Orang Bawean di Vietnam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Blackman Jr. (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Pengembalian manual VisualEditor
 
(7 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 29:
Malte Stokhof mengatakan sejumlah keturunan Bawean di Vietnam berusaha pulang, tetapi terhambat oleh dokumen dan kehilangan kontak dengan keluarga mereka di kampung halaman. Kata Stokhof, "Sebagian besar dari mereka tidak memiliki dokumen dan tidak dapat kembali ke Indonesia. Bagi yang berhasil menghubungi kerabatnya bisa kembali ke Bawean, tetapi jumlahnya sangat sedikit karena alat komunikasi pada saat itu sangat terbatas".<ref name=":0"/>
 
Stokhof mengatakan, masyarakat Bawean yang memiliki dokumen yang dikeluarkan pemerintah kolonial Prancis pun mengalami kesulitan. Dalam dokumen tersebut mereka disebut sebagai [[orang Melayu]]. Kemudian [[Kementerian Luar Negeri Vietnam]] mengatakan mereka adalah ''Ma'alay'' yang berarti warga negara Malaysia. Selanjutnya mereka juga mendatangi perwakilan pemerintah Malaysia, namun ditolak karena mereka juga bukan warga negara disana. Akhirnya mereka kembali ke kantor Kementerian Luar Negeri Vietnam dan akhirnya ditawari menjadi warga negara Vietnam. Namun, masalah muncul kembali ketika harus memasukkan etnis. Stokhof berkata, "Ketika mereka mengatakan bahwa mereka berasal adalah orang Bawean, mereka tidak dikenal di Vietnam, mereka ditawari untuk mendaftarkan mereka sebagai etnis Cham karena mereka sama-sama Muslim. Tapi karena mereka bukan orang Cham, mereka juga menolak, akhirnya setelah diskusi panjang di kolom etnis di kartu pengenal mereka, orang Bawean disebut Indonesia, padahal itu bukan etnis tapi nama negara asal".<ref name=":0"/>
 
==Referensi==