Rumah Bubungan Tinggi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 3 sources and tagging 1 as dead.) #IABot (v2.0.8
k Ariandi Lie memindahkan halaman Balay Bubungan Tinggi ke Rumah Bubungan Tinggi menimpa pengalihan lama tanpa membuat pengalihan: batalkan
 
(18 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{italic title}}
[[Berkas:Fasade Bubungan Tinggi Teluk Selong Martapura.JPG|jmpl|200px|'''Rumah Ba'anjung Pisang Sasikat Muka Ba'atap Sindang Langit Babubungan Tinggi''' disingkat '''Rumah Bubungan Tinggi''' di Desa [[Telok Selong, Martapura Barat, Banjar|Telok Selong]].]]
[[Berkas:Tampak Samping Bubungan Tinggi Teluk Selong_Martapura.JPG|jmpl|250px|Rumah Bubungan Tinggi Ba'anjung Jurai terdapat di Desa [[Telok Selong, Martapura Barat, Banjar|Telok Selong]].]]
Baris 10 ⟶ 11:
[[Berkas:Bujuran sampiran.jpg|jmpl|200px|Bujuran sampiran / balok ring tepi atas pada rumah Banjar.]]
 
'''Rumah''Balay Bubungan Tinggi''''' {{in lang|bjn}} atau '''RumahBalay Ba-BubunganCacak TinggiBurung''' adalah salah satu jenis [[rumah Baanjung]] yaitu [[rumah]] [[tradisional]] [[suku Banjar]] di [[Kalimantan Selatan]] dan bisa dibilang merupakan ikonnya [[Rumah Banjar]] karena jenis rumah inilah yang paling terkenal karena menjadi [[maskot]] rumah adat khas [[provinsi Kalimantan Selatan]]. Di dalam kompleks [[keraton Banjar]] dahulu kala bangunan rumah Bubungan Tinggi merupakan pusat atau sentral dari keraton yang menjadi istana kediaman raja (bahasa Jawa: kedhaton) yang disebut Dalam Sirap (bahasa Jawa: ndalem) yang dahulu tepat di depan rumah tersebut dibangun sebuah [[Balai Seba]] pada tahauntahun 1780 pada masa pemerintahan [[Panembahan Batuah]].
 
'''Rumah Bubungan Tinggi''' mirip Rumah tardisonal Betawi yang disebut [[Rumah Bapang]],<ref>{{Cite web |url=http://rumahnusa.blogspot.co.id/2012/08/rumah-tradisional-betawi.html |title=Salinan arsip |access-date=2016-08-28 |archive-date=2016-08-29 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160829013927/http://rumahnusa.blogspot.co.id/2012/08/rumah-tradisional-betawi.html |dead-url=yes }}</ref>, namun pada Rumah Bubungan TingghiTinggi dibangun dengan konstruksi panggung dan memiliki anjung pada kiri dan kanan bangunannya yang sangat mirip dengan rumah adat [[Maanyan]].
 
== Makna Filosofis ==
Meskipun [[Suku Banjar]] sekarang adalah suku yang berdiri sendiri dengan adat budaya berlandaskan unsur keagamaan Islam yang kuat. Namun banyak sekali adat-istiadatnya yang masih mempertahankan tradisi leluhurnya ([[Dayak]] [[Kaharingan]]), diantaranya adalah Rumah Adat Bubungan Tinggi.
 
Rumah Adat Bubungan Tinggi merupakan lambang mikrokosmos dalam makrokosmos yang besar. Penghuni seakan-akan tinggal di [[dunia tengah]] yang diapit oleh [[dunia atas]] yang dilambangkan dengan atap / bubungan dan [[dunia bawah]] yang dilambangkan dengan bentuk rumah panggung / barumahan, dimana mereka hidup dalam keluarga yang besar sedang kesatuan dari dunia atas dan dunia bawah melambangkan Mahatala dan Jatha.
 
Rumah Banjar Bubungan Tinggi melambangkan persatuan dan harmoni dunia atas dan dunia bawah dalam Dwitunggal Semesta seperti halnya kepercayaan suku-suku [[dayak]].
 
Pada peradaban agraris, rumah dianggap sakral/keramat karena dianggap sebagai tempat bersemayam secara gaib oleh para Dewata seperti pada Rumah Balai [[Suku Dayak Meratus]] (Banjar arkhais) yang berfungsi sebagai rumah ritual.
 
Pada masa kerajaan Nagara Dipa, sosok nenek moyang diwujudkan dalam bentuk patung pria dan wanita yang dipuja dan ditempatkan dalam istana. Pemujaan arwan nenek moyang yang berwujud pemujaan Maharaja Suryanata dan Putri Junjung Buih merupakan simbol persatuan alam atas dan alam bawah dalam kepercayaan [[Kaharingan]]-[[Hindu]].
Suryanata sebagai manifestasi Dewa Matahari ([[Dewa Surya]]) dalam unsur [[Hindu]]. Matahari yang selalu dinanti terbitnya dari ufuk timur sebagai sumber kehidupan. Sedang Putri Junjung Buih merupakan lambang air, sekaligus lambang kesuburan dan tanah dalam unsur [[Kaharingan]] Banjar.
 
Pada arsitektur Rumah Bubungan Tinggi pengaruh unsur-unsur itu masih dapat ditemukan. Bentuk ukiran burung [[enggang]] dan [[naga]] yang disamarkan (didestilir) juga merupakan simbol perpaduan alam atas dan alam bawah.
 
Wujud bentuk Rumah Bubungan Tinggi dengan atapnya yang menjulang ke atas merupakan citra dasar dari sebuah [[pohon hayat]] yang merupakan lambang kosmis. [[Pohon Hayat]] merupakan simbol kesatuan dimensi-dimensi dari satu-kesatuan semesta. Ukiran tumbuh-tumbuhan yang subur pada '''tawing halat''' (sekateng) merupakan perwujudan filosofi Pohon Kehidupan (Batang Garing) dalam kepercayaan suku [[Dayak]] [[Kaharingan]].
Selain itu, atap yang menjulang juga merupakan citra sebuah payung yang melambangkan orientasi kekuasaan ke atas. Payung juga merupakan perlambang kebangsawanan yang biasa menggunakan payung kuning sebagai perangkat kerajaan sebagai tanda martabat dan kemewahan Kerajaan Banjar.
Wujud bentuk Rumah yang simetris yang terlihat pada bentuk sayap bangunan (Anjung) yang terdiri atas Anjung Kanan dan Anjung Kiwa sekilas sangat mirip dengan bentuk rumah adat [[Suku Dayak Maanyan]]. Hal ini berkaitan dengan filosofi simetris (seimbang) dalam pemerintahan Kerajaan Banjar, yang membagi kementrian menjadi '''Mantri Panganan''' (Kelompok Menteri Kanan) dan '''Mantri Pangiwa''' (Kelompok Menteri Kiri) masing-masing terdiri atas empat menteri. Mantri Panganan bergelar '''Patih''' dan Mantri Pangiwa bergelar '''Sang''', tiap tiang menteri memiliki pasukan masing-masing.
 
== Ciri-Ciri ==
Baris 21 ⟶ 40:
 
== Konstruksi ==
[[Konstruksi]] rumah adat Banjar atau rumah ba-anjung dibuat dengan bahan kayu. Faktor [[alam]] [[Kalimantan]] yang penuh dengan [[hutan]] [[rimba]] telah memberikan [[bahan]] konstruksi yang melimpah kepada mereka, yaitu [[kayu]] ([[ulin]]).
 
Sesuai dengan bentuk serta konstruksi bangunan rumah adat Banjar tersebut maka hanya kayulah yang merupakan bahan yang tepat dan sesuai dengan konstruksi bangunannya.
Baris 110 ⟶ 129:
Berkas:Rumah Adat Banjar Tipe Rumah Bubungan Tinggi Desa Tarangan Kecamatan Paringin Kabupaten Balangan.jpg|Rumah Bubungan Tinggi di [[Tarangan, Paringin Selatan, Balangan|Tarangan]].
File:Rumah Bubungan Tinggi Desa Habirau Kecamatan Daha Selatan Kabupaten Hulu Sungai Selatan.jpg|Rumah Bubungan Tinggi Desa [[Habirau, Daha Selatan, Hulu Sungai Selatan|Habirau]]
File:Rivier-bij-Bandjermasin.jpg|Litografi Rumah Adat Banjar Tipe Rumah Bubungan Tinggi di Banjarmasin
File:Rivier bij Bandjermasin.jpg|Litografi Rumah Adat Banjar Tipe Rumah Bubungan Tinggi di Banjarmasin
File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Aankomst van de Gouverneur-Generaal van Nederlands-Oostindië mr. Dirk Fock aan Martapoera tijdens zijn rondreis door de Zuider- en Oosterafdeling van Borneo TMnr 60013455.jpg|Bangunan berbentuk Rumah Adat Banjar Tipe Rumah Bubungan Tinggi menyambut kedatangan Gouverneur-Generaal van Nederlands-Oostindië mr. [[Dirk Fock]] di Martapoera[[Martapura]]
</gallery>
 
Baris 132 ⟶ 151:
*https://www.mediasiana.com/2020/06/rumah-adat-kalimantan-selatan.html
* http://www.metro7.co.id/2012/10/rumah-adat-banjar-bubungan-rusak-parah.html {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160305004045/http://www.metro7.co.id/2012/10/rumah-adat-banjar-bubungan-rusak-parah.html |date=2016-03-05 }}
* http://rumahnusa.blogspot.co.id/2012/08/rumah-tradisional-betawi.html {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160829013927/http://rumahnusa.blogspot.co.id/2012/08/rumah-tradisional-betawi.html |date=2016-08-29 }}
 
{{Rumah Banjar}}