Rumah panggung Betawi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Menambahkan {{pp-move-vandalism}}(Tw)
Tag: Dikembalikan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Pengembalian manual VisualEditor
 
Baris 1:
{{pp-move-vandalism|small=yes}}
{{italic title}}
[[Berkas:Tampak depan Rumah si Pitung Marunda.jpg|jmpl|Tampak depan [[Rumah Si Pitung]] atau sering disebut Rumah Tinggi di Kelurahan [[Marunda, Cilincing, Jakarta Utara|Marunda]] [[Kota Administrasi Jakarta Utara|Jakarta Utara]]. Rumah Si Pitung merupakan rumah adat panggung khas Betawi di wilayah pesisir.|al=]]
[[Berkas:Rumah Panggung Betawi di Kampung Marunda Pulo.jpg|jmpl|Rumah panggung Betawi di Kampung Marunda Pulo [[Kota Administrasi Jakarta Utara|Jakarta Utara]], salah satu rumah di Betawi Pesisir yang masih tersisa. Bangunannya tidak terawat karena sudah ditinggalkan penghuninya.|al=]]
'''''RuméRumah panggung Betawi''''' {{in lang|bew}} adalah salah satu jenis rumah tradisional [[suku Betawi]] yang lantainya ditinggikan dari tanah dengan menggunakan tiang-tiang kayu. Rumah ini berbeda dengan [[rumah darat Betawi|rumah darat]] yang menempel ke tanah. Rumah panggung Betawi dibangun di kawasan pesisir dengan tujuan untuk menanggulangi banjir atau air pasang. Sementara itu, rumah panggung yang terletak di tepi sungai seperti di [[Bekasi]] tidak hanya dibangun untuk menghindari banjir, tetapi juga untuk keamanan dari binatang-binatang buas.
 
Rumah Betawi pada umumnya tidak memiliki bentuk bangunan yang khas. Selain itu, rumah Betawi juga tidak memiliki peraturan baku dalam menentukan arah. Walaupun begitu, rumah panggung Betawi masih memiliki ciri khas dalam hal detail dan peristilahan. Salah satunya adalah tangga di depan rumah panggung Betawi disebut ''[[balaksuji]]''. ''Balaksuji'' diyakini dapat menolak bala; sebelum memasuki rumah melalui ''balaksuji'', seseorang harus membasuh kakinya terlebih dahulu sebagai lambang penyucian diri.