Bahasa Kanayatn: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Terjemahan ngaju
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(18 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
 
{{disambig info|Kanayatn|Kanayatn}}
{{Infobox Bahasa
|name= Bahasa Kendayan
Baris 24:
 
== Dialek dan persebaran ==
Bahasa Kanayatn adalah bahasa asli Dayak Kanayatn yang paling umum dikenal oleh masyarakat etnik Dayak Kanayatn. Mengenai identifikasi bahasa Kanayatn dikenal sebagai dialek Banana’, Banane' (Bangape), Balangin, dialek   Salako; badamea, Bajare, Badameo. Jika dilihat dari wilayah '''geografis''', maka penutur bahasa Kanayatn tersebar di delapan Kabupaten kota, yakni; Kabupaten Sambas, Kabupaten Bengkayang, Kota Singkawang, Kabupaten Mempawah, Kabupaten Landak , Kabupaten Sanggau, Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya. Penutur bahasa Kanayatn yang terbanyak berada di Kabupaten Landak. Umumnya berada di pedesaan, sebagian kecil yang telah berada di kota, Dayak Kanayatn yang tinggal di perkotaan inilah yang sebagian besar telah meninggalkan bahasa daerahnya (bahasa ibu), mengajarkan bahasa Indonesia sebagai bahasa di rumah atau dalam kelompoknya. (Evigo Jermia. Kajian Etno dan Linguistik. Bahasa Kanayatn, Sosio. Aksara, Morfologi dan Sintaksis, 2018; 27-28).''
 
Adanya '''perbedaan dialek antar bahasa Kanayatn''', penyebaran penutur bahasa Kanayatn di daerah yang demikian luas, menyebabkan pula sejumlah dialek bahasa dengan ciri yang sedikit berbeda antara satu dengan yang lain. Jika asal berada di wilayah Kabupaten Sambas, Kabupaten Bengkayang, dan kota Singkawang dikenal dengan (dialek Salako: Badamea, Badameo, Bajare) memiliki dialek yang khas. Demikian pula penutur bahasa Kanayatn yang mendiami Kabupaten Landak, Kabupaten Mempawah dan Kabupaten Kuburaya, dan Kabupaten Sanggau (Setidaknya: dialek Banana’, Bangape, dan Balangin). Tutur bahasa yang digunakan berdasarkan bahasa yang digunakan dalam interaksi dengan sesama kelompok regionalnya masing-masing.   (Evigo Jermia. Etno dan Linguistik. Bahasa Kanayatn, 2018; 127-151).
 
== Perbandingan Bahasa[[bahasa Melayu]], [[Kanayatn]], dan[[Banjar]], [[Bahasa BanjarNgaju]], [[ Bakumpai]] ==
{|
|-
Baris 34:
|-
|yang||nang||nang ||ijé/jē
|
|-
|tua||tuha||tuha||bakas||bakas
Baris 39 ⟶ 40:
|orang||urakng||urang||Oloh||bara
|-
|berladang||bahuma||bahuma (di darat)
|malan
|
|-
|perempuan||bini||bibini||bawi||bawi
|-
|negeri||binua||banua||lewubanua||lebu
|-
|muka||muha||muha||-baù
|-
|satu||asa'||asa||ijeijè||ije
|-
|dua||dua||dua||dueduè||due
|-
|tiga||talu||talu||telotelò||telo
|-
|bujangan||bujakng||bujangan||bujang
Baris 58 ⟶ 60:
|malu||supe'||supan||mahamen
|-
|kampung||kampokng||kampung||-lèwu
|-
|pengantin||panganten||panganten||-panganten
|-
|botak||pala' ||longor||-borang
|-
|bodoh||baga||bungul||_bareh
|-
|bermain||baga'||kasasahangan||-busik
|-
|berenang||ngunanang||bakunyung/<br>bananang||-hanangui
|-
|}
Baris 82 ⟶ 84:
{{bahasa-stub}}
{{DEFAULTSORT:Kanayatn}}
[[Kategori:BahasaRumpun bahasa Austronesia]]
[[Kategori:Bahasa di Indonesia]]