Rumah Gapura Candi Bentar: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k regexp replacement(s), replaced: Ada kalanya → Adakalanya |
Ariandi Lie (bicara | kontrib) Tag: Pembatalan |
||
(10 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Orphan|date=Januari 2023}}
'''Rumah Gapura Candi Bentar''' sejatinya merujuk pada bangunan gapura yang menjadi gerbang rumah-rumah adat Bali<ref>{{Cite web|url=https://www.yukpiknik.com/budaya/rumah-adat-bali/|title=Mengenal Lebih Dekat Rumah Adat Bali, Gapura Candi Bentar|date=2015-10-02|website=Yuk Piknik|language=en-US|access-date=2019-03-11}}</ref>. Gapura tersebut terdiri dari dua buah candi yang serupa dan sebangun dan membatasi sisi kiri dan sisi kanan pintu masuk ke pekarangan rumah. Gapura-gapura tersebut tidak memiliki atap penghubung pada bagian atasnya sehingga kedua sisinya terpisah sempurna, dan hanya terhubung di baagian dalam olehk-anak tangga yang menjadi jalan masuk. Gapura Candi Bentar dalam arsitektur Bali merupakan sebuah perwujudan bangunan yang berfungsi untuk masuk-keluar dari satu sisi ke sisi lainnya (dari luar ke dalam dan atau sebaliknya). Pada awalnya ketika arsitektur Bali masih sesuai dengan keadaan pada masa kerajaan, Gapura Candi Bentar hanya dibangun di lingkungan Puri (Istana Raja) dan Pura (tempat suci agama Hindu). Tidak ditemukan adanya Candi Bentar di perumahan masyarakat kebanyakan.▼
▲'''Rumah Gapura Candi Bentar''' sejatinya merujuk pada bangunan gapura yang menjadi gerbang rumah-rumah adat Bali.<ref>{{Cite web|url=https://www.yukpiknik.com/budaya/rumah-adat-bali/|title=Mengenal Lebih Dekat Rumah Adat Bali, Gapura Candi Bentar|date=2015-10-02|website=Yuk Piknik|language=en-US|access-date=2019-03-11}}</ref>
Bentuknya merupakan gapura, atau candi yang terbelah dua tepat di tengah-tengahnya sehingga menjadi bentukan yang simetri. Baik di puri mau pun di pura, Candi Bentarmenempati posisi di areal paling luar, menjadi pembuka jalansekaligus penerimabagi mereka yang akan mengunjungitempat tersebut. Para Undagi yang mengerjaakan bangunan ini sudah memiliki kepekaan yang tinggi terhadap lingkungannya, sehingga hasil yang dicapai sesuai dengan peruntukannya.Undagi memahami betul, di mana dan kapan Candi Bentar harus tampil megah, tampil normal (akrab), kokoh dan sebagainya.
Baris 8 ⟶ 10:
Bagi masyarakat Bali, rumah merupakan keseluruhan bangunan dalam pekarangan yang pada umumnya dikelilingi oleh tembok (panyengker). Berikut ini adalah bagian-bagian dan fungsi tiap ruangan yang ada di Rumah Gapura Candi Bentar.
1.
3. Bale manten yaitu tempat tidur kepala keluarga, anak gadis, dan sebagai tempat penyimpanan barang berharga. Adakalanya digunakan sebagai kamar pengantin baru.
▲2. Panginjeng karang merupakan tempat memuja roh yang menjaga pekarangan.
6.
▲5. Bale dauh merupakan tempat kerja, pertemuan, dan tempat tidur anak laki-laki.
7. Angkul angkul atau Pintu gerbang rumah adat Bali
▲6. Paon atau dapur adalah tempat memasak dan berfungsi sebagai lumbung (tempat menyimpan padi dan hasil bumi).
== Nilai-Nilai dalam Rumah ==
Rumah Adat Bali<ref>{{Cite web|url=http://www.wacana.co/2012/12/gapura-candi-bentar/|title=Gapura Candi Bentar; Spiritualitas, Tradisi, dan Estetika Orang Bali|date=2012-12-18|website=WACANA|language=en-US|access-date=2019-03-11}}{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> dibangun dengan aturan yang disebut Asta Kosala Kosali yang mengatur tentang tata peletakan rumah, aturan ini mungkin hamper sama dengan aturan Feng Shui dari Cina. Pembangunan rumah Adat Bali harus memiliki tiga asppek yang biasa disebut dengan “Tri Hita Karana”yakni filosofi yang mengatur tata hubungan antara manusia dengan Tuhan, manusia dan manusia, serta manusia dengan alam. Kednamisan dalam hidup akan tercapai apabila terwujudnya hubungan yang harmonis antara aspek pawongan (penghuni rumah), palemahan (lingkungan dari tempat rumah itu berada), dan parahyangan.
Umumnya sudut utara dan sudut timur adalah tempat yang lebih disucikan sehingga di sana ditempatkan ruang-ruang yang lebih suci, sedangkan ruang barat dan sudut selatan merupakan sudut yang lebih rendah derajat kesuciannya. Biasanya sudut-sudut tersebut merupakan arah masuk ke dalam rumah atau untu bangunan lainnya seperti kamar mandi.
== Bahan Bangunan Rumah
Bahan bangunan yang dipergunakan disesuaikan dengan kemampuan pemiliknya. Masyarakat bali biasa menggunakan popolan (tanah liat) untuk dinding bangunan, sedangkan golongan raja dan brahmana menggunakan tumpukan bata. Untuk tempat suci atau tempat pemujaan, baik itu milik satu keluarga, atau kumpulan kekerabatan digunakan sesuai dengan kemampuan ekonomi pemiliknya. Misalnya: bagi yang memiliki uang lebih dapat megunakan bahan untuk atap dari ijuk, sedangkan bagi yang keuangannya terbatas diperkenankan menggunakan alang-alang atau genting.
=== Ragam Hiasan Rumah Adat Bali ===
Pada umumnya Rumah '''
==== 1.
Mengambil pola tumbuh-tumbuhan yang dibuat dengan lengkungan-lengkungan, bunga-bunga besar dan daun-daun yang lebar, biasanya ditempatkan pada bidang-bidang yang luas.
==== 2.
Merupakan suatu pahatan dengan motof karangan yangnyeupi tumbuhan lebat dengan daun yang terurai ke bawah atau menyerupai serumpun perdu. Hiasan ini biasanya dipahatkan pada sudut sebelah atas atau karang simbar. Kekarangan ditempatkan pada sendi tiang yang disebut karang suring.
==== 3.
Ragam hias jenis ini ada beberapa macam, yaitu patra wangga yang merupakan hiasan kembang mekar, patra sari yang berberntuk flora dari jenis berbatang menjalar dan melingkar-lingkar, patra bun-bunan, patra pidpid, patra punggel, patra samblung, patra pae, dll.
|