Perubahan sosial: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Maulana.AN (bicara | kontrib) k →Faktor: Perbaikan penulisan |
Yayasjkt49 (bicara | kontrib) |
||
(47 revisi perantara oleh 21 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Sosiologi}}
'''Perubahan sosial''' adalah bentuk peralihan yang mengubah tata kehidupan masyarakat yang berlangsung terus menerus karena sifat sosial yang dinamis dan bisa terus berubah{{cn}}, dan merupakan [[perubahan]]-perubahan yang terjadi pada [[individu]] dalam [[masyarakat]] dan juga lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat yang memengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai, adat, budaya, sikap-sikap sosial dari Individu masyaraka tersebut, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.<ref name="Abdulsyani" /><ref>Soemardjan Selo dan Soeleman Soemardi, 1974, Setangkai Bunga Sosiologi, Jakarta, Lembaga Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Hlm. 23</ref> Sebagian teori-teori tentang perubahan sosial bersifat khusus dan terperinci pada aspek-aspek tertentu dalam masyarakat atau [[Pranata|institusi]]. Dampak perubahan sosial yang terjadi pada suatu masyarakat dapat berbeda dengan dampak perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat lainnya.<ref>{{Cite book|last=Rahman, M. T.|first=|date=2011|url=http://digilib.uinsgd.ac.id/11819/1/Glosari%20Teori%20Sosial%20%28Baik%29.pdf|title=Glosari Teori Sosial|location=Bandung|publisher=Ibnu Sina Press|isbn=978-602-99802-0-2|pages=98|url-status=live}}</ref> Perubahan sosial terjadi pada beragam [[struktur sosial]] secara cepat maupun lambat. Proses perubahan sosial tidak terjadi secara otomatis dan memiliki mekanisme tertentu, melainkan karena adanya suatu tujuan tertentu. Kecepatan perubahan sosial dapat bersifat [[revolusioner]] maupun evolusioner. Faktor yang mempengaruhi perubahan sosial dapat berasal dari dalam masyarakat maupun dari luar masyarakat dan saling berhubungan satu sama lain.<ref>{{Cite book|last=Septiarti, dkk.|first=|date=2017|url=http://staffnew.uny.ac.id/upload/132326892/pendidikan/Sosio%20Antro%20Pend_Buku.pdf|title=Sosiologi dan Antropologi Pendidikan|location=Yogyakarta|publisher=UNY Press|isbn=978-602-6338-47-1|pages=158-159|url-status=live}}</ref>
Model perubahan sosial yang utama, yaitu model konflik yang dicetuskan [[Karl Marx]] dan model evolusi yang dicetuskan oleh [[Herbert Spencer]].{{Sfn|Burke|2015|p=215}} Model evolusi menyajikan proses [[modernisasi]] sebagai perkembangan yang terjadi bersamaan di berbagai daerah, sedangkan model konflik menekankan hubungan yang global antara perubahan dalam satu masyarakat dan perubahan
== Definisi ==
Definisi dan pengertian tentang perubahan sosial menurut para ahli diantaranya adalah sebagai berikut:<ref>Hooguelt, Ankle MM, 1995 Sosiologi Sedang Berkembang, Jakarta, Raja Grafindo Persada. Hlm. 56</ref>
; Gillin:''Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi sebagai suatu variasi dari cara hidup yang telah diterima karena adanya perubahan kondisi [[geografi]], [[kebudayaan material]], komposisi [[penduduk]], [[ideologi]], maupun adanya [[difusi]] atau penemuan-penemuan baru dalam masyarakat.''<ref>
; Emile Durkheim:''Perubahan sosial terjadi sebagai hasil dari faktor-faktor ekologis dan demografis, yang mengubah kehidupan masyarakat dari kondisi tradisional yang diikat solidaritas mekanistik, ke dalam kondisi masyarakat modern yang diikat oleh solidaritas organistik.''
; Kingsley Davis:''Perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan yang terjadi dalam [[struktur]] dan fungsi masyarakat.<ref name="Abdulsyani" />''
; Robert Mac Iver:''Perubahan sosial adalah perubahan-perubahan yang terjadi dalam [[Interaksi sosial|hubungan sosial]] atau keseimbangan hubungan sosial.''<ref>{{Cite book|last=Wrahatnala|first=Bondet|date=2009|url=https://bsd.pendidikan.id/data/SMA_12/Sosiologi_3_Kelas_12_Bondet_Wrahatnala_2009.pdf|title=Sosiologi 3 : untuk SMA dan MA Kelas XII|location=Jakarta|publisher=Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional|isbn=978-979-068-752-3|pages=7|url-status=live|access-date=2020-11-09|archive-date=2020-11-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20201117035907/https://bsd.pendidikan.id/data/SMA_12/Sosiologi_3_Kelas_12_Bondet_Wrahatnala_2009.pdf|dead-url=yes}}</ref>
; Selo Soemardjan: ''Perubahan sosial adalah setiap perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk dalam aspek nilai, sikap, serta pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.'' <ref>{{Cite book|last=|first=Ruswanto|date=2009|url=https://bsd.pendidikan.id/data/SMA_12/Sosiologi_Kelas_12_Ruswanto_2009.pdf|title=Sosiologi: untuk SMA/MA Kelas XII Program Studi Ilmu Sosial|location=Jakarta|publisher=Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional|isbn=|pages=2|url-status=live|access-date=2020-11-12|archive-date=2020-11-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20201112194102/https://bsd.pendidikan.id/data/SMA_12/Sosiologi_Kelas_12_Ruswanto_2009.pdf|dead-url=yes}}</ref>
; William F. Ogburn:''Perubahan sosial adalah perubahan yang mencakup unsur-unsur [[Budaya|kebudayaan]] baik material maupun immaterial yang menekankan adanya pengaruh besar dari unsur-unsur kebudayaan material terhadap unsur-unsur immaterial.''<ref>{{Cite book|last=Aman, dkk.|first=|date=2009|url=https://bsd.pendidikan.id/data/SMA_12/Sosiologi_3_Kelas_12_Aman_Grendy_Hendrastomo_Nur_Hidayah_2009.pdf|title=Sosiologi 3 : Untuk SMA/MA Kelas XII Program Ilmu Sosial|location=Jakarta|publisher=Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional|isbn=978-979-068-216-0|pages=3|url-status=live|access-date=2020-11-09|archive-date=2020-10-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20201026212851/http://bsd.pendidikan.id/data/SMA_12/Sosiologi_3_Kelas_12_Aman_Grendy_Hendrastomo_Nur_Hidayah_2009.pdf|dead-url=yes}}</ref>
; Raja:'' Perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang memengaruhi suatu sistem sosial. ''
Tidak semua gejala-gejala sosial yang mengakibatkan perubahan dapat dikatakan sebagai perubahan sosial, gejala yang dapat mengakibatkan perubahan sosial memiliki ciri-ciri antara lain:<ref>Robert M.Z. Lawang,1985. Buku Materi Pokok Pengantar Sosiologi Modul 4–6, Jakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Universitas Terbuka. Hlm. 79</ref>
Baris 14 ⟶ 17:
# Perubahan yang terjadi pada [[lembaga]] kemasyarakatan tertentu akan diikuti dengan perubahan pada lembaga-[[lembaga sosial]] lainnya.
# Perubahan sosial yang cepat dapat mengakibatkan terjadinya disorganisasi yang bersifat sementara sebagai proses penyesuaian diri.
# Perubahan tidak dibatasi oleh bidang kebendaan atau bidang [[spiritual]] karena keduanya memiliki hubungan timbal balik yang kuat.
'''Samuel Koening'''
''Mengatakan bahwa perubahan sosial merupakan modifikasi-modifikasi atau penyesuaian-penyesuaian yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia. Modifikasi tersebut terjadi karena adanya sebab-sebab yang berasal dari dalam lingkungan masyarakat itu sendiri (intern) maupun sebab-sebab yang berasal dari luar (ekstern).''<ref>{{Cite book|last=Kasnawi|first=M. Tahir|last2=Asang|first2=Sulaiman|date=2014|url=http://repository.ut.ac.id/4267/|title=Perubahan Sosial dan Pembangunan|location=Jakarta|publisher=Universitas Terbuka|isbn=978-979-011-303-9|volume=2|pages=1–46|language=en}}</ref>
== Teori ==
=== Teori evolusi ===
[[Emile Durkhheim|Durkheim]] berpendapat bahwa perubahan karena evolusi memengaruhi cara pengorganisasian [[masyarakat]], terutama yang berhubungan dengan kerja. [[Ferdinand Tonies]], memandang bahwa masyarakat berubah dari masyarakat sederhana yang mempunyai hubungan yang erat dan kooperatif menjadi tipe masyarakat besar yang memiliki hubungan khusus dan impersonal. Tonies tidak yakin bahwa perubahan-perubahan tersebut membawa kemajuan. Bahkan dia melihat adanya fragmentasi sosial (perpecahan dalam masyarakat), individu menjadi terasing dan lemahnya ikatan sosial sebagai akibat langsung dari perubahan sosial budaya ke arah individualisasi dan pencarian kekuasaan. Gejala ini tampak jelas pada masyarakat perkotaan. Teori ini hanya menjelaskan bagaimana proses perubahan terjadi.<ref name="Teori">
Terdapat dua tipe teori evolusi mengenai cara masyarakat berubah, yakni teori unilinier dan teori multilinier. Pandangan teori unilinier mengamsusikan bahwa semua masyarakat mengikuti jalur evolusi yang sama. Setiap masyarakat berasal dari bentuk yang sederhana ke bentuk yang lebih kompleks (sempurna), dan masing-masing melewati proses perkembangan yang seragam. Pandangan teori multilinier menggantikan teori unilinier dengan tidak mengamsusikan bahwa semua masyarakat mengikuti urutan yang sama, artinya meskipun jalurnya mengarah ke industrialisasi, masyarakat tidak perlu melewati urutan tahapan yang sama seperti masyarakat yang lain.<ref> {{cite book|title= Proses perubahan sosial di Masyarakat|author= Nur Djazifah|publisher= Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Negeri Yogyakarat|year= 2012|page= 6|url= http://staffnew.uny.ac.id/upload/130936809/pengabdian/ppm-modul-sosiologi-perubahan-sosial.pdf}} </ref>
=== Teori konflik ===
Baris 27 ⟶ 35:
=== Teori siklus ===
Teori ini mempunyai perspektif bahwa perubahan sosial tidak dapat dikendalikan sepenuhnya oleh siapapun bahkan orang-orang yang ahli sekalipun. Dalam setiap masyarakat terdapat siklus yang harus diikuti. Menurut teori ini kebangkitan dan kemunduran suatu peradaban tidak dapat dielakkan dan tidak selamanya perubahan sosial membawa kebaikan.<ref name="Teori" /> Berdasarkan teori siklus ini, perubahan yang terjadi diibaratkan sebagai '''suatu perubahan yang berulang'''. Apa yang terjadi di masa lalu dapat terulang di masa kini. '''Contohnya''' seperti penggunaan motor vespa yang pernah ''hits'' di tahun 80-90an, belakangan ini kembali digemari penggunaanya oleh kalangan remaja dengan modifikasi yang berbeda. Hal ini terjadi proses gaya hidup yang sesuai dengan teori siklus. Berikut poal dari teori siklus.
[[Berkas:Pola Siklus.jpg|pus|jmpl|282x282px|'''Pola ini menunjukkan adanya proses perputaran dari yang terjadi di masa lalu dan terulang di masa kini.''']]
=== Teori Linier (Perkembangan) ===
Menurut teori ini '''perubahan sosial bersifat linier atau berkembang menuju ke suatu titik tujuan tertentu.''' Penganut teori ini percaya bahwa perubahan sosial bisa direncanakan atau diarahkan ke suatu titik tujuan tertentu. Masyarakat berkembang dari tradisional menuju masyarakat kompleks modern. Max Weber berpendapat bahwa masyarakat berubah secara linier dan masyarakat yang diliputi oleh pemikiran mistik menuju masyarakat yang rasional. Terjadi perubahan dari masyarakat tradisional yang berorientasi pada tradisi turun-temurun menuju masyarakat modern yang rasional.<ref>{{Cite web|last=Guruips.com|title=Teori-Teori Perubahan Sosial (Teori Siklus, Perkembangan/Linear, Evolusi, Konflik, dan Fungsional)|url=http://www.guruips.com/2017/04/teori-teori-perubahan-sosial-teori.html|website=Guru IPS|access-date=2020-11-18}}</ref> '''Contoh dari teori linier ini adalah dalam penggunaan teknologi komunikasi'''. Di mana komunikasi yang terjadi sebelum adanya ''handphone'' yaitu menggunakan surat. Namun, dengan adanya teknologi komunikasi dan internet, proses komunikasi berjalan dengan mudah dimana dapat mendekatkan yang jauh dengan adanya ''video call''. Bentuk perubahan sosial menurut teori ini dapat digambarkan seperti tampak dalam gambar berikut.
[[Berkas:Pola Linier.jpg|pus|jmpl|275x275px|'''Pola ini mengarahkan perubahan pada suatu kemajuan.''']]
== Model ==
=== Model evolusi ===
Model evolusi merupakan model perubahan sosial yang dicetuskan oleh Herbert Spencer. Penekanan utama pada model evolusi adalah proses perubahan sosial yang berlangsung secara perlahan dan terus bertambah. Pada model evolusi Spencer, perubahan sosial terjadi akibat adanya faktor dari dalam lingkungan sosial. Proses perubahan terjadi secara bertingkat, mulai dari hal yang sederhana dan umum hingga ke hal yang rumit dan khusus. Selain itu, Spencer menjelaskan bahwa perubahan sosial dengan model evolusi mengubah [[lingkungan sosial]] yang sejenis dan tidak saling berkaitan, menjadi lingkungan sosial yang beragam dan saling berkaitan. Model evolusi kemudian dikembangkan oleh [[Émile Durkheim|Emile Durkheim]] dan [[Maximilian Weber|Max Weber]].{{Sfn|Burke|2015|p=213}}
Durkheim memiliki pemikiran yang berlawanan dengan Spencer pada pembahasan yang berkaitan dengan konsep-konsep dasar perubahan sosial. Durkehim tetap menggunakan istilah-istilah yang digunakan oleh Spencer dalam menggambarkan perubahan sosial akibat evolusi. Dalam menggambarkan model evolusi dalam perubahan sosial, Durkheim menggunakan istilah "'solidaritas mekanis" dan "solidaritas organik". Solidaritas mekanis merupakan solidaritas yang memiliki sifat sejenis sedangkan solidaritas organik merupakan solidaritas yang bersifat beragam dan saling melengkapi. Durkheim menetapkan ketegasan pembagian kerja dalam masyarakat sebagai penyebab timbulnya solidaritas.{{Sfn|Burke|2015|p=213-214}} Sementara itu, Weber cenderung menghindari istilah "[[evolusi]]", dan mengaitkannya dengan sejarah dunia yang terbentuk secara perlahan. Weber menjelaskan bahwa pembentukan sejarah secara perlahan akan berakhir dengan pembentukan organisasi-organisasi yang lebih kompleks dan tidak bersifat pribadi.{{Sfn|Burke|2015|p=214}}
=== Model konflik ===
Model konflik dicetuskan oleh Karl Marx dan kemudian dianut oleh [[Friedrich Engels]], [[Vladimir Lenin]], Marie Lucas Robiquet, dan [[Antonio Gramsci]]. Penggambaran utama dari model konflik adalah tentang adanya konfil sosial di dalam tahapan perkembangan masyarakat yang bergantung pada sistem ekonomi. Konflik sosial ini kemudian memberi dampak terhadap terjadinya krisis, revolusi, dan perubahan sosial. Model konflik dapat ditafsirkan secara umum melalui pendekatan ekonomi, politik dan budaya. Selain itu, model konflik dapat ditafsirkan secara khusus melalui kaitan timbal-balik antara kekuatan produksi dan hubungan produksi.{{Sfn|Burke|2015|p=228}}
Model konflik mengasumsikan adanya bentuk masyarakat yang beragam, jelas serta dapat dirinci dan dibedakan satu sama lain. Marx sependapat dengan Spencer dalam menjelaskan faktor yang menyebabkan perubahan sosial, yaitu melalui keberadaan faktor dari dalam masyarakat yang menekankan perubahan cara-cara [[produksi]]. Namun, model konflik memiliki perbedaan dalam tiga konsep utama dari model evolusi.{{Sfn|Burke|2015|p=228-229}} Pertama, model konflik menggabungkan perubahan sosial ke dalam ketergantungan pembangunan [[ekonomi]] dan sosial di pusat kota dan perkembangan keterbelakangan di daerah pinggiran kota. Kedua, model konflik tetap memperhitungkan adanya faktor-faktor perubahan sosial dari luar masyarakat beserta penjelasannya.{{Sfn|Burke|2015|p=229}} Ketiga, model konflik memperhatikan cara terjadinya perubahan sosial dan menekankan pada perubahan [[feodalisme]] ke kapitalisme. Model konflik melihat perubahan secara [[dialektik]]. Konflik dianggap sebagai penyebab utama terjadinya perubahan sosial. Perubahan yang ditimbulkan dapat terjadi secara tidak disengaja atau berlawanan dengan perencanaan awal.{{Sfn|Burke|2015|p=230}}
== Bentuk-bentuk ==
Baris 36 ⟶ 62:
Perubahan [[evolusi]] adalah perubahan-perubahan sosial yang terjadi dalam proses lambat, dalam waktu yang cukup lama dan tanpa ada kehendak tertentu dari masyarakat yang bersangkutan.<ref>Andrian, Charles F, 1992, Kehidupan Politik dan Perubahan Sosial, Yogyakarta, Tiara Wacana. Hlm. 34</ref> Perubahan-perubahan ini berlangsung mengikuti kondisi perkembangan masyarakat, yaitu sejalan dengan usaha-usaha masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.<ref name="Abdulsyani" /> Dengan kata lain, perubahan sosial terjadi karena dorongan dari usaha-usaha masyarakat guna menyesuaikan diri terhadap kebutuhan-kebutuhan hidupnya dengan perkembangan [[masyarakat]] pada waktu tertentu.<ref name="Abdulsyani" /> Contoh, perubahan sosial dari masyarakat [[berburu]] kemudian menetap <ref> Irwan, 2018. Dinamika dan Perubahan Sosial Pada Komunitas Lokal, Deepublish, Yogyakarta. Hal. 5</ref> lalu menuju ke masyarakat [[meramu]].
Menurut Soerjono Soekanto, terdapat tiga teori yang mengupas tentang evolusi, yaitu:<ref>Soekanto, Soerjono, 1987, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta, Rajawali Press. Hlm.18</ref>
* ''Unilinier Theories of Evolution'': menyatakan bahwa [[manusia]] dan masyarakat mengalami perkembangan sesuai dengan tahap-tahap tertentu, dari yang sederhana menjadi kompleks dan sampai pada tahap yang sempurna.
* ''Universal Theory of Evolution'': menyatakan bahwa perkembangan masyarakat tidak perlu melalui tahap-tahap tertentu yang tetap. Menurut teori ini, kebudayaan manusia telah mengikuti suatu garis evolusi yang tertentu.
Baris 44 ⟶ 70:
Perubahan [[revolusi]] merupakan perubahan yang berlangsung secara cepat dan tidak ada kehendak atau perencanaan sebelumnya.<ref name="Susanto">Susanto, Astrid, 1985, Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial, Bandung, Bina Cipta. Hlm. 28</ref> Secara sosiologis perubahan revolusi diartikan sebagai perubahan-perubahan sosial mengenai unsur-unsur [[kehidupan]] atau lembaga- lembaga kemasyarakatan yang berlangsung relatif cepat.<ref name="Susanto" /> Dalam revolusi, perubahan dapat terjadi dengan direncanakan atau tidak direncanakan, di mana sering kali diawali dengan ketegangan atau [[konflik]] dalam tubuh masyarakat yang bersangkutan.<ref name="Susanto" />
Revolusi tidak dapat terjadi di setiap [[situasi]] dan kondisi [[masyarakat]].<ref name="Abdulsyani" /> Secara [[sosiologi]], suatu revolusi dapat terjadi harus memenuhi beberapa syarat tertentu, antara lain adalah:<ref name="Abdulsyani" />
* Ada beberapa keinginan umum mengadakan suatu perubahan. Di dalam masyarakat harus ada perasaan tidak puas terhadap keadaan, dan harus ada suatu keinginan untuk mencapai perbaikan dengan perubahan keadaan tersebut.<ref name="Abdulsyani" />
Baris 57 ⟶ 83:
Perubahan yang direncanakan adalah perubahan-perubahan yang diperkirakan atau yang telah direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-[[pihak]] yang hendak mengadakan perubahan di dalam masyarakat.<ref name="Abdulsyani" /><ref>Soemardjan Selo dan Soeleman Soemardi,. Ibid. Hlm. 25</ref> Pihak-pihak yang menghendaki suatu perubahan dinamakan ''agent of change'', yaitu seseorang atau sekelompok orang yang mendapat kepercayaan dari masyarakat sebagai [[pemimpin]] satu atau lebih lembaga-[[lembaga]] kemasyarakatan.<ref name="Abdulsyani" /> Oleh karena itu, suatu perubahan yang direncanakan selalu di bawah [[pengendalian]] dan pengawasan agent of change.<ref name="Abdulsyani" /> Secara umum, perubahan berencana dapat juga disebut perubahan dikehendaki. Misalnya, untuk mengurangi angka kematian anak-anak akibat [[polio]], pemerintah mengadakan gerakan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) atau untuk mengurangi pertumbuhan jumlah [[penduduk]] [[pemerintah]] mengadakan [[program]] [[keluarga]] [[berencana]] (KB).<ref name="Abdulsyani" />
==== Perubahan yang tidak direncanakan
[[Perubahan]] yang tidak direncanakan biasanya berupa perubahan yang tidak dikehendaki dan terjadi di luar jangkauan masyarakat. Karena terjadi di luar perkiraan dan jangkauan, perubahan ini sering membawa masalah-[[masalah]] yang memicu kekacauan atau [[kendala]]-kendala dalam masyarakat.<ref name="Abdulsyani" /> Oleh karenanya, perubahan yang tidak dikehendaki sangat sulit ditebak kapan akan terjadi.<ref name="Abdulsyani" /> Misalnya, kasus [[banjir]] bandang di [[Sinjai]], [[Kalimantan Barat]]. Timbulnya banjir dikarenakan pembukaan lahan yang kurang memerhatikan kelestarian lingkungan.<ref name="Abdulsyani" /> Sebagai akibatnya, banyak perkampungan dan permukiman masyarakat terendam [[air]] yang mengharuskan para warganya mencari permukiman baru.<ref name="Abdulsyani" />
Baris 64 ⟶ 90:
Apa yang dimaksud dengan perubahan-perubahan tersebut dapat kamu ikuti penjabarannya berikut ini
==== Perubahan berpengaruh besar ====
==== Perubahan berpengaruh kecil ====
'''Perubahan-perubahan berpengaruh [[kecil]]''' merupakan perubahan- [[perubahan]] yang terjadi pada [[struktur sosial]] yang tidak membawa pengaruh langsung atau berarti bagi [[masyarakat]]. '''Contoh,''' perubahan [[mode pakaian]] dan [[mode rambut]]. Perubahan-perubahan tersebut tidak membawa pengaruh yang besar dalam masyarakat karena tidak mengakibatkan perubahan-perubahan pada [[lembaga]] kemasyarakatan homolis.
== Faktor ==
Faktor-faktor perubahan sosial terdiri dari dua faktor yaitu faktor pendorong dan faktor penghambat. Faktor pendorong perubahan sosial, yaitu: <ref name="Faktor"> {{cite web|title= Faktor Pendorong dan Penghambat Perubahan Sosial|auhtor= Ari Welianto|accessdate= 14 November 2020|url= https://www.kompas.com/skola/read/2020/03/05/160000269/faktor-pendorong-dan-penghambat-perubahan-sosial?page=all}} </ref>
=== Faktor internal
# Penemuan baru
#
# [[Konflik]] dalam [[masyarakat]]
# Adanya [[revolusi]]
=== Faktor eksternal
# Pengaruh lingkungan fisik
# Peperangan
# Pengaruh dari [[kebudayaan]] lain, baik dilakukan dengan cara asimilasi, akulturasi, maupun amalgamasi.
Sedangkan faktor penghambat perubahan sosial, yaitu:<ref name="Faktor" />▼
# Kurangnya pergaulan dengan masyarakat lain
# Faktor alam yang membuat suatu wilayah terisolasi
# Perkembangan [[Ilmu|ilmu pengetahuan]] yang terhambat
# Sikap masyarakat yang masih mengagungkan [[tradisi]] masa lampau
Baris 95 ⟶ 120:
# [[Adat]] dan [[kebiasaan]]
# Nilai Pasrah
'''''<u>Catatan penemuan baru:</u>'''''
Pada dasarnya, '''penemuan baru dibedakan menjadi ''[[discovery]], invention, dan innovation. [[Discovery]]''''' merupakan suatu penemuan yang berkaitan dengan unsur-unsur budaya yang benar-benar baru dan belum pernah ditemukan sebelumnya. Dalam ''[[discovery]],'' penemuannya dapat berupa gagasan ataupun alat, misalkan penemuan pohon kina. Sedangkan '''''invention''''' adalah penemuan dari suatu unsur kebudayaan baru yang sudah diakui, diterima, dan diterapkan oleh masyarakat. Dalam hal ini, suatu '''''[[discovery]]'' akan menjadi ''invention''''' ketika penemuan tersebut sudah mulai diakui dan gunakan oleh masyarakat.<ref>{{Cite web|last=Abdillah|first=Fahri|title=Makna di Balik Pentingnya Perubahan dan Keberlanjutan|url=https://blog.ruangguru.com/makna-di-balik-pentingnya-perubahan-dan-keberlanjutan|website=blog.ruangguru.com|language=id|access-date=2020-11-28}}</ref> '''Contohnya''' penemuan pohon kina yang kemudian dilakukan penelitian bahwa pohon kina mampu dimanfaatkan untuk mengatasi malaria. Akhirnya masyarakat tradisional banyak yang menggunakan pohon kina sebagai obat. Dan yang terakhir adalah '''''innovation''''' yang merupakan pengembangan dari penemuan yang sudah ada. '''Misalnya''' penemuan pohon kina yang kemudian bisa dijadikan sebagai obat akhirnya diinovasi dengan pembuatan madu herbal.
=== Pola Penemuan Baru<ref>{{Cite web|title=Official Site of FITRI DWI LESTARI - Gunadarma University|url=http://fitridwilestari.staff.gunadarma.ac.id/|website=fitridwilestari.staff.gunadarma.ac.id|access-date=2020-11-28}}</ref> ===
==== Pola Memancar ====
'''Pada pola memancar ini''', penemuan baru yang muncul ternyata dapat memberikan pengaruh atau dampak perubahan ke segala arah. Contohnya seperti penemuan internet yang memberikan dampak perubahan pada bidang ekonomi, pendidikan, sosial, komunikasi, dan lain-lain. Lihatlah pola pada gambar di bawah.
[[Berkas:Pola Memancar.jpg|pus|jmpl|386x386px| '''Penemuan baru dengan pola Memancar''']]
==== Pola Menjalar ====
'''Pada pola menjalar,''' penemuan yang terjadi dapat mengakibatkan suatu perubahan yang kemudian menjalar ke perubahan lainnya. Misalkan ditemukan aplikasi ''e-commerce'' yang kemudian memberikan perubahan pada kemudahan seseorang untuk menjalani bisnis secara ''online''. Namun ternyata kemudahan tersebut mengakibatkan perubahan lainnya yaitu individu menjadi lebih konsumtif karena adanya kemudahan dalam melakukan belanja secara ''online.'' Lihatlah pola pada gambar di bawah ini.
[[Berkas:Pola Menjalar.jpg|pus|jmpl|327x327px| '''Pola Menjalar penemuan baru''']]
==== Pola Memusat ====
Pada pola memusat, ketika dihasilkannya beberapa penemuan maka akan menghasilkan satu perubahan. Misalnya, ditemukannya teknologi transportasi, seperti mobil, kereta api. dan pesawat memberikan salah satu perubahan yaitu menjadi efektifnya gerak masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup. Lihatlah pola di bawah ini.
[[Berkas:Pola Memusat.jpg|pus|jmpl|330x330px| '''Penemuan Baru Pola Memusat''']]
== Dampak Perubahan Sosial ==
=== Dampak Positif ===
Dampak positif dari perubahan sosial sebagai berikut.<ref>{{Cite book|last=Idi|first=Abdullah|date=20122|url=|title=Sosiologi Pendidikan: Individu, Masyarakat dan Pendidikan|location=Jakarta|publisher=Rajawali Pers|isbn=|pages=213|url-status=live}}</ref>
# Semakin kompleksnya alat dan peralatan dalam memenuhi kebutuhan hidup.
# Majunya teknologi di berbagai bidang kehidupan.
# Industri berkembang maju.
# Tercipta stabilitas politik.
# Meningkatkan taraf hidup masyarakat dan sebagainya.
=== Dampak Negatif ===
Dampak negatif dari perubahan sosial, antara lain:<ref>{{Cite web|last=Diniari|first=Embun Bening|title=Mengenal Dampak Perubahan Sosial Terhadap Masyarakat|url=https://blog.ruangguru.com/mengenal-dampak-perubahan-sosial-terhadap-masyarakat|website=blog.ruangguru.com|language=id|access-date=2020-11-28}}</ref>
# ''Cultural Shock''
# ''Cultural Lag''
# Disintegrasi sosial
# Lunturnya nilai dan norma di masyarakat
# Masyarakat menjadi konsumtif
== Referensi ==
{{Reflist}}
== Daftar pustaka ==
# {{cite book|last=Burke|first=Peter|date=|year=2015|url=https://iqbalunimed.files.wordpress.com/2018/09/sejarah-dan-teori-sosial-ed-2-2.pdf|title=Sejarah dan Teori Sosial|location=Jakarta|publisher=Yayasan Pustaka Obor Indonesia|isbn=978-979-461-982-7|edition=2|pages=|translator-last=Zed, M., Zulfami, dan Sairozi, A.|ref={{sfnref|Burke|2015}}|url-status=live|access-date=2020-11-29|archive-date=2020-12-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20201210180424/https://iqbalunimed.files.wordpress.com/2018/09/sejarah-dan-teori-sosial-ed-2-2.pdf|dead-url=yes}}
[[Kategori:Perubahan sosial| ]]
|