Masyarakat informasi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Listyorini (bicara | kontrib) |
|||
(47 revisi perantara oleh 21 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
Istilah masyarakat informasi sering dipakai untuk mendiskripsikan sebuah masyarakat dan sebuah ekonomi yang menggunakan sarana teknologi informasi dengan intensitas tinggi dalam kehidupan sehari-hari. Masyarakat tersebut menggunakan teknologi yang sama atau kompatebel untuk berbagai kegiatan pribadi, sosial, pendidikan, bisnis, bahkan untuk mengisi waktu luang. Teknologi tersebut mempunyai kemampuan untuk mengirim, menerima, dan pertukaran data digital dengan cepat antara tempat-tempat terlepas dari jarak.▼
Di bidang [[Bisnis]], sebagian besar transaksi keuangan seperti yang dilakukan perbankan telah menggunakan teknologi informasi, seperti layanan bank internet [''e-banking''], ''mobile banking'', dan lainnya. Manusia modern tak bisa lepas dari teknologi informasi dalam melakukan aktivitas sehari-hari, yang dilakukan melalui ''mailing list'', ''email'', serta berinteraksi dengan komunitas dunia maya.▼
Jadi bisa dikatakan bahwa pengolahan informasi adalah inti dari kegiatan manusia modern dengan menggunakan teknologi baru. Hal ini memiliki implikasi pada segala aspek kehidupan masyarakat dan mengubah cara manusia modern dalam melakukan berbagai aktivitas di bidang [[Ekonomi]], [[Pendidikan]], [[Kesehatan]], bahkan dalam memanfaatkan waktu luang untuk mengkonsumsi dan memproduksi informasi.http://impact-of-ict-on-society.wikispaces.com/▼
==
▲Istilah dan konsep masyarakat informasi muncul dan berkembang sejak tahun 1970-an. Hingga kini, definisi masyarakat informasi ini masih menjadi perdebatan.<ref>{{Cite book|last=Rodin|first=Rhoni|date=2021-02-06|url=https://books.google.co.nz/books?id=9xYaEAAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PR10&dq=pengertian+masyarakat+informasi&hl=en&redir_esc=y|title=Informasi dalam Konteks Sosial Budaya - Rajawali Pers|publisher=PT. RajaGrafindo Persada|pages=23|language=id|url-status=live}}</ref> Istilah masyarakat informasi sering dipakai untuk mendiskripsikan sebuah masyarakat dan sebuah ekonomi yang menggunakan sarana teknologi informasi dengan intensitas tinggi dalam kehidupan sehari-hari. Masyarakat tersebut menggunakan teknologi yang sama atau kompatebel untuk berbagai kegiatan pribadi, sosial, pendidikan, bisnis, bahkan untuk mengisi waktu luang. Teknologi tersebut mempunyai kemampuan untuk mengirim, menerima, dan pertukaran data digital dengan cepat antara tempat-tempat terlepas dari jarak.
▲Di bidang [[Bisnis]], sebagian besar transaksi keuangan seperti yang dilakukan perbankan telah menggunakan teknologi informasi, seperti layanan bank internet [''e-banking''], ''mobile banking'', dan lainnya. Manusia modern tak bisa lepas dari teknologi informasi dalam melakukan aktivitas sehari-hari,<ref>{{Cite news|last=David|first=Lovegi|date=5 April 2013|title=Pengaruh Perkembangan Teknologi Dalam Kehidupan Manusia|url=https://www.liputan6.com/citizen6/read/553984/pengaruh-perkembangan-teknologi-dalam-kehidupan-manusia|work=[[Liputan6.com]]|access-date=3 Desember 2021|language=id}}</ref> yang dilakukan melalui ''mailing list'', ''email'', serta berinteraksi dengan komunitas dunia maya.
= Tren Perkembangan Masyarakat =▼
▲Jadi bisa dikatakan bahwa pengolahan informasi adalah inti dari kegiatan manusia modern dengan menggunakan teknologi baru. Hal ini memiliki implikasi pada segala aspek kehidupan masyarakat dan mengubah cara manusia modern dalam melakukan berbagai aktivitas di bidang [[Ekonomi]], [[Pendidikan]], [[Kesehatan]], bahkan dalam memanfaatkan waktu luang untuk mengkonsumsi dan memproduksi
Rogers pada 1986 memberikan definisi bahwa masyarakat informasi merupakan sebuah bangsa yang meyoritas angkatan kerjanya menjadi pekerja informasi.<ref>{{Cite book|last=Wiryanto|date=2004|url=https://books.google.co.nz/books?id=QkBm4nO27r0C&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA26&dq=pengertian+masyarakat+informasi&hl=en&redir_esc=y|title=Pengantar Ilmu Komunikasi|publisher=Grasindo|isbn=978-979-732-747-7|pages=26|language=id|url-status=live}}</ref>
== Ciri-ciri ==
Beberapa ciri-ciri masyarakat informasi sebagai berikut:<ref name=":0">{{Cite journal|last=Florida Nirma Sanny Damanik|date=2012|title=MENJADI MASYARAKAT INFORMASI|url=https://media.neliti.com/media/publications/280897-menjadi-masyarakat-informasi-080f871d.pdf|journal=JSM STMIK Mikroskil|volume=13|issue=1|pages=75}}</ref>
# Adanya level intensitas informasi yang tinggi (kebutuhan akan informasi yang tinggi) dalam kehidupan masyarakatnya sehari-hari pada organisasi-organisasi yang ada, dan tempat-tempat kerja.
# Penggunaan teknologi informasi untuk kegiatan sosial, pengajaran dan bisnis, serta kegiatan-kegiatan lainnya.
# Kemampuan pertukaran data digital yang cepat dalam jarak yang jauh.
# Masyarakat yang sadar akan informasi dan mendapatkan informasi secara cukup.
# Menjadikan informasi sebagai komoditas bernilai ekonomis.
# Mengakses informasi super highway (berkecepatan tinggi).<ref>{{Cite book|last=Alyusi|first=Shiefti Dyah|date=2016|url=https://www.google.co.id/books/edition/Media_sosial/z_nJDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=0|title=Media Sosial: Interaksi, Identitas, dan Modal Sosial|location=Jakarta|publisher=Prenada Media|isbn=9786024220013|pages=25-26|url-status=live}}</ref>
# Distribusi informasi berubah dari tercetak menjadi elektronik dengan karakteristik informasi terbaru, journal, prediksi.
# Sistem layanan berubah dari manual ke elektronis (e-service).
# Sektor ekonomi bergeser dari penghasil.
# barang ke pelayanan jasa.
# Kompetisi bersifat global & ketat.
# Informasi menjadi modal penting untuk mewujudkan kesejahteraan<ref>{{Cite web|last=Septiyantono|first=Tri|title=PUST4314 – Literasi Informasi: Pengertian dan Konsep Literasi Informasi|url=http://repository.ut.ac.id/4198/1/PUST4314-M1.pdf|website=Repositori UT}}</ref>
# Adanya peradaban saat informasi sudah menjadi komoditas utama
# Interaksi antarmanusia sudah berbasis teknologi informasi dan komunikasi
== Manfaat ==
Menjadi masyarakat informasi, masyarakat akan:<ref name=":0" />
# Terbuka, diiringi dengan sikap kritis dan tidak apriori.
# Demokratis, dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat, dan masyarakat informasi lebih demokratis dibandingkan masyarakat industri.
# Disentralisasi,kekuasaanberbagi,adanyaotonomidaerah.
# Bidangpekerjaandarimanufacturekejasa,ciripekerjaanberbasisilmu pengetahuan,otomasi, pemecahan masalah dan innovasi.
# KetergantungankepadaICT,komputermerupakantemansejawatdemokrasiyang paling penting sejak ditemukannya kotak suara.
▲== Tren Perkembangan Masyarakat ==
* Peradaban manusia terus berkembang seiring perkembangan zaman dan perkembangan [[Media]], serta teknologi. Terkadang seperti radikal karena lompatan teknologi yang demikian pesat. Ada empat tahapan dalam peradaban manusia.
# Masyarakat Pre-Agraris: Masyarakat yang hidup dalam sebuah kelompok kecil yang mata pencahariannya dengan [[berburu]] binatang dan [[Bercocok tanam]]. Budaya mereka tergantung pada kata-kata untuk mengirimkan ide-ide di antara mereka sendiri dan antar generasi. Tokoh-tokoh masyarakat, [[Dukun]] dan pendongeng menjadi penyebar informasi, bahkan karya-karya mereka masih dikenal hingga saat ini dalam cerita rakyat, seperti Odyssy, Homer Illiad, dan sebagainya.
# Masyarakat Agraris: masyarakat yang mengandalkan sumber alam untuk kehidupan. Umumnya mereka dalam bekerja tidak membutuhkan keterampilan (''skill''). Secara teknologi, peralatan yang dipakai untuk berkerja umumnya masih manual. Sektor produksi dalam masyarakat agraris seperti bidang pertanian, pertambangan, perikanan, dan peternakan
# Masyarakat Industri: Masyarakat industri dimulai di Inggris pada abad ke-18 yang ditandai oleh perubahan sangat cepat dalam teknologi dan pembuatan barang-barang setelah diketemukan [[Mesin uap]] yang dampaknya telah mengubah proses dan cara kerja manusia. Dalam masyarakat industri, modal menjadi kekuatan utama. Untuk menunjang pekerjaan, dibutuhkan ''skill'' khusus, seperti ahli [[Mesin]] dan lain-lain. Model produksi di bidang ekonomi seperti [[Produksi]], distribusi barang, konstruksi berat, dan sebagainya.
# Masyarakat Informasi: Dalam masyarakat informasi, sumber daya yang diolah adalah [[Informasi]], yakni berupa transmisi data dan komputer. Sumber daya yang dibutuhkan dalam era ini adalah pengetahuan sehingga membutuhkan sumber daya manusia yang berketerampilan tinggi, yakni kaum [[Profesional]]. Masyarakat informasi membutuhkan teknologi cerdas dengan menerapkan [[Ilmu]] pengetahuan dan [[Teknologi]]. Model produksi di bidang ekonomi pada era ini seperti, [[Transportasi]], [[Perdagangan]], [[Asuransi]], [[Realestate]], 09[[Kesehatan]], [[Pendidikan]], [[Riset]], [[Pemerintahan]], dan lain sebagainya
Masyarakat informasi juga sering diaggap sebagai penerus masyarakat industri atau disebut masyarakat pascaindustri,<ref>{{Cite book|last=Asiyah, dkk|date=2019|url=http://repository.iainbengkulu.ac.id/3316/1/ILMU%20ALAMIAH%20DASAR%20DALAM%20PERSPEKTIF%20ISLAM..pdf|title=Ilmu Alamiah Dasar dalam Perspektif Islam|location=Bengkulu|publisher=Vanda|isbn=9786026784-896|pages=332|url-status=live}}</ref> masyarakat pengetahuan, masyarakat [[Telematika]], masyarakat jaringan. Penanda dari era ini adalah adanya perubahan yang sangat cepat baik di bidang teknologi, informasi, ekonomi, budaya, dan sebagainya.
=== Perkembangan Masyarakat Informasi ===
Perkembangan teknologi informasi menyebabkan ketergantungan manusia terhadap teknologi informasi semakin tinggi. Seiring berkembangnya teknologi, jumlah penggunanya pun juga turut meningkat.<ref>{{Cite news|last=Anggraini|first=Mutia|date=19 April 2021|title=Perubahan Teknologi dalam Kehidupan Manusia, Ketahui Dampaknya|url=https://www.merdeka.com/trending/perubahan-teknologi-dalam-kehidupan-manusia-ketahui-dampaknya-kln.html|work=[[Merdeka.com]]|access-date=3 Desember 2021|editor-last=Anggraini|editor-first=Mutia|language=id}}</ref> [[Masyarakat]] menjadi [[Konsumen]] informasi dan juga memproduksi informasi.<ref>{{Cite web|last=Lukmanuddin|date=18 April 2017|title=Ayo Santun di Media Sosial|url=https://sulselprov.go.id/welcome/post/ayo-santun-di-media-sosial-1|website=Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian Provinsi Sulawesi Selatan|access-date=3 Desember 2021}}</ref> Seluruh masyarakat dunia menghabiskan rata-rata sekitar separuh waktu hidupnya untuk berhubungan dengan teknologi informasi, baik melalui ''upload'' video di ''youtube'', menulis dan merespons status di media sosial seperti ''facebook'' dan ''tweeter'', menulis dan menjawab ''email'', dan sebagainya. Maka sekarang ini manusia bekerja dan bermain dalam lingkup masyarakat informasi.
[[Teknologi informasi]] terus berkembang setiap generasi. Media konvensional dikombinasikan dengan [[Media baru]] telah mengubah pola konsumsi media dan kehidupan masyarakat. Hampir setiap orang menggunakan telepon seluler dan ''email'' untuk menunjang berbagai aktivitas yang dilakukannya sehari-hari. Media konvensional telah masuk ke [[Media baru]] yakni media digital dan jaringan [[Telekomunikasi]]
=== Masyarakat Jejaring Sosial ===
Sosiolog dari University of Toronto, Wellman, berpendapat bahwa [[Masyarakat]] pada skala apapun yang terbaik dilihat sebagai jaringan dibanding kelompok yang dibatasi dalam struktur herarki
== Media Baru ==
Perkembangan [[Teknologi informasi]] dengan munculnya [[Internet]] mempunyai dampak signifikan pada perubahan cara berkomunikasi dalam masyarakat. Munculnya beragam ''gadget'' dengan berbagai vitur telah mengubah gaya hidup manusia dalam bersosialisasi dengan memanfaatkan perangkat teknologi informasi yang ada. Seiring dengan itu, media informasi juga berkembang pesat dengan hadirnya media baru, seperti media sosial, televisi digital, ''cyberspace'', dan sebagainya. Saat ini telah terjadi transformasi dari masyarakat industri ke masyarakat informasi. Daniel Bell (1973) berpendapat bahwa pengetahuan dan [[Informasi]] akan menjadi kunci sukses ekonomi dan pembangunan sosial.
Munculnya media baru menciptakan banyak penulis yang lebih suka menuangkan opininya di masyarakat jejaring sosial (''network society'').<ref>Daniel Bell (1976) The Coming of Post-Industrial Society. New York: Basic Books, 127, 348</ref>.
* Fenomena media baru telah mengubah budaya [[Masyarakat]] yang tercermin pada:
# Terus bertambahnya pengguna [[Media sosial]] sebagai sarana untuk berinteraksi dan juga menjajakan barang dan jasa. Indonesia tercatat menjadi salah satu [[Negara]] yang perkembangan pengguna media sosialnya sangat tinggi. Data Kementerian Komunikasi dan Informatika tahun 2014 menyebutkan pengguna internet di Indonesia mencapai 82 juta orang. Dari angka tersebut, 95 persen menggunakan internet untuk mengakses jejaring sosial. Indonesia menempati peringkat ke-empat pengguna ''facebook'' terbesar setelah Amerika Serikat, Brazil dan India [http://kominfo.go.id/index.php/content/detail/3980/Kemkominfo%3A+Pengguna+Internet+di+Indonesia+Capai+82+Juta/0/berita_satker#.VRjYTuGWVUw Pengguna Internet].
# Berbagai situs
# Pergerakan [[Politik]] memanfaatkan [[Media sosial]] untuk kampanye karena dianggap cukup efektif untuk menyampaikan visi dan misi para kandidat.
=== Media Sosial ===
Media sosial didifinisikan sebagai sebuah kelompok [[Aplikasi]] berbasis [[Internet]] dengan menggunakan teknologi ''Web 2.0'' yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran ''user generated content''.<ref>Kaplan Andreas M.Michael Haenlein (2010):"User of the World Unite: The Challanges and Opportunities of Social Media,"Business Horizon"</ref> Media sosial bisa dikatakan sebagai alat komunikasi berbasis internet. Ciri-cirinya, bersidat umum, bersifat bebas, bersifat cepat, dan interaktif.<ref>{{Cite book|last=Nandi Abdallah Pahlevi, S.H.|first=|url=https://books.google.com/books?id=cx8mEAAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA5&dq=media+sosial+adalah&hl=id|title=Pengaruh Media Sosial dan Gerakan Massa Terhadap Hakim|location=Surabaya|publisher=Ciptapublishing|isbn=978-623-96455-1-9|pages=5-6|language=id|url-status=live}}</ref> Beberapa contoh media sosial yang dipakai oleh masyarakat informasi untuk berkomunikasi antara lain, ''blogger'', ''friendster'', ''linkedln'', ''my space'', ''facebook'', ''twitter'', ''wiser'', dan ''google+, whatsapp, dan instagram.''<ref>{{Cite news|date=2020-06-04|title=10 Macam Media Sosial yang Paling Sering Digunakan Oleh Orang Indonesia|url=https://www.merdeka.com/jatim/10-macam-media-sosial-yang-paling-sering-digunakan-oleh-orang-indonesia-kln.html|work=[[Merdeka.com]]|language=id|access-date=2021-11-27|last=Widyananda|first=Rakha Fahreza|editor-last=Fahreza|editor-first=Rakha}}</ref>
Perkembangan pengguna media sosial sangat cepat, termasuk di Indonesia, karena melalui [[Media sosial]] manusia bisa saling membagi ide, bekerjasama, dan berkolaborasi untuk menciptakan kreasi, berfikir, berdebat, dan menemukan teman baru atau teman lama yang sudah lama tidak berjumpa. Bahkan, melalui media sosial, banyak juga yang menemukan pasangan hidup. Keinginan manusia untuk mengaktualisasikan diri dan kebutuhan untuk menciptakan ''personal branding'' membuat media sosial berkembang sangat pesat.▼
▲Perkembangan pengguna media sosial sangat cepat, termasuk di Indonesia, karena melalui [[Media sosial]] manusia bisa saling membagi ide, bekerjasama, dan berkolaborasi untuk menciptakan kreasi,
==Media Interaktif==▼
▲=== Media Interaktif ===
[[Media baru]] merupakan konsep dan metode baru dalam berkomunikasi di dunia digital yang memungkinkan kelompok-kelompok [[Masyarakat]] untuk berkumpul secara ''online'' dan berbagi, menjual barang, bertukar informasi. Karakteristik struktural paling penting dari [[Media baru]] adalah:
# Integrasi teknologi telekomunikasi.
# Revolusi komunikasi yakni dengan memunculkan media interaktif. Interaktivitas adalah urutan aksi dan reaksi melalui ''link download'', atau berinteraksi melalui situs ''web'' yang dipakai sebagai sarana masyarakat untuk berinteraksi.
# Teknis karakteristik media baru adalah kode digital<ref>Castells, Manuel and Cardoso, Gustavo,eds "The Network Society", Great Britain by MPG Book, Bodwin, Cornwell,2004</ref>
=== Warung Masyarakat Informasi ===
* Kementerian Komunikasi dan informatika mendirikan Warung Masyarakat Informasi (Wamasif)untuk mengatasi kesenjangan dalam mengakses [[Informasi]] di [[Masyarakat]]. Wamasif merupakan salah satu bentuk pengembangan implementasi dari akses [[Komunikasi]] dimana masyarakat yang berada di suatu wilayah dapat berkomunikasi dan mengakses informasi secara global, serta melakukan pemasaran dan penjualan melalui internet [http://tekno.kompas.com/read/2009/06/24/19012931/Sudah.78.Lokasi..Warung.Masyarakat.Informasi.Masih.Sepi Warung Masyarakat Informasi].
Optimalisasi Wamasif dilakukan untuk mewujudkan masyarakat informasi Indonesia yang ditargetkan tercapai pada tahun 2015. Selain untuk mengatasi kesenjangan dalam mengakses informasi, Wamasif bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan masyarakat sehingga berdampak pada peningkatan perekonomian Indonesia. Sosialisasi Wamasif dilakukan dengan pendekatan [[Komunitas]], misalnya kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), dunia [[Pendidikan]], dan [[Pelayanan publik]]. Konten dari Wamamsif antara lain meliputi informasi tentang UMKM, informasi kesehatan,dan aplikasi [[Perpustakaan digital]].Sejumlah Wamasif telah dilengkapi dengan akses [[Buku sekolah elektronik]].
== Efek Media Sosial ==
Pada era internet, masyarakat modern sangat akrab dengan media sosial. Tom Sheffield, seorang ilmuwan kognitif dari Universitas Sheffield, Inggris mengatakan bahwa manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial. Akibatnya, orang-orang menikmati
# Seperti halnya slot mesin undian, sebagian besar adalah sampah. Namun mempunyai efek adiktif karena manusia begitu tertarik dan terus ingin memainkannya karena berharap mendapat ''jackpot'' [http://www.tempo.co/read/news/2013/05/25/072483101/Mengapa-Internet-Bikin-Kecanduan Internet bikin kecanduan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140815074610/http://www.tempo.co/read/news/2013/05/25/072483101/Mengapa-Internet-Bikin-Kecanduan |date=2014-08-15 }}.Membaca ''email'' atau aktivitas berselancar di internet juga mengaktifkan respons ''flight-or-flight''. ''Web'' juga sering memiliki isi (''content'') penting yang memerlukan tindakan atau respons cepat, misalnya tugas kantor.
# [[Media sosial]] sangat adiktif karena tidak adanya batas-batas di dalamnya sehingga setiap manusia bebas menuangkan ide-ide. Mungkin semula orang tersebut hanya ingin melakukan pencarian di '''Wikipidia''', tetapi kemudian membuka situs-situs lainnya.
=== Dampak Positif ===
Beberapa dampak positif media sosial sebagai berikut:<ref>{{Cite book|last=Ginting|first=Rahmanita|last2=Yulistiyono|first2=Agus|last3=Rauf|first3=Abdul|last4=Manullang|first4=Sardjana Orba|last5=Siahaan|first5=Albert Lodewyk Sentosa|last6=Kussanti|first6=Devi Putri|last7=P.S|first7=Tri Endi Ardiansyah|last8=Djaya|first8=Tika Ristia|last9=Ayu|first9=Aulia Suminar|date=2021-03-31|url=https://books.google.co.nz/books?id=DUIyEAAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PT135&dq=dampak+positif+media+sosial&hl=en&redir_esc=y|title=Etika Komunikasi dalam Media Sosial : Saring Sebelum Sharing|publisher=Penerbit Insania|isbn=978-623-96449-9-4|pages=131|language=id|url-status=live}}</ref>
# Menghimpun
# Sebagai media penyebar informasi: Informasi yang terbaru dan ''up to date'' dengan sangat mudah tersebar melalui situs
# Memperluas jalinan pertemanan. Dengan menggunakan jejaring sosial, pengguna bisa berkomunikasi dengan siapa saja, bahkan dengan orang-orang yang belum dikenal dari berbagai penjuru dunia. Selain itu, media sosial juga dipakai sebagai sarana berkomunikasi teman-teman lama untuk reuni.
# Sebagai media promosi dalam
# Media pertukaran data. Dengan menggunakan jejaring situ-situs ''web'', para pengguna internet di seluruh dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat.
=== Dampak Negatif ===
Beberapa dampak media sosial sebagai berikut:<ref>{{Cite news|last=Adit|first=Albertus|date=2021-05-27|title=6 Dampak Negatif Media Sosial, Siswa Wajib Hati-hati|url=https://edukasi.kompas.com/read/2021/05/28/060700871/6-dampak-negatif-media-sosial-siswa-wajib-hati-hati|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2021-11-15|editor-last=Adit|editor-first=Albertus}}</ref>
# Tindak kejahatan: Banyak orang menggunakan
# Pornografi: Media sosial sering dipakai untuk menyebarkan pornografi dan
# Mengurangi
# Mengurangi [[Privasi]]: Kebebasan dalam menuangkan ide di media sosial menyebabkan banyak persoalan pribadi di bawa ke ranah dunia maya dan menjadi konsumsi [[Publik]].
#Gangguan kesehatan fisik: Dengan menatap layar gawai terlalu lama terlebih dalam jangka waktu panjang, dapat mengganggu kesehatan seperti miopi.
== Referensi ==
<references />
== Pranala
* [http://impact-of-ict-on-society.wikispaces.com/ Imbas dari berkembangnya Masyarakat Informasi] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140311080058/http://impact-of-ict-on-society.wikispaces.com/ |date=2014-03-11 }}
* [http://kominfo.go.id/index.php/content/detail/3980/Kemkominfo%3A+Pengguna+Internet+di+Indonesia+Capai+82+Juta/0/berita_satker#.Data perekmebangan capaian masyarakat informasi di Indonesia]
* [http://tekno.kompas.com/read/2009/06/24/19012931/ Selayang pandang Masyarakat Informasi] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150402091601/http://tekno.kompas.com/read/2009/06/24/19012931/ |date=2015-04-02 }}
* [http://www.tempo.co/read/news/2013/05/25/072483101/Mengapa-Internet-Bikin-Kecanduan Dampak menjamurnya masyarakat informasi] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140815074610/http://www.tempo.co/read/news/2013/05/25/072483101/Mengapa-Internet-Bikin-Kecanduan |date=2014-08-15 }}
{{Authority control}}
[[Kategori:Masyarakat]]
[[Kategori:Teori sejarah]]
[[Kategori:Istilah sosiologi]]
[[Kategori:Masyarakat pascaindustri]]
[[Kategori:Kesenjangan digital]]
[[Kategori:Teknologi informasi]]
|