Suku Dayak Maanyan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Asang Lawai (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Menambahkan {{pp-move-vandalism}}(Tw)
(17 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{pp-move-vandalism|small=yes}}
{{infobox ethnic group
|group=Dayak Ma’anyan
|image=[[Berkas:Maanyan Women at Keang Ethnic Festival 151030002.JPG|250px|center|Wanita Dayak Maanyan]]
|caption=Para wanita Dayak MaanyanMa'anyan sedang menari tarian Balian Dadas.
|poptime=kurang lebih 85.000 jiwa
|popplace=[[Kalimantan Tengah]]: '''71.000'''.{{br}}[[Kalimantan Selatan]]:'''10.000'''
|langs= [[bahasa MaanyanMa'anyan|MaanyanMa'anyan]]
|rels={{•}}[[Berkas:Christian cross.svg|12px]] 86% Kristen ([[Katolik]] & [[Protestan]])<br>{{•}}[[Berkas:Batang Garing 1.jpeg|15px]] 9% [[Kaharingan]]<br>[[Berkas:Allah-green.svg|15px]] 5% [[Islam]] <ref name="Chalmers 2006">{{Cite book |last=Chalmers |first=Ian |title=Proceedings of the 16th Biennial Conference of the Asian Studies Association of Australia (ASAA): Asia Reconstructed, Jun 26–29 2006 |date=2006 |publisher=Australian National University |editor-last=Vickers |editor-first=A. |location=Wollongong, NSW |language=en |chapter=The Dynamics of Conversion: The Islamisation of the Dayak Peoples of Central Kalimantan |hdl=20.500.11937/35283 |editor-last2=Hanlon |editor-first2=M. |hdl-access=free}}</ref>
|related=[[suku Banjar|Banjar]], [[suku Dayak Dusun Witu|Dusun Witu]], [[suku Dayak Paku|Paku]], [[suku Dayak Dusun Malang|Dusun Malang]]
}}
'''Dayak Ma’anyan''' atau '''Suku Ma'anyan ''' adalah salah satu sub [[suku Dayak]] tertua di Nusantara, khususnya di Kalimantan bagian tengah dan selatan.<ref>{{Cite web|url=https://tirto.id/jejak-panjang-nan-sarunai-kerajaan-purba-di-kalimantan-cBfD|title=Jejak Panjang Nan Sarunai, Kerajaan Purba di Kalimantan|last=Raditya|first=Iswara N.|website=tirto.id|language=id|access-date=2020-05-01}}</ref> Pemukiman Dayak MaanyanMa'anyan tersebar di daerah Kabupaten [[Kabupaten Barito Timur|Barito Timur]] dan sebagian [[Kabupaten Barito Selatan|Barito Selatan]] di Provinsi [[Kalimantan Tengah]]. Di [[Kalimantan Selatan]], pemukiman Dayak MaanyanMa'anyan terkonsentrasi di kecamatan Tanta, khususnya desa [[Warukin, Tanta, Tabalong|Warukin]], Kabupaten Tabalong, didan desa [[Uren, Halong, Balangan|Uren]] Kabupaten Balangan, serta di desa [[Batapah, Timpah, Kapuas|Batapah]], Kab. Kapuas merupakan keturunan Dayak Ma'anyan Barito Timur yang telah bercampur dengan Suku Dayak Ngaju
 
Suku MaanyanMa'anyan secara administrasi baru muncul dalam sensus tahun 2000 dan merupakan 2,80% dari penduduk Kalimantan Tengah, namun dalam sensus BPS tahun 2010 suku Maanyan tergabung ke dalam rumpun [[suku Dayak]].<ref>[http://books.google.co.id/books?id=oLVTKSefAtIC&lpg=PA173&dq=suku%20sampit&pg=PA174#v=onepage&q=suku%20sampit&f=true {{id}} Riwanto Tirtosudarmo, Mencari Indonesia: demografi-politik pasca-Soeharto, Yayasan Obor Indonesia, 2007, ISBN 979-799-083-4, 9789797990831]</ref>
 
Menurut situs "Joshua Project"<ref>{{Cite web|last=Project|first=Joshua|title=Dayak, Maanyak in Indonesia|url=https://joshuaproject.net/people_groups/13176/ID|website=joshuaproject.net|language=en|access-date=2023-11-11}}</ref> suku MaanyanMa'anyan berjumlah 71.000 jiwa, dan pada seiring berjalannya waktu mungkin telah bertambah sekitar 100.000 lebih yang tersebar.
Suku Maanyan secara administrasi baru muncul dalam sensus tahun 2000 dan merupakan 2,80% dari penduduk Kalimantan Tengah, namun dalam sensus BPS tahun 2010 suku Maanyan tergabung ke dalam rumpun [[suku Dayak]].<ref>[http://books.google.co.id/books?id=oLVTKSefAtIC&lpg=PA173&dq=suku%20sampit&pg=PA174#v=onepage&q=suku%20sampit&f=true {{id}} Riwanto Tirtosudarmo, Mencari Indonesia: demografi-politik pasca-Soeharto, Yayasan Obor Indonesia, 2007, ISBN 979-799-083-4, 9789797990831]</ref>
 
Menurut situs "Joshua Project" suku Maanyan berjumlah 71.000 jiwa, dan pada seiring berjalannya waktu mungkin telah bertambah sekitar 100.000 lebih yang tersebar.
 
== Sejarah ==
Orang-orang Ma'anyan dibawa sebagai buruh dan budak oleh orang-orang [[Melayu Banjar|Melayu]] dan [[Orang Jawa|Jawa]] dalam armada dagang mereka, yang mencapai [[Madagaskar|Madagaska]]<nowiki/>r pada sekitar tahun 50–500 Masehi.<ref name="Dewar1993">{{cite journal|last1=Dewar|first1=Robert E.|last2=Wright|first2=Henry T.|date=1993|title=The culture history of Madagascar|journal=Journal of World Prehistory|volume=7|issue=4|pages=417–466|doi=10.1007/bf00997802|hdl-access=free|hdl=2027.42/45256}}</ref><ref name="Burney2004">{{cite journal|date=August 2004|title=A chronology for late prehistoric Madagascar|journal=Journal of Human Evolution|volume=47|issue=1–2|pages=25–63|doi=10.1016/j.jhevol.2004.05.005|pmid=15288523|vauthors=Burney DA, Burney LP, Godfrey LR, Jungers WL, Goodman SM, Wright HT, Jull AJ}}</ref><ref name=":122">Kumar, Ann (2012). 'Dominion Over Palm and Pine: Early Indonesia’s Maritime Reach', dalam Geoff Wade (ed.), ''Anthony Reid and the Study of the Southeast Asian Past'' (Singapore: Institute of Southeast Asian Studies), 101–122.</ref>{{rp|114–115}} Bahasa Malagasi berasal dari bahasa Barito Tenggara, dan [[Bahasa Maanyan|bahasa Ma'anyan]] adalah kerabat terdekatnya, dengan banyak kata pinjaman [[bahasa Melayu]] dan [[Bahasa Jawa|Jawa]].<ref>Otto Chr. Dahl, ''Malgache et Maanjan: une comparaison linguistique'', Egede-Instituttet Avhandlinger, no. 3 (Oslo: Egede-Instituttet, 1951), p. 13.</ref><ref>There are also some Sulawesi loanwords, which Adelaar attributes to contact prior to the migration to Madagascar: See K. Alexander Adelaar, “The Indonesian Migrations to Madagascar: Making Sense of the Multidisciplinary Evidence”, in Truman Simanjuntak, Ingrid Harriet Eileen Pojoh and Muhammad Hisyam (eds.), ''Austronesian Diaspora and the Ethnogeneses of People in Indonesian Archipelago'', (Jakarta: Indonesian Institute of Sciences, 2006), pp. 8–9.</ref>
 
Ada kemungkinan bahwa para sarjana dan pengrajin abad ke-10 mencatat peristiwa orang-orang Ma'anyan yang mengungsi dalam jumlah besar ke Afrika dengan [[Kapal Borobudur|perahu layar cadik]] seperti yang digambarkan pada relief batu Borobudur pada 945 hingga 946 Masehi.<ref>{{cite book|title=Sedjarah Indonesia, Volumes 1-2|author=Sanusi Pane|publisher=Balai Pustaka|year=1965|pages=58–59}}</ref> Catatan Arab abad ke-10 ''Ajayeb al-Hind'' (Keajaiban India) memberikan laporan invasi di Afrika oleh bangsa yang disebut Wakwak atau [[Waqwaq]],<ref name=":122" />{{rp|110}} mungkin adalah orang-orang Melayu Sriwijaya atau orang Jawa dari kerajaan Medang,<ref name=":13">{{Cite book|last=Nugroho|first=Irawan Djoko|year=2011|title=Majapahit Peradaban Maritim|location=|publisher=Suluh Nuswantara Bakti|isbn=978-602-9346-00-8}}</ref>{{Rp|39}} pada 945–946 M. Mereka tiba di pantai [[Tanganyika]] dan [[Mozambik]] dengan 1000 kapal dan berusaha merebut benteng Qanbaloh, meskipun akhirnya gagal. Alasan serangan itu adalah karena tempat itu memiliki barang-barang yang cocok untuk negara mereka dan China, seperti gading, kulit kura-kura, kulit macan kumbang, dan ambergris, dan juga karena mereka menginginkan budak hitam dari [[orang Bantu]] (disebut ''Zeng'' atau ''Zenj'' oleh orang Arab, ''Jenggi'' oleh orang Jawa) yang kuat dan menjadi budak yang baik.<ref name=":122" />{{rp|110}}
 
Menurut orang Maanyan, sebelum menempati kawasan tempat tinggalnya yang sekarang, mereka berasal dari hilir (Kalimantan Selatan). Walaupun sekarang wilayah Barito Timur tidak termasuk dalam wilayah Kalimantan Selatan, tetapi wilayah ini dahulu termasuk dalam wilayah terakhir [[Kesultanan Banjar]] sebelum digabung ke dalam Hindia Belanda tahun [[1860]], yaitu wilayah Kesultanan Banjar yang telah menyusut dan tidak memiliki akses ke laut, sebab dikelilingi daerah-daerah [[Hindia Belanda]].
Baris 39:
 
== Mata Pencaharian ==
Sebagian besar mata pencaharian suku MaanyanMa'anyan adalah bercocok tanam diladangadi ladang dengan sistem tebang bakar. Sistema tebang bakar dilakukan dengan gotong royong antar 12- 15 orang. Mereka mengadakan pembagian kerja antara wanita dan pria. tanaman utama yang ada diladangdi ladang adalah padi. adapun tanaman lainnya seperti ubi kayu, nenas, ubi rambat, terong, tebu, cabe dan tembakau. mereka juga beburu binatang menggunakan bantuan anjing. dan juga mereka mencari rotan dan damar untuk dijadikan kerajinan tangan seperti tikar dan keranjang. Suku MaanyaMa'anyan juga terkenal sebagai penenun. mereka bisa menenun menggunakan kapas dan membuat pakaian dari kulit kayu dan juga membuat perahu yang mana nntinanti perahu tersebut akan dijual.
 
== Budaya ==
Baris 45:
1. Tari Dadas dan Bawo<br>2. Tari Giring-giring
=== Bahasa ===
[[Bahasa Maanyan|Bahasa Dayak Maanyan]] banyak memiliki persamaan dengan bahasa di [[Madagaskar]].contoh ;
contoh bahasa Maanyan adalah
* kamu = Hanyu
* Mandi = Mandrus
* Tidur = mandre
 
=== Makanan Khas ===
*Wadi<ref>{{Cite journal|date=2023-10-06|title=Wadi (makanan)|url=https://wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Wadi_(makanan)&oldid=24454428|journal=Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas|language=id}}</ref>
Yaitu berupa fermentasi daging babi dan ikan menggunakkan tumbukan padi atau beras yang disangrai, biasanya digoreng atau dimasak kuah serta disajikan bersama sayuran rebus.
* Rungkai(Banua Lima dan kampung Sapuluh) atau Karu'ang(Paju Epat)
Yaitu sejenis gulai daun singkong yang ditumbuk bersama terong pipit/leunca dan daun "rungkai" yang diberi santan dan Sulur(tunas keladi yang merambat) serta diberi rempah-rempah
*Papahakan
Yaitu babi yang dimasak kuah asam gurih segar yang hanya menggunakan rempah sederhana seperti serai dan daun "pakauk" atau daun kedondong. Terkadang masakan ini bisa ditambah umbut rotan dan cempedak muda atau nangka muda sebagai sayurnya.
*Kalumpe
Yaitu berupa beragam jenis sayuran yang diremas atau ditumbuk setengah kasar. Biasanya berupa daun singkong, Pucuk pare, daun pepaya, sulur/tunas keladi, buah "ube"(mirip buah tin)dan lain sebagainya yang dimasak kuah dengan tambahan daun rosela dan terasi ataupun udang kering dan ikan asin.
*Ayam kampung kuah kuning
Yaitu semacam opor ayam kampung tapi kuahnya berwarna kuning, biasanya dimasak dengan campuran labu atau umbut yang disajikan bersama soun. makanan ini biasanya dijumpai pada musim orang berladang.
*Pakasem
Pakasem mirip dengan wadi, namun yang membedakan adalah bahan tambahan fermentasi yang menggunakan nasi. Didaerah lain biasanya dikenal dengan pekasam.
*Babi masak kedondong
Biasanya berupa babi bumbu kuning dengan daun kedondong dan diberi bawang goreng.
*Wadai kiping
Wadai kiping adalah kue yg dibentuk bulat sedikit pipih dengan kuah santan kental yang diberi gula merah dan daun pandan. Bentuknya yang bulat melambangkan raga manusia yang masih hidup dan utuh. Nama wadai kiping adalah penyebutan untuk wilayah Banua Lima dan Kampung Sapuluh, namun dalam bahasa Ma'anyan [[Paju Epat]] disebut "diki manau".
*Wadai Baayak
Wadai baayak adalah semacam bubur sumsum,namun mempunyai tekstur butiran-butiran dari hasil "pengayakan".Wadai baayak biasanya dijumpai dalam acara kedukaan atau hari pengkabungan.Wadai baayak yang lembut namun sedikit bertekstur butiran melambangkan raga seseorang yang telah kembali ke pangkuan pencipta tubuhnya tidak lagi utuh dan perlahan hancur.
*Wadai Tumpi
Wadai tumpi adalah kue yang yang digoreng terbuat dari tepung beras yang diberi parutan kelapa,garam dan gula merah.Pada masyarakat tradisional kue tumpi biasanya digoreng dengan minyak babi.
 
=== Organisasi ===
Organisasi suku ini adalah "DusmalaDUSMALA" yang menggabungkan 3 suku Dayak yang serumpun yaitu [[suku Dayak Dusun|Dusun]], Maanyan dan [[suku Dayak Lawangan|Lawangan]].
 
=== Lagu Daerah Dayak Maanyan ===
* [http://www.youtube.com/watch?v=9tZR6AEskp8 Tumpi Wayu ]
*Andri arai atey
* [http://www.youtube.com/watch?v=N7zUCzciEe8&feature=related Tataku Balinga]
* [http://www.youtube.com/watch?v=dfFjp_2fSzI&feature=related Miheput]