Astronomi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k Menghilangkan spasi sebelum tanda koma dan tanda titik dua
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20231209)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot
 
(35 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{artikel bagus}}
{{Ilmu}}
{{distinguish|Astrologi}}
[[Berkas:ESO’s Very Large Telescope (VLT) observatory at Paranal.jpg|thumb|Langit malam yang gelap dan jauh dari lampu-lampu yang terang adalah kondisi yang ideal untuk melakukan pengamatan bintang. Pemandangan langit malam di [[Observatorium Paranal]], [[Chili]]. Tiga objek yang tampak terang di sini adalah [[Bulan]] (atas), [[Venus]] (kiri), dan [[Jupiter]] (kanan).|342x342px]]
[[Berkas:NGC 346 in Small magellanic cloud.jpg|jmpl|336x336px|[[NGC 346]] merupakan salah satu daerah pembentuk bintang di [[Awan Magellan Kecil]]]]
[[Berkas:M80 thumb.jpg|jmpl|298x298px|Citra dari [[Messier 80]], sebuah [[gugus bola]] terkenal. Oleh [[Teleskop Hubble]]]]
'''Astronomi''' adalah cabang [[ilmu alam]] yang meneliti [[benda-benda langit|benda langit]] (seperti [[bintang]], [[planet]], [[komet]], dll) serta [[Fenomena|fenomena-fenomena]] alam yang terjadi di luar [[atmosfer]] [[Bumi]] (misalnya [[radiasi latar belakang kosmik]]). Ilmu ini secara pokok mempelajari berbagai sisi dari benda-benda langit seperti asal usul, sifat [[fisika]]/[[kimia]], [[meteorologi]], dan [[gerak]] dan bagaimana pengetahuan akan benda-benda tersebut menjelaskan [[Kosmologi fisik|pembentukan dan perkembangan alam semesta]].
 
'''Astronomi''' ({{lang-gr|ἀστρονομία|astronomía}},<ref>{{Cite web|last=Liddell|first=Henry George|last2=Scott|first2=Robert|title=ἀστρονομία|url=https://www.perseus.tufts.edu/hopper/text?doc=Perseus:text:1999.04.0057:entry=a)stronomi/a|website=A Greek-English Lexicon|publisher=Perseus Digital Library}}</ref> dari ''ástron'' 'bintang' dan ''nómos'' 'hukum'), juga disebut '''ilmu bintang''' atau '''ilmu falak''',<ref name=":0">{{Cite KBBI daring|Astronomi}}</ref> adalah [[ilmu alam]] yang mempelajari [[benda-benda langit|benda langit]] dan [[fenomena]] alam yang terjadi di luar [[Bumi]], termasuk fenomena di atmosfer atas Bumi yang berasal dari luar angkasa seperti [[meteor]] dan [[aurora]].<ref>{{Cite book|date=2018|url=https://www.oxfordreference.com/view/10.1093/acref/9780191851193.001.0001/acref-9780191851193-e-305|title=A Dictionary of Astronomy|publisher=Oxford University Press|isbn=978-0-19-185119-3|edition=3|chapter=Astronomy|doi=10.1093/acref/9780191851193.001.0001/acref-9780191851193-e-305|url-status=live}}</ref> Ilmu ini secara pokok mempelajari berbagai sisi dari objek langit seperti asal usul, sifat [[fisika]]/[[kimia]], [[meteorologi]], dan [[gerak]] serta bagaimana pengetahuan akan benda-benda tersebut menjelaskan [[Kosmologi fisik|pembentukan dan perkembangan alam semesta]].
Astronomi sebagai ilmu adalah salah satu yang tertua, sebagaimana diketahui dari artifak-artifak astronomis yang berasal dari era prasejarah; misalnya monumen-monumen dari [[Mesir Kuno|Mesir]] dan [[Nubia]], atau [[Stonehenge]] yang berasal dari [[Britania]]. Orang-orang dari peradaban-peradaban awal semacam [[Babilonia]], [[Yunani Kuno|Yunani]], [[Sejarah Tiongkok|Tiongkok]], [[Kerajaan pada zaman India kuno|India]], dan [[Peradaban Maya|Maya]] juga didapati telah melakukan pengamatan yang metodologis atas [[langit malam]]. Akan tetapi meskipun memiliki sejarah yang panjang, astronomi baru dapat berkembang menjadi cabang ilmu pengetahuan modern melalui penemuan [[teleskop]].
 
Astronomi sebagai ilmu adalah salah satu yang tertua, sebagaimana diketahui dari artifakartefak-artifakartefak astronomis yang berasal dari era prasejarah; misalnya monumen-monumen dari [[Mesir Kuno|Mesir]] dan [[Nubia]], atau [[Stonehenge]] yang berasal dari [[Britania]]. Orang-orang dari peradaban-peradaban awal semacam [[Astronomi Babilonia|Babilonia]], [[Astronomi Yunani Kuno|Yunani Kuno]], [[SejarahAstronomi Tiongkok|Tiongkok]], [[Kerajaan pada zamanAstronomi India kuno|India]], dan [[PeradabanAstronomi Maya|Maya]] juga didapati telah melakukan pengamatan yang metodologis atas [[langit malam]]. Akan tetapi meskipunMeskipun memiliki sejarah yang panjang, astronomi baru dapat berkembang menjadi cabang ilmu pengetahuan modern melalui penemuan [[teleskop]].
 
Cukup banyak cabang-cabang ilmu yang pernah turut disertakan sebagai bagian dari astronomi, dan apabila diperhatikan, sifat cabang-cabang ini sangat beragam: dari [[astrometri]], [[pelayaran berbasis angkasa]], astronomi observasional, sampai dengan penyusunan [[kalender]] dan [[astrologi]]. Meski demikian, dewasa ini astronomi profesional dianggap identik dengan [[astrofisika]].
 
Pada abad ke-20, astronomi profesional terbagi menjadi dua cabang, yaitu [[astronomi observasional]]; Studi astronomi yang melibatkan pengumpulan data dari pengamatan atas benda-benda langit, yang kemudian akan dianalisis menggunakan prinsip-prinsip dasar fisika, dan [[astronomi teoretis]]; Studi astronomi yang terpusat pada upaya pengembangan model-model komputer/analitis guna menjelaskan sifat-sifat benda-benda langit serta fenomena-fenomena alam lainnya. Adapun kedua cabang ini bersifat komplementer; Astronomi teoretis berusaha untuk menerangkan hasil-hasil pengamatan astronomi observasional, dan astronomi observasional akan mencoba untuk membuktikan kesimpulan yang dibuat oleh astronomi teoretis.
Pada abad ke-20, astronomi profesional terbagi menjadi dua cabang, yaitu:
* [[astronomi observasional]]
* [[astronomi teoretis]].
Yang pertama melibatkan pengumpulan data dari pengamatan atas benda-benda langit, yang kemudian akan dianalisis menggunakan prinsip-prinsip dasar fisika.
 
Yang kedua terpusat pada upaya pengembangan model-model komputer/analitis guna menjelaskan sifat-sifat benda-benda langit serta fenomena-fenomena alam lainnya.
 
Adapun kedua cabang ini bersifat komplementer — astronomi teoretis berusaha untuk menerangkan hasil-hasil pengamatan astronomi observasional, dan astronomi observasional kemudian akan mencoba untuk membuktikan kesimpulan yang dibuat oleh astronomi teoretis.
 
[[Astronomi amatir|Astronom-astronom amatir]] telah dan terus berperan penting dalam banyak penemuan-penemuan astronomis, menjadikan astronomi salah satu dari hanya sedikit ilmu pengetahuan di mana tenaga amatir masih memegang peran aktif, terutama pada penemuan dan pengamatan fenomena-fenomena sementara.
 
Astronomi harus dibedakan dari astrologi, yang merupakan kepercayaan bahwa nasib dan urusan manusia berhubungan dengan letak benda-benda langit seperti bintang atau rasinya. Memang betul bahwa dua bidang ini memiliki asal usul yang sama, namun pada saat ini keduanya sangat berbeda.<ref name="new cosmos">{{cite book|first=Albrecht|last=Unsöld|coauthors=Baschek, Bodo; Brewer, W.D. (translator)|title=The New Cosmos: An Introduction to Astronomy and Astrophysics|year=2001|location=Berlin, New York|publisher=Springer|isbn =3-540-67877-8}}</ref>
 
== Leksikologi ==
 
Kata ''astronomi'' berasal dari [[bahasa Yunani]], yaitu kata ''astron'' (ἄστρον, "bintang") yang kemudian diberi akhiran ''-nomi'' dari ''nomos'' (νόμος, "hukum" atau "budaya"). Maka secara harafiah ia bermakna "hukum/budaya bintang-bintang".
 
=== Penggunaan istilah "astronomi" dan "astrofisika" ===
Secara umum baik "astronomi" maupun "[[astrofisika]]" boleh digunakan untuk menyebut ilmu yang sama.<ref name=":1">{{Cite web|last=Scharringhausen|first=Britt|date=1 Januari 2002|title=What's the difference between astronomy and astrophysics?|url=http://curious.astro.cornell.edu/people-and-astronomy/careers-in-astronomy/145-people-in-astronomy/careers-in-astronomy/general-questions/892-what-s-the-difference-between-astronomy-and-astrophysics-intermediate|website=Ask an Astronomer|publisher=Astronomy Department at Cornell University|language=en|access-date=22 April 2022}}</ref><ref>{{Cite web|last=Mangum|first=Jeff|date=31 Maret 2020|title=Is There Any Difference Between Astronomy and Astrophysics?|url=https://public.nrao.edu/ask/is-there-any-difference-between-astronomy-and-astrophysics/|website=National Radio Astronomy Observatory|language=en-US|access-date=22 April 2022}}</ref><ref name=":2">{{Cite web|last=Odenwald|first=Sten|title=What is the difference between astronomy and astrophysics?|url=http://www.astronomycafe.net/qadir/q449.html|website=Sten's Space Blog|language=en-US|archive-url=https://web.archive.org/web/20161003185313/http://www.astronomycafe.net/qadir/q449.html|archive-date=3 Oktober 2016|access-date=22 April 2022}}</ref><ref name="pennstateerie">{{cite web|title=Astronomy vs. Astrophysics?|url=http://behrend.psu.edu:80/academic/science/degrees/astronomy/astrophysics.htm|website=Penn State Behrend|archive-url=https://web.archive.org/web/20150420074309/http://behrend.psu.edu:80/academic/science/degrees/astronomy/astrophysics.htm|archive-date=20 April 2015|accessdate=22 April 2022}}</ref> Apabila merujuk pada definisi [[KBBI]], "astronomi" adalah ilmu tentang "matahari, bulan, bintang, dan planet-planet lain"<ref name=":0" /> sedangkan "astrofisika" adalah cabang astronomi yang mempelajari tentang "perilaku, sifat fisik, serta dinamika benda dan fenomena langit."<ref>{{Cite KBBI daring|Astrofisika}}</ref>
Secara umum baik "astronomi" maupun "astrofisika" boleh digunakan untuk menyebut ilmu yang sama.<ref name="scharrinhausen">{{cite web
|title=Curious About Astronomy: What is the difference between astronomy and astrophysics?
|url=http://curious.astro.cornell.edu/question.php?number=30
|first=B. |last=Scharringhausen
|accessdate=20 June 2007}}</ref><ref name="odenwald">{{cite web
|title=Archive of Astronomy Questions and Answers: What is the difference between astronomy and astrophysics?
|url=http://www.astronomycafe.net/qadir/q449.html
|first=S. |last=Odenwald
|accessdate=20 June 2007}}</ref><ref name="pennstateerie">{{cite web
|title=Penn State Erie-School of Science-Astronomy and Astrophysics
|url=http://www.erie.psu.edu/academic/science/degrees/astronomy/astrophysics.htm
|accessdate=20 June 2007}}</ref>
 
Apabila hendak merujuk ke definisi-definisi kamus yang baku, "astronomi" bermakna "penelitian benda-benda langit dan materi di luar atmosfer Bumi serta sifat-sifat fisika dan kimia benda-benda dan materi tersebut"<ref name="mw-astronomy">{{cite web
|title=Merriam-Webster Online
|work=Results for "astronomy"
|url=http://www.m-w.com/dictionary/astronomy
|accessdate=20 June 2007}}</ref> sedang "astrofisika" adalah cabang dari astronomi yang berurusan dengan "tingkah laku, sifat-sifat fisika, serta proses-proses dinamis dari benda-benda dan fenomena-fenomena langit".<ref name="mw-astrophysics">{{cite web
|title=Merriam-Webster Online
|work=Results for "astrophysics"
|url=http://www.m-w.com/dictionary/astrophysics
|accessdate=20 June 2007}}</ref>
 
Dalam kasus-kasus tertentu, misalnya pada pembukaan buku ''The Physical Universe'' oleh [[Frank Shu]], "astronomi" boleh dipergunakan untuk sisi kualitatif dari ilmu ini, sedang "astrofisika" untuk sisi lainnya yang lebih berorientasi fisika.<ref name="shu1982">{{cite book
|first = F. H.|last=Shu
|title = The Physical Universe
|url = https://archive.org/details/physicaluniverse00shuf|publisher = University Science Books
|year = 1982
|location = Mill Valley, California
|isbn = 0-935702-05-9}}</ref> Namun, penelitian-penelitian astronomi modern kebanyakan berurusan dengan topik-topik yang berkenaan dengan fisika, sehingga bisa saja kita mengatakandianggap bahwa astronomi modern adalah astrofisika.<ref name="scharrinhausen:1" />
 
Banyak badan-badan penelitian yang, dalam memutuskan menggunakan istilah yang mana, hanya bergantung dari apakah secara sejarah mereka berafiliasi dengan departemen-departemen fisika atau tidak.<ref name="odenwald:2" /> Astronom-astronom profesional sendiri banyak yang memiliki gelar di bidang fisika.<ref name="pennstateerie" /> Untuk ilustrasi lebih lanjut, salah satu jurnal ilmiah terkemuka pada cabang ilmu ini bernama ''[[Astronomy and Astrophysics]]'' (Astronomi dan Astrofisika).
 
== Sejarah ==
 
{{Main|Sejarah astronomi}}{{Lebih lanjut|Arkeoastronomi}}
[[Berkas:Summer Solstice Sunrise over Stonehenge 2005.jpg|jmpl|236x236px|Orientasi batu-batu [[Stonehenge]] yang sedemikian mungkin menunjukkan bahwa astronom kuno menggunakan Stonehenge sebagai semacam kalender matahari untuk melacak pergerakan matahari dan bulan dan menandai perubahan musim.<ref>{{Cite web|last=Chapman|first=Allan|last2=Henbest|first2=Nigel|date=8 Februari 2022|title=Was Stonehenge used for astronomy?|url=https://www.skyatnightmagazine.com/space-science/stonehenge-astronomy/|website=BBC Sky at Night|language=en|access-date=22 April 2022}}</ref>]]
{{See|Arkeoastronomi}}
Pada awalnya, astronomi hanya melibatkan pengamatan beserta prediksi atas gerak-gerik benda-benda langit yang terlihat dengan mata telanjang. Pada beberapa situs seperti Stonehenge, peradaban-peradaban awal juga menyusun artifakartefak-artifakartefak yang diduga memiliki kegunaan astronomis. [[Observatorium|Observatorium-observatorium]] purba ini jamaknya bertujuan seremonial, namun dapat juga dimanfaatkan untuk menentukan musim, cuaca, dan iklim — sesuatu—sesuatu yang wajib diketahui apabila ingin bercocok tanam —tanam— atau memahami panjang tahun.<ref name="history">Forbes, 1909</ref>
 
[[Berkas:Planisphæri cœleste.jpg|jmpl|Peta angkasa dari abad ke-17, karya [[Kartografi|kartografer]] [[Belanda]] [[Frederik de Wit]].]]
 
Pada awalnya, astronomi hanya melibatkan pengamatan beserta prediksi atas gerak-gerik benda-benda langit yang terlihat dengan mata telanjang. Pada beberapa situs seperti Stonehenge, peradaban-peradaban awal juga menyusun artifak-artifak yang diduga memiliki kegunaan astronomis. [[Observatorium|Observatorium-observatorium]] purba ini jamaknya bertujuan seremonial, namun dapat juga dimanfaatkan untuk menentukan musim, cuaca, dan iklim — sesuatu yang wajib diketahui apabila ingin bercocok tanam — atau memahami panjang tahun.<ref name="history">Forbes, 1909</ref>
 
Sebelum ditemukannya peralatan seperti teleskop, penelitian harus dilakukan dari atas bangunan-bangunan atau dataran yang tinggi, semua dengan mata telanjang. Seiring dengan berkembangnya peradaban, terutama di Mesopotamia, Tiongkok, Mesir, Yunani, India, dan Amerika Tengah, orang-orang mulai membangun observatorium dan gagasan-gagasan mengenai sifat-sifat semesta mulai ramai diperiksa. Umumnya, astronomi awal disibukkan dengan pemetaan letak-letak bintang dan planet (sekarang disebut [[astrometri]]), kegiatan yang akhirnya melahirkan teori-teori tentang pergerakan benda-benda langit dan pemikiran-pemikiran filosofis untuk menjelaskan asal usul [[Matahari]], [[Bulan]], dan Bumi. Bumi kemudian dianggap sebagai pusat jagat raya, sedang Matahari, Bulan, dan bintang-bintang berputar mengelilinginya; model semacam ini dikenal sebagai model geosentris, atau [[Geosentrisme#Sistem Ptolemaik|sistem Ptolemaik]] (dari nama astronom [[Romawi]]-[[Mesir]] [[Ptolemeus]]).<ref>{{cite book|last=DeWitt|first=Richard|title=Worldviews: An Introduction to the History and Philosophy of Science|year=2010|publisher=Wiley|location=Chichester, England|isbn=1405195630|page=113|chapter=The Ptolemaic System}}</ref>
 
Sebelum ditemukannya peralatan seperti teleskop, penelitian harus dilakukan dari atas bangunan-bangunan atau dataran yang tinggi, semua dengan mata telanjang. Seiring dengan berkembangnya peradaban, terutama di Mesopotamia, Tiongkok, Mesir, Yunani, India, dan Amerika Tengah, orang-orang mulai membangun observatorium dan gagasan-gagasan mengenai sifat-sifat semesta mulai ramai diperiksa. Umumnya, astronomi awal disibukkan dengan pemetaan letak-letak bintang dan planet (sekarang disebut [[astrometri]]), kegiatan yang akhirnya melahirkan teori-teori tentang pergerakan benda-benda langit dan pemikiran-pemikiran filosofis untuk menjelaskan asal usul [[Matahari]], [[Bulan]], dan Bumi. Bumi kemudian dianggap sebagai pusat jagat raya, sedang Matahari, Bulan, dan bintang-bintang berputar mengelilinginya; model semacam ini dikenal sebagai model geosentris, atau [[Geosentrisme#Sistem Ptolemaik|sistem Ptolemaik]] (dari nama astronom [[Romawi Kuno|Romawi]]-[[Mesir]] [[Ptolemeus]]).<ref>{{cite book|last=DeWitt|first=Richard|title=Worldviews: An Introduction to the History and Philosophy of Science|url=https://archive.org/details/worldviewsintrod0000dewi|year=2010|publisher=Wiley|location=Chichester, England|isbn=1405195630|page=[https://archive.org/details/worldviewsintrod0000dewi/page/113 113]|chapter=The Ptolemaic System}}</ref>
[[Berkas:AiKhanoumSunDial.jpg|jmpl|200px|[[Jam Matahari]] Yunani, dari [[Ai-Khanoum]] (sekarang di [[Afghanistan]]), abad 3-2 SM.]]
 
Dimulainya astronomi yang berdasarkan perhitungan matematis dan ilmiah dulu dipelopori oleh orang-orang Babilonia.<ref>{{cite journal|title=Scientific Astronomy in Antiquity|author=Aaboe, A. |journal=[[Philosophical Transactions of the Royal Society]]|volume=276|issue=1257|year=1974|pages=21–42|jstor=74272|doi=10.1098/rsta.1974.0007|ref=harv|bibcode = 1974RSPTA.276...21A }}</ref> Mereka menemukan bahwa [[gerhana bulan]] memiliki sebuah siklus yang teratur, disebut siklus ''[[Siklus Saros|saros]]''.<ref>{{cite web|url=http://sunearth.gsfc.nasa.gov/eclipse/SEsaros/SEsaros.html|title=Eclipses and the Saros|publisher=NASA|accessdate=28 October 2007|archiveurl=https://archive.istoday/trzL20120524183445/http://eclipse.gsfc.nasa.gov/SEsaros/SEsaros.html|archivedate=24 May 2012-05-24|dead-url=yes}}</ref> Mengikuti jejak astronom-astronom Babilonia, kemajuan demi kemajuan kemudian berhasil dicapai oleh komunitas astronomi Yunani Kuno dan negeri-negeri sekitarnya. Astronomi Yunani sedari awal memang bertujuan untuk menemukan penjelasan yang rasional dan berbasis fisika untuk fenomena-fenomena angkasa.<ref>{{Cite book|last = Krafft|first = Fritz|year = 2009|contribution = Astronomy|editor-last = Cancik|editor-first = Hubert|editor2-last = Schneider|editor2-first = Helmuth|title = [[Brill's New Pauly]]|ref = harv}}</ref> Pada abad ke-3 SM, [[Aristarkhos dari Samos]] melakukan perhitungan atas ukuran Bumi serta jarak antara Bumi dan Bulan, dan kemudian mengajukan model Tata Surya yang [[Heliosentrisme|heliosentris]] — pertama kalinya dalam sejarah. Pada abad ke-2 SM, [[Hipparkhos]] berhasil menemukan gerak [[presesi]], juga menghitung ukuran Bulan dan Matahari serta jarak antara keduanya, sekaligus membuat alat-alat penelitian astronomi paling awal seperti [[astrolab]].<ref>{{cite web|url=http://www-groups.dcs.st-and.ac.uk/~history/Biographies/Hipparchus.html|title=Hipparchus of Rhodes|publisher=School of Mathematics and Statistics, University of St Andrews, Scotland|accessdate=28 October 2007|archive-date=2007-10-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20071023062202/http://www-groups.dcs.st-and.ac.uk/~history/Biographies/Hipparchus.html|dead-url=yes}}</ref> Mayoritas penyusunan rasi bintang di belahan utara sekarang masih didasarkan atas susunan yang diformulasikan olehnya melalui katalog yang waktu itu mencakup 1.020 bintang.<ref>Thurston, H., [http://books.google.com/books?id=rNpHjqxQQ9oC&pg=PA2 ''Early Astronomy.''] Springer, 1996. ISBN 0-387-94822-8 p. 2</ref> [[Mekanisme Antikythera]] yang terkenal (''ca.'' 150-80 SM) juga berasal dari periode yang sama: [[komputer analog]] yang digunakan untuk menghitung letak Matahari/Bulan/planet-planet pada tanggal tertentu ini merupakan barang paling kompleks dalam sejarah sampai abad ke-14, ketika [[Jam astronomi|jam-jam astronomi]] mulai bermunculan di Eropa.<ref name="insearchoflosttime">{{cite journal|last1=Marchant|first1=Jo|title=In search of lost time|journal=Nature|volume=444|issue=7119|pages=534–8|year=2006|pmid=17136067|doi=10.1038/444534a|bibcode = 2006Natur.444..534M }}</ref>
 
Di Eropa sendiri selama [[Abad Pertengahan]] astronomi sempat mengalami kebuntuan dan stagnansi. Sebaliknya, perkembangan pesat terjadi di [[Dunia Muslim|dunia Islam]] dan beberapa peradaban lainnya, ditandai dengan dibangunnya observatorium-observatorium di belahan dunia sana pada awal abad ke-9.<ref name=Kennedy-1962>{{Cite journal |last=Kennedy |first=Edward S. |year=1962 |title=Review: ''The Observatory in Islam and Its Place in the General History of the Observatory'' by Aydin Sayili |journal=[[Isis (journal)|Isis]] |volume=53 |issue=2 |pages=237–239 |doi=10.1086/349558 |ref=harv |postscript=<!--None-->}}</ref><ref name = "Micheau-992-3">{{Cite journal|last=Micheau|first=Francoise|contribution=The Scientific Institutions in the Medieval Near East|pages=992–3|ref=harv|postscript=<!--None-->}}, in {{Harv|Rashed|Morelon|1996|pp=985–1007}}</ref><ref>{{cite book|last=Nas|first=Peter J|title=Urban Symbolism|year=1993|publisher=Brill Academic Publishers|isbn=9-0040-9855-0|pages=350}}</ref> Pada tahun 964, astronom Persia [[Al-Sufi]] menemukan [[Galaksi Andromeda]] ([[galaksi]] terbesar di [[Grup Lokal]]) dan mencatatnya dalam ''[[Book of Fixed Stars]]'' (''Kitab Suwar al-Kawakib'').<ref name="NSOG">{{cite book|last= Kepple|first= George Robert|coauthors= Glen W. Sanner|title= The Night Sky Observer's Guide, Volume 1|publisher= Willmann-Bell, Inc|year= 1998|isbn= 0-943396-58-1|page=18}}</ref>
 
[[Supernova]] [[SN 1006]], ledakan bintang [[Magnitudo semu|paling terang]] dalam catatan sejarah, berhasil diamati oleh astronom Mesir [[Ali bin Ridwan]] dan sekumpulan astronom Tiongkok yang terpisah pada tahun yang sama (1006 M). Astronom-astronom besar dari era Islam ini kebanyakan berasal dari [[Persia]] dan [[Arab]], termasuk [[Al-Battani]], [[Tsabit bin Qurrah]], Al-Sufi, [[Ibnu Balkhi]], [[Al-Biruni]], [[Al-Zarqali]], [[Al-Birjandi]], serta astronom-astronom dari observatorium-observatorium di [[Maragha]] dan [[Samarkand]]. Melalui era inilah nama-nama bintang yang berdasarkan bahasa Arab diperkenalkan.<ref name="short history">{{cite book|first=Arthur|last=Berry|title=A Short History of Astronomy From Earliest Times Through the Nineteenth Century|url=https://archive.org/details/shorthistoryofas0000berr|publisher=Dover Publications, Inc.|location=New York|year=1961|isbn=0486202100}}</ref><ref name="Cambridge history">{{cite book|editor=Hoskin, Michael|title=The Cambridge Concise History of Astronomy|publisher=Cambridge University Press|year=1999|isbn = 0-521-57600-8}}</ref> Reruntuhan-reruntuhan di [[Zimbabwe Raya]] dan [[Timbuktu]]<ref>{{cite book|url=http://books.google.com/?id=Pk-bZMS_KdUC&pg=PA103&lpg=PA103|title= The royal kingdoms of Ghana, Mali, and Songhay: life in medieval Africa|first=Pat|last= McKissack|coauthors= McKissack, Frederick|year=1995|publisher=H. Holt|isbn=9780805042597}}</ref> juga kemungkinan sempat memiliki bangunan-bangunan observatorium<ref>{{cite journal|url=http://www.newscientist.com/article/dn3137-eclipse-brings-claim-of-medieval-african-observatory.html|title=Eclipse brings claim of medieval African observatory|year=2002|journal=New Scientist|accessdate=3 February 2010|last=Clark|first=Stuart|coauthors=Carrington, Damian|ref=harv}}</ref> melemahkan keyakinan sebelumnya bahwa tidak ada pengamatan astronomis di daerah [[Afrika sub-Sahara|sub-Sahara]] sebelum era kolonial.<ref>{{cite web|url=http://www.scienceinafrica.co.za/2003/november/cosmic.htm|title=Cosmic Africa explores Africa's astronomy|accessdate=3 February 2002|publisher=Science in Africa|archive-date=2003-12-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20031203055223/http://www.scienceinafrica.co.za/2003/november/cosmic.htm|dead-url=yes}}</ref><ref>{{cite book|url=http://books.google.com/?id=4DJpDW6IAukC&pg=PA180&lpg=PA180|title=African Cultural Astronomy|first=Jarita C.|last= Holbrook|coauthors=Medupe, R. Thebe; Urama, Johnson O.|publisher=Springer|year=2008|isbn=9781402066382}}</ref><ref>{{cite web|url=http://royalsociety.org/news.asp?year=&id=4117 |title=Africans studied astronomy in medieval times|date=30 January 2006|publisher=The Royal Society|accessdate=3 February 2010 |archiveurl = httphttps://web.archive.org/web/20080609112829/http://royalsociety.org/news.asp?year=&id=4117 |archivedate = 9 June 2008-06-09|dead-url=no}}</ref><ref>[http://articles.cnn.com/2002-12-05/tech/zimbabwe.observatory_1_supernova-forecast-eclipses-star?_s=PM:TECH Star sheds light on African 'Stonehenge'. December 05, 2002|Richard Stenger CNN]</ref>
 
=== Revolusi ilmiah ===
Baris 88 ⟶ 50:
Meski demikian, ia gagal memformulasikan teori untuk menjelaskan hukum-hukum yang ia tuliskan, sampai akhirnya [[Isaac Newton|Newton]] (yang juga menemukan [[teleskop reflektor]] untuk pengamatan langit) menjelaskannya melalui [[Mekanika benda langit|dinamika angkasa]] dan hukum [[gravitasi]].<ref name="f58-64">Forbes, 1909, hal. 58–64</ref><ref>Forbes, 1909, hal. 49–58</ref>
 
Seiring dengan semakin baiknya ukuran dan kualitas teleskop, semakin banyak pula penemuan-penemuan lebih lanjut yang terjadi. Melalui teknologi ini, [[Nicolas -Louis de Lacaille|de Lacaille]] berhasil mengembangkan katalog-katalog bintang yang lebih lengkap; usaha serupa juga dilakukan oleh astronom [[Jerman]]-[[Inggris]] [[William Herschel]] dengan memproduksi katalog-katalog nebula dan gugusan.
 
Pada tahun 1781 ia menemukan planet [[Uranus]], planet pertama yang ditemui di luar planet-planet klasik.<ref>Forbes, 1909, hal. 79–81</ref> Pengukuran jarak menuju sebuah bintang pertama kali dipublikasikan pada 1838 oleh [[Friedrich Bessel|Bessel]], yang pada saat itu melakukannya melalui pengukuran [[paralaks]] dari [[61 Cygni]].<ref>Forbes, 1909, hal. 147–150</ref>
 
Abad ke-18 sampai abad ke-19 pertama diwarnai oleh penelitian atas [[masalah tiga-badan benda]] oleh [[Leonhard Euler|Euler]], [[Alexis Clairaut|Clairaut]], dan [[Jean le Rond d'Alembert|D'Alembert]]; penelitian yang menghasilkan metode prediksi yang lebih tepat untuk pergerakan Bulan dan planet-planet. Pekerjaan ini dipertajam oleh [[Joseph Louis Lagrange|Lagrange]] dan [[Pierre Simon Laplace|Laplace]], sehingga memungkinkan ilmuwan untuk memperkirakan massa planet dan satelit lewat perturbasi/usikannya.<ref>Forbes, 1909, hal. 74–76</ref>
 
Penemuan [[Spektroskopi|spektroskop]] dan [[fotografi]] kemudian mendorong kemajuan penelitian lagi: pada 1814-1815, [[Joseph von Fraunhoffer|Fraunhoffer]] menemukan lebih kurang 600 pita spektrum pada Matahari, dan pada 1859 [[Gustav Kirchhoff|Kirchhoff]] akhirnya bisa menjelaskan fenomena ini dengan mengatribusikannya pada keberadaan unsur-unsur. Pada masa ini bintang-bintang dikonfirmasikan sebagai Matahari-matahari lain yang lebih jauh letaknya, namun dengan perbedaan-perbedaan pada [[suhu]], [[massa]], dan ukuran.<ref name="short history" />
 
Baru pada abad ke-20 Galaksi [[Bima Sakti]] (di mana [[Bumi]] dan [[Matahari]] berada) bisa dibuktikan sebagai kelompok bintang yang terpisah dari kelompok-kelompok bintang lainnya. Dari pengamatan-pengamatan yang sama disimpulkan pula bahwa ada galaksi-galaksi lain di luar Bima Sakti dan bahwa [[alam semesta]] terus mengembang, sebab galaksi-galaksi tersebut terus menjauh dari galaksi kita.<ref name=Belkora2003>{{cite book|author=Belkora, Leila|title=Minding the heavens: the story of our discovery of the Milky Way|isbn=9780750307307|url=http://books.google.com/?id=qBM-wez94WwC&printsec=frontcover|publisher=[[CRC Press]]|year=2003|pages=1–14}}</ref> Astronomi modern juga menemukan dan berusaha menjelaskan benda-benda langit yang asing seperti [[kuasar]], [[pulsar]], [[blazar]], [[Galaksi radio|galaksi-galaksi radio]], [[lubang hitam]], dan [[bintang neutron]]. [[Kosmologi fisik]] maju dengan pesat sepanjang abad ini: model [[Dentuman Besar]] (''Big Bang'') misalnya, telah didukung oleh bukti-bukti astronomis dan fisika yang kuat (antara lain [[Radiasi latar belakang kosmik|radiasi CMB]], [[hukum Hubble]], dan [[Nukleosintesis Big Bang|ketersediaan kosmologis unsur-unsur]]).
 
== Astronomi observasional ==
Baris 131 ⟶ 93:
Astronomi inframerah melibatkan pendeteksian beserta analisis atas radiasi [[inframerah]] (radiasi di mana panjang gelombangnya melebihi cahaya merah). Sebagian besar radiasi jenis ini diserap oleh atmosfer Bumi, kecuali yang panjang gelombangnya tidak berbeda terlampau jauh dengan cahaya merah yang tampak. Oleh sebab itu, observatorium yang hendak mengamati radiasi inframerah harus dibangun di tempat-tempat yang tinggi dan tidak lembap, atau malah di ruang angkasa.
 
Spektrum ini bermanfaat untuk mengamati benda-benda yang terlalu dingin untuk memancarkan cahaya tampak, misalnya planet-planet atau [[CakramPiringan pengitarlingkar bintang|cakram-cakram pengitar bintang]]. Apabila radiasinya memiliki gelombang yang cenderung lebih panjang, ia dapat pula membantu para astronom mengamati bintang-bintang muda pada [[Awan molekul|awan-awan molekul]] dan inti-inti galaksi — sebab radiasi seperti itu mampu menembus debu-debu yang menutupi dan mengaburkan pengamatan astronomis.<ref>{{cite news
|author=Staff|date=11 September 2003
|title=Why infrared astronomy is a hot topic
Baris 140 ⟶ 102:
|publisher=NASA/IPAC
|url=http://www.ipac.caltech.edu/Outreach/Edu/Spectra/irspec.html
|accessdate=11 August 2008}}</ref>
|archive-date=2008-10-05
|archive-url=https://web.archive.org/web/20081005031543/http://www.ipac.caltech.edu/Outreach/Edu/Spectra/irspec.html
|dead-url=yes
}}</ref>
 
[[Berkas:The Keck Subaru and Infrared obervatories.JPG|ka|293x293px|jmpl|[[Teleskop Subaru]] (kiri) dan [[Observatorium W. M. Keck|Observatorium Keck]] (tengah) di [[Mauna Kea]], keduanya contoh observatorium yang bisa mengamati baik cahaya tampak atau cahaya hampir-inframerah. Di kanan adalah [[Fasilitas Teleskop Inframerah NASA]], yang hanya beroperasi pada panjang gelombang hampir-inframerah.]]
Baris 171 ⟶ 137:
 
Benda-benda bisa memancarkan cahaya berpanjang gelombang [[sinar-X]] melalui [[Radiasi sinkrotron|pancaran sinkrotron]] (pancaran yang berasal dari elektron-elektron yang berkisar di sekeliling medan magnet) atau melalui pancaran termal [[Bremsstrahlung|gas pekat]] dan [[Benda hitam#radiasi|gas encer]] pada 10<sup>7</sup> K.<ref name="cox2000"/> Sinar-X juga diserap oleh [[atmosfer]], sehingga pengamatan harus dilakukan dari atas balon, roket, atau satelit penelitian. Sumber-sumber sinar-X antara lain [[bintang biner]] sinar-X (''X-ray binary''), pulsar, sisa-sisa supernova, [[galaksi elips]], [[gugusan galaksi|gugus galaksi]], serta [[Inti galaksi aktif]] (AGN / ''Active Galactic Nucleus''.<ref name="cox2000"/>
[[Berkas:STS-37 Compton Gamma Ray Observatory deploymentgrasped by Atlantis' Canadarm (S37-99-0098).jpg|jmpl|[[Compton Gamma Ray Observatory]] merupakan salah satu observatorium berbasis angkasa yang berpanjang gelombang sinar Gamma]]
 
=== Astronomi sinar-gamma ===
 
{{Main|Astronomi sinar gama}}Astronomi sinar-gamma mempelajari benda-benda astronomi pada panjang gelombang paling pendek ([[sinar-gamma]]). Sinar-gamma bisa diamati secara langsung melalui satelit-satelit seperti [[Compton Gamma Ray Observatory]] (CGRO), atau dengan jenis teleskop khusus yang disebut [[IACT|Teleskop Cherenkov]] (IACT).<ref name="cox2000"/> Teleskop jenis itu sebetulnya tidak mendeteksi sinar-gamma, tetapi mampu mendeteksi percikan cahaya tampak yang dihasilkan dari proses penyerapan sinar-gamma oleh atmosfer.<ref name="spectrum">{{cite web|last = Penston|first = Margaret J.|date = 14 August 2002|url = http://www.pparc.ac.uk/frontiers/latest/feature.asp?article=14F1&style=feature|title = The electromagnetic spectrum|publisher = Particle Physics and Astronomy Research Council|accessdate = 17 August 2006|archive-date = 2012-09-08|archive-url = https://archive.today/20120908014227/http://www.pparc.ac.uk/frontiers/latest/feature.asp?article=14F1&style=feature|dead-url = yes}}</ref>
 
Kebanyakan sumber sinar-gamma hanyalah berupa [[ledakan sinar-gamma]], yang hanya menghasilkan sinar tersebut dalam hitungan milisekon sampai beberapa puluh detik saja. Sumber yang permanen dan tidak sementara hanya sekitar 10% dari total jumlah sumber, misalnya sinar-gamma dari pulsar, [[bintang neutron]], atau inti galaksi aktif dan kandidat-kandidat [[lubang hitam]].<ref name="cox2000"/>
Baris 183 ⟶ 149:
Sejumlah fenomena jarak jauh lain yang berbentuk selain radiasi elektromagnetik dapat diamati dari Bumi. Ada cabang bernama [[astronomi neutrino]], di mana para astronom menggunakan [[Detektor neutrino|fasilitas-fasilitas bawah tanah]] (misalnya [[SAGE]], [[GALLEX]], atau [[Observatorium Kamioka|Kamioka II/III]]) untuk mendeteksi [[neutrino]], sebentuk [[partikel dasar]] yang jamaknya berasal dari [[Matahari]] atau ledakan-ledakan [[supernova]].<ref name="cox2000"/> Ketika [[Sinar kosmik|sinar-sinar kosmik]] memasuki atmosfer Bumi, partikel-partikel berenergi tinggi yang menyusunnya akan meluruh atau terserap, dan partikel-partikel hasil peluruhan ini bisa dideteksi di observatorium.<ref>{{cite book
|first=Thomas K.|last=Gaisser|year=1990
|title=Cosmic Rays and Particle Physics|url=https://archive.org/details/cosmicrayspartic00gais|pages=1–2[https://archive.org/details/cosmicrayspartic00gais/page/n9 1]–2
|publisher=Cambridge University Press|isbn=0521339316}}</ref> Pada masa yang akan datang, diharapkan akan ada [[detektor neutrino]] yang peka terhadap partikel-partikel yang lahir dari benturan sinar-sinar kosmik dan atmosfer.<ref name="cox2000"/>
 
Terdapat pula cabang baru yang menggunakan detektor-detektor gelombang gravitasional untuk mengumpulkan data tentang benda-benda rapat: [[astronomi gelombang gravitasional]]. Observatorium-observatorium untuk bidang ini sudah mulai dibangun, contohnya observatorium [[LIGO]] di [[Louisiana]], [[Amerika Serikat|AS]]. Tetapi astronomi seperti ini sulit, sebab [[gelombang gravitasional]] amat sukar untuk dideteksi.<ref>{{cite web|author = Tammann, G. A.; Thielemann, F. K.; Trautmann, D.|year = 2003|url = http://www.europhysicsnews.org/index.php?option=article&access=standard&Itemid=129&url=/articles/epn/abs/2003/02/epn03208/epn03208.html|title = Opening new windows in observing the Universe|publisher = Europhysics News|accessdate = 3 February 2010|archive-date = 2012-09-06|archive-url = https://archive.today/20120906192257/http://www.europhysicsnews.org/index.php?option=com_article&access=standard&Itemid=129&url=/articles/epn/abs/2003/02/epn03208/epn03208.html|dead-url = yes}}</ref>
 
Ahli-ahli astronomi planet juga banyak yang mengamati fenomena-fenomena angkasa secara langsung, yaitu melalui wahana-wahana antariksa serta misi-misi pengumpulan sampel. Beberapa hanya bekerja dengan sensor jarak jauh untuk mengumpulkan data, tetapi beberapa lainnya melibatkan pendaratan —dengan kendaraan antariksa yang mampu bereksperimen di atas permukaan. Metode-metode lain misalnya detektor material terbenam atau melakukan eksperimen langsung terhadap sampel yang dibawa ke Bumi sebelumnya.
Baris 200 ⟶ 166:
Kemudian terdapat pengukuran [[paralaks]] bintang. Pengukuran ini sangat penting karena memberi nilai basis dalam metode [[tangga jarak kosmik]]; melalui metode ini ukuran dan skala alam semesta bisa diketahui. Pengukuran paralaks bintang yang relatif lebih dekat juga bisa dipakai sebagai basis absolut untuk ciri-ciri bintang yang lebih jauh, sebab ciri-ciri di antara mereka dapat dibandingkan. [[Kinematika]] mereka lalu bisa kita susun lewat pengukuran [[kecepatan radial]] serta [[gerak diri]] masing-masing. Hasil-hasil astrometri dapat pula dimanfaatkan untuk pengukuran [[materi gelap]] di dalam galaksi.<ref>{{cite web|url=http://www.astro.virginia.edu/~rjp0i/museum/engines.html|title = Hall of Precision Astrometry|publisher = University of Virginia Department of Astronomy|accessdate = 10 August 2006}}</ref>
 
Selama dekade 1990-an, teknik pengukuran [[goyangan bintang]] dalam astrometri digunakan untuk [[Metode deteksipendeteksian planet-planet luar suryaeksoplanet#Astrometri|mendeteksi]] keberadaan [[Planet luar suryaEksoplanet|planet-planet luar suryaekstrasurya]] yang mengelilingi bintang-bintang di dekat Matahari kita.<ref name="Wolszczan">{{cite journal| author=Wolszczan, A.; Frail, D. A.| title=A planetary system around the millisecond pulsar PSR1257+12| journal=Nature| year=1992| volume=355| issue=6356|pages=145–147| doi= 10.1038/355145a0| ref=harv| bibcode=1992Natur.355..145W}}</ref>
 
== Astronomi teoretis ==
Baris 281 ⟶ 247:
{{Main|Ilmu keplanetan|geologi keplanetan}}
 
Cabang astronomi ini meneliti susunan [[planet]], [[Satelit alami|bulan]], [[planet katai]], [[komet]], [[asteroid]], serta benda-benda langit lain yang mengelilingi bintang, terutama Matahari, walau ilmu ini meliputi juga planet-planet luar suryaekstrasurya. [[Tata Surya]] kita sendiri sudah dipelajari secara mendalam — pertama-tama melalui teleskop dan kemudian menggunakan [[Wahana antariksa|wahana-wahana antariksa]] — sehingga pemahaman sekarang mengenai formasi dan evolusi sistem keplanetan ini sudah sangat baik, walaupun masih ada penemuan-penemuan baru yang terjadi.<ref name="geology">{{cite book|author=Bell III, J. F.; Campbell, B. A.; Robinson, M. S.|title=Remote Sensing for the Earth Sciences: Manual of Remote Sensing|publisher=John Wiley & Sons|edition = 3rd|year=2004|url=http://marswatch.tn.cornell.edu/rsm.html|accessdate = 23 August 2006}}</ref>
 
[[Berkas:dust.devil.mars.arp.750pix.jpg|jmpl|Titik hitam di atas ialah sebuah [[setan debu]] (''dust devil'') yang tengah memanjat suatu kawah di [[Mars]]. Ini serupa dengan [[tornado]] yang berpilin dan berpindah-pindah, menghasilkan "ekor" yang panjang dan gelap. Citra oleh [[NASA]].]]
 
Tata Surya dibagi menjadi beberapa kelompok: planet-planet bagian dalam, [[sabuk asteroid]], dan planet-planet bagian luar. Planet-planet bagian dalam adalah [[Planet kebumian|planet-planet bersifat kebumian]] yaitu [[Merkurius]], [[Venus]], [[Bumi]] dan [[Mars]]. Planet-planet bagian luar adalah [[Raksasa gas|raksasa-raksasa gas]] Tata Surya yaitu [[YupiterJupiter]], [[Saturnus]], [[Uranus]], dan [[Neptunus]].<ref name="planets">{{cite web|author = Grayzeck, E.; Williams, D. R.| date = 11 May 2006|url=http://nssdc.gsfc.nasa.gov/planetary/|title = Lunar and Planetary Science|publisher = NASA|accessdate = 21 August 2006}}</ref> Apabila kita pergi lebih jauh lagi, maka akan ditemukan [[Objek trans-Neptunus|benda-benda trans-Neptunus]]: pertama [[sabuk Kuiper]] dan akhirnya [[awan Oort]] yang bisa membentang sampai satu tahun cahaya.
 
Terbentuknya planet-planet bermula pada sebuah [[cakram protoplanet]] yang mengitari Matahari pada periode-periode awalnya. Dari cakram ini terwujudlah gumpalan-gumpalan materi melalui proses yang melibatkan tarikan gravitasi, benturan, dan akresi; gumpalan-gumpalan ini kemudian lama-kelamaan menjadi kumpulan protoplanet.
Baris 307 ⟶ 273:
Ciri-ciri yang akan dimiliki oleh suatu bintang secara garis besar ditentukan oleh massa awalnya: semakin besar massanya, maka semakin tinggi pula luminositasnya, dan semakin cepat pula ia akan menghabiskan bahan bakar hidrogen pada inti. Lambat laun, bahan bakar hidrogen ini akan diubah menjadi helium, dan bintang yang bersangkutan akan mulai berevolusi. Untuk melakukan fusi helium, diperlukan suhu inti yang lebih tinggi, oleh sebab itu intinya akan semakin padat dan ukuran bintang pun berlipat ganda — bintang ini telah menjadi sebuah [[raksasa merah]]. Fase raksasa merah ini relatif singkat, sampai bahan bakar heliumnya juga sudah habis terpakai. Kalau bintang tersebut memiliki massa yang sangat besar, maka akan dimulai fase-fase evolusi di mana ia semakin mengecil secara bertahap, sebab terpaksa melakukan fusi nuklir terhadap unsur-unsur yang lebih berat.<ref name=Amos>Harpaz, 1994</ref>
 
Adapun nasib akhir sebuah bintang bergantung pula pada massa. Jika massanya lebih dari sekitar delapan kali lipat Matahari kita, maka gravitasi intinya akan runtuh dan menghasilkan sebuah [[supernova]];<ref>Harpaz, 1994, hal. 173–178</ref> jika tidak, akan menjadi [[nebula planet]], dan terus berevolusi menjadi sebuah [[katai putih]].<ref>Harpaz, 1994, hal. 111–118</ref> Yang tersisa setelah supernova meletus adalah sebuah [[bintang neutron]] yang sangat padat, atau, apabila materi sisanya mencapai tiga kali lipat massa Matahari, [[lubang hitam]].<ref name="Cambridge atlas">{{cite book|editor= Audouze, Jean; Israel, Guy|title=The Cambridge Atlas of Astronomy|url= https://archive.org/details/cambridgeatlasof0000unse|edition=3rd|publisher=Cambridge University Press|year=1994|isbn=0-521-43438-6}}</ref> [[Bintang biner|Bintang-bintang biner]] yang saling berdekatan evolusinya bisa lebih rumit lagi, misalnya, bisa terjadi pemindahan massa ke arah bintang rekannya yang dapat menyebabkan supernova.<ref>Harpaz, 1994, hal. 189–210</ref>
 
Nebula-nebula planet dan supernova-supernova diperlukan untuk proses distribusi [[logam]] di [[medium antarbintang]]; kalau tidak demikian, seluruh bintang-bintang baru (dan juga sistem-sistem planet mereka) hanya akan tersusun dari hidrogen dan helium saja.<ref>Harpaz, 1994, hal. 245–256</ref>
Baris 319 ⟶ 285:
[[Tata Surya]] kita beredar di dalam [[Bima Sakti]], sebuah [[Galaksi#Spiral|galaksi spiral]] berpalang di [[Grup Lokal]]. Ia merupakan salah satu yang paling menonjol di kumpulan galaksi tersebut. Bima Sakti merotasi materi-materi gas, debu, bintang, dan benda-benda lain, semuanya berkumpul akibat tarikan gaya gravitasi bersama. Bumi sendiri terletak pada sebuah lengan galaksi berdebu yang ada di bagian luar, sehingga banyak daerah-daerah Bima Sakti yang tidak terlihat.
 
Pada pusat galaksi ialah bagian inti, semacam tonjolan berbentuk seperti batang; diyakini bahwa terdapat sebuah [[lubang hitam supermasif]] di bagian pusat ini. Bagian ini dikelilingi oleh empat lengan utama yang melingkar dari tengah menuju arah luar, dan isinya kaya akan fenomena-fenomena pembentukan bintang, sehingga memuat banyak bintang-bintang muda ([[Metalisitas|metalisitas populasi I]]). Cakram ini lalu diliputi oleh [[cincin galaksi]] yang berisi bintang-bintang yang lebih tua ([[Metalisitas|metalisitas populasi II]]) dan juga [[Gugusan bintang bola|gugusan-gugusan bintang berbentuk bola]] (''globular''), yaitu semacam kumpulan-kumpulan bintang yang relatif lebih padat.<ref>{{cite web|last = Ott|first = Thomas|date = 24 August 2006|url = http://www.mpe.mpg.de/ir/GC/index.php|title = The Galactic Centre|publisher = Max-Planck-Institut für extraterrestrische Physik|accessdate = 8 September 2006|archive-date = 2004-09-25|archive-url = https://web.archive.org/web/20040925044354/http://www.mpe.mpg.de/ir/GC/index.php|dead-url = yes}}</ref>
 
Daerah di antara bintang-bintang disebut [[medium antarbintang]], yaitu daerah dengan kandungan materi yang jarang — bagian-bagiannya yang relatif terpadat adalah [[Awan molekul|awan-awan molekul]] berisi [[hidrogen]] dan unsur lainnya, tempat di mana banyak bintang baru akan lahir. Awalnya akan terbentuk sebuah [[inti pra-bintang]] atau [[nebula gelap]] yang merapat dan kemudian runtuh (dalam volume yang ditentukan oleh [[panjang Jeans]]) untuk membangun protobintang.<ref name=Smith2004>{{cite book|first=Michael David|last=Smith|year=2004|pages=53–86|title=The Origin of Stars|chapter=Cloud formation, Evolution and Destruction|publisher=Imperial College Press|isbn=1860945015|url=http://books.google.com/?id=UVgBoqZg8a4C&dq}}</ref>
Baris 325 ⟶ 291:
Ketika sudah banyak bintang besar yang muncul, mereka akan mengubah awan molekul menjadi awan [[daerah H II]], yaitu awan dengan gas berpijar dan plasma. Pada akhirnya [[Angin bintang|angin]] serta ledakan supernova yang berasal dari bintang-bintang ini akan memencarkan awan yang tersisa, biasanya menghasilkan sebuah (atau lebih dari satu) [[Gugusan terbuka|gugusan bintang terbuka]] yang baru. Gugusan-gugusan ini lambat laun berpendar, dan bintang-bintangnya bergabung dengan Bima Sakti.<ref>{{cite book|first=Michael David|last=Smith|year=2004|pages=185–199|title=The Origin of Stars|chapter=Massive stars|publisher=Imperial College Press|isbn=1860945015|url=http://books.google.com/?id=UVgBoqZg8a4C&dq}}</ref>
 
Sejumlah penelitian kinematika berkenaan dengan materi-materi di Bima Sakti (dan galaksi lainnya) menunjukkan bahwa materi-materi yang tampak massanya kurang dari massa seluruh galaksi. Ini menandakan terdapat apa yang disebut [[materi gelap]] yang bertanggung jawab atas sebagian besar massa keseluruhan, tetapi banyak hal yang belum diketahui mengenai materi misterius ini.<ref>{{cite journal|author=Van den Bergh, Sidney|title=The Early History of Dark Matter|journal=Publications of the Astronomy Society of the Pacific|year=1999|volume=111|issue=760|pages=657–660|url=http://www.journals.uchicago.edu/doi/full/10.1086/316369|doi=10.1086/316369|ref=harv|arxiv = astro-ph/9904251 |bibcode = 1999PASP..111..657V}}{{Pranala mati|date=Maret 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
=== Astronomi ekstragalaksi ===
Baris 345 ⟶ 311:
Apabila sebuah galaksi aktif memiliki radiasi spektrum [[radio]] yang sangat terang serta memancarkan jalaran gas dalam jumlah besar, maka galaksi tersebut tergolong [[galaksi radio]]. Contoh galaksi seperti ini adalah [[Galaksi Seyfert|galaksi-galaksi Seyfert]], [[kuasar]], dan [[blazar]]. Kuasar sekarang diyakini sebagai benda yang paling dapat dipastikan sangat cemerlang; tidak pernah ditemukan spesimen yang redup.<ref>{{cite web|url=http://imagine.gsfc.nasa.gov/docs/science/know_l1/active_galaxies.html|title = Active Galaxies and Quasars|publisher = NASA|accessdate = 8 September 2006}}</ref>
 
Struktur skala besar dari alam semesta sekarang digambarkan sebagai kumpulan dari grup-grup dan gugusan-gugusan galaksi. Struktur ini diklasifikasi lagi dalam sebuah hierarki pengelompokan; yang terbesar adalah [[maha-gugusan]] (''supercluster''). Kemudian kelompok-kelompok ini disusun menjadi [[Filamen galaksi|filamen-filamen]] dan dinding-dinding galaksi, dengan [[kehampaan]] di antara mereka.<ref name="evolving universe">{{cite book|first=Michael|last=Zeilik|title=Astronomy: The Evolving Universe|url=https://archive.org/details/astronomyevolvin0000zeil|edition=8th|publisher=Wiley|year=2002|isbn=0-521-80090-0}}</ref>
 
{{Kosmologi}}
Baris 355 ⟶ 321:
Kosmologi, berasal dari bahasa Yunani ''kosmos'' (κόσμος, "dunia") dan akhiran ''-logia'' dari ''logos'' (λόγος, "pembelajaran") dapat dipahami sebagai upaya meneliti alam semesta secara keseluruhan.
 
Pengamatan atas struktur skala besar alam semesta, yaitu cabang yang dikenal sebagai [[kosmologi fisik]], telah menyumbangkan pemahaman yang mendalam tentang formasi dan evolusi jagat raya. Salah satu teori yang paling penting (dan sudah diterima luas) adalah teori [[Dentuman Besar]], yang menyatakan bahwa dunia bermula pada satu titik dan mengembang selama 13,7 miliar tahun sampai ke masa sekarang.<ref name=Dodelson2003/> Gagasan ini bisa dilacak kembali pada penemuan [[radiasi latar belakang gelombang mikro kosmis]] pada tahun 1965.<ref name=Dodelson2003>{{cite book|last=Dodelson|first=Scott|title=Modern cosmology|url=https://archive.org/details/moderncosmology00dode|year=2003|isbn=9780122191411|publisher=[[Academic Press]]|pages=1–22[https://archive.org/details/moderncosmology00dode/page/n15 1]–22}}</ref>
 
Selama proses pengembangan ini, alam telah mengalami beberapa tingkat evolusi. Pada awalnya, diduga bahwa terdapat [[inflasi kosmik]] yang sangat cepat, mengakibatkan homogenisasi pada kondisi-kondisi awal. Setelah itu melalui [[nukleosintesis]] dihasilkan ketersediaan unsur-unsur untuk periode awal alam semesta.<ref name=Dodelson2003/> (Lihat juga [[nukleokosmokronologi]].)
Baris 365 ⟶ 331:
Pengumpulan yang dipicu oleh gravitasi mengakibatkan materi membentuk filamen-filamen dan menyisakan ruang-ruang hampa di antaranya. Lambat laun, gas dan debu melebur dan membentuk galaksi-galaksi primitif. Lama-kelamaan semakin banyak materi yang ditarik, dan tersusun menjadi grup dan gugusan galaksi. Pada akhirnya, maha-gugusan yang lebih besar pun terwujud.<ref>{{cite web|url=http://www.damtp.cam.ac.uk/user/gr/public/gal_lss.html|title = Galaxy Clusters and Large-Scale Structure|publisher = University of Cambridge|accessdate = 8 September 2006}}</ref>
 
Benda-benda lain yang memegang peranan penting dalam struktur alam semesta adalah [[materi gelap]] dan [[energi gelap]]. Benda-benda inilah yang ternyata merupakan komponen utama dunia kita, di mana massa mereka mencapai 96% dari massa keseluruhan alam semesta. Oleh sebab itu, upaya-upaya terus dibuat untuk meneliti dan memahami segi fisika benda-benda ini.<ref>{{cite web|last = Preuss|first = Paul|url = http://www.lbl.gov/Science-Articles/Archive/dark-energy.html|title = Dark Energy Fills the Cosmos|publisher = U.S. Department of Energy, Berkeley Lab|accessdate = 8 September 2006|archive-date = 2006-08-11|archive-url = https://web.archive.org/web/20060811215815/http://www.lbl.gov/Science-Articles/Archive/dark-energy.html|dead-url = yes}}</ref>
 
== Penelitian-penelitian interdisipliner ==
Baris 418 ⟶ 384:
|accessdate = 12 August 2006}}</ref> Apakah Tata Surya kita termasuk normal ataukah ternyata tidak biasa?
* Apa yang menyebabkan terbentuknya alam semesta? Apakah premis yang melandasi hipotesis "[[alam semesta yang tertala dengan baik]]" (''fine-tuned universe'') tepat? Apabila tepat, apakah ada semacam [[Seleksi Alam Kosmologis|seleksi alam dalam skala kosmologis]]? Apa sebenarnya yang menyebabkan [[inflasi kosmik]] dini, sehingga alam menjadi homogen? Kenapa terdapat [[asimetri barion]] di alam semesta?
* Apa hakikat sebenarnya dari [[materi gelap]] dan [[energi gelap]]? Mereka telah mendominasi proses perkembangan dan, pada akhirnya, nasib dari jagat raya, tetapi sifat-sifat mendasar mereka tetap belum dipahami.<ref name="physics questions">{{cite web
|url = http://www.pnl.gov/energyscience/01-02/11-questions/11questions.htm
|title = 11 Physics Questions for the New Century
|publisher = Pacific Northwest National Laboratory
|accessdate = 12 August 2006
|archiveurl = httphttps://web.archive.org/web/20060203152634/http://www.pnl.gov/energyscience/01-02/11-questions/11questions.htm
|archivedate = 32006-02-03
|dead-url February= 2006yes
}}</ref> Apa yang akan terjadi di [[Akhir alam semesta|penghujung waktu]]?<ref>{{cite web
|last = Hinshaw|first = Gary|date = 15 December 2005
|url = http://map.gsfc.nasa.gov/m_uni/uni_101fate.html
Baris 427 ⟶ 398:
|publisher = NASA WMAP|accessdate = 28 May 2007}}</ref>
* Bagaimana galaksi-galaksi pertama terbentuk? Bagaimana lubang-lubang hitam supermasif terbentuk?
* Apa yang menghasilkan [[sinar kosmik berenergi ultra-tinggiultratinggi]]?
 
== Lihat pula ==
 
{{Col-begin}}
{{Col-break}}
* [[AstronotAstronaut]]
* [[Kosmonot]]
* [[Planet]]
Baris 465 ⟶ 435:
* [[Institut Teknologi Bandung]]
* [[Observatorium Bosscha]]
* [[Daftar istilah astronomi]]
{{Col-break}}
{{Portal|Astronomi}}
{{wikiportal}}
{{Col-break}}
{{Col-end}}
Baris 489 ⟶ 460:
* [http://www.as.itb.ac.id/ Departemen Astronomi Institut Teknologi Bandung]
* [http://bosscha.itb.ac.id/ Observatorium Bosscha]
* [http://www.lapan.go.id/ Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110421183755/http://lapan.go.id/ |date=2011-04-21 }}
 
=== Organisasi Internasional ===
Baris 495 ⟶ 466:
* [http://www.aavso.org/ American Association of Variable Star Observers]
* [http://www.drastronomy.com/ Durham Region Astronomical Association]
* [http://www.noao.edu/ National Optical Astronomy Observatories] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/19970129013230/http://www.noao.edu/ |date=1997-01-29 }}
* [http://www.nyaa-starfest.com/ North York Astronomical Association]
* [http://www.rasc.ca/ Royal Astronomical Society of Canada]
* [http://www.ras.org.uk/ Royal Astronomical Society (UK)]
* [http://www.astro.cz/ Czech Astronomical Society]
* [http://www.hia-iha.nrc-cnrc.gc.ca/ Herzberg Institute of Astrophysics] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20040124051103/http://www.hia-iha.nrc-cnrc.gc.ca/ |date=2004-01-24 }}
* [http://www.slasonline.org/ Saint Louis Astronomical Society]
* [http://ciclops.lpl.arizona.edu/ Cassini Imaging Laboratory]
Baris 507 ⟶ 478:
{{cabang ilmu alam}}
{{Astronomy navbox}}
 
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Astronomi| ]]