Suhunan Sunda: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Pndirbjn (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(44 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{nocatitalic title}}
{{wikify}}
{{lindungidarianon2|small=yes}}
 
'''''Suhunan Sunda''''' {{in lang|su}} adalah bagian dari [[Rumah tradisional Sunda|Rumah]] tradisional [[Sunda]]. Kebanyakan masyarakat Sunda memiliki rumah yang berbentuk ''panggung'', disadur dari kata ''pang'' dan ''agung''. ''Pang'' adalah imbuhan depan untuk suatu kata yang mempunyai arti ''paling'', sedangkan ''agung'' mempunyai arti ''tinggi'' atau ''atas''. Hingga akhirnya masyarakat Sunda sering menyebutnya rumah panggung. Rumah panggung adalah bangunan rumah yang memiliki lantai di atas tanah.<ref>{{Cite journal|last=Saputra, Angga Fitri Satwikasari|first=Mohammad Sahril Adha|date=2019|title=Kajian Akhir Arsitektur Tradisional Sunda pada Desain Resort|journal=Arsitektur Purwarupa|volume=03|issue=4|pages=67}}</ref>
 
Fungsi rumah panggung yaitu:
 
1.   Fungsi [[teknik]], tidak mengganggu bidang resapan air
 
2.   Fungsi [[simbolik]], masyarakat Sunda percaya bahwa dunia terbagi menjadi tiga yaitu ''buana larang (handap), buana panca tengah (tengah-tengah)'', dan ''buana nyungcung (luhur)''.
 
== Bentuk Atap ==
Dari segi '''bentuk atapnya''' rumah adat Sunda dibagi menjadi 5 (lima) bentuk atap. Di antaranya:
 
# '''Suhunan Jolopong''', istilah Jolopong berasal dari bahasa Sunda yang memlliki arti tergolek lurus, sesuai namanya bentuk atap jenis ini adalah lurus atau biasa disebut bentuk atap pelana. Kedua bidang atap dipisahkan oleh jalur suhunan yang terletak dibagian tengahnya. Bentuk Jolopong adalah bentuk dasar atap adat Sunda. Suhunan. Jolopong dikenal juga dengan sebutan suhunan panjang, sedangkan di Kabupaten Sumedang bangunan ini disebut suhunan Jepang.<ref>{{Cite journal|last=Deny|first=Martinus|title=Rumah Tradisional Sunda dalam Perspektif Teori Paradoks|url=https://media.neliti.com/media/publications/217743-sundanese-traditional-house-in-paradox-t.pdf|journal=Universitas Kristen Maranatha|pages=11}}</ref>
# '''Tagog Anjing (Jogo Anjing),''' bentuk ''Tagog Anjing'' tampilannya menyerupai sikap anjing sedang duduk. Atap berbentuk Tagog Anjing, karena ada pengaruh kebudayaan Jawa (Mataram).
# '''Badak Heuay,''' bentuk atap yang disebut Badak Heuay, sangat mirip dengan Tagog Anjing. Perbedaannya hanya pada bidang atap belakang. Bidang atap ini langsung lurus ke atas melewati batang suhunan.
# '''Parahu Kumureb,''' bentuk atap Parahu Kumureb menyerupai bentuk limas yang memiliki empat buah bidang atap. Jenis atap Perahu Tengkurab (parahu kumureb) ini banyak digunakan sebagai atap pada rumah adat Sunda.
# '''Julang Ngapak,''' di daerah Garut dan Kuningan, bentuk Julang Ngapak banyak dijumpai dan diguakan oleh masyarakat. Jika dilihat dari arah muka rumahnya, bentuk atap demikian menyerupai sayap dari burung julang, yang sedang merentang.
#
#
#
 
== Fungsi Rumah tangga eh rumah tinggal ==
Bagian-bagian pada rumah tinggal, jika dilihat dari '''fungsinya''' adalah sebagai berikut:{{Butuh rujukan}}
 
# ''Golodog'', yakni tangga rumah yang fungsiyafungsinya sebagai penghubung lantai yang disebut ''palupuh'' dan tanah, juga berfungsi sebagai tempat untuk membersihkan kaki sebelum naik ke dalam rumah.
# ''Kolong'', yakni ruangan yang terdapat di bawah lantai rumah (palupuh). ''Kolong'' digunakan sebagai tempat menyimpan binatang peliharaan dan sebagai tempat menyimpan alat-alat pertanian.
# ''Tatapakan'', berfungsi sebagai pondasi tahanan utuk tiang rumah yang terbuat dari batu. Dibuat dari batu padas yang paling keras.
# ''Tiang'', terbuat dari kayu dan berbentuk segi empat berukuran 15 x 15 &nbsp;cm, fungsinya sebagai pondasi rumah.
# ''Dinding'', berfungsi sebagai pemisah antar ruangan di dalam atau luar rumah. Dinding terbuat dari bambu yang dianyam (bilik).
# ''Palupuh'', berfungsi sebagai lantai rumah yang memisahkan kolong dengan ruangan.
Baris 36 ⟶ 34:
# ''Suhunan'', yakni bagian rumah yang terbuat dari sebatang kayu.
# ''Pananggeuy'', berfungsi untuk menahan papan linear dan tihang sasaka.
# ''Linear,'' berfugsiberfungsi sebagai penjepit. Linear ini terbuat dari bambu bilah atau dari kayu pipih setebal 1 &nbsp;cm dan tebal 4-5 4–5&nbsp;cm.
# ''Darurung'', berfungsi untuk menahan tatahan palupuh.
# ''Paneer'', berfungsi untuk menahan tiang dan dinding.
Baris 48 ⟶ 46:
# ''Sisiku'' berfungsi untuk menahan pangeret dan bagian-bagian lain.
 
== 9APenempatan Jayapintu masuk ==
egiSegi '''penempatan pintu masuk''' rumah adat Sunda dibagi atas:{{Butuh rujukan}}
 
 
 
 
 
 
egi '''penempatan pintu masuk''' rumah adat Sunda dibagi atas:
 
# ''Buka Palayu'' adalah posisi menghadap ke bagian panjangnya atau ke arah salah satu sisi dari bidang atapnya. Pada urnumnya, rumah-rumah dengan gaya buka palayu arah pintunya menghadap ke arah jalan yang ada di depan rumahnya. Letak pintu buka palayu pada umumnya mempergunakan bentuk atap perahu tengkureb (parahu kumureb) dan Jolopong. Di daerah Cirebon bentuk pintu Buka Palayu masih sering digunakan oleh masyarakat.
# ''Buka Pongpok'', adalah rumah yang memiliki pintu masuk pada arah yang pendek, keseluruhan suhunan tersebut tidak nampaktampak sama sekali.
 
== Fungsi ruangan ==
== Pilarian web lain, didieu moal bener ==
Setiap ruang yang terdapat di sebuah rumah pasti mempunyai fungsi dan makna, yaitu sebagai berikut:{{Butuh rujukan}}
 
# ''Ruangan Depan (tepas)'', posisi paling depan dalam rumah dengan fungsi untuk menerima tamu.
# ''Kamar Tidur (enggon),'' berada di sebelah ruang tamu, berfungsi sebagai tempat untuk tidur atau beristirahat yang dipisahkan antara laki-laki dan perempuan.
# ''Dapur (pawon)'', lantainya tanah, di dalamnya terdapat ''hawu'' (tempat untuk menyimpan kebutuhan dapur).
# ''Goah'', berfungsi sebagai tempat menyimpan padi. Tempat sangat   sakral bagi orang-orang Sunda, posisinya berdekatan dengan ''pawon.''
 
== Kosmologi ==
== Reverensi ini Di ambil lagi Oleh aep ==
Pandangan kosmologi masyarakat Sunda yang berhubungan dengan rumah:{{Butuh rujukan}}
 
 
 
Pandangan kosmologi masyarakat Sunda yang berhubungan dengan rumah:
 
# Padaringan dipercaya sebagai tempat bersemayamnya Nyi Sri Sanghyang Pohaci (Dewi Padi).
Baris 80 ⟶ 69:
# Kuburan tidak boleh diletakkan di sebelah timur.
# Bagian depan rumah harus menghadap ke arah selatan.
 
== Referensi ==
{{Arsitektur Indonesia}}
[[Kategori:Arsitektur vernakular]]