Han 122B|url=https://www.kemhan.go.id/2015/08/21/menhan-saksikan-uji-dinamik-roket-r-han-122b.html|website=kemhan.go.id|language=id|access-date=2021-04-21}}</ref> R-Han 122B menjalani uji dinamik ketiga pada 27–29 Januari 2016 di Pantai Tempursari Lumajang, Jawa Timur dengan pengunjung dari Kementerian Pertahanan RI dan berbagai perusahaan pertahanan Indonesia. Uji dinamik ini ''ground to ground'' menggunakan beberapa jenis beban hulu ledak, yaitu 4 unit ''inert'' atau ''dummy'', 9 unit asap, 8 unit sharp dan 4 unit telemetri. Muatan dummy dan asap diluncurkan untuk melihat titik jatuh, muatan tajam diluncurkan sebagai simulasi kondisi nyata roket R-Han 122-B, dan muatan telemetri digunakan untuk menentukan lintasan roket. Dari hasil pengujian, area jatuhnya roket berhasil dipantau pengamat berada pada kisaran 22–23
== Referensi ==
Baris 94 ⟶ 96:
*Sutrisno (2020). ''Laporan Akuntabilitas Kinerja PUSTEKROKET 2019''. Pusat Teknologi Roket Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional.
*Mariani, Lilis (2021). ''Laporan Akuntabilitas Kinerja PUSTEKROKET 2020''. Pusat Teknologi Roket Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional.
[[Kategori:Roket]]
|