Identitas gender: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Membalikkan revisi 13087889 oleh 202.93.32.133 (bicara) |
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20231209)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot |
||
(28 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 3:
{{LGBT tabel sisi}}
'''Identitas gender''' adalah
So Many Ways to Be American |year=2015 |publisher=Routledge |isbn= 1317575784 |page=137 |quote=... most Western societies, including the United States, traditionally operate with a binary notion of sex/gender...}}</ref> Sementara itu, di beberapa masyarakat terdapat individu-individu yang tidak mengidentifikasi dirinya terhadap sebagian atau keseluruhan dari aspek gender yang ditunjuk kepada mereka berdasarkan seks biologis mereka.<ref>{{cite book |first=G. O. |last=MacKenzie |title=Transgender Nation |url=https://archive.org/details/transgendernatio0000mack |year=1994 |publisher=Bowling Green State University Popular Press |isbn=0879725966 |page=[https://archive.org/details/transgendernatio0000mack/page/43 43] |quote=... transvestites existed in almost all societies.}}</ref><ref>{{cite book |quote=There are records of males and females crossing over throughout history and in virtually every culture. It is simply a naturally occurring part of all societies. |first=C. |last=Zastrow |title=Introduction to Social Work and Social Welfare: Empowering People |year=2013 |publisher=Brooks Cole|isbn=128554580X |page=234}}</ref> Beberapa dari individu tersebut tergolong sebagai orang [[transgender]] atau [[genderqueer]]. Di beberapa masyarakat lainnya pula, terdapat kategori [[gender ketiga]].
Identitas gender inti seseorang umumnya terbentuk saat usia tiga tahun.<ref name="Kalbfleisch and Cody">{{cite book|title=Gender, Power, and Communication in Human Relationships|publisher=Psychology Press|year=1995|isbn=0805814043|first=P. J. |last=Kalbfleisch |first2=M. J. |last2=Cody}}</ref><ref name="Gallagher">{{cite book|title =Gender Differences in Mathematics: An Integrative Psychological Approach|isbn =0-521-82605-5|publisher=[[Cambridge University Press]]|year=2005|first=A. M. |last=Gallagher |first2=J. C. |last2=Kaufman}}</ref> Setelah usia tiga tahun, akan sangat sulit untuk mengubah identitas gender<ref name="Kalbfleisch and Cody"/> sementara jika dilakukan usaha pengubahan dapat menyebabkan timbulnya [[disforia gender]].{{sfn|Boles|2013|pp=101-102}} Baik faktor biologis maupun faktor sosial telah digagas sebagai hal yang berpengaruh dalam pembentukan identitas gender.
Baris 10:
== Waktu pembentukan ==
Terdapat beberapa teori mengenai kapan dan bagaimana identitas gender seseorang tebentuk. Akan tetapi, penelitian yang selama ini dilakukan terbilang sulit karena [[Pemerolehan bahasa|kemampuan berbicara]] anak-anak yang terbatas menyebabkan peneliti harus membuat asumsi berdasarkan bukti tidak langsung. Psikolog, John Money, menyebutkan bahwa anak-anak mungkin memiliki kesadaran serta keterikatan terhadap gender mulai antara usia sedini 18 bulan hingga dua tahun.
Martin dan Ruble (2004) merumuskan proses perkembangan tersebut ke dalam tiga tahap yaitu (1) pada masa kanak-kanak dan balita, anak mempelajari karakteristik-karakteristik serta aspek dari gender, (2) pada sekitar umur 5–7 tahun, identitas terbentuk dan menjadi rumit, dan (3) setelah "puncak kerumitan" tersebut, fluiditas kembali dan peran-peran gender yang selama ini telah ditentukan di lingkungan mengendur.<ref>{{cite journal | last1 = Martin | first1 = C. | last2 = Ruble | first2 = D. | year = 2004 | title = Children's Search for Gender Cues Cognitive Perspectives on Gender Development | url = https://archive.org/details/sim_current-directions-in-psychological-science_2004-04_13_2/page/67 | journal = Current Directions in Psychological Science | volume = 13| issue = 2|pages = 67–70 | doi = 10.1111/j.0963-7214.2004.00276.x }}</ref> Newmann (2014) sementara itu mengajukan empat tahapan yaitu (1) pemahaman konsep gender, (2) pembelajaran oleh anak mengenai standar dan [[:wikt:stereotip|stereotip]] [[peran gender]], (3) identifikasi terhadap orang tua, dan (4) pembentukan preferensi gender.<ref name="Newmann">{{cite book|last=Newmann|first=B.|year=2014|title=Development Through Life: A Psychosocial Approach|publisher=Cengage Learning|isbn=9781111344665|page=243|url=https://books.google.com/books?id=oTY_7osGmqUC}}</ref>
== Faktor yang mempengaruhi pembentukan ==
Baris 19:
{{Main article|Alam lawan asuhan}}
Walaupun pembentukan identitas gender belum dapat diketahui secara
Faktor sosial yang dapat mempengaruhi identitas gender di antaranya adalah gagasan mengenai peran gender yang digambarkan oleh keluarga, figur penguasa, media, dan orang-orang lain yang berpengaruh di dalam kehidupan anak.<ref name="Henslin">{{cite book|title=Essentials of Sociology|first=J. M.|last=Henslin|publisher=Taylor & Francis|year=2001|pages=65–67, 240|isbn=0-536-94185-8}}</ref> Ketika anak dibesarkan oleh
Contoh terkenal dalam perdebatan alam atau asuhan adalah kasus [[David Reimer]] yang dikenal pula sebagai kasus ''John/Joan''. Saat ia masih bayi, Reimer merupakan korban dari
=== Faktor biologis ===
Pengaruh hormon merupakan faktor yang kompleks. [[Diferensiasi seksual pada manusia|Hormon penentu seks]] diproduksi pada tahap awal perkembangan janin.<ref name="BirkeL">{{cite book|fisrt=L. |last=Birke |chapter=In Pursuit Of Difference, scientific studies of women and men |title=The Gender and Science Reader |page=310 |editors=Bartsch, I.; Lederman, M. |year=2000 |publisher=Routledge}}</ref> Jika tingkat hormon tersebut berubah, perkembangan [[fenotip]] janin juga dapat berubah sehingga kecenderungan alami dari otak terhadap jenis kelamin tertentu dapat tidak sesuai dengan susunan genetik janin maupun organ seksualnya.<ref>{{Cite journal|last=Hines|first=M.|date=2017-02-02|title=Prenatal endocrine influences on sexual orientation and on sexually differentiated childhood behavior|url=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3296090/|journal=Frontiers in Neuroendocrinology|volume=32|issue=2|pages=170–182|doi=10.1016/j.yfrne.2011.02.006|issn=0091-3022| pmc=3296090 |pmid=21333673}}</ref> Hormon dapat mempengaruhi perbedaan kemampuan spasial dan verbal, ingatan, dan keagresifan antara anak laki-laki da perempuan. Hormon prenatal mempengarui bagaimana [[hipotalamus]] di otak mengatur sekresi hormon di kemudian hari, dengan hormon wanita umunya mengikuti siklus bulanan sementara hormon pria tidak.<ref name="BirkeL"/>
Baris 33:
==== Orang interseks ====
{{main article|Interseks}}
Seorang manusia interseks atau seekor hewan interseks memmiliki variasi pada salah satu atau beberapa karakteristik [[seks]]nya apakah itu [[kromosom]], [[organ genitalia]], [[gonad]], atau [[hormon seks]], yang "... tidak padan dengan gagasan umum [[binari gender|biner]] mengenai tubuh laki-laki atau perempuan".<ref name="unfe-fact">{{Cite web| author= Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia |authorlink=Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia | title = Free & Equal Campaign Fact Sheet: Intersex| date = 2015| url = https://unfe.org/system/unfe-65-Intersex_Factsheet_ENGLISH.pdf | access-date = 28 Maret 2016 }}</ref> Variasi-variasi yang ada mengenai kondisi interseks dapat membuat [[penunjukan seks]] saat lahir menjadi rumit<ref name="Mieszczak2009">{{cite journal | last1 = Mieszczak | first1 = J. | last2 =Houk | first2 = C. P. | last3 = Lee | first3 = P. A. | title = Assignment of the sex of rearing in the neonate with a disorder of sex development | journal = Current Opinion in Pediatrics | year= 2009 | volume = 21 | issue = 4 | pages = 541–547 | PMID = 19444113 | doi=10.1097/mop.0b013e32832c6d2c}}</ref> dan dapat tidak konsisten dengan identitas gender si anak kelak.<ref name="coe">{{Citation| last2 = [[Dewan Eropa]]| last1 = Komisioner untuk Hak Asasi Manusia| title = Human rights and intersex people, Issue Paper| year = 2015| url = https://wcd.coe.int/ViewDoc.jsp?Ref=CommDH/IssuePaper(2015)1&Language=lanEnglish&Ver=original}}</ref> Pemaksaan seks yang ditunjuk melalui hormon atau prosedur operasi melanggar [[hak interseks|hak asasi]] individu tersebut.<ref name="swissnek">{{Cite book| last = Swiss National Advisory Commission on Biomedical Ethics NEK-CNE| title = On the management of differences of sex development. Ethical issues relating to "intersexuality".Opinion No. 20/2012| location = Bern| series = 2012| date = November 2012| url = http://www.nek-cne.ch/fileadmin/nek-cne-dateien/Themen/Stellungnahmen/en/NEK_Intersexualitaet_En.pdf}}</ref><ref name="who2015">{{Cite book| publisher = Organisasi Kesehatan Dunia| isbn = 9789241564984| last = [[Organisasi Kesehatan Dunia]]| title = Sexual health, human rights and the law| location = Jenewa| date = 2015}}</ref> Sebuah
Orang interseks dapat mengidentifikasi dirinya sebagai perempuan, laki-laki, atau tidak keduanya tanpa mempedulikan [[gangguan perkembangan seks]]nya.<ref name="oiijones"/> Furtado, et al. (2012) menemukan bahwa sekitar 8,5 hingga 20 persen orang interseks mengalami [[disforia gender]].<ref name="furtado">{{cite journal | last = Furtado |first=P. S. |display-authors=etal | year = 2012 | title = Gender dysphoria associated with disorders of sex development | journal = [[Nature Reviews Urology]] | volume = 9 | issue = 11| pages = 620–627 | doi = 10.1038/nrurol.2012.182 | pmid = 23045263 }}</ref> Sebuah penelitian di [[Australia]], yang merupakan negara yang memiliki klasifikasi jenis kelamin "X", menunjukkan bahwa 19 persen dari orang yang lahir dengan karakteristik seks istimewa memilih opsi "X" tersebut atau opsi "lainnya". Sementara itu, 52 persen dari peserta studi memilih opsi wanita, 23 persen memilih opsi pria, dan 6 persen tidak yakin. 52 persen dari peserta studi ditunjuk sebagai perempuan saat lahir sementara 41 persen lainnya laki-laki.<ref name="oiijones">{{cite web | url = https://oii.org.au/30313/intersex-stories-statistics-australia/ | title = New publication "Intersex: Stories and Statistics from Australia" | publisher = [[Organisation Intersex International Australia]] | date = 3 Februari 2016 | accessdate = 18 Agustus 2016 | archive-date = 2016-08-29 | archive-url = https://web.archive.org/web/20160829033933/https://oii.org.au/30313/intersex-stories-statistics-australia/ | dead-url = yes }}</ref><ref name="jones2016">{{Cite book| publisher = Open Book Publishers| isbn = 978-1-78374-208-0
==== Penyebab biologis dari identitas transgender dan transseksualitas ====
{{See also|Penyebab transseksualisme}}
Beberapa penelitan telah menyelidiki mengenai ada atau tidaknya kaitan antara kondisi biologi terhadap identitas [[transgender]] atau [[transseksual]].<ref>{{cite journal|first=E. |last=Vilain |title=Genetics of Intersexuality |journal=[[Journal of Gay & Lesbian Psychotherapy]] |volume=10 |issue=2 |year=2006 |pages=9–26 |doi=10.1300/J236v10n02_02}}</ref><ref>{{cite journal|first=A. |last=Fleming |first2=E. |last2=Vilain |title=The endless quest for sex determination genes |journal=[[Clinical Genetics]] |volume=67 |issue=1 |year=2005 |pages=15–25 |doi=10.1111/j.1399-0004.2004.00376.x}}</ref> Beberapa telah menunjukkan bahwa struktur otak pada individu transseksual berbeda dari seks yang telah ditunjuk kepadanya dan lebih serupa dengan seks yang mereka pilih.<ref>{{cite journal | last1 = Gizewski | first1 = E. R. | last2 = Krause | first2 = E. | last3 = Schlamann | first3 = M. | last4 = Happich | first4 = F. | last5 = Ladd | first5 = M. E. | last6 = Forsting | first6 = M. | last7 = Senf | first7 = W. | year = 2009 | title = Specific cerebral activation due to visual erotic stimuli in male-to-female transsexuals compared with male and female controls: An fMRI study | journal = Journal of Sexual Medicine | volume = 6 | issue = | pages = 440–448 | doi=10.1111/j.1743-6109.2008.00981.x}}</ref><ref>{{cite journal | last1 = Savic | first1 = I. | last2 = Arver | first2 = S. | year = 2011 | title = Sex dimorphism of the brain in male-to-female transsexuals | journal = Cerebral Cortex | volume = 21| issue = | pages = 2525–2533| doi = 10.1093/cercor/bhr032}}</ref><ref>{{cite journal | last1 = Rametti | first1 = G. | last2 = Carrillo | first2 = B. | last3 = Gómez-Gil | first3 = E. | last4 = Junque | first4 = C. | last5 = Zubiarre-Elorza | first5 = L. | last6 = Segovia | first6 = S. | last7 = Gomez | first7 = Á | last8 = Guillamon | first8 = A. | year = 2011 | title = White matter microstructure in female to male transsexuals before cross-sex hormonal treatment. A diffusion tensor imaging study | url = https://archive.org/details/sim_journal-of-psychiatric-research_2011-02_45_2/page/199 | journal = Journal of Psychiatric Research | volume = 45 | issue = 2 | pages = 199–204 | doi = 10.1016/j.jpsychires.2010.05.006 | pmid=20562024}}</ref> Bagian dari otak yang disebut BNST di [[stria terminalis]] dari wanita trans serupa dengan yang ditemukan pada wanita [[cisgender]] ketimbang dengan pria.<ref>{{cite journal | last1 = Zhou | first1 = J. N. | last2 = Hofman | first2 = M. A. | last3 = Gooren | first3 = L. J. | last4 = Swaab | first4 = D. F. | year = 1995 | title = A sex difference in the human brain and its relation to transsexuality | journal = [[Nature (jurnal)|Nature]] | volume = 378 | issue = 6552| pages = 68–70 | doi=10.1038/378068a0 | pmid=7477289}}</ref> [[Biologi dan orientasi seksual|Perbedaan struktur otak]] yang serupa juga disebutkan untuk pria gay dengan pria heteroseksual dan wanita lesbian dengan wanita heteroseksual.<ref name="LeVay 1991">{{Cite journal|author=LeVay |first=S. |title=A difference in hypothalamic structure between heterosexual and homosexual men |journal=Science |volume=253 |issue=5023 |pages=1034–1037 |year=1991 |pmid=1887219 |doi=10.1126/science.1887219}}</ref><ref name="Byne 2001">{{Cite journal |last=Byne |first=W. |last2=Tobet |first2=S. |last3=Mattiace |first3=L. A. |last4=et al. |title=The interstitial nuclei of the human anterior hypothalamus: an investigation of variation with sex, sexual orientation, and HIV status |journal=[[Hormones and Behavior]] |volume=40 |issue=2 |pages=86–92 |year=2001 |pmid=11534967 |doi=10.1006/hbeh.2001.1680}}</ref> Sebuah penelitian lainnya menyebutkan bahwa transseksualitas dapat memiliki kaitan dengan kondisi genetik.<ref>{{cite journal|first=L. |last= Hare|first2=P. |last2=Bernard|first3=F. J. |last3=Sánchez|first4=P. N. |last4=Baird|first5=E. |last5=Vilain|first6=T. |last6=Kennedy|first7=V. R. |last7=Harley |title=Androgen Receptor Repeat Length Polymorphism Associated with Male-to-Female Transsexualism |journal=[[Biological Psychiatry]] |volume=65 |issue=1 |year=2009 |pages=93-96 |doi=10.1016/j.biopsych.2008.08.033}}</ref>
Penelitian menunjukkan bahwa hormon yang sama yang memicu diferensiasi organ seksual pada janin dalam rahim juga memengaruhi perkembangan identitas gender. Kuantitas yang berbeda dari hormon perempuan dan hormon laki-laki tersebut menyebabkan seseorang dapat memiliki perilaku atau kondisi fisik eksternal dari genitalia yang tidak sama dengan anggapan umum dari jenis kelamin tertentu termasuk perilaku dan penampilan yang dapat lebih mirip dengan lawan jenis kelaminnya.<ref name="Oswalt">{{cite web|last=Oswalt |first=A. |title=Factors Influencing Gender Identity |url=https://www.mentalhelp.net/articles/factors-influencing-gender-identity/ |publisher=MentalHelp.net |accessdate=6 Februari 2017 }}</ref>
=== Faktor sosial dan lingkungan ===
John Money pada tahun 1955 mengatakan bahwa identitas gender merupakan sesuatu yang dapat dibentuk dengan pengaruh dari apakah seorang anak pada usia dini dibesarkan sebagai laki-laki atau perempuan.<ref>{{cite journal|first=J. |last=Money |first2=J. G. |last2=Hampson |first3=J. L. |last3=Hampson |title=An examination of some basic sexual concepts |journal=Bulletin of the Johns Hopkins Hospital |year=1955 |volume=97 |issue=4 |pages=301-319}}</ref><ref name="GDDSD">{{cite book|editors=Kreukels, B. P. C.; Steensma, T. D.; de Vries, A. L.C. |title=Gender Dysphoria and Disorders of Sex Development |year=2013 |isbn=1461474418 |publisher=Springer US}}</ref> Hipotesis Money telah dibantah,<ref name="GDDSD"/><ref>{{cite book|first=A. |last=Fausto-Sterling |title=Sexing the Body: Gender Politics and the Construct |url=https://archive.org/details/sexingbodygender0000faus |year= 2000 |publisher=Basic Books}}</ref> namun para ilmuwan tetap melanjutkan penelitian mengenai pengaruh dari faktor sosial terhadaip pembentukan identitas gender.<ref name="GDDSD"/> Selama dekade 1960-an dan 1970-an, faktor-faktor yang pernah disebutkan sebagai faktor sosial yang berpengaruh di antaranya adalah ketiadaan ayah, keinginan ibu untuk memiliki anak perempuan, serta pola asuhan dari orang tua. Sebuah teori terkini menyebutkan bahwa kondisi psikologi orang tua mungkin juga mempengaruhi pembentukan identitas gender namun teori tersebut hanya memiliki sedikit bukti empiris<ref name="GDDSD"/> sementara sebuah artikel tahun 2004 menyebutkan bahwa "... pengaruh penting dari faktor sosial setelah kelahiran tidak memiliki bukti yang cukup."<ref>{{cite journal |first=D. F. |last=Swaab |title=Sexual differentiation of the human brain: relevance for gender identity, transsexualism and sexual orientation |journal=Gynecological Endocrinology |volume= 19 |issue=6 |pages=301-312 |year=2004 |quote=...direct effects of testosterone on the developing fetal brain are of major importance for the development of male gender identity and male heterosexual orientation. Solid evidence for the importance of postnatal social factors is lacking.}}</ref> Sementara itu, sebuah penelitian tahun 2008 menemukan bahwa orang tua dengan anak-anak yang memiliki [[disforia gender]] tidak menunjukan tanda-tanda adanya gangguan psikologi selain dari depresi ringan pada ibu.<ref name="GDDSD"/><ref>{{cite journal |first=M. S. |last=Wallien |first2=P. T. |last2=Cohen-Kettenis |title=Psychosexual outcome of gender-dysphoric children |journal= Journal of the American Academy of Child and Adolescent Psychiatry |volume=47 |issue=12 |year=2008 |pages=1413-1423 |doi=10.1097/CHI.0b013e31818956b9}}</ref> Selain itu, sikap dari orang tua juga telah disebutkan dapat mempengaruhi identitas gender anak namun hanya sedikit bukti yang ditemukan.<ref>{{cite journal |first=M. |last=Weinraub |first2=L. P. |last2=Clemens |first3=A. |last3=Sockloff |first4=T. |last4=Ethridge |title=The development of sex role stereotypes in the third year: relationships to gender labeling, gender identity, sex-types toy preference, and family characteristics |url=https://archive.org/details/sim_child-development_1984-08_55_4/page/1493 |journal=Child Development |volume=55 |issue=4 |year=1984 |pages=1493-1503 |doi=10.2307/1130019 |quote=Previous investigators have failed to observe a relationship between parental attitudes and children's early sex role acquisition ...}}</ref>
==== Sikap orang tua mengenai peran gender ====
Orang tua yang memiliki pandangan yang lebih keras dan sempit mengenai identitas gender dan peran gender cenderung juga memiliki orang tua yang berpandangan serupa.<ref name="Oswalt"/> Kane (2004) menyebutkan bahwa para orang tua menunjukkan pola perubahan pandangan terkait peran dan identitas gender. Salah satunya seperti penilaian bahwa hal-hal seperti [[dapur]] adalah hal yang netral, bukan maskulin dan bukan feminin, seperti disebutkan di sebuah penelitian.<ref name=Kane>{{cite book|last=Spade|first =J.|year=2004|title=The Kaleidoscope of Gender|url=https://archive.org/details/kaleidoscopeofge0000unse_c1n2|publisher=SAGE|location=London|isbn=978-1-4129-7906-1|pages=
Orang tua juga banyak membentuk ekspektasi gender dari anak mereka bahkan sebelum anak mereka lahir seperti pemantauan terhadap jenis kelamin anak melalui [[ultrasonografi medis|ultrasonografi]]. Anak kemudian lahir dengan nama, mainan, dan bahkan cita-cita yang spesifik terhadap gender tertentu.<ref name="Ghosh"/> Setelah jenis kelamin anak ditentukan, umumnya anak akan dibesarkan sesuai dengan jenis kelamin tersebut dan dicocokkan dengn peran gender laki-lai atau perempuan.
Baris 65:
=== Definisi ===
Istilah ''identitas gender'' ({{lang-en|gender identity}}) dan ''identitas gender inti'' ({{lang-en|core gender identity}}) dengan artinya yang
=== Literatur kedokteran awal ===
Baris 74:
=== Pandangan Butler ===
[[Judith Butler]] pada akhir era 1980-an mulai memberikan kuliah reguler mengenai identitas gender. Ia kemudian pada tahun 1990 menerbitkan bukunya ''[[Gender Trouble|Gender Trouble: Feminism and the Subversion of Identity]]'' yang memperkenalkan konsep [[performativitas gender]] yang mengatakan bahwa baik seks maupun gender merupakan sesuatau yang dibangun dengan sengaja.<ref>{{cite book |last=Butler |first=J. |authorlink=Judith Butler |year=1990 |title=Gender Trouble: Feminism and the Subversion of Identity |url=https://archive.org/details/gendertroublefem0000butl |pages=front/backmatter |publisher=[[Routledge Classic]] |location=London |isbn=0415389550}}</ref>
== Pandangan kini ==
Baris 86:
=== Hukum hak asasi manusia internasional ===
[[Prinsip-Prinsip Yogyakarta]] menyebutkan mengenai identitas gender pada bagian pembukaannya sebagai pengalaman internal yang mendalam dari seseorang tentang gendernya yang bisa sesuai atau tidak dengan seks yang ditunjuk saat lahir, termasuk rasa dan pikiran tubuh (yang dapat pula mencakup perubahan karakteristik fisik maupun fungsinya dengan cara medis, pembedahan, atau cara lainnya), serta cara lain dalam mengekspresikan gendernya termasuk cara berpakaian, cara berbicara, dan perilaku. Prinsip 3 mengatakan bahwa, "Identitas gender masing-masing orang merupakan bagian integral dari pribadi setiap orang dan merupakan salah satu aspek paling dasar dalam pengembangan diri, martabat, serta kemerdekaan setiap orang. Tidak ada seorangpun yang dapat dipaksa untuk melakukan prosedur medis, termasuk operasi penunjukan ulang seks, sterilisasi, atau terapi hormon, sebagai persyaratan pengakuan atas identitas gender mereka di mata hukum." Sementara Prinsip 18 menyatakan bahwa, "Walaupun tidak memenuhi klasifikasi yang berlawanan, orientasi seksual atau identitas gender seseorang bukanlah kondisi medis dan bukan untuk dirawat, disembuhkan atau ditekan."<ref name="PrinsipY">{{cite web |url=http://www.ypinaction.org/wp/wp-content/uploads/2016/10/Yogyakarta20Principles2020Bhs20Indonesia.pdf |title=Prinsip-Prinsip Yogyakarta (terjemahan bahasa Indonesia oleh Ardhanary Institute) |year=2007 |publisher=Yogyakarta Principles in Action |accessdate=7 Februari 2017}}</ref> ''Jurisprudential Annotations to the Yogyakarta Principles'' menyatakan bahwa, "Identitas gender yang berbeda daripada yang ditunjuk saat lahir atau [[ekspresi gender]] yang mengalami penolakan sosial selama ini telah diperlakukan sebagai [[penyakit kejiwaan]]. Anggapan bahwa perbedaan adalah penyakit membuat anak-anak dan remaja dengan variasi gender ditahan di dalam rumah sakit jiwa dan menjadi subjek dari praktik-praktik yang
Identitas gender pada tahun 2015 merupakan bagian di dalam kasus [[Mahkamah Agung Amerika Serikat]] yaitu [[Obergefell v. Hodges]] yang mengatur bahwa pernikahan tidak lagi dibatasi antara pria dan wanita.<ref>''[http://www.supremecourt.gov/opinions/14pdf/14-556_3204.pdf slip op. Obergefell v. Hodges] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150626145937/http://www.supremecourt.gov/opinions/14pdf/14-556_3204.pdf |date=2015-06-26 }}'', No. 14-556 (AS 26 Juni 2015)</ref>
== Variasi identitas gender ==
Baris 96:
=== Fa'afafine ===
{{Main article|Fa'afafine}}
Beberapa masyarakat [[Polinesia]] mengenal ''[[fa'afafine]]'' yang diakui sebagai sebuah [[gender ketiga]] selain laki-laki dan perempuan. Fa'afafine secara fisik laki-laki namun berpakaian dan berperilaku yang umumnya diasosiasikan dengan perempuan. Sua'ali'i (2001) menyebutkan bahwa paling tidak di [[Samoa]], fa'afafine
Perdana Menteri Samoa menyatakan dukungannya terhadap Himpunan Fa'afafine Samoa.<ref name="Stuff.co.nz_5233232">{{cite web |url=http://www.stuff.co.nz/world/south-pacific/5233232/Transsexuals-hailed-by-Samoan-PM |title=Transsexuals hailed by Samoan PM |author=Field, M. |date=5 Juli 2011 |publisher=[[Stuff.co.nz]] |accessdate=1 Oktober 2011}}</ref>
=== Hijra ===
{{main article|Hijra (Asia Selatan)}}
Di beberapa kebudayaan di [[Asia]], seorang ''[[Hijra (Asia Selatan)|hijra]]'' umumnya dianggap sebagai bukan pria maupun wanita. Kebanyakan dari mereka secara anatomi [[laki-laki]] atau [[interseks]], namun sebagian lain secara anatomi [[perempuan]]. Hijra berada pada posisi [[gender ketiga]], meskipun mereka tidak memperoleh penerimaan dan rasa hormat yang sama dengan laki-laki dan perempuan umumnya. Hijra dapat dibandingkan dengan [[transvestisme|transvesti]] atau ''[[drag queen]]'' di budaya barat.<ref name="Paradox">{{cite book|last=Lorber |first=J. |title=Paradoxes of Gender |url=https://archive.org/details/paradoxesofgende00lorb |publisher=Yale University Press |location=Yale |year=1994 |pages=
=== Khanits ===
Baris 132:
* [http://transequality.org National Center for Transgender Equality]
* [http://www.ntac.org/ National Transgender Advocacy Coalition]
* [http://www.gpac.org/ Gender PAC] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110209002411/http://www.gpac.org/ |date=2011-02-09 }}
* [http://www.genderspectrum.org/ Gender Spectrum]
* [http://www.transgenderlawcenter.org/ Transgender Law Center]
* [http://www.hrc.org/workplace/transgender Human Rights Campaign Foundation] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080517084227/http://www.hrc.org/workplace/transgender |date=2008-05-17 }}, Transgender Resources for the Workplace
* [http://www.wpath.org/ World Professional Association for Transgender Health]
* [http://www.genderology.org/ Genderology Directory Project] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20041209201347/http://www.genderology.org/ |date=2004-12-09 }}, daftar international penyedia layanan untuk mereka yang memiliki GID
* [http://www.gires.org.uk/ Gender Identity Research and Education Society (GIRES)], yayasan Britania Raya dalam bidang dukungan dan pelaporan penelitian terhadap variasi gender
* [http://www.ohchr.org/Documents/Publications/BornFreeAndEqualLowRes.pdf BORN FREE AND EQUAL - Sexual orientation and gender identity in international human rights law] ([[Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia|OHCHR]])
Baris 144:
<!-- {{Studi gender}} -->
[[Kategori:Gender]]
[[Kategori:Identitas]]
[[Kategori:
▲[[Kategori:Studi gender]]
|