Celebrity Studies: Perbedaan antara revisi

Salah satu artikel dalam isu perdananya yang ditulis oleh Redmond berjudul "Avatar Obama pada zaman selebritas likuid".<ref>{{Cite book|last=Loy|first=Stephen|last2=Rickwood|first2=Julie|last3=Bennett|first3=Samantha|date=2018|url=https://doi.org/10.22459/PMSS.06.2018|title=Popular music, stars, and stardom|publisher=ANU Press|isbn=978-1-76046-212-3|page=5|language=en|chapter=Popular music, stars, and stardom: Definitions, discourses, interpretations|chapter-url=https://doi.org/10.22459/PMSS.06.2018.01|editor-last=Loy|editor-first=Stephen|editor-last2=Rickwood|editor-first2=Julie|editor-last3=Bennett|editor-first3=Samantha|doi=10.22459/PMSS.06.2018.01|jstor=j.ctv301dk8.5|doi-access=free|jstor-access=free}}</ref> Redmond beropini bahwa mantan presiden AS [[Barack Obama]] adalah "epitome kecairan" pada suatu "era pemisahan tanpa pemersatuan kembali". Satu lagi artikel menjelajahi pemeran [[Jackie Chan]] sehubungan dengan "penuaan, ras, dan maskulinitas dalam tindakan transnasional".<ref name="Jump 2010" /> [[Graeme Turner]], profesor kajian budaya di [[Universitas Queensland]], tampil dalam isu pertama khusus undangan jurnal tersebut,<ref>{{Cite news|last=Lane|first=Bernard|date=9 Juni 2010|title=Celebrity goss morphs into cultural study|url=https://www.theaustralian.com.au/higher-education/celebrity-goss-morphs-into-cultural-study/news-story/d6e3f4ee69b293dd6f2f0a751d0a4e58|dead-url=no|newspaper=[[The Australian]]|language=en|page=41|id=EBSCO''host'' [https://search.ebscohost.com/login.aspx?direct=true&scope=site&db=bwh&AN=201006091041951412 201006091041951412]|access-date=27 Juni 2023|archive-url=https://archive.istoday/FLSym20230630125428/https://www.theaustralian.com.au/higher-education/celebrity-goss-morphs-into-cultural-study/news-story/d6e3f4ee69b293dd6f2f0a751d0a4e58?amp&nk=14c19168a9c5506394e07cfc376d5ce5-1688129678|archive-date=30 Juni 2023||url-access=subscription}}{{cbignore}}</ref> dan ia menjelaskan mengapa jurnal serupa dibutuhkan dan mengkritik ketergantungan berlebihan pada [[Analisis isi|analisis tekstual]] dalam bidang tersebut.<ref name="Boone et al. 2011" /><ref>{{Cite book|last=Coates|first=Jennifer|date=2022|title=A companion to Japanese cinema|publisher=[[John Wiley & Sons]]|isbn=978-1-118-95535-2|doi=10.1002/9781118955352.ch14|editor-last=Desser|editor-first=David|page=321|language=en|chapter=Female stardom and national identity in postwar Japan}}</ref> Juga, Turner mengangkat sebuah tantangan bagi akademisi kajian selebritas lainnya untuk tidak hanya berkontribusi dalam "rezim diskursif seputar selebritas" dan sebagai gaintinya "berfokus pada produksi industrial dan konsumsi audiensnya".<ref>{{Cite journal|last=Selberg|first=Scott|date=Desember 2017|title=Rhinestone cowboy: Alzheimer's, celebrity, and the collusions of self|journal=American Quarterly|language=en|volume=69|issue=4|pages=883–901|doi=10.1353/aq.2017.0071}}</ref>

Ahli [[bioetika]] [[Andy Miah]], yang mendirikan konferensi [[budaya selebritas]] pertama pada tahun 2005, tidak terkejut dengan peluncuran jurnalnya karena "selebritas telah menjadi titik pusat sistem nilai kita yang menjamin perhatian kita".<ref name="Bell 2008" /> Akademisi-akademisi lain lebih meremehkan jurnal ini selama peluncurannya. Cendekiawan publik Australia, [[Germaine Greer]], berpendapat bahwa jurnalnya tidak akan bertahan lebih dari tiga isu.<ref>{{Cite journal|last=Keane|first=Michael|date=Januari 2011|title=''Celebrity in China''. Louise Edwards, Elaine Jeffreys|journal=The China Journal|language=en|volume=65|pages=249–252|doi=10.1086/tcj.65.25790587|jstor=25790587}}</ref> Pengarang dan sejarawan Inggris [[Graham McCann]] mengkritik jurnal tersebut, mengatakan bahwa "penemuan akademik sejenis paling-paling hanya banal dan bahkan menyesatkan".<ref name="Morley 2010" /> Matthew Bell dari ''[[The Independent]]'' berekspektasi jurnalnya akan memproduksi "banyak ''[[Mumbo jumbo (frasa)|mumbo jumbo]]'' pseudo-akademik".<ref name="Bell 2008" /> Redmond dan Holmes mengaitkan reaksi media yang buruk terhadap jurnalnya dengan ketakutan atas "pembodohan" [[pendidikan tinggi]].<ref name="Fawcett 2013" /><ref>{{Cite book|last=Malcolm|first=Dominic|date=2012|title=Sport and sociology|url=https://archive.org/details/sportsociology0000malc|publisher=[[Routledge]]|isbn=978-1-135-15719-7|language=en|chapter=Sport and celebrity|doi=10.4324/9780203857441-9}}</ref> Juga, para editor meyakini bahwa respons negatif yang diterima mungkin disebabkan oleh "persepsi bahwa akademi itu 'remeh dan populis' karena subjeknya yang ternyata tidak cendekiawan".<ref name="Garg 2022" /> Turner membela reputasi jurnal ini dan bidangnya, berargumen bahwa keduanya "bukanlah omong kosong, ini adalah hal yang benar-benar terjadi kini".<ref name="Morley 2010" />

Pada November 2011, Janet McCabe, seorang sarjana dari Universitas London, menerbitkan sebuah artikel dalam jurnal ini yang memeriksa peran dari pantat [[Pippa Middleton]]. McCabe menulis, "Selebritas lengkungan tubuh para Middleton memiliki suatu hal yang penting untuk diberitahukan kepada kita tentang cita-cita feminin, yang cukup menarik untuk menjerat dan mengurung kita."<ref name="Abrahams 2014" /> Sebuah kajian lanjutan yang diterbitkan di jurnal yang sama memeriksa pantat Middleton melalui analisis [[Marxis]] dan [[Freud]]ian.<ref name="Abrahams 2015" /><ref>{{Cite magazine|date=19 Februari 2015|title=The week in higher education: 19 February 2015|url=https://www.timeshighereducation.com/news/the-week-in-higher-education-19-february-2015/2018591.article|magazine=[[Times Higher Education]]|language=en|archive-url=https://web.archive.org/web/20220706101342/https://www.timeshighereducation.com/news/the-week-in-higher-education-19-february-2015/2018591.article|archive-date=6 Juni 2022|dead-url=no|access-date=30 Juni 2023|url-access=registration}}</ref><ref>{{Cite news|last=Dugdale|first=John|date=27 Desember 2015|title=Blunders, bombshells, and bad sex|url=https://www.thetimes.co.uk/article/blunders-bombshells-and-bad-sex-3d3h0mbbb|dead-url=no|newspaper=[[The Sunday Times (Britania Raya)|The Sunday Times]]|language=en|archive-url=https://archive.phtoday/lgbyj20210729160328/https://www.thetimes.co.uk/article/blunders-bombshells-and-bad-sex-3d3h0mbbb|archive-date=29 Juli 2021|access-date=30 Juni 2023|url-access=subscription}}{{cbignore}}</ref>

Sebuah kritik tahun 2018 oleh peneliti Laura Clancy dan Hannah Yelin yang diterbitkan di jurnal ini berargumen bahwa [[monarki Britania Raya]] telah mengikutsertakan [[feminisme]] dari [[Meghan, Adipatni Sussex]] guna meningkatkan citra publik mereka. Para peneliti berpendapat bahwa sebelum menikahi [[Harry, Adipati Sussex|Pangeran Harry]], Markle adalah seorang advokat [[hak perempuan]]. Menurut para peneliti, "Suara aktivis Markle telah dibungkam atau diubah oleh monarkinya."<ref name="Leake 2018">{{Cite news|last=Leake|first=Jonathan|date=16 Desember 2018|title=Meghan accused of dropping feminism like a hot potato|url=https://www.thetimes.co.uk/article/meghan-accused-of-dropping-feminism-like-a-hot-potato-tfr82pt20|dead-url=no|newspaper=[[The Sunday Times (Britania Raya)|The Sunday Times]]|language=en|archive-url=https://archive.fotoday/PTOae20210706005616/https://www.thetimes.co.uk/article/meghan-accused-of-dropping-feminism-like-a-hot-potato-tfr82pt20|archive-date=6 Juli 2021|access-date=30 Juni 2023|url-access=subscription}}{{cbignore}}</ref><ref>{{Cite web|last=Murray|first=Tom|date=17 Desember 2018|title=Meghan Markle has lost her feminist voice, according to 2 university researchers who have studied her since she married Prince Harry|url=https://www.insider.com/meghan-markle-has-lost-her-feminist-voice-academics-say-2018-12|website=[[Business Insider|Insider]]|archive-url=https://archive.istoday/AS32l20230630124601/https://www.insider.com/meghan-markle-has-lost-her-feminist-voice-academics-say-2018-12|archive-date=30 Juni 2023|dead-url=no|access-date=30 Juni 2023}}</ref><ref>{{Cite news|date=17 Desember 2018|title=¿Meghan dejó de ser feminista porque se casó con Harry? Un estudio lo explica|url=https://www.univision.com/entretenimiento/cultura-pop/meghan-dejo-de-ser-feminista-porque-se-caso-con-harry-un-estudio-lo-explica|dead-url=no|work=[[Univision]]|language=en|archive-url=https://web.archive.org/web/20220708204855/https://www.univision.com/entretenimiento/cultura-pop/meghan-dejo-de-ser-feminista-porque-se-caso-con-harry-un-estudio-lo-explica|archive-date=8 Juli 2022|access-date=30 Juni 2023}}</ref> Clancy dan Yelin menuduh monarki tersebut atas menggunakan "status selebritas Markle untuk mere-legitimasi kekuasaan monarki pria [[Keluarga kerajaan Inggris|Keluarga Kerajaan]]". Para peneliti mencatat bahwa Markle telah meninggalkan karier aktingnya serta menutup blog terkenal dan akun media sosial miliknya.<ref>{{Cite news|date=17 Desember 2018|title=Academics accuse Meghan Markle of dropping feminist beliefs for Royals|url=https://www.nzherald.co.nz/lifestyle/academics-accuse-meghan-markle-of-dropping-feminist-beliefs-for-royals/6TJKSHABQPUT4CXICWCDQ4Y2UA/|dead-url=no|newspaper=The New Zealand Herald|language=en|archive-url=https://web.archive.org/web/20220708204951/https://www.nzherald.co.nz/lifestyle/academics-accuse-meghan-markle-of-dropping-feminist-beliefs-for-royals/6TJKSHABQPUT4CXICWCDQ4Y2UA/|archive-date=8 Juli 2022|access-date=30 Juni 2023}}</ref> [[Istana Buckingham|Istana Kerajaan]] telah menolak untuk mengomentari kajian tersebut.<ref name="Leake 2018" />

''[[The Sunday Times (Britania Raya)|The Sunday Times]]'' menulis mengenai kajian tersebut di bawah tajuk rencana "Meghan dituduh menjatuhkan feminisme bagai kentang panas". Clancy dan Yelin mengkritik tajuk tersebut sebagai "tak akurat dan bermasalah", Yelin kemudian tampil di [[Sky News]] untuk menjelaskan bahwa kajian tersebut "bukanlah tentang mengawasi Markle sendiri dan tentu bukanlah tentang mengatur feminisme siapa pun".<ref name="Yelin et al. 2021">{{Cite journal|last=Yelin|first=Hannah|last2=Clancy|first2=Laura|date=Mei 2021|title=Doing impact work while female: Hate tweets, 'hot potatoes', and having 'enough of experts'|url=https://doi.org/10.1177/1350506820910194|journal=European Journal of Women's Studies|language=en|volume=28|issue=2|pages=175–193|doi=10.1177/1350506820910194|doi-access=free}}</ref><ref>{{Cite news|last=Overington|first=Caroline|date=13 November 2019|title=Can Meghan be royal and right for women?|url=https://www.theaustralian.com.au/business/the-deal-magazine/meghan-and-the-fword/news-story/4739fa8fa9facc22e989343d59ca883d|dead-url=no|newspaper=[[The Australian]]|language=en|id=EBSCO''host'' [https://search.ebscohost.com/login.aspx?direct=true&scope=site&db=bwh&AN=9X9AUSNEWSMMGLSTRY000408824572 9X9AUSNEWSMMGLSTRY000408824572]|archive-url=https://archive.fotoday/Yhnx920221010002948/https://amp.theaustralian.com.au/business/the-deal-magazine/can-meghan-be-royal-and-right-for-women/news-story/4739fa8fa9facc22e989343d59ca883d|archive-date=10 Oktober 2022|access-date=30 Juni 2023|url-access=subscription}}</ref> Clancy dan Yelin menyatakan bahwa mereka menerima tuduhan seksisme dan rasisme serta telah menjumpai berbagai bentuk pelecehan menyusul penerbitan kajian tersebut. Mereka selanjutnya meneliti bagaimana para akademisi lebih luas mengalami misinterpreasi karya mereka di media.<ref name="Yelin et al. 2021" />

Jurnal ini secara berkala menerbitkan isu istimewa tematik.<ref name="Marshall 2015" /> Isu-isu istimewa telah difokuskan pada subjek seperti [[David Bowie]] dan [[penuaan]].<ref>{{Cite encyclopedia|last=York|first=Lorraine|date=2020|title=Celebrity|encyclopedia=Oxford research encyclopedia of literature|language=en|publisher=[[Oxford University Press]]|doi=10.1093/acrefore/9780190201098.013.1116}}</ref> Menyusul kematian mendadak [[Michael Jackson]] pada tahun 2009, jurnal ini mendedikasikan delapan artikel kepada sang penyanyi dalam seksi "Forum Selebritas".<ref>{{Cite book|last=Garde-Hansen|first=Joanne|date=2011|title=Media and memory|url=https://archive.org/details/mediamemory0000gard|publisher=[[Edinburgh University Press]]|isbn=978-0-7486-4034-8|doi=10.1515/9780748647071|pages=126–127[https://archive.org/details/mediamemory0000gard/page/126 126]–127|language=en|jstor=10.3366/j.ctt1r25r9}}</ref> Isu istimewa tersebut menjelajahi kematian Jackson sebagai sebuah [[peristiwa media]] dan ritual [[perkabungan]] serta [[memorialisasi]] yang terkait dengan peristiwa-peristiwa serupa.<ref>{{Cite book|last=Burgess|first=Jean|last2=Mitchell|first2=Peta|last3=Münch|first3=Felix Victor|date=2018|title=A networked self and birth, life, death|publisher=[[Routledge]]|isbn=978-1-315-20212-9|editor-last=Papacharissi|editor-first=Zizi|language=en|doi=10.4324/9781315202129}}</ref> Sebuah isu istimewa tahun 2012 yang berfokus pada [[Olimpiade]], memuat sebuah artikel yang menyelidiki penyelam Australia [[Matthew Mitcham]] sebagai seorang "ikon olahragawan gay".<ref>{{Cite journal|last=Bonner|first=Frances|date=2015|title=Kylie will be OK: On the (im-)possibility of Australian celebrity studies|url=https://doi.org/10.1080/09502386.2014.1000606|journal=Cultural Studies|language=en|volume=29|issue=4|pages=527–545|doi=10.1080/09502386.2014.1000606|doi-access=free}}</ref> Pada tahun 2022, sebuah isu istimewa jurnalnya dikhususkan kepada pemeran Kanada [[Keanu Reeves]].<ref name="Romano 2019">{{Cite web|last=Romano|first=Aja|date=16 Agustus 2019|title=Keanu Reeves, explained|url=https://www.vox.com/2019/8/16/20694479/keanu-reeves-revival-memes-history-explained|website=[[Vox (situs web)|Vox]]|language=en|archive-url=https://web.archive.org/web/20230512074738/https://www.vox.com/2019/8/16/20694479/keanu-reeves-revival-memes-history-explained|archive-date=12 Mei 2023|dead-url=no|access-date=30 Juni 2023}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Middlemost|first=Renée|last2=Thomas|first2=Sarah|date=2022|title=Introduction to the special issue: Keanu Reeves as palimpsest|url=https://doi.org/10.1080/19392397.2022.2063394|journal=Celebrity Studies|language=en|volume=13|issue=2|pages=137–142|doi=10.1080/19392397.2022.2063394|doi-access=free}}</ref> Sebuah ''call for papers'' meminta topik seperti "Keanu tragis", "Keanu sebagai meme", Keanu sebagai "selebritas enggan", dan hubungan Keanu dengan "identitas [[queer]] dan [[Asia Amerika]]".<ref name="Romano 2019" /> Isu-isu istimewa lainnya meliput topik seperti seri televisi ''[[RuPaul's Drag Race]]'',<ref>{{Cite book|last=O'Meara|first=Jennifer|date=2022|title=Women's voices in digital media|publisher=[[University of Texas Press]]|isbn=978-1-4773-2443-1|pages=172|language=en|doi=10.7560/324431|jstor=10.7560/324431}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Kavka|first=Misha|date=Desember 2018|title=Reality TV: Its contents and discontents|journal=Critical Quarterly|language=en|volume=60|issue=4|pages=5–18|doi=10.1111/criq.12442}}</ref> [[pernikahan Pangeran William dan Catherine Middleton]],<ref>{{Cite journal|last=Clancy|first=Laura|date=2019|title='Queen's Day—TV's Day': The British monarchy and the media industries|url=https://doi.org/10.1080/13619462.2019.1597710|journal=Contemporary British History|language=en|volume=33|issue=3|pages=427–450|doi=10.1080/13619462.2019.1597710|doi-access=free}}</ref> biografi selebritas,<ref>{{Cite journal|last=Mayer|first=Sandra|last2=Novak|first2=Julia|date=2019|title=Life writing and celebrity: Exploring intersections|url=https://doi.org/10.1080/14484528.2019.1539208|journal=Life Writing|language=en|volume=16|issue=2|pages=149–155|doi=10.1080/14484528.2019.1539208|doi-access=free}}</ref> dan kebintangan Asia.<ref>{{Cite book|last=Cai|first=Shenshen|date=2019|title=Female celebrities in contemporary Chinese society|publisher=[[Palgrave Macmillan]]|isbn=978-981-13-5979-8|page=2|language=en|doi=10.1007/978-981-13-5980-4}}</ref>