Kritik teks: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20231209)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot
 
(31 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 6:
Di lain pihak, satu teks asli yang diteorikan ada oleh seorang ilmuwan disebut [[urteks (kajian Alkitab)|urteks]] (dalam konteks [[pendalaman Alkitab]]), [[purwarupa]], maupun autograf. Meskipun demikian, bukan berarti harus ada satu teks asli untuk setiap kelompok teks. Sebagai contoh, jika sebuah cerita disebarluaskan melalui [[tradisi lisan]] dan baru kemudian hari dituangkan ke dalam bentuk tulisan oleh berbagai pihak di berbagai tempat, maka akan ada lebih dari satu teks asli yang mungkin saja sangat berlainan satu sama lain.
 
Ada banyak pendekatan atau metode yang digunakan dalam kegiatan kritik teks, teristimewa [[#Eklektisisme|eklektisisme]], [[#Stematika|stematika]], dan [[#Sunting teks-patokandasar|sunting teks-patokandasar]]. Teknik-teknik kuantitatif juga digunakan untuk menentukan keterkaitan di antara saksi-saksi keberadaan sebuah teks, dalam hal ini metode-metode ilmu biologi evolusioner ([[filogenetika]]) tampaknya efektif diterapkan pada serentang tradisi.<ref>TY  - JOUR
 
AU  - Howe, Christopher
 
AU  - Connolly, Ruth
 
AU  - Windram, Heather
 
PY  - 2012/12/01
 
SP  - 51
 
EP  - 67
 
T1  - Responding to Criticisms of Phylogenetic Methods in Stemmatology
 
VL  - 52
 
DO  - 10.2307/41349051
 
JO  - Sel Studies in English Literature 1500-1900
 
ER  -</ref>
 
Sejumlah bidang, misalnya bidang penyuntingan teks keagamaan dan klasik, mengenal istilah "kritik rendah" yang dimaknai sebagai kritik teks, dan istilah "[[kritik tinggi]]" yang dimaknai sebagai usaha untuk memastikan jati diri penulis, waktu penulisan, dan tempat penulisan [[teks (teori sastra)|teks]] asli.
Baris 37:
Banyak karya tulis peninggalan Abad Kuno, misalnya [[Alkitab]] dan tragedi-[[tragedi Yunani]], sintas dalam jumlah ratusan salinan, dan keterkaitan tiap-tiap salinan dengan teks aslinya mungkin saja tidak jelas. Para ilmuwan teks sudah berabad-abad memperdebatkan sumber mana yang paling dekat dengan teks aslinya, dan dengan demikian memperdebatkan bacaan mana di dalam sumber-sumber tersebut yang tepat. Jika teks-teks seperti lakon-lakon Yunani patut diduga memiliki satu sumber asli, maka persoalan apakah beberapa kitab di dalam Alkitab semisal [[injil]]-injil hanya memiliki satu sumber asli, justru menjadi pokok pembahasan.<ref name="tanselle">Tanselle, (1989) ''A Rationale of Textual Criticism''.</ref> Minat untuk menerapkan kritik teks terhadap [[Qur'an]] juga sudah berkembang sesudah [[Manuskrip Sana'a|naskah San'a]] ditemukan pada tahun 1972, yang mungkin saja berasal dari rentang waktu abad ke-7 sampai abad ke-8.
 
Di bidang sastra Inggris, karya-karya tulis [[William Shakespeare]] sudah menjadi lahan garapan yang sangat subur bagi kritik teks, baik karena teks-teks tersebut seiring transmisinya mengandung cukup banyak variasi, maupun karena jerih payah dan biaya yang dicurahkan untuk menghasilkan edisi-edisi bermutu tinggi dari karya-karya tulisnya senantiasa secara luas dianggap sepadan dengan hasilnya.<ref>Jarvis 1995, hlmn. 1–17</ref> Meskipun mula-mula dikembangkan dan disempurnakan untuk kepentingan telaah karya-karya tulis Abad Kuno dan Alkitab, dan secara khusus di bidang sunting teks-patokandasar Amerika-Inggris untuk kepentingan telaah karya-karya tulis Shakespeare,<ref>Montgomery 1997</ref> asas-asas kritik teks telah diterapkan pada banyak karya tulis, mulai dari teks-teks kontemporer sampai dengan dokumen-dokumen tertua yang sudah diketahui. Kritik teks menelaah berbagai macam teks dari rentang waktu sekitar lima ribu tahun, mulai dari zaman [[Mesopotamia]] dan [[Mesir Kuno]] sampai abad ke-20.
 
== Gagasan dan tujuan dasar ==
Baris 92:
 
=== Batasan-batasan eklektisisme ===
Karena sangat bergantung kepada tafsir, bahkan adakalanya bertentangan satu sama lain, kanon-kanon kritik teks dapat saja disalahgunakan untuk membenarkan hasil yang cocok dengan selera estetis atau agenda teologi kritikus. Semenjak abad ke-19, para ilmuwan teks berusaha mencari metode-metode yang lebih tegas untuk menuntun penilaian penyunting. Stematika dan sunting teks-patokandasar, kendati keduanya bersifat eklektis dari segi mengizinkan penyunting untuk memilih bacaan-bacaan dari beragam sumber, berusaha mengurangi subjektifitas dengan cara menetapkan satu atau segelintir saksi yang diasumsikan layak diutamakan berdasarkan kriteria "objektif". Pengutipan sumber-sumber yang dipakai, dan bacaan-bacaan alternatif, serta penggunaan teks-teks dan gambar-gambar asli membantu sidang pembaca maupun kritikus lain untuk mengetahui seberapa dalam penelitian kritikus, dan untuk memastikan kebenaran karya tulis mereka secara mandiri.
 
== Stematika ==
Baris 103:
Sesudah tahap ''selectio'', teks yang dipilih masih mungkin mengandung berbagai kekeliruan, karena mungkin saja ada bagian-bagian yang bacaan benarnya tidak terlestarikan di dalam satu sumber pun. Tahap ''pengujian'' atau ''examinatio'' dimanfaatkan untuk menemukan penyelewengan atau kerusakan. Bagian-bagian yang menurut editor merupakan penyelewengan atau kerusakan teks dikoreksi melalui proses yang disebut "emendasi" atau ''emendatio'' (kadang-kadang disebut pula ''divinatio''). Emendasi-emendasi yang tidak didukung satu sumber mana pun yang diketahui kadang-kadang disebut [[konjektur (kritik teks)|emendasi-emendasi ''konjektural'']].<ref name="isbn0-8006-0471-7">McCarter 1986, hlm. 62</ref>
 
Proses ''selectio'' tampak mirip dengan kritik teks eklektis, tetapi diterapkan terhadap serangkaian upapurwarupa hipotetis terbatas. Tahap ''examinatio'' dan ''emendatio'' tampak mirip dengan sunting teks-patokandasar. Pada kenyataannya, teknik-teknik lain dapat dipandang sebagai kasus-kasus istimewa stematika, yakni bilamana sebuah riwayat kekerabatan yang tegas dari teks tidak dapat dipastikan, dan hanya dapat dikira-kira saja. Jika satu naskah tampak merupakan teks terbaik, maka teknik sunting teks-patokanlahdasarlah yang cocok dipakai, dan jika sekelompok naskah terlihat baik, maka eklektisisme terhadap kelompok naskah itulah yang cocok diterapkan.<ref>{{cite web|url=http://rosetta.reltech.org/TC/vol07/SWH2002/|title=The Greek Vorlage of the Syra Harclensis|author=|date=|website=rosetta.reltech.org|accessdate=2 Mei 2018|deadurl=no|archiveurl=https://web.archive.org/web/20160303205218/http://rosetta.reltech.org/TC/vol07/SWH2002/|archivedate=3 Maret 2016|df=}}</ref>
 
Perjanjian Baru Yunani edisi Hodges–Farstad berusaha menggunakan stematika untuk beberapa bagian.<ref>[http://www.skypoint.com/members/waltzmn/CriticalEds.html Edisi-Edisi Kritis Perjanjian Baru] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090414211207/http://www.skypoint.com/members/waltzmn/CriticalEds.html |date=2009-04-14 }} di ''Encyclopaedia of Textual Criticism''</ref>
Baris 116:
 
=== Batasan dan kritik ===
Metode stematikaStematika mengasumsikan bahwa tiap-tiap saksi diturunkan hanya dari semata-mata satu leluhur. Jika seorang katib merujuk lebih dari satu sumber saat membuat salinannya, maka salinan baru tersebut tidak dapat ditentukan tempatnya secara jelas pada satu cabang pohon silsilah teks. Dalam metode stematika, sebuah naskah yang diturunkan lebih dari satu sumber disifatkan sebagai naskah yang ''terkontaminasi''.<!--
 
Stematika juga mengasumsikan bahwa katib-katib hanya menghasilkan kekeliruan-kekeliruan baru, tidak berusaha mengoreksi kekeliruan-kekeliruan para pendahulu mereka. Bilamana sebuah teks diperbaiki katib, teks tersebut disifatkan ''canggih'', tetapi "kecanggihan" melemahkan stematika karena mengaburkan keterkaitan sebuah dokumen dengan saksi-saksi lain, dan mempersulit penempatan naskah secara tepat pada stema.
The method also assumes that scribes only make new errors—they do not attempt to correct the errors of their predecessors. When a text has been improved by the scribe, it is said to be ''sophisticated'', but "sophistication" impairs the method by obscuring a document's relationship to other witnesses, and making it more difficult to place the manuscript correctly in the stemma.
 
Stematika mewajibkan kritikus teks untuk mengelompokkan naskah-naskah menurut kesamaan kekeliruan, dan oleh karena itu mewajibkan kritikus memiliki kemampuan untuk membedakan bacaan-bacaan yang keliru dari bacaan-bacaan yang benar. Asumsi ini sudah berulang kali diserang. [[W. W. Greg]] mengemukakan bahwa "gagasan bahwasanya jika seorang katib menghasilkan suatu kesalahan maka tidak pelak lagi ia akan menghasilkan omong kosong adalah gagasan yang tidak dapat dijelaskan secara gamblang dan sama sekali tidak dapat dibenarkan."<ref>Greg 1950, hlm. 20</ref>
The stemmatic method requires the textual critic to group manuscripts by commonality of error. It is required, therefore, that the critic can distinguish erroneous readings from correct ones. This assumption has often come under attack. [[W. W. Greg]] noted, "That if a scribe makes a mistake he will inevitably produce nonsense is the tacit and wholly unwarranted assumption."<ref>Greg 1950, p. 20</ref>
 
[[Franz Anton Knittel]] defendedmembela thesudut traditionalpandang pointtradisional ofdi viewdalam inteologi theologydan andmenentang waskritik against theteks modern textual criticism. HeIa defendedmembela ankeaslian authenticity of theteks [[Jesus andYesus thedan womanperempuan takenyang in adulteryberzina|''Pericopa Adulterae'']] (John{{Alkitab|Yohanes 7:53–853-8:11}}), ''[[Comma Johanneum|Comma Iohanneum]]'' ({{Alkitab|1 JohnYohanes 5:7}}), anddan ''[[Testimonium Flavianum]]''. According to himMenurutnya, [[Desiderius Erasmus|Erasmus]] intidak hismemasukkan [[Novum Instrumentum omne]] did not incorporate theteks ''Comma Iohanneum'' fromdari [[Codex Montfortianus]], becauseke ofdalam grammar[[Novum Instrumentum omne]] karena perbedaan-perbedaan differencesketatabahasaan, buttetapi usedmenggunakan [[ComplutensianAlkitab PolyglotPoliglot Bible|Complutensian|Alkitab Poliglot PolyglottaComplutensis]]. AccordingMenurutnya topula, him[[Tertulianus]] themengenal ''Comma Iohanneum'' was known for [[Tertullian]].<ref>Knittel, ''Neue Kritiken über den berühmten Sprych: Drey sind, die da zeugen im Himmel, der Vater, das Wort, und der heilige Geist, und diese drei sind eins'' Braunschweig 1785</ref>
 
Tahap akhir metode stematika adalah ''emendatio'', yang kadang-kadang disebut "emendasi praduga", padahal nyatanya kritikus menggunakan praduga di dalam setiap tahap dari proses kritik teks. Beberapa kaidah metode stematika yang dirancang untuk mengurangi penggunaan penilaian penyunting tidak serta-merta bakal membuahkan hasil yang benar. Sebagai contoh, jika ada lebih dari dua saksi pada tingkatan yang sama pada pohon silsilah, maka biasanya kritikus akan memilih bacaan yang dominan. Meskipun demikian, mungkin saja tidak lebih dari sekadar suatu kebetulan bahwa ada lebih banyak saksi sintas yang memuat satu bacaan tertentu. Meskipun demikian, bacaan yang baik tetapi kurang kerap muncul mungkin saja adalah bacaan yang benar.<ref>Tov 2001, hlmn. 351–68</ref>
The stemmatic method's final step is ''emendatio'', also sometimes referred to as "conjectural emendation". But in fact, the critic employs conjecture at every step of the process. Some of the method's rules that are designed to reduce the exercise of editorial judgment do not necessarily produce the correct result. For example, where there are more than two witnesses at the same level of the tree, normally the critic will select the dominant reading. However, it may be no more than fortuitous that more witnesses have survived that present a particular reading. A plausible reading that occurs less often may, nevertheless, be the correct one.<ref>Tov 2001, pp. 351–68</ref>
 
Yang terakhir, metode stematika mengasumsikan bahwa tiap-tiap saksi yang sintas adalah turunan, kendati jauh jaraknya, dari satu sumber tunggal. Stematika tidak memperhitungkan kemungkinan bahwa penulis asli mungkin saja pernah merevisi karya tulisnya, dan kemungkinan bahwa teks tersebut dapat saja eksis pada beberapa masa berbeda di dalam lebih dari satu versi otoritatif.
Lastly, the stemmatic method assumes that every extant witness is derived, however remotely, from a single source. It does not account for the possibility that the original author may have revised his work, and that the text could have existed at different times in more than one authoritative version.
 
== Sunting teks-terbaik ==
==Best-text editing==
 
Kritikus [[Joseph Bédier]] (1864–1938), yang pernah menggunakan stematika, menyerang metode tersebut pada tahun 1928. Ia menelaah edisi-edisi kritis tek-teks Prancis Abad Pertengahan yang dihasilkan melalui metode stematika dan mendapati bahwa rata-rata para kritikus teks cenderung menghasilkan pohon-pohon silsilah bifid, yaitu pohon silsilah yang hanya bercabang dua. Ia menyimpulkan bahwa hasil semacam ini mustahil muncul tanpa sengaja, dan oleh karena itu metode stematika cenderung menghasilkan stema-stema bercabang dua tanpa pandang riwayat aktual saksi-saksi. Ia curiga kalau para penyunting cenderung menyukai pohon-pohon silsilah bercabang dua, lantaran pohon-pohon slsilah semacam itu memberi ruang yang luas bagi penilaian penyunting (karena tidak ada cabang ketiga yang dapat "memutuskan hubungan" apabila saksi-saksi tidak bersesuaian satu sama lain). Ia juga mengungkap bahwa untuk banyak karya tulis, dapat diajukan lebih dari satu stema yang masuk akal, sehingga metode stematika terkesan tidaklah setegas atau seilmiah yang didengung-dengungkan para penganjurnya.
The critic [[Joseph Bédier]] (1864–1938), who had worked with stemmatics, launched an attack on that method in 1928. He surveyed editions of medieval French texts that were produced with the stemmatic method, and found that textual critics tended overwhelmingly to produce bifid trees, divided into just two branches. He concluded that this outcome was unlikely to have occurred by chance, and that therefore, the method was tending to produce bipartite stemmas regardless of the actual history of the witnesses. He suspected that editors tended to favor trees with two branches, as this would maximize the opportunities for editorial judgment (as there would be no third branch to "break the tie" whenever the witnesses disagreed). He also noted that, for many works, more than one reasonable stemma could be postulated, suggesting that the method was not as rigorous or as scientific as its proponents had claimed.
 
Keraguan Bédier terhadap metode stematika mendorongnya untuk mempertimbangkan dapat tidaknya metode itu sepenuhnya ditinggalkan. Sebagai alternatif pengganti stematika, Bédier mengusulkan metode sunting teks-terbaik. Dalam penerapan metode ini, satu saksi teks tunggal yang dinilai bestatus 'baik' oleh penyunting diemendasi seringan mungkin guna menyingkap kesalahan-kesalahan transmisi, tetapi dibiarkan tidak berubah. Cara kerja semacam ini membuat hasil sunting teks-terbaik pada hakikatnya merupakan sebuah edisi dokumenter. Salah satu contoh edisi semacam ini adalah edisi kritis Eugene Vinaver dari naskah Winchester yang berjudul [[Le Morte D'Arthur]] karangan [[Thomas Malory]]
Bédier's doubts about the stemmatic method led him to consider whether it could be dropped altogether. As an alternative to stemmatics, Bédier proposed a Best-text editing method, in which a single textual witness, judged to be of a 'good' textual state by the editor, is emended as lightly as possible for manifest transmission mistakes, but left otherwise unchanged. This makes a Best-text edition essentially a documentary edition. For an example one may refer to Eugene Vinaver's edition of the Winchester Manuscript of Malory's [[Le Morte D'Arthur]]
 
== Copy-textSunting editingteks-dasar ==
 
[[File:Codex Vaticanus B, 2Thess. 3,11-18, Hebr. 1,1-2,2.jpg|thumb|200px|A page fromHalaman [[Codex Vaticanus Graecus 1209]] showsyang amemuat medievalkalimat scribe"tolol (thedan marginalcurang, notebiarkan betweenbacaan columnslama oneapa andadanya, two)jangan criticizingdiubah-ubah", ayakni predecessorcatatan forkritik changingseorang thekatib text:Abad "FoolPertengahan and(catatan knave,pinggir leavedi theantara oldkolom reading,satu don'tdan changedua) it!"terhadap katib pendahulunya lantaran mengubah teks<ref name="MisJ">Ehrman 2005, phlm. 44.[https://books.google.com/books?hl=en&id=99chXHGSVH0C&printsec=frontcover&source=web&ots=yc76dOwT6x&sig=azWqu7-mSskj8rSo9ixKDN8oTrQ&sa=X&oi=book_result&resnum=4&ct=result#PPA44,M1] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180502230550/https://books.google.com/books?hl=en&id=99chXHGSVH0C&printsec=frontcover&source=web&ots=yc76dOwT6x&sig=azWqu7-mSskj8rSo9ixKDN8oTrQ&sa=X&oi=book_result&resnum=4&ct=result |date=2018-05-02 }} SeeLih. alsopula [https://books.google.com/books?hl=en&id=99chXHGSVH0C&printsec=frontcover&source=web&ots=yc76dOwT6x&sig=azWqu7-mSskj8rSo9ixKDN8oTrQ&sa=X&oi=book_result&resnum=4&ct=result#PPA56,M1] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180502230550/https://books.google.com/books?hl=en&id=99chXHGSVH0C&printsec=frontcover&source=web&ots=yc76dOwT6x&sig=azWqu7-mSskj8rSo9ixKDN8oTrQ&sa=X&oi=book_result&resnum=4&ct=result |date=2018-05-02 }}.</ref>]]
Dalam penyuntingan teks-dasar, kritikus memperbaiki kekeliruan-kekeliruan pada sebuah teks yang dijadikan dasar penyuntingan, sering kali dibantu saksi-saksi lain. Teks yang dijadikan dasar kerap dipilih dari naskah tertua teks tersebut, tetapi pada masa-masa awal pemanfaatan mesin cetak, teks dasar sering kali adalah naskah yang tersedia di tangan.
When copy-text editing, the scholar fixes errors in a base text, often with the help of other witnesses. Often, the base text is selected from the oldest manuscript of the text, but in the early days of printing, the copy text was often a manuscript that was at hand.
 
Dengan menggunakan metode sunting teks-dasar, kritikus menguji teks yang dijadikan dasar dan membuat koreksi-koreksi (disebut emendasi) pada bagian-bagian teks yang tampak salah di mata kritikus. Kesalahan dapat ditemukan dengan cara menelaah bagian-bagian teks dasar yang tidak masuk akal, atau dengan cara menelaah teks saksi-saksi lain untuk mencari bacaan terbaik. Keputusan-keputusan yang diambil apabila tidak ada jalan lain biasanya memihak teks dasar.
Using the copy-text method, the critic examines the base text and makes corrections (called emendations) in places where the base text appears wrong to the critic. This can be done by looking for places in the base text that do not make sense or by looking at the text of other witnesses for a superior reading. Close-call decisions are usually resolved in favor of the copy-text.
 
TheTerbitan firstpertama published, printed edition of theedisi Greekcetak [[NewPerjanjian TestamentBaru]] wasYunani produceddihasilkan bydengan thismetode methodini. [[Erasmus]], thesang editorpenyunting, selectedmemilih asalah manuscriptsatu fromnaskah thedari localbiara DominicanDominikan monasterydi inBasel Basledan andmengoreksi correctedkekeliruan-kekeliruan itsyang obvioustampak errorsjelas bypada consultingisi othernaskah localtersebut manuscriptsdengan merujuk naskah-naskah lain yang ada di Bael. TheTeks [[Brooke Foss Westcott|Westcott]] anddan [[Fenton John Anthony Hort|Hort]] text, whichyang wasdijadikan thedasar basispembuatan forAlkitab thebahasa Inggris [[Revised Version|Versi Revisi]], ofjuga thedihasilkan Englishmelalui bible,penerapan alsometode usedsunting the copyteks-text methoddasar, usingdengan themenggunakan [[Codex Vaticanus]] assebagai theteks base manuscriptdasar.<ref>{{cite book | last = Aland
| last = Aland
| first = Kurt
| authorlink = Kurt Aland
Baris 155 ⟶ 154:
| isbn = 0-8028-4098-1}}</ref>
 
=== McKerrow'sKonsep conceptteks-dasar ofdari copy-textMcKerrow ===
 
Bibliograf [[Ronald B. McKerrow]] memperkenalkan istilah ''teks-dasar'' ({{lang-en|copy-text}}) di dalam edisi kritis karya tulis [[Thomas Nashe]] yang terbit tahun 1904. Ia mendefinisikan teks-dasar sebagai "teks yang dipakai dalam setiap kasus tertentu sebagai sumber dasar." McKerrow menyadari keterbatasan-keterbatasan metode stematika, dan yakin bahwa cara yang lebih bijak adalah memilih satu teks tertentu yang diduga andal, kemudian melakukan emendasi hanya pada bagian-bagian dari teks tersebut yang jelas-jelas tampak menyeleweng. [[Joseph Bédier]], kritikus asal Prancis, juga merasa tidak puas dengan metode stematika, dan menyimpulkan bahwa seharusnya penyunting memilih teks terbaik yang tersedia, kemudian mengemendasinya sesedikit mungkin.
The bibliographer [[Ronald B. McKerrow]] introduced the term ''copy-text'' in his 1904 edition of the works of [[Thomas Nashe]], defining it as "the text used in each particular case as the basis of mine." McKerrow was aware of the limitations of the stemmatic method, and believed it was more prudent to choose one particular text that was thought to be particularly reliable, and then to emend it only where the text was obviously corrupt. The French critic [[Joseph Bédier]] likewise became disenchanted with the stemmatic method, and concluded that the editor should choose the best available text, and emend it as little as possible.
 
InDalam metode McKerrow's, methodsebagaimana asmula-mula originally introduceddiperkenalkan, the copyteks-textdasar wastidak notharus necessarilymerupakan theteks earliest texttertua. InDalam somekasus-kasus casestertentu, McKerrow wouldjustru choosememilih asaksi lateryang witness,dibuat notinglebih thatbelakangan. Ia mengemukakan bahwa "ifjika anseorang editorpenyunting hasmemiliki reasonalasan tountuk supposemenduga thatbahwa asebuah certainteks texttertentu embodiesmengandung laterlebih correctionsbanyak thankoreksi anydibanding otherteks-teks lain, anddan atpada thesaat sameyang timesama hastidak nomemiliki grounddasar foruntuk disbelievingmeragukan thatkalau thesekoreksi-koreksi correctionstersebut, oratau somepaling oftidak thembeberapa atdi leastantaranya, aredibuat theoleh workpenulis, ofmaka theia author,tidak punya hepilihan hasselain nomenjadikan choiceteks buttersebut tosebagai makedasar thatbagi textedisi thecetak basisulang ofyang hisia reprintsusun."<ref>Quoted in Greg 1950, pphlmn. 23–24</ref>
 
ByPada tahun 1939, indi hisdalam ''Prolegomena for the Oxford Shakespeare'' yang ia susun, McKerrow hadberubah changedpikiran histerkait mindpendekatan aboutini, thislantaran approach,ia askhawatir hesebuah fearededisi thatyang adibuat laterlebih edition—evenbelakangan, ifsekalipun itmengandung containedkoreksi-koreksi authorialyang corrections—woulddibuat "deviatepenulis, morebakal widely"lebih thanjauh themenyimpang earliestdaripada printcetakan fromtertua the author'snaskah originalasli manuscriptpenulis." HeOleh thereforekarena concludeditu thatia themenyimpulkan correctbahwa procedureprosedur wouldyang bebenar adalah "producedmenghasilkannya bydengan usingmenggunakan the earliestcetakan "goodbaik" printterawal assebagai copyteks-textdasar, anddan insertingmemasukkan intoke itdalamnya, fromdari theedisi firstpertama editionyang which contains themmemuatnya, suchkoreksi-koreksi correctionsyang askita appearanggap toberasal usdari tosang be derived from the authorpenulis." But,Lantaran fearingmengkhawatirkan thepenilaian arbitraryyang exercisedilakukan ofsesuka editorialhati judgmentpenyunting, McKerrow statedmenegaskan that,bahwa havingsesudah concludedberkesimpulan thatkalau asebuah lateredisi editionyang haddibuat substantivelebih revisionskemudian attributablemengandung torevisi-revisi thesubstantif yang berasal dari authorpenulis, "wekita mustharus acceptmenerima allseluruh theperubahan alterationsdari ofedisi that editiontersebut, savingkecuali anyperubahan-perubahan whichyang seemjelas-jelas obvioustampak blunderssebagai orkekeliruan misprintsatau salah cetak."<ref>McKerrow 1939. pphlmn. 17–18, quoteddikutip di indalam Greg 1950, phlm. 25</ref>
 
=== Penjelasan teks-dasar dari W. W. Greg's rationale of copy-text ===
 
Anglo-AmericanKritik textualteks criticismAmerika-Inggris inpada theseparuh lastakhir halfabad ofke-20 thedidominasi 20thsebuah centuryesai camepenting toberjudul be''"The dominatedRationale byof aCopy-Text"'', landmarkyang 1950 essay byditulis [[Walter Wilson Greg|Sir Walter W. Greg]], "Thepada Rationaletahun of Copy-Text"1950. Greg proposedmengemukakan bahwa:
 
{{quotation|Kita perlu membedakan bacaan-bacaan teks yang signifikan, atau yang saya sebut "substantif", yakni unsur-unsur yang memengaruhi maksud atau inti ungkapan penulis, dari unsur-unsur lain, yang pada umumnya berupa ejaan, tanda baca, pemisahan kata, dan sejenisnya, yang lebih memengaruhi penyajian formal teks tersebut, yakni unsur-unsur yang dapat dianggap sebagai kekhilafan-kekhilafan tak disengaja, atau yang saya sebut "aksidental".<ref>Greg 1950, hlm. 21</ref>}}
{{quotation|[A] distinction between the significant, or as I shall call them 'substantive', readings of the text, those namely that affect the author's meaning or the essence of his expression, and others, such in general as spelling, punctuation, word-division, and the like, affecting mainly its formal presentation, which may be regarded as the accidents, or as I shall call them 'accidentals', of the text.<ref>Greg 1950, p. 21</ref>}}
 
Berdasarkan hasil pengamatannya, Greg mengemukakan bahwa para penyusun huruf di bengkel-bengkel cetak cenderung setia mengikuti bacaan-bacaan "substantif" dari salinan yang mereka hasilkan, kecuali bilamana mereka melakukan penyimpangan tanpa sengaja; tetapi lantaran "cuma aksidental, normalnya mereka akan kembali kepada kebiasaan-biasaan atau kecenderungan mereka sendiri, kendati mereka mungkin saja, untuk berbagai alasan dan sampai berbagai taraf, dipengaruhi salinan yang mereka hasilkan."<ref>Greg 1950, hlm. 22</ref>
Greg observed that compositors at printing shops tended to follow the "substantive" readings of their copy faithfully, except when they deviated unintentionally; but that "as regards accidentals they will normally follow their own habits or inclination, though they may, for various reasons and to varying degrees, be influenced by their copy."<ref>Greg 1950, p. 22</ref>
 
Ia menyimpulkan bahwa:
He concluded:
 
{{quotation|Menurut hemat saya, teori yang sesungguhnya adalah, bahwasanya teks-dasar harus dijadikan patokan (secara umum) dalam soal bacaan-bacaan aksidental, tetapi pilihan dari antara bacaan-bacaan substantif termasuk di dalam teori umum kritik teks dan secara keseluruhan berada di luar dari asas sempit teks-dasar. Dengan demikian mungkin saja terjadi di dalam sebuah edisi kritis bahwasanya teks yang secara tepat dipilih sebagai dasar sama sekali bukanlah teks yang menyajikan bacaan-bacaan tersubstantif dalam kasus-kasus variasi. Kegagalan dalam membedakannya dan dalam menerapkan asas ini secara alamiah telah bermuara kepada ketergantungan yang terlalu dekat dan terlalu umum terhadap teks yang dipilih sebagai dasar sebuah edisi, dan sudah timbul apa yang dapat disebut sebagai tirani teks-dasar, suatu tirani yang menurut saya menurunkan mutu sebagian besar hasil kerja penyuntingan terbaik dari generasi terdahulu.<ref>Greg 1950, hlm. 26</ref>}}
{{quotation|The true theory is, I contend, that the copy-text should govern (generally) in the matter of accidentals, but that the choice between substantive readings belongs to the general theory of textual criticism and lies altogether beyond the narrow principle of the copy-text. Thus it may happen that in a critical edition the text rightly chosen as copy may not by any means be the one that supplies most substantive readings in cases of variation. The failure to make this distinction and to apply this principle has naturally led to too close and too general a reliance upon the text chosen as basis for an edition, and there has arisen what may be called the tyranny of the copy-text, a tyranny that has, in my opinion, vitiated much of the best editorial work of the past generation.<ref>Greg 1950, p. 26</ref>}}
 
Singkatnya, pandangan Greg adalah bahwasanya "teks-dasar tidak dapat dibenarkan mengampu [[otoritas (kritik teks)|otoritas]] untuk melangkahi atau bahkan diistimewakan sejauh menyangkut bacaan-bacaan substantif." Perihal pilihan dari antara bacaan-bacaan yang sama-sama masuk akal, menurutnya:
Greg's view, in short, was that the "copy-text can be allowed no over-riding or even preponderant [[Authority (textual criticism)|authority]] so far as substantive readings are concerned." The choice between reasonable competing readings, he said:
 
{{quotation|Ditentukan sebagian oleh opini yang dibentuk penyunting dengan mempertimbangkan hakikat dari teks-dasar yang dari padanya tiap-tiap edisi substantif dicetak, yang merupakan perkara otoritas eksternal; sebagian oleh otoritas intrinsik dari beberapa teks yang dinilai berdasarkan kekerapan relatif kekeliruan-kekeliruan yang termanifestasi di dalamnya; dan sebagian oleh penilaian penyunting terhadap klaim-klaim instrinsik akan keaslian yang terkandung di dalam tiap-tiap bacaan secara tersendiri—dengan kata lain kelayakan intrinsiknya, sepanjang 'kelayakan' tersebut kita pahami sebagai kemungkinannya sebagai teks karya penulis alih-alih sebagai kesesuaiannya dengan selera pribadi penyunting.<ref>Greg 1950, hlm. 29</ref>}}
{{quotation|[W]ill be determined partly by the opinion the editor may form respecting the nature of the copy from which each substantive edition was printed, which is a matter of external authority; partly by the intrinsic authority of the several texts as judged by the relative frequency of manifest errors therein; and partly by the editor's judgment of the intrinsic claims of individual readings to originality—in other words their intrinsic merit, so long as by 'merit' we mean the likelihood of their being what the author wrote rather than their appeal to the individual taste of the editor.<ref>Greg 1950, p. 29</ref>}}
 
Meskipun berpendapat bahwa seorang penyunting harus bebas menggunakan penilaiannya untuk memilih bacaan tertentu dari antara bacaan-bacaan substantif yang sama-sama layak untuk dipilih, Greg menyiratkan bahwa seorang penyunting harus berpatokan kepada teks-dasar bilamana "klaim-klaim dari dua bacaan&nbsp;...&nbsp;tampak betul-betul berimbang.&nbsp;... Dalam kasus semacam ini, manakala tidak ada alasan logis untuk mengutamakan teks-dasar, pada praktiknya, jika tidak ada alasan untuk mengutak-atik bacaannya, maka sudah jelas biarkan sebagaimana adanya."<ref>Greg 1950, hlm. 31</ref> Varian-varian yang "betul-betul berimbang" disifatkan ''indiferen''.
Although Greg argued that an editor should be free to use his judgment to choose between competing substantive readings, he suggested that an editor should defer to the copy-text when "the claims of two readings&nbsp;...&nbsp;appear to be exactly balanced.&nbsp;... In such a case, while there can be no logical reason for giving preference to the copy-text, in practice, if there is no reason for altering its reading, the obvious thing seems to be to let it stand."<ref>Greg 1950, p. 31</ref> The "exactly balanced" variants are said to be ''indifferent''.
 
Penyunting-penyunting yang menganut pandangan Greg menghasilkan edisi-edisi ''eklektis'', dalam arti otoritas untuk "bacaan-bacaan aksidental" diturunkan dari satu sumber tertentu (biasanya yang tertua) yang dianggap otoritatif oleh penyunting, tetapi otoritas untuk "bacaan-bacaan substantif" ditentukan dalam tiap-tiap kasus secara tersendiri berdasarkan penilaian penyunting. Teks-teks yang dihasilkan, kecuali untuk bacaan-bacaan aksidental, disusun tanpa lebih banyak mengandalkan mana-mana saksi.
Editors who follow Greg's rationale produce ''eclectic'' editions, in that the authority for the "accidentals" is derived from one particular source (usually the earliest one) that the editor considers to be authoritative, but the authority for the "substantives" is determined in each individual case according to the editor's judgment. The resulting text, except for the accidentals, is constructed without relying predominantly on any one witness.
 
=== Greg–Bowers–Tanselle ===
 
W. W. Greg didwafat nottanpa livesempat longmenerapkan enough to apply his rationalegagasan-gagasannya ofmengenai copyteks-textdasar todalam anykegiatan actualpenyuntingan editionssuatu ofkarya workstulis. HisGagasannya rationalediadopsi wasdan adopteddiperluas andsecara significantlysignifikan expanded byoleh [[Fredson Bowers]] (1905–1991). StartingSejak indasawarsa the 1970s1970-an, [[G. Thomas Tanselle]] vigorouslydengan tookpenuh upsemangat themembela method'smetode defenseini anddan addedmenambahkan significantkontribusi-kontribusi contributionshasil ofpemikirannya his ownsendiri. Gagasan Greg's rationalesebagaimana asyang practiceddiamalkan byoleh Bowers anddan Tanselle hasdikenal comedengan tosebutan be known as themetode "Greg–Bowers" oratau themetode "Greg–Bowers–Tanselle" method.
 
==== ApplicationPenerapan toatas workskarya-karya oftulis alldari periodssegala zaman ====
[[Image:A Midsummer Night's Dream.jpg|thumb|200px|''[[WilliamImpian Shakespearedi Tengah Musim]], '', karangan [[AWilliam Midsummer Night's DreamShakespeare]]'' ([[First Folio pertama]])]]<!--
In his 1964 essay, "Some Principles for Scholarly Editions of Nineteenth-Century American Authors", Bowers said that "the theory of copy-text proposed by Sir Walter Greg rules supreme".<ref>Bowers 1964, p. 224</ref> Bowers's assertion of "supremacy" was in contrast to Greg's more modest claim that "My desire is rather to provoke discussion than to lay down the law".<ref>Greg 1950, p. 36</ref>
 
Whereas Greg had limited his illustrative examples to English Renaissance drama, where his expertise lay, Bowers arguedberpandangan thatbahwa thegagsan rationaletersebut wasadalah "the most workable editorial principle yet contrived to produce a critical text that is authoritative in the maximum of its details whether the author be [[William Shakespeare|Shakespeare]], [[John Dryden|Dryden]], [[Henry Fielding|Fielding]], [[Nathaniel Hawthorne]], oratau [[Stephen Crane]]. The principle is sound without regard for the literary period."<ref>Bowers 1973, p. 86</ref> For works where an author's manuscript survived—a case Greg had not considered—Bowers concluded that the manuscript should generally serve as copy-text. Citing the example of Nathaniel Hawthorne, he noted:
 
{{quotation|When an author's manuscript is preserved, this has paramount authority, of course. Yet the fallacy is still maintained that since the first edition was proofread by the author, it must represent his final intentions and hence should be chosen as copy-text. Practical experience shows the contrary. When one collates the manuscript of ''[[The House of the Seven Gables]]'' against the first printed edition, one finds an average of ten to fifteen differences per page between the manuscript and the print, many of them consistent alterations from the manuscript system of punctuation, capitalization, spelling, and word-division. It would be ridiculous to argue that Hawthorne made approximately three to four thousand small changes in proof, and then wrote the manuscript of ''[[The Blithedale Romance]]'' according to the same system as the manuscript of the ''Seven Gables'', a system that he had rejected in proof.<ref name="Bowers 1964, p. 226">Bowers 1964, p. 226</ref>}}
Baris 251 ⟶ 250:
==== Alkitab Ibrani sebagai Perjanjian Lama ====
 
Dalam melihat [[Alkitab Ibrani]] sebagai [[Perjanjian Lama]], hampir semua varian tekstual tidak bernilai penting dan tidak mempengaruhimemengaruhi doktrin kepercayaan. Professor [[:en:Douglas Stuart (biblical scholar)|Douglas Stuart]] menyatakan: "Secara jujur dapat dikatakan bahwa ayat-ayat, pasal-pasal, dan kitab-kitab dalam Alkitab akan terbaca umumnya sama, dan memberikan kesan yang sama kepada para pembaca, meskipun orang memasukkan semua bacaan ''alternatif'' yang ada ke dalam teks yang menjadi dasar terjemahan [bahasa Inggris] saat ini."<ref>{{cite book|last=Kaiser|first=Walter|title=The Old Testament Documents: Are They Reliable & Relevant?|year=2001|publisher=InterVarsity Press|page=48|url=https://books.google.com/?id=FbKhwkrCoD8C&pg=PA48&lpg=PA48#v=onepage&q&f=false|isbn=9780830819751}}</ref>
 
=== Perjanjian Baru ===
<!--{{main|Textual criticism of the New Testament}}-->
 
Teks kuno [[Perjanjian Baru]] meliputi lebih dari 5.800 naskah [[bahasa Yunani]] manuscripts, 10.000 naskah [[bahasa Latin]] dan 9.300 naskah dalam bahasa-bahasa kuno lain (termasuk [[bahasa Suryani]], [[bahasa Slavia]], [[bahasa Etiopia]] dan [[bahasa Armenia]]). Naskah-naskah itu memuat sekitar 300.000 varian tekstual, sebagian besar meliputi pertukaran urutan kata dan perbedaan penulisan yang trivial.<ref name=wallace_on_majority>{{cite web|last= Wallace|first= Daniel|title= The Majority Text and the Original Text: Are They Identical?|url= https://bible.org/article/majority-text-and-original-text-are-they-identical|accessdate= 23 November 2013|deadurl= no|archiveurl= https://web.archive.org/web/20131203000201/https://bible.org/article/majority-text-and-original-text-are-they-identical|archivedate= 3 December 2013|df= }}</ref><ref>{{cite book|last= Westcott and Hort|title= The New Testament in The Original Greek: Introduction Appendix|url= https://books.google.com/?id=7ZxUAAAAYAAJ&pg=PA2&dq=The+New+Testament+in+the+Original+Greek#v=onepage&q&f=false|accessdate= 23 November 2013|year= 1896}}</ref> Jadi selama lebih dari 250 tahun dilakukan kritis teks mendalam, para sarjana Perjanjian Baru dapat menyatakan tidak ada varian tekstual yang mempengaruhimemengaruhi doktrin apapun. Profesor [[D. A. Carson]] menyatakan: "tidak ada dari apa yang kita percayai secara doktrinal benar, dan tidak ada dari apa yang diperintahkan kepada kita untuk dilakukan, yang diubah oleh varian-varian itu. Ini benar untuk tradisi tekstual manapun. Penafsiran perikop-perikop individual dapat saja dipertanyakan; tetapi tidak pernah ada doktrin yang terdampak."<ref name=wallace_on_majority/><ref>
{{Cite book
|url= https://books.google.com/?id=uQWTxDdIO6IC&pg=PA133&lpg=PA133&dq=D.+A.+Carson+nothing+we+believe+to+be+doctrinally+true,+and+nothing+we+are+commanded+to+do,+is+in+any+way+jeopardized+by+the+variants.#v=onepage&q=D.%20A.%20Carson%20nothing%20we%20believe%20to%20be%20doctrinally%20true,%20and%20nothing%20we%20are%20commanded%20to%20do,%20is%20in%20any%20way%20jeopardized%20by%20the%20variants.&f=false
Baris 317 ⟶ 316:
-->
 
=== SoftwarePerangkat lunak ===
Sejumlah program dan standar komputer sudah ada untuk mendukung para penyunting edisi-edisi kritis. Ini termasuk:
* [[Text Encoding Initiative]]. The Guidelines of the TEI provide much detailed analysis of the procedures of critical editing, including recommendations about how to mark up a computer file containing a text with critical apparatus. See especially the following chapters of the Guidelines: [http://www.tei-c.org/release/doc/tei-p5-doc/en/html/MS.html 10. Manuscript Description], [http://www.tei-c.org/release/doc/tei-p5-doc/en/html/PH.html 11. Representation of Primary Sources], and [http://www.tei-c.org/release/doc/tei-p5-doc/en/html/TC.html 12. Critical Apparatus].
* [http://www.juxtasoftware.org/about/ Juxta] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180511153533/http://www.juxtasoftware.org/about/ |date=2018-05-11 }} is an open-source tool for comparing and collating multiple witnesses to a single textual work. It was designed to aid scholars and editors examine the history of a text from manuscript to print versions. Juxta provides collation for multiple versions of texts that are marked up in plain text or TEI/XML format.
* The [http://tug.org/edmac EDMAC] macro package for Plain [[TeX]] is a set of macros originally developed by John Lavagnino and Dominik Wujastyk for typesetting critical editions. "EDMAC" stands for "EDition" "MACros." EDMAC is in [[maintenance mode]].
* The [http://www.ctan.org/pkg/ledmac ledmac] package is a development of EDMAC by Peter R. Wilson for typesetting critical editions with [[LaTeX]]. [[ledmac]] is in [[maintenance mode]].<ref>See further the useful guidelines offered by {{cite web|last=Dekker|first=D-J.|title=Typesetting Critical Editions with LaTeX: ledmac, ledpar and ledarab|url=http://www.djdekker.net/ledmac/|accessdate=14 May 2014|deadurl=no|archiveurl=https://web.archive.org/web/20140905044748/http://www.djdekker.net/ledmac/|archivedate=5 September 2014|df=}}</ref>
Baris 371 ⟶ 370:
* ''[[Editio Critica Maior]]''&nbsp;– German Bible Society edition
;Critical Translations
* ''The Comprehensive New Testament''&nbsp;– standardized Nestle-Aland 27 edition<ref>{{Cite web |url=http://www.bookreviews.org/pdf/6583_7128.pdf |title=Salinan arsip |access-date=2018-05-23 |archive-date=2015-09-23 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150923193743/http://www.bookreviews.org/pdf/6583_7128.pdf |dead-url=yes }}</ref>
* ''The Dead Sea Scrolls Bible''&nbsp;– dengan peta tektual kepada varian-varian [[Teks Masoret]], Dead Sea Scrolls, and Septuaginta
* ''[[New English Translation of the Septuagint]]'', suatu terjemahan kritis dari bagian-bagian yang lengkap dari "Göttingen Septuagint", sisanya dari "Rahlf's manual edition"
Baris 394 ⟶ 393:
* {{Cite journal|last=Bowers|first=Fredson|year=1972|title=Multiple Authority: New Problems and Concepts of Copy-Text|journal=Library, Fifth Series|volume=XXVII|issue=2|pages=81–115}}
* Bradley, Sculley, ''Leaves of Grass: A Textual Variorum of the Printed Poems'', (1980), NYU Press, {{ISBN|0-8147-9444-0}}
* {{Cite book |author=Comfort, Philip Wesley |title=Encountering the Manuscripts: An Introduction to New Testament Paleography & Textual Criticism |url=https://archive.org/details/encounteringmanu0000comf |publisher=B&H Publishing Group |year=2005 |isbn=0-8054-3145-4}}
* {{Cite journal|last=Davis|first=Tom|year=1977|title=The CEAA and Modern Textual Editing|journal=Library, Fifth Series|volume=XXXII|issue=32|pages=61–74}}
* {{Cite book |title=[[Misquoting Jesus]]: The Story Behind Who Changed the Bible and Why |author=Ehrman, Bart D. |year=2005 |publisher=Harper Collins |isbn=978-0-06-073817-4 |authorlink=Bart D. Ehrman}}
Baris 401 ⟶ 400:
* {{Cite book |author=Greetham, D. C. |title=Theories of the text |publisher=Oxford University Press |location=Oxford [Oxfordshire] |year=1999 |isbn=0-19-811993-3}}
* {{Cite journal|last=Greg|first=W. W.|authorlink=Walter Wilson Greg|year=1950|title=The Rationale of Copy-Text|journal=Studies in Bibliography|volume=3|pages=19–36|url=http://etext.virginia.edu/etcbin/toccer-sb?id=sibv003&images=bsuva/sb/images&data=/texts/english/bibliog/SB&tag=public&part=2&division=div|accessdate=2006-06-04|archive-date=2013-09-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20130912121346/http://etext.virginia.edu/etcbin/toccer-sb?id=sibv003&images=bsuva%2Fsb%2Fimages&data=%2Ftexts%2Fenglish%2Fbibliog%2FSB&tag=public&part=2&division=div|dead-url=yes}}
* {{Cite book |author=Habib, Rafey |title=A history of literary criticism: from Plato to the present |url=https://archive.org/details/historyofliterar0000habi_e2b4 |publisher=Blackwell Pub |location=Cambridge, MA |year=2005 |isbn=0-631-23200-1}}
* Hartin, Patrick J., Petzer J. H., Manning, Bruce. ''Text and Interpretation: New Approaches in the Criticism of the New Testament''. (1991), BRILL, {{ISBN|90-04-09401-6}}
* Jarvis, Simon, ''Scholars and Gentlemen: Shakespearian Textual Criticism and Representations of Scholarly Labour, 1725–1765'', Oxford University Press, 1995, {{ISBN|0-19-818295-3}}
* Klijn, Albertus Frederik Johannes, ''An Introduction to the New Testament'' (1980), p.&nbsp;14, BRILL, {{ISBN|90-04-06263-7}}
* {{Cite book |author=Maas, Paul |title=Textual Criticism: |url=https://archive.org/details/textualcriticism0000maas |publisher=Oxford University Press |year=1958 |isbn=0-19-814318-4}}
* {{Cite book |author= McCarter, Peter Kyle Jr |title=Textual criticism: recovering the text of the Hebrew Bible |url= https://archive.org/details/textualcriticism00mcca |publisher=Fortress Press |location=Philadelphia, PA |year=1986 |isbn=0-8006-0471-7}}
* {{Cite book |author=McGann, Jerome J. |title=A critique of modern textual criticism |url=https://archive.org/details/critiqueofmodern00mcga |publisher=University Press of Virginia |location=Charlottesville |year=1992 |isbn=0-8139-1418-3}}
* {{Cite book|last=McKerrow|first=R. B.|authorlink=Ronald B. McKerrow|year=1939|title=Prolegomena for the Oxford Shakespeare|url=https://archive.org/details/prolegomenaforox0000mcke|location=Oxford|publisher=Clarendon Press}}
* {{Cite book |author1=Montgomery, William Rhadamanthus |author2=Wells, Stanley W. |author3=Taylor, Gary |author4=Jowett, John |title=William Shakespeare: A Textual Companion |publisher=W. W. Norton & Company |location=New York |year=1997 |isbn=0-393-31667-X}}
* {{Cite book |author=Parker, D.C. |title=An Introduction to the New Testament Manuscripts and Their Texts |url=https://archive.org/details/introductiontone0000park |publisher=Cambridge University Press |location=Cambridge |year=2008 |isbn=0-521-71989-5}}
* {{Cite book|editor-last=von Reenen |editor-first=Pieter |editor2=Margot van Mulken |year=1996|title=Studies in Stemmatology|url=https://archive.org/details/studiesinstemmat0000unse |location=Amsterdam|publisher=John Benjamins Publishing Company}}
* {{Cite book |author=Rosemann, Philipp |title=Understanding scholastic thought with Foucault |publisher=St. Martin's Press |location=New York |year=1999 |pages=73 |isbn=0-312-21713-7}}
* {{Cite book |author= Schuh, Randall T. |title=Biological systematics: principles and applications |url= https://archive.org/details/biologicalsystem0000schu |publisher=Cornell University Press |location=Ithaca, N.Y |year=2000 |isbn=0-8014-3675-3}}
Baris 423 ⟶ 422:
* {{Cite book |author=Tenney, Merrill C. |authorlink=Merrill C. Tenney |editor=Dunnett, Walter M. |title=New Testament survey |publisher=W.B. Eerdmans Pub. Co |location=Grand Rapids, MI |year=1985 |isbn=0-8028-3611-9}}
* {{Cite book |author=Tov, Emanuel |title=Textual criticism of the Hebrew Bible |publisher=Fortress |location=Minneapolis |year=2001 |isbn=90-232-3715-3}}
* {{Cite book |author=Van Mulken, Margot ; Van Reenen, Pieter Th van. |lastauthoramp=yes |title=Studies in Stemmatology |url=https://archive.org/details/studiesinstemmat0000unse |publisher=John Benjamins Publishing Co |year=1996 |isbn=90-272-2153-7}}
* {{Cite book| last=Vincent|first=Marvin Richardson|title= A History of the Textual Criticism of the New Testament| url=https://archive.org/details/textualcriticism00vincuoft|year=1899|publisher= Macmillan. Original from Harvard University| isbn=0-8370-5641-1}}
* {{Cite book| last=Wegner|first=Paul|title= A Student's Guide to Textual Criticism of the Bible |year=2006|publisher= InterVarsity Press| isbn=0-8308-2731-5}}