Skizofrenia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20231209)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot
 
(44 revisi perantara oleh 24 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Penyangkalan-medis}}
{{Infobox disease
| Nama = Skizofrenia
Baris 17 ⟶ 16:
| MeshNumber = F03.700.750
}}
'''Skizofrenia''' ({{IPAc-en|ˌ|s|k|ɪ|t|s|ɵ|ˈ|f|r|ɛ|n|i|ə}} atau {{IPAc-en|ˌ|s|k|ɪ|t|s|ɵ|ˈ|f|r|iː|n|i|ə}}) adalah [[gangguan mentaljiwa]] yang ditandai dengan gangguan proses berpikir dan tanggapan emosi yang lemah.<ref>"Schizophrenia" Concise Medical Dictionary. [[Oxford University Press]], 2010. Oxford Reference Online.[http://www.maastrichtuniversity.nl/web/Library/AboutTheLibrary.htm Maastricht University Library] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120614062252/http://www.maastrichtuniversity.nl/web/Library/AboutTheLibrary.htm |date=2012-06-14 }}. 29 Juni 2010 [http://www.oxfordreference.com/views/ENTRY.html?subview=Main&entry=t60.e9060 prepaid subscription only]</ref> Keadaan ini pada umumnya dimanifestasikandiejawantahkan dalam bentuk [[halusinasi pendengaran]], [[paranoid|paranoia]], keyakinan atau pikiran[[waham]] yang salahganjil, yangatau tidak[[kelainan sesuaiberpikir|cara denganberbicara duniadan nyata serta dibangun atas unsurberpikir yang tidak berdasarkan logikakacau]], dan disertai dengan disfungsi sosial dan pekerjaan yang signifikan. Gejala awal biasanya muncul pada saat dewasa muda, dengan [[prevalensi]] semasa hidup secara global sekitar 0,3% – 0,7%.<ref name=Lancet09/> Diagnosis didasarkan atas pengamatan perilaku dan pengalaman penderita yang dilaporkan.
 
Faktor penyumbang penting yaitu [[genetik]], lingkungan awal, [[neurobiologi]], serta [[psikologi|kondisi psikologis]] dan proses sosial; beberapa jenis obat resep dan rekreasional sepertinya dapat menjadi penyebab atau kondisi yang memperburuk gejala. Penelitian saat ini difokuskan pada peranan neurobiologi, walaupunwalau tidak ada satupunsatu pun penyebab organik khusus yang ditemukan. Berbagai kombinasi gejala yang mungkin terjadi telah memicu debat apakah suatu diagnosis mewakili satu kelainan atau beberapa gejala yang berbeda.
 
Terlepas dari [[etimologi]] istilah yang berasal dari akar kata bahasa [[Yunani kuno|Yunani]] ''skhizein'' (''σχίζειν'', "membelah") dan ''phrēn, phren-'' (''φρήν, φρεν-''; "ingatan"), skizofrenia tidak sama sebagai "ingatan terbelah" dan tidak sama dengan [[gangguan identitas disosiatif]] yang juga dikenal sebagai "gangguan kepribadian ganda" atau "kepribadian terbelah"—suatu kondisi yang sering tertukar menurut persepsi masyarakat luas.
Baris 30 ⟶ 29:
 
== Gejala ==
[[Berkas:August Natterer Meine Augen zur Zeit der Erscheinungen.jpg|jmpl|''Mataku Saat Penampakan'' karya seniman Jerman [[August Natterer]] yang mengidap skizofrenia.]]
Seseorang yang didiagnosis mengidap skizofrenia dapat mengalami [[halusinasi]] (kebanyakan melaporkan mendengar suara-suara), [[waham]] (biasanya aneh atau secara biasa), dan [[Gangguan pemikiran|gangguan daya pikir dan bicara]]. Yang terakhir ini dapat berupa kehilangan urutan berpikir, hingga kalimat yang artinya kurang berhubungan, sampai dengan ketidakpaduan yang dikenal sebagai [[Skizofasia|kata-kata yang berantakan]] pada kasus yang lebih parah. Menarik diri dari lingkungan sosial, cara berpakaian yang berantakan dan tidak menjaga kebersihan, dan kehilangan motivasi dan pertimbangan merupakan hal yang umum pada skizofrenia.<ref name="CarsonNursing">Carson VB (2000). [http://books.google.com/books?id=QM5rAAAAMAAJ Mental health nursing: the nurse-patient journey] W.B. Saunders.ISBN 978-0-7216-8053-8. p. 638.</ref>
Biasanya dapat diobservasi adanya pola kesulitan [[emosi]], sebagai contoh tidak adanya sifat responsif.<ref name="HirschWeinberger2003p21">{{vcite book|author1=Hirsch SR|author2= Weinberger DR|title=Schizophrenia|url=http://books.google.com/books?id=x3fmsV55rigC&pg=PA21|year= 2003|publisher=Wiley-Blackwell|isbn=9780632063888|page=21}}</ref> Gangguan dalam [[kognisi sosial]] diasosiasikan dengan skizofrenia,<ref>{{vcite journal |author=Brunet-Gouet E, Decety J |title=Social brain dysfunctions in schizophrenia: a review of neuroimaging studies |journal=Psychiatry Res |volume=148 |issue=2–3 |pages=75–92 |year=2006 |month=December|pmid=17088049 |doi=10.1016/j.pscychresns.2006.05.001}}</ref> demikian juga dengan gejala [[paranoia]] ; [[isolasi sosial]] pada umumnya muncul.<ref name="HirschWeinberger2003p481">{{vcite book|author1=Hirsch SR|author2= WeinbergerDR|title=Schizophrenia|url=http://books.google.com/books?id=x3fmsV55rigC&pg=PA21|year= 2003|publisher=Wiley-Blackwell|isbn=9780632063888|page=481}}</ref> Kesulitan dalam [[Memori bekerja|bekerja]] dan [[daya ingat jangka panjang]], [[perhatian]], [[Fungsi eksekutif|peran eksekutif]], dan kecepatan untuk [[Mengolah informas|mengolah]] juga sangat umum terjadi.<ref name=Lancet09/> Pada salah satu subtipe yang tidak umum, seseorang menjadi sangat diam, dan berdiam diri pada posisi yang sangat aneh, atau menunjukkan tingkah laku yang tidak jelas, semua ini merupakan gejala [[katatonia]].<ref>{{vcite journal|author=Ungvari GS, Caroff SN, Gerevich J |title=The catatonia conundrum: evidence of psychomotor phenomena as a symptom dimension in psychotic disorders |journal=Schizophr Bull |volume=36 |issue=2 |pages=231–8 |year=2010 |month=March|pmid=19776208 |doi=10.1093/schbul/sbp105}}</ref>
 
Pada masa akhir remaja dan awal masa dewasa merupakan periode puncak untuk timbulnya skizofrenia,<ref name=Lancet09>{{vcite journal |author= [[Jim van Os|van Os J]], Kapur S |title=Schizophrenia |journal=Lancet |volume=374 |issue=9690 |pages=635–45 |year=2009 |month=August |pmid=19700006 |doi=10.1016/S0140-6736(09)60995-8 |url=http://xa.yimg.com/kq/groups/19525360/611943554/name/Schizophrenia+-+The+Lancet.pdf |accessdate=2012-07-13 |archivedate=2013-06-23 |archiveurl=https://web.archive.org/web/20130623065810/http://xa.yimg.com/kq/groups/19525360/611943554/name/Schizophrenia+-+The+Lancet.pdf }}</ref> yang merupakan tahun kritis perkembangan sosial dan vokasional pada seorang dewasa muda.<ref name="Addington_et_al_2007"/> Pada 40% laki-laki dan 23% perempuan didiagnosis dengan skizofrenia, di mana manifestasi kondisi ini muncul sebelum usia 19 tahun.<ref name=Cullen>{{vcite journal |author=Cullen KR, Kumra S, Regan J ''et al.'' |title=Atypical Antipsychotics for Treatment of Schizophrenia Spectrum Disorders |journal=Psychiatric Times |volume=25 |issue=3 |year=2008 |url=http://www.psychiatrictimes.com/schizophrenia/article/10168/1147536 |accessdate=2014-02-15 |archivedate=2008-12-28 |archiveurl=https://web.archive.org/web/20081228153056/http://www.psychiatrictimes.com/schizophrenia/article/10168/1147536 }}</ref> Untuk menekan gangguan perkembangan yang diasosiasikan dengan skizofrenia, telah banyak dilakukan penelitian untuk mengidentifikasi dan menangani fase [[prodromal|prodromal (sebelum-tercetus)]] dari penyakit ini, yang telah dapat dideteksi hingga 30&nbsp;bulan sebelum gejala muncul.<ref name="Addington_et_al_2007">{{vcite journal |author=Addington J, Cadenhead KS, Cannon TD, ''et al.''|year=2007|title=North American prodrome longitudinal study: a collaborative multisite approach to prodromal schizophrenia research|journal= [[Schizophrenia Bulletin]] |volume=33 | issue=3 |pages=665–72 |pmid=17255119|doi=10.1093/schbul/sbl075|pmc=2526151}}</ref> Mereka yang telah mengalami perkembangan skizofrenia mengalami gejala psikotik sementara atau sembuh dengan sendirinya<ref name="Amminger_et_al_2006">{{vcite journal |author=Amminger GP, Leicester S, Yung AR, ''et al.'' |year=2006|title=Early onset of symptoms predicts conversion to non-affective psychosis in ultra-high risk individuals|journal= [[Schizophrenia Research]] |volume=84 | issue=1 |pages=67–76 |pmid=16677803|doi=10.1016/j.schres.2006.02.018}}</ref> dan gejala nonspesifik berupa menarik diri dari lingkungan, iritabilitas, [[disforia]],<ref name="ParnasJorgensen1989">{{vcite journal |author=Parnas J, Jorgensen A |year=1989 |title=Pre-morbid psychopathology in schizophrenia spectrum |journal= [[British Journal of Psychiatry]] |volume=115 |pages=623–7|pmid=2611591}}</ref> dan kecerobohan<ref>{{cite book|ref=harv|last=Coyle|first=Joseph|editor1-first=George J|editor1-last=Siegal|editor2-first=R. Wayne|editor2-last=Albers|editor3-first=Scott T|editor3-last=Brady|editor4-first=Donald|editor4-last=Price|title=Basic Neurochemistry: Molecular, Cellular and Medical Aspects|url=https://archive.org/details/basicneurochemis0000unse_y3l1|format=Textbook|edition=7th|year=2006|publisher=Elsevier Academic Press|location=Burlington, MA|isbn=0-12-088397-X|page=[https://archive.org/details/basicneurochemis0000unse_y3l1/page/876 876]|chapter=Chapter 54: The Neurochemistry of Schizophrenia}}</ref> selama fase prodromal.<ref name="Addington_et_al_2007"/>
 
=== Klasifikasi Schneiderian ===
Baris 40:
=== Gejala positif dan negatif ===
Skizofrenia pada umumnya dideskripsikan sebagai [[Gejala#Gejala positif dan negatif|gejala positif dan negatif (atau defisit)]].<ref name="Sims_2002">{{vcite book |author=Sims A |title=Symptoms in the mind: an introduction to descriptive psychopathology |publisher=W. B. Saunders |location=Philadelphia |year=2002 |isbn=0-7020-2627-1 }}</ref> Gejala positif merupakan gejala yang tidak dialami oleh kebanyakan individu secara normal tetapi dialami oleh seorang penderita skizofrenia. Keadaan ini termasuk diantaranya waham, pikiran dan ucapan yang kacau, dan halusinasi [[taktil]], [[Halusinasi auditori|auditori]], [[visual]], [[olfaktori]] dan [[gustatori]], biasanya dijelaskan sebagai manifestasi psikosis.<ref>Kneisl C. and Trigoboff E.(2009). Contemporary Psychiatric- Mental Health Nursing. 2nd edition. London: Pearson Prentice Ltd. p. 371</ref> Halusinasi biasanya berhubungan dengan tema waham.<ref name=DSM299/> Gejala positif umumnya memberikan respons yang baik dengan pengobatan.<ref name="DSM299">American Psychiatric Association. Task Force on DSM-IV. (2000). Diagnostic and statistical manual of mental disorders: DSM-IV-TR. American Psychiatric Pub. ISBN 978-0-89042-025-6. p. 299</ref>
Gejala negatif merupakan adanya defisit terhadap respon emosi normal atau proses berpikir lainnya, dan reaksinya kurang baik terhadap pengobatan.<ref name=CarsonNursing/> Gejala pada umumnya meliputi emosi yang datar atau [[efek tumpul]], pendiam ([[alogia]]), ketidakmampuan untuk mengalami kesenangan ([[anhedonia]]), tidak ada keinginan untuk membangun hubungan sosial ([[asosial]]), dan rendahnya motivasi ([[avolisi]]). Penelitian memperlihatkan adanya gejala negatif yang berkontribusi pada kualitas hidup yang buruk, keterbatasan fungsi, dan beban bagi orang lain dibandingkan dengan gejala positif.<ref>{{vcite journal |author=Velligan DI and Alphs LD |title=Negative Symptoms in Schizophrenia: The Importance of Identification and Treatment |journal=Psychiatric Times |volume=25 |issue=3 |date=March 1, 2008 |url=http://www.psychiatrictimes.com/schizophrenia/article/10168/1147581 |accessdate=2014-02-15 |archivedate=2009-10-06 |archiveurl=https://web.archive.org/web/20091006015627/http://www.psychiatrictimes.com/schizophrenia/article/10168/1147581 }}</ref> Pada penderita dengan gejala negatif yang menonjol seringkalisering kali memiliki sejarah untuk kurang mampu menyesuaikan diri sebelum penyakit muncul, dan respons terhadap pengobatan biasanya terbatas.<ref name=CarsonNursing/>
 
== Penyebab ==
Baris 73:
 
=== Neurologis ===
[[Berkas:Schizophrenia fMRI working memory.jpg|thumbjmpl| [[Functional magnetic resonance imaging]] (fMRIFMRI) dan teknologi [[pencitraan otak]] lainnya memungkinkan studi perbedaan aktivitas otak pada orang-orang yang didiagnosis menderita skizofrenia. Gambar terkait menunjukkan dua tingkat otak dengan daerah otak yang lebih aktif pada responden kontrol yang sehat dibandingkan dengan pasien skizofrenia yang ditunjukkan dengan warna merah, dalam satu studi fMRI tentang kerja memori.]]
 
Skizofrenia diasosiasikan dengan perbedaan samar dalam struktur otak, ditemukan dalam 40 sampai 50% kasus, dan dalam kimiawi otak selama keadaan psikotik akut.<ref name=Lancet09/> Studi menggunakan [[tes neuropsikologi]] dan teknologi [[pencitraan otak]] seperti [[Functional magnetic resonance imaging|fMRI]] dan [[Positron emission tomography|PET]] untuk memeriksa perbedaan fungsional aktivitas otak telah menunjukkan bahwa perbedaan sepertinya lebih sering terjadi pada bagian [[lobus frontal]], [[hipokampus]] dan [[lobus temporal]].<ref>{{vcite book |year=2006 |author=Kircher, Tilo and Renate Thienel|title=The Boundaries of Consciousness |isbn=0444528768 |page=302 |url=http://books.google.com/?id=YHGacGKyVbYC&pg=PA302|chapter=Functional brain imaging of symptoms and cognition in schizophrenia |publisher=Elsevier|location=Amsterdam}}</ref> Berkurangnya volume otak, lebih kecil daripada yang ditemukan pada [[penyakit Alzheimer]], telah dilaporkan pada daerah korteks frontal dan lobus temporal. Belum jelas apakah perubahan volumetrik ini adalah progresif atau sudah ada sebelum menderita penyakit.<ref>{{harvnb|Coyle|2006|p=878}}</ref> Perbedaan ini dikaitkan dengan [[defisit neurokognitif]] yang sering diasosiasikan dengan skizofrenia.<ref name="Green2006">{{vcite journal|author=Green MF |year=2006 |title=Cognitive impairment and functional outcome in schizophrenia and bipolar disorder|journal=Journal of Clinical Psychiatry |volume=67 | issue=Suppl 9 |pages=3–8 |pmid=16965182}}</ref> Karena sirkuit-sirkuit saraf berubah, sebagai alternatif telah diajukan bahwa skizofrenia seharusnya dianggap sebagai suatu gabungan dari gangguan-gangguan perkembangan saraf.<ref name=Insel_2010>{{vcite journal |author=Insel TR |title=Rethinking schizophrenia|journal=Nature |volume=468 |issue=7321 |pages=187–93 |year=2010 |month=November |pmid=21068826 |doi=10.1038/nature09552}}</ref>
 
Perhatian khusus diberikan pada fungsi dopamin di dalam [[jalur mesolimbik]] otak. Hal ini berfokus sebagian besar pada penemuan secara tidak sengaja bahwa obat-obatan golongan [[fenotiazin]], yang menghambat fungsi dopamin, dapat mengurangi gejala-gejala psikotik. Hal ini juga dikuatkan dengan fakta bahwa amfetamin, yang memicu pelepasan dopamin, dapat menguatkan gejala-gejala psikotik pada skizofrenia.<ref name="Laruelle_et_al_1996">{{vcite journal |author=Laruelle M, Abi-Dargham A, van Dyck CH, ''et al.'' |title=Single photon emission computerized tomography imaging of amphetamine-induced dopamine release in drug-free schizophrenic subjects |journal=Proc. Natl. Acad. Sci. U.S.A. |volume=93 |issue=17|pages=9235–40 |year=1996 |month=August |pmid=8799184 |pmc=38625 |doi= 10.1073/pnas.93.17.9235}}</ref> Hipotesis dopamin yang berpengaruh besar pada skizofrenia diajukan dalam hal aktivasi berlebihan dari [[Reseptor dopamin D2|Reseptor D<sub>2</sub>]] adalah penyebab (gejala-gejala positif dari) skizofrenia. Meskipun dipostulasikan selama sekitar 20&nbsp;tahun berdasar pada efek penghambatan D<sub>2</sub> yang umum pada semua obat antipsikotik, barulah pada sekitar pertengahan 1990-an studi pencitraan [[Positron emission tomography|PET]] dan [[SPET]] memberikan bukti pendukung. HipotesaHipotesis dopamin sekarang dianggap terlalu menyederhanakan, sebagian karena pengobatan antipsikotik yang lebih baru (pengobatan [[antipsikotik atipikal]] ) dapat sama efektifnya dengan pengobatan yang lebih lama (pengobatan [[antipsikotik tipikal]] ), tetapi juga mempengaruhi fungsi [[serotonin]] dan mungkin memiliki efek penghambatan dopamin yang sedikit lebih kecil.<ref name="JonesPilowsky2002">{{vcite journal |author=Jones HM, Pilowsky LS |year=2002|title=Dopamine and antipsychotic drug action revisited |journal= [[British Journal of Psychiatry]] |volume=181|pages=271–275 |pmid=12356650 |doi=10.1192/bjp.181.4.271}}</ref>
 
Perhatian juga difokuskan pada neurotransmiter [[glutamat]] dan berkurangnya fungsi [[reseptor NMDA|reseptor glutamat NMDA]] dalam skizofrenia, sebagian besar karena tingkat [[reseptor glutamat]] yang sangat rendah secara tidak wajar yang ditemukan pada otak pascakematian pada orang-orang yang didiagnosis menderita skizofrenia,<ref name="fn_27">{{vcite journal |author=Konradi C, Heckers S|year=2003 |title=Molecular aspects of glutamate dysregulation: implications for schizophrenia and its treatment|journal=Pharmacology and Therapeutics |volume=97 |issue=2 |pages=153–79 |pmid=12559388 |doi=10.1016/S0163-7258(02)00328-5}}</ref> dan penemuan obat-obatan penghambat glutamat seperti [[fensiklidin]] dan [[ketamin]] dapat meniru gejala-gejala dan masalah kognitif yang diasosiasikan dengan kondisi tersebut.<ref name="fn_59">{{vcite journal |author=Lahti AC, Weiler MA, Tamara Michaelidis BA, Parwani A, Tamminga CA |year=2001 |title=Effects of ketamine in normal and schizophrenic volunteers|journal= [[Neuropsychopharmacology]] |volume=25 |issue=4 |pages=455–67 |pmid=11557159 |doi=10.1016/S0893-133X(01)00243-3}}</ref> Fungsi glutamat yang berkurang terkait dengan buruknya performa pada tes-tes yang membutuhkan fungsi lobus frontal dan hipokampus, dan glutamat dapat mempengaruhi fungsi dopamin, keduanya berakibat dalam skizofrenia, menunjukkan suatu peran penting dalam menghubungkan (dan kemungkinan menyebabkan) jalur glutamat dalam kondisi tersebut.<ref name="fn_28">{{vcite journal|author=Coyle JT, Tsai G, Goff D |year=2003 |title=Converging evidence of NMDA receptor hypofunction in the pathophysiology of schizophrenia |journal=Annals of the [[New York Academy of Sciences]] |volume=1003 |pages=318–27 |pmid=14684455|doi=10.1196/annals.1300.020}}</ref> Tetapi gejala-gejala positif gagal merespon pengobatan glutaminergis.<ref name="fn_60">{{vcite journal |author=Tuominen HJ, Tiihonen J, Wahlbeck K |year=2005 |title=Glutamatergic drugs for schizophrenia: a systematic review and meta-analysis |journal= [[Schizophrenia Research]] |volume=72 |pages=225–34|pmid=15560967 |doi=10.1016/j.schres.2004.05.005 |issue=2–3}}</ref>
Baris 84:
== Diagnosis ==
{{Utama|Diagnosis skizofrenia}}
[[Berkas:John Forbes Nash, Jr. by Peter Badge.jpg|thumbjmpl|uprightlurus| [[John Forbes Nash|John Nash]], seorang [[matematikawan]] Amerika Serikat dan pemenang bersama [[Nobel Ekonomi|Penghargaan Nobel di bidang Ekonomi]] tahun 1994, menderita skizofrenia. Kisah hidupnya menjadi tema film ''[[A Beautiful Mind]]''.]]
 
Skizofrenia didiagnosis berdasarkan kriteria dari panduan [[Asosiasi Psikiatri Amerika]] '' [[Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders]] '', versi DSM-IV-TR, atau dari [[Organisasi Kesehatan Dunia]] [[ICD|International Statistical Classification of Diseases and Related Health Problems]], yaitu ICD-10.<ref name=Lancet09/> Kriteria ini menggunakan pengalaman swalapor dari penderita dan kejanggalan perilaku yang dilaporkan, yang kemudian diikuti dengan penilaian klinis oleh seorang [[profesional bidang kesehatan mental]]. Gejala yang dikaitkan dengan skizofrenia berlangsung dalam suatu rangkaian kesatuan dalam populasi dan harus mencapai suatu tingkat keparahan sebelum diagnosis ditegakkan.<ref name=BMJ07/> Sampai dengan 2009 belum ada tes yang objektif.<ref name=Lancet09/>
 
Skizofrenia dalam DSM-5 hanya dapat ditetapkan sebagai hasil diagnosis jika memiliki sedikitnya dua jenis gejala. Jenis gejala pertama adalah gejala yang terjadi setidaknya selama sebulan. Gejala-gejala ini meliputi delusi, halusinasi, bicara tidak teratur, dan [[katatonia]]. Sedangkan jenis gejala kedua adalah gejala negatif.<ref>{{Cite journal|last=Jaya|first=Edo Sebastian|date=2017|title=Confirmatory Factor Analysis of the Indonesian Version of Community Assessment of Psychic Experiences|url=https://media.neliti.com/media/publications/164442-EN-confirmatory-factor-analysis-of-the-indo.pdf|journal=Makara Hubs-Asia|volume=21|issue=1|pages=1|doi=10.7454/mssh.v21i1.3495}}</ref>
 
Kriteria ini menggunakan pengalaman swalapor dari penderita dan kejanggalan perilaku yang dilaporkan, yang kemudian diikuti dengan penilaian klinis oleh seorang [[profesional bidang kesehatan jiwa]]. Gejala yang dikaitkan dengan skizofrenia berlangsung dalam suatu rangkaian kesatuan dalam populasi dan harus mencapai suatu tingkat keparahan sebelum diagnosis ditegakkan.<ref name="BMJ07" /> Sampai dengan 2009 belum ada tes yang objektif.<ref name="Lancet09" />
 
=== Kriteria ===
Baris 102 ⟶ 106:
# Durasi yang signifikan: Tanda-tanda gangguan yang kontinu bertahan selama setidaknya enam bulan. Periode enam bulan ini harus termasuk setidaknya satu bulan gejala (atau kurang, jika gejala berkurang karena pengobatan).
 
Jika tanda-tanda gangguan terlihat selama lebih dari sebulan tetapi kurang dari enam bulan, diagnosis [[gangguan skizofreniform]] diterapkan.<ref name="DSM-IV-TR">{{vcite book |title=Diagnostic and statistical manual of mental disorders: DSM-IV |author=American Psychiatric Association |publisher=American Psychiatric Publishing, Inc. |location=Washington, DC |year=2000 |chapter=Schizophrenia |chapterurl=http://www.behavenet.com/capsules/disorders/schiz.htm |isbn=0-89042-024-6 |accessdate=2008-07-04 }} {{Cite web |url=http://www.behavenet.com/capsules/disorders/schiz.htm |title=Salinan arsip |access-date=2005-01-31 |archive-date=2008-06-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20080611030258/http://www.behavenet.com/capsules/disorders/schiz.htm |dead-url=unfit }}</ref> Gejala psikotik yang berlangsung selama kurang dari sebulan dapat didiagnosis sebagai [[gangguan psikotik singkat]], dan berbagai kondisi dapat diklasifikasikan sebagai [[gangguan psikotik lainnya yang tidak diklasifikasikan]]. Skizofrenia tidak dapat didiagnosis jika gejala [[gangguan suasana hati]] hadir secara substansial (meskipun dapat didiagnosis [[gangguan skizoafektif]] ), atau jika gejala [[gangguan perkembangan pervasif]] hadir kecuali waham atau halusinasi yang menonjol juga hadir, atau jika gejala adalah hasil fisiologis langsung dari suatu kondisi medis atau zat yang umum, seperti penyalahgunaan narkoba atau pengobatan.
 
=== Subtipe ===
DSM-IV-TR mengandung lima subklasifikasi skizofrenia, meskipun para pengembang [[DSM-5]] merekomendasikan agar subklasifikasi ini dihilangkan dari klasifikasi yang baru:<ref>[[American Psychiatric Association]] DSM-5 Work Groups (2010)[http://www.dsm5.org/ProposedRevisions/Pages/SchizophreniaandOtherPsychoticDisorders.aspx Proposed Revisions –Schizophrenia and Other Psychotic Disorders]. Retrieved 17 February 2010.</ref><ref name=WHOICD/>
* Tipe paranoid: Terdapat waham atau halusinasi auditori, tetapi tidak ada gangguan pemikiran, perilaku yang tidak teratur, atau ketumpulan afektif. Waham yang ada merupakan waham menyiksa dan/atau waham kebesaran, tetapi sebagai tambahan, dapat juga hadir tema-tema lain seperti kecemburuan, religiusitas, atau [[somatisasi]]. (Kode DSM 295.3/kode ICD F20.0)
* [[Skizofrenia tidak teratur|Tipe tidak teratur]] : Diberi nama ''skizofrenia hebefrenik'' dalam ICD. Gangguan pemikiran dan ketumpulan afektif hadir secara bersamaan. (Kode DSM 295.1/kode ICD F20.1)
* [[Katatonia|Tipe katatonik]] : Subjek mungkin hampir tidak bisa bergerak atau menampakkan gerakan gelisah tanpa sebab. Gejala dapat termasuk stupor katatonik dan [[fleksibilitas lilin]]. (Kode DSM 295.2/kode ICD F20.2)
* Tipe tidak dibedakan: Gejala psikotik hadir tetapi kriteria untuk tipe paranoid, tidak teratur atau katatonik belum dipenuhi. (Kode DSM 295.9/kode ICD F20.3)
* Tipe residual: Gejala positif hadir hanya dalam intensitas rendah. (Kode DSM 295.6/kode ICD F20.5)
Baris 114 ⟶ 118:
Kriteria ICD-10 memberikan dua subtipe tambahan:<ref name=WHOICD>{{vcite web|url=http://www.who.int/classifications/icd/en/GRNBOOK.pdf |title=The ICD-10 Classification of Mental and Behavioural Disorders |format=pdf |work=World Health Organization |page=26}}</ref>
* Depresi pascaskizofrenia: Episode depresi yang terjadi setelah sakit skizofrenia, yakni ketika beberapa gejala skizofrenia ringan mungkin masih dapat ditemukan. (ICD code F20.4)
* [[Skizofrenia tipe sederhana|Skizofrenia sederhana]]: Gejala negatif dan dominan berkembang perlahan-lahan dan progresif tanpa riwayat episode psikotik. (kode ICD F20.6)
 
=== Diagnosis banding ===
{{see also|Diagnosis ganda}}
Gejala psikotik dapat ditemukan pada beberapa gangguan mentaljiwa lainnya, termasuk [[gangguan bipolar]],<ref>{{vcite journal|author=Pope HG |year=1983 |title=Distinguishing bipolar disorder from schizophrenia in clinical practice: guidelines and case reports |journal=Hospital and Community Psychiatry |volume=34 |pages=322–28 |accessdate= 2008-02-24}}</ref> [[gangguan kepribadian borderline/perbatasan]],<ref>{{vcite journal |author=McGlashan TH |title=Testing DSM-III symptom criteria for schizotypal and borderline personality disorders |journal= [[Archives of General Psychiatry]] |volume=44 |issue=2|pages=143–8 |year=1987 |month=February |pmid=3813809}}</ref> intoksikasi obat dan [[Psikosis dipicu zat|psikosis dipicu obat]]. Waham ("non-bizarre"/tidak aneh) juga ditemukan pada [[gangguan waham]], dan menarik diri dari lingkungan sosial pada [[gangguan kecemasan sosial]], [[gangguan kecemasan menghindar]] dan [[gangguan kepribadian skizotipik]]. Skizofrenia sering ditemukan bersamaan dengan [[gangguan obsesif-kompusif]] (OCD) dan cukup bermakna dibandingkan dengan yang dapat terjadi secara murni kebetulan, meskipun sulit untuk membedakan antara obsesi yang terjadi pada OCD dengan waham skizofrenia.<ref>{{vcite journal |author=Bottas A |title=Comorbidity: Schizophrenia With Obsessive-Compulsive Disorder |journal=Psychiatric Times |volume=26 |issue=4 |date=April 15, 2009|url=http://www.psychiatrictimes.com/display/article/10168/1402540 }}</ref>
 
Diperlukan pemeriksaan fisik umum dan neurologis lebih lanjut untuk menyingkirkan penyakit yang kadang dapat menyebabkan gejala psikotik mirip skizofrenia,<ref name="DSM-IV-TR" /> seperti [[Kelainan metabolik|gangguan metabolik]], [[infeksi sistemik]], [[sifilis]], infeksi [[HIV]], [[epilepsi]], dan lesi otak. Kemungkinan [[delirium]] perlu disingkirkan, yang dapat dibedakan melalui halusinasi penglihatan, onset akut, dan [[tingkat kesadaran]] yang naik turun, dan menandakan adanya penyakit medis yang mendasarinya. Penyelidikan biasanya tidak perlu diulang untuk relaps, kecuali apabila terdapat indikasi ''medis'' yang spesifik atau kemungkinan [[efek samping]] dari [[obat antipsikotik]].
 
== Pencegahan ==
Saat ini belum disimpulkan adanya bukti efektivitas intervensi dini untuk mencegah skizofrenia.<ref>{{vcite journal |author=Marshall M, Rathbone J |title=Early intervention for psychosis |journal=Cochrane Database Syst Rev |volume=|issue=4 |pages=CD004718 |year=2006 |pmid=17054213 |doi=10.1002/14651858.CD004718.pub2 |url=}}</ref> Meski terdapat bukti bahwa intervensi dini pada orang dengan episode [[psikotik]] dapat memperbaiki hasil jangka pendek, hanya sedikit manfaat upaya ini setelah lima tahun.<ref name=Lancet09/> Usaha untuk mencegah skizofrenia pada fase [[prodromal/awal]] belum jelas manfaatnya dan karena itu sejak tahun 2009 tidak disarankan.<ref>{{vcite journal |author=de Koning MB, Bloemen OJ, van Amelsvoort TA, ''et al.'' |title=Early intervention in patients at ultra high risk of psychosis: benefits and risks |journal=Acta Psychiatr Scand |volume=119 |issue=6 |pages=426–42 |year=2009 |month=June |pmid=19392813|doi=10.1111/j.1600-0447.2009.01372.x |url=}}</ref> Pencegahan sulit dilakukan karena tidak ada petanda yang terpercayatepercaya untuk terjadinya penyakit di kemudian hari.<ref name="Cannon_et_al_2007">{{vcite journal |author=Cannon TD, Cornblatt B, McGorry P|title=The empirical status of the ultra high-risk (prodromal) research paradigm |journal=Schizophrenia Bulletin |volume=33|issue=3 |pages=661–4 |year=2007 |month=May |pmid=17470445 |doi=10.1093/schbul/sbm031 |pmc=2526144}}</ref> Namun, beberapa kasus skizofrenia dapat ditunda atau mungkin dicegah dengan mencegah pemakaian ganja, khususnya pada remaja.<ref name=pmid14754822>{{cite journal |author=Arseneault L, Cannon M, Witton J, Murray RM |title=Causal association between cannabis and psychosis: examination of the evidence |journal=Br J Psychiatry |volume=184 |issue= 2|pages=110–7 |year=2004|month=February |pmid=14754822 |doi= 10.1192/bjp.184.2.110 |url=http://bjp.rcpsych.org/cgi/content/full/184/2/110}}</ref> Seorang dengan riwayat skizofrenia dalam keluarga mungkin lebih rentan terhadap psikosis yang dipicu ganja.<ref name="Henquet2008" /> Dan, satu studi menemukan bahwa gangguan psikotik yang dipicu ganja diikuti oleh terjadinya kondisi psikotik persisten pada sekitar setengah kasus.<ref>{{cite journal|last=Arendt|first=M|coauthors=Rosenberg, R, Foldager, L, Perto, G, Munk-Jørgensen, P|title=Cannabis-induced psychosis and subsequent schizophrenia-spectrum disorders: follow-up study of 535 incident cases|journal=The British journal of psychiatry : the journal of mental science|date=2005 Dec|volume=187|pages=510–5|pmid=16319402|doi=10.1192/bjp.187.6.510|issue=6}}</ref>
 
Penelitian teoretisteoritis berlanjut pada strategi yang mungkin dapat menurunkan angka kejadian skizofrenia. Salah satu pendekatan berusaha memahami apa yang terjadi pada tingkat genetik dan neurologis yang dapat menyebabkan penyakit, sehingga dapat dikembangkan intervensi [[biomedis]]. Namun, efek genetik yang bermacam-macam dan bervariasi, masing-masing dalam skala kecil, yang berinteraksi dengan lingkungan, membuat hal ini menjadi sulit. Kemungkinan lain, strategi [[kesehatan masyarakat]] dapat secara selektif mengatasi faktor sosioekonomi yang dikaitkan dengan angka kejadian skizofrenia yang lebih tinggi pada beberapa kelompok, misalnya terkait imigrasi, etnisitas, atau kemiskinan. Strategi berskala populasi dapat menyediakan layanan untuk memastikan kehamilan yang aman dan pertumbuhan yang sehat, termasuk di area perkembangan psikologis seperti kecerdasan sosial. Namun, belum cukup bukti untuk menerapkan ide yang demikian untuk saat ini, dan sejumlah masalah yang lebih luas memang tidak spesifik pada skizofrenia.<ref>{{cite journal|last=Kirkbride|first=JB|coauthors=Jones, PB|title=The Prevention of Schizophrenia—What Can We Learn From Eco-Epidemiology?|journal=Schizophrenia bulletin|date=2011 Mar|volume=37|issue=2|pages=262–71|pmid=20974748|url=http://cambridge.academia.edu/JamesKirkbride/Papers/530034/The_Prevention_of_Schizophrenia_What_Can_We_Learn_From_Eco-Epidemiology|doi=10.1093/schbul/sbq120|pmc=3044619|access-date=2014-02-15|archive-date=2012-04-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20120424230135/http://cambridge.academia.edu/JamesKirkbride/Papers/530034/The_Prevention_of_Schizophrenia_What_Can_We_Learn_From_Eco-Epidemiology|dead-url=yes}}</ref><ref>{{cite journal|last=McGrath|first=JJ|coauthors=Lawlor, DA|title=The search for modifiable risk factors for schizophrenia|journal=The American Journal of Psychiatry|date=2011 Dec 1|volume=168|issue=12|pages=1235–8|pmid=22193665|url=http://ajp.psychiatryonline.org/article.aspx?volume=168&page=1235|doi=10.1176/appi.ajp.2011.11081300}}</ref>
 
== Tata Laksanalaksana ==
{{Utama|Penanganan skizofrenia}}
Tata laksana utama skizofrenia adalah obat antipsikotik, seringkalisering kali disertai dengan dukungan psikologis dan sosial.<ref name=Lancet09/> Perawatan di rumah sakit mungkin dilakukan untuk beberapa episode baik secara sukarela atau (apabila diperkenankan oleh perundang-undangan kesehatan mentaljiwa) [[diharuskan|di luar kehendak]]. Perawatan jangka panjang di rumah sakit jarang terjadi sejak [[perawatan di luar institusi]] dimulai pada tahun 1950-an, meskipun masih terjadi.<ref name="BeckerKilian2006" /> Layanan dukungan komunitas termasuk tempat penitipan harian, kunjungan oleh anggota [[Layanan kesehatan mental masyarakat|tim kesehatan mentaljiwa masyarakat]], dukungan pekerjaan<ref>{{Vcite journal | author = McGurk SR, Mueser KT, Feldman K, Wolfe R, Pascaris A | title = Cognitive training for supported employment: 2–3 year outcomes of a randomized controlled trial. | journal = American Journal of Psychiatry | volume = 164 | issue = 3 | pages = 437–41 | month = Mar | year = 2007 | url =http://ajp.psychiatryonline.org/cgi/content/full/164/3/437 | doi = 10.1176/appi.ajp.164.3.437 | pmid = 17329468 }}</ref> dan kelompok pendukung banyak ditemukan. Beberapa bukti menunjukkan bahwa olahraga teratur memiliki efek positif pada kesehatan fisik dan mentaljiwa orang dengan skizofrenia.<ref>{{vcite journal |author=Gorczynski P, Faulkner G |title=Exercise therapy for schizophrenia |journal=Cochrane Database Syst Rev |issue=5 |pages=CD004412 |year=2010 |pmid=20464730|doi=10.1002/14651858.CD004412.pub2 |url=}}</ref>
 
=== Pengobatan ===
[[Berkas:Risperdal tablets.jpg|thumbjmpl|leftkiri|uprightlurus| [[Risperidon]] (nama dagang Risperdal) adalah obat [[antipsikotik atipik/tidak khas]] yang sering digunakan.]]
Pengobatan psikiatri lini pertama untuk skizofrenia adalah obat antipsikotik,<ref name="fn_72">{{vcite web|url=http://www.nice.org.uk/nicemedia/pdf/CG82FullGuideline.pdf |format=PDF|title=Schizophrenia: Full national clinical guideline on core interventions in primary and secondary care |accessdate=2009-11-25 |author=National Collaborating Centre for Mental Health |date=2009-03-25 |home=Gaskell and the British Psychological Society}}</ref> yang dapat mengurangi gejala positif psikosis dalam waktu sekitar 7-14 hari. Namun, obat antipsikotik gagal untuk menghilangkan gejala negatif dan gangguan kognitif secara bermakna.<ref name=AFP10/><ref name="pmid18291627">{{vcite journal |author=Tandon R, Keshavan MS, Nasrallah HA |title=Schizophrenia, "Just the Facts": what we know in 2008 part 1: overview |journal= [[Schizophrenia Research]] |volume=100 |issue=1–3 |pages=4–19 |year=2008 |month=March |pmid=18291627 |doi=10.1016/j.schres.2008.01.022|url=http://download.journals.elsevierhealth.com/pdfs/journals/0920-9964/PIIS0920996408000716.pdf| formt=PDF}}</ref> Penggunaan jangka panjang menurunkan risiko relaps.<ref name=Relapse2012>{{cite journal|last=Leucht|first=Stefan|coauthors=Tardy, Magdolna, Komossa, Katja, Heres, Stephan, Kissling, Werner, Salanti, Georgia, Davis, John M|title=Antipsychotic drugs versus placebo for relapse prevention in schizophrenia: a systematic review and meta-analysis|journal=The Lancet|date=1 May 2012|doi=10.1016/S0140-6736(12)60239-6}}</ref>
 
Pilihan obat antipsikotik yang digunakan didasarkan pada manfaat, risiko, dan biaya.<ref name=Lancet09/> Masih diperdebatkan mana yang lebih baik antara golongan obat [[antipsikotik tipikal]] atau [[antipsikotik atipikal]]. <ref>{{vcite journal|author=Kane JM, Correll CU |title=Pharmacologic treatment of schizophrenia |journal=Dialogues Clin Neurosci |volume=12|issue=3 |pages=345–57 |year=2010 |pmid=20954430}}</ref> Keduanya memiliki angka putus obat dan kekambuhan gejala apabila obat tipikal digunakan pada dosis rendah hingga sedang.<ref name=AFP07>{{vcite journal |author=Schultz SH, North SW, Shields CG|title=Schizophrenia: a review |journal=Am Fam Physician |volume=75 |issue=12 |pages=1821–9 |year=2007 |month=June|pmid=17619525}}</ref> Respon yang baik ditemukan pada 40–50%, respon sebagian pada 30–40%, dan resistensi terhadap pengobatan (gagal menunjukkan respon gejala yang memuaskan setelah enam minggu pengobatan menggunakan dua atau tiga obat antipsikotik yang berbeda) pada 20% orang.<ref name=AFP10/> [[Klozapin]] adalah pengobatan yang efektif bagi mereka yang tidak menunjukkan respon pengobatan yang baik terhadap obat lain, namun memiliki potensi efek samping berat yaitu [[agranulositosis]] (jumlah [[sel darah putih]] menurun) pada 1–4%.<ref name=Lancet09/><ref name=BMJ07/><ref>{{vcite journal |author=Wahlbeck K, Cheine MV, Essali A |title=Clozapine versus typical neuroleptic medication for schizophrenia |journal=The Cochrane Database of Systematic Reviews |issue=2|pages=CD000059 |publisher=John Wiley and Sons, Ltd. |year=2007 |pmid=10796289 |doi=10.1002/14651858.CD000059}}</ref>
 
Berdasarkan pertimbangan efek samping, obat antipsikotik tipikal memiliki [[efek ekstrapiramidal]] yang lebih tinggi, sedangkan obat atipikal menyebabkan kenaikan berat badan yang bermakna, diabetes, dan risiko [[sindrom metabolik]].<ref name=AFP07/> Obat atipikal memiliki efek samping ekstrapiramidal yang lebih sedikit, namun perbedaannya tidak besar.<ref name=WPA08>{{vcite journal|author=Tandon R, Belmaker RH, Gattaz WF, ''et al.'' |title=World Psychiatric Association Pharmacopsychiatry Section statement on comparative effectiveness of antipsychotics in the treatment of schizophrenia |journal=Schizophr. Res.|volume=100 |issue=1–3 |pages=20–38 |year=2008 |month=March |pmid=18243663 |doi=10.1016/j.schres.2007.11.033}}</ref> Beberapa obat atipikal seperti [[quetiapine]] dan [[risperidon]] terkait dengan risiko kematian yang lebih tinggi dibandingkan dengan obat antipsikotik tipikal [[perfenazin]], sedangkan klozapin terkait dengan risiko kematian yang lebih rendah.<ref name=Mort09/> Belum jelas apakah obat antipsikotik yang lebih baru menurunkan kemungkinan terjadinya [[sindrom keganasan neuroleptik]], suatu gangguan neurologis yang jarang namun berat.<ref name="Ananth_et_al_2004">{{vcite journal |author=Ananth J, Parameswaran S, Gunatilake S, Burgoyne K, Sidhom T |title=Neuroleptic malignant syndrome and atypical antipsychotic drugs |journal=Journal of Clinical Psychiatry |volume=65 |issue=4 |pages=464–70 |year=2004 |month=April |pmid=15119907 |doi=10.4088/JCP.v65n0403}}</ref>
Baris 144 ⟶ 148:
Sejumlah intervensi psikososial dapat bermanfaat untuk skizofrenia, di antaranya: [[terapi keluarga]],<ref name=FT10>{{vcite journal |author=Pharoah F, Mari J, Rathbone J, Wong W |title=Family intervention for schizophrenia|journal=Cochrane Database Syst Rev |volume=12 |pages=CD000088 |year=2010 |pmid=21154340|doi=10.1002/14651858.CD000088.pub3}}</ref> [[pengobatan komunitas asertif]], dukungan pekerjaan, [[Terapi Remediasi Kognitif|remediasi kognitif]],<ref name="Medalia-2009">{{vcite journal | author= Medalia A, Choi J| title = Cognitive remediation in schizophrenia. | journal = Neuropsychology Rev | url =http://www.brown.uk.com/schizophrenia/medalia.pdf | volume = 19 |issue = 3 | pages = 353–364 | year = 2009 | doi = 10.1007/s11065-009-9097-y | pmid = 19444614}}</ref> pelatihan keterampilan, [[terapi perilaku kognitif]] (CBT), intervensi modifikasi perilaku, dan intervensi psikososial untuk penggunaan zat dan pengaturan berat badan.<ref name=PORT09>{{vcite journal|author=Dixon LB, Dickerson F, Bellack AS, ''et al.'' |title=The 2009 schizophrenia PORT psychosocial treatment recommendations and summary statements |journal=Schizophr Bull |volume=36 |issue=1 |pages=48–70 |year=2010 |month=January|pmid=19955389 |doi=10.1093/schbul/sbp115}}</ref> Terapi keluarga atau edukasi, yang menangani seluruh sistem keluarga dari seorang individu, dapat mengurangi kekambuhan dan perawatan di rumah sakit.<ref name=FT10/> Belum terdapat banyak bukti mengenai efektivitas CBT baik dalam mengurangi gejala maupun mencegah kekambuhan.<ref name=LynchLawsMcKenna>{{vcite journal |author=Lynch D, Laws KR, McKenna PJ |title=Cognitive behavioural therapy for major psychiatric disorder: does it really work? A meta-analytical review of well-controlled trials |journal=Psychol Med |volume=40 |issue=1 |pages=9–24 |year=2010 |month=January|pmid=19476688 |doi=10.1017/S003329170900590X}}</ref><ref>{{vcite journal |author=Jones C, Cormac I, Silveira da Mota Neto JI, Campbell C |title=Cognitive behaviour therapy for schizophrenia |journal=Cochrane Database Syst Rev |volume= |issue=4|pages=CD000524 |year=2004 |pmid=15495000 |doi=10.1002/14651858.CD000524.pub2 |url=}}</ref> Terapi seni atau drama belum banyak diteliti dengan baik.<ref>{{Vcite journal | author = Ruddy R, Milnes D | title = Art therapy for schizophrenia or schizophrenia-like illnesses. | journal = Cochrane Database Syst Rev | issue = 4 | pages = CD003728 | url =http://www.cochrane.org/reviews/en/ab003728.html | year = 2005 | doi = 10.1002/14651858.CD003728.pub2 | pmid = 16235338 }}</ref><ref name="Ruddy-2007">{{Vcite journal | author = Ruddy RA, Dent-Brown K| title = Drama therapy for schizophrenia or schizophrenia-like illnesses. | journal = Cochrane Database Syst Rev | url =http://www.cochrane.org/reviews/en/ab005378.html | issue = 1 | pages = CD005378 | year = 2007 | doi = 10.1002/14651858.CD005378.pub2 | pmid = 17253555 }}</ref>
 
== Perkembangan penyakit ==
== Prognosis/kemungkinan ke depan ==
{{Utama|Prognosis skizofrenia}}
Skizofrenia memiliki dampak individu dan ekonomi yang sangat besar.<ref name=Lancet09/> Penyakit ini menyebabkan penurunan harapan hidup sebesar 12–15&nbsp;tahun, terutama karena kaitannya dengan [[obesitas]], gaya hidup kurang gerak (sedentary), dan [[merokok]], dengan peningkatan angka [[bunuh diri]] memegang peranan yang semakin kecil.<ref name=Lancet09/> Perbedaan harapan hidup ini meningkat antara tahun 1970-an hingga 1990-an,<ref name=Mort07>{{vcite journal |author=Saha S, Chant D, McGrath J |title=A systematic review of mortality in schizophrenia: is the differential mortality gap worsening over time? |journal=Arch. Gen. Psychiatry|volume=64 |issue=10 |pages=1123–31 |year=2007 |month=October |pmid=17909124 |doi=10.1001/archpsyc.64.10.1123}}</ref> dan antara tahun 1990-an hingga dekade pertama abad ke-21 tidak berubah secara bermakna dalam sistem kesehatan dengan terbukanya akses ke pelayanan kesehatan (Finlandia).<ref name=Mort09>{{vcite journal |author=Chwastiak LA, Tek C |title=The unchanging mortality gap for people with schizophrenia |journal=Lancet |volume=374 |issue=9690 |pages=590–2 |year=2009 |month=August |pmid=19595448|doi=10.1016/S0140-6736(09)61072-2}}</ref>
Baris 152 ⟶ 156:
Tingkat [[bunuh diri]] terkait skizofrenia lebih tinggi dari rata-rata. Disebutkan bahwa angka ini sebesar 10%, namun analisis terbaru dari berbagai penelitian dan statistik merevisi perkiraan tersebut menjadi 4, 9%, tersering terjadi selama periode setelah onset atau perawatan pertama di rumah sakit.<ref>{{vcite journal |author=Palmer BA, Pankratz VS, Bostwick JM |title=The lifetime risk of suicide in schizophrenia: a reexamination |journal=Archives of General Psychiatry|volume=62 |issue=3 |pages=247–53|year=2005 |month=March |pmid=15753237 |doi=10.1001/archpsyc.62.3.247}}</ref> Beberapa kali lipat (20 hingga 40%) mencoba bunuh diri sedikitnya satu kali.<ref name=Suicide10/><ref name=DSM304/> Terdapat berbagai faktor risiko, di antaranya jenis kelamin laki-laki, depresi, dan [[IQ (intelligence quotient)/tingkat kecerdasan]] yang tinggi.<ref name=Suicide10>{{vcite journal |author=Carlborg A, Winnerbäck K, Jönsson EG, Jokinen J, Nordström P |title=Suicide in schizophrenia |journal=Expert Rev Neurother |volume=10 |issue=7|pages=1153–64 |year=2010 |month=July |pmid=20586695 |doi=10.1586/ern.10.82 |url=}}</ref>
 
Hubungan yang kuat antara [[skizofrenia dan merokok]] telah ditunjukkan dalam penelitian di seluruh dunia.<ref name="de Leon">{{vcite journal|pmid=15949648|year=2005|author=De Leon J, Diaz FJ|title=A meta-analysis of worldwide studies demonstrates an association between schizophrenia and tobacco smoking behaviors|volume=76|issue=2-3|pages=135–57|doi=10.1016/j.schres.2005.02.010|journal=Schizophrenia research}}</ref><ref name="Keltner">{{vcite journal|doi=10.1111/j.1744-6163.2006.00085.x|title=Smoke, Smoke, Smoke That Cigarette|year=2006|author=Keltner NL, Grant JS|journal=Perspectives in Psychiatric Care|volume=42|pages=256|pmid=17107571|issue=4}}</ref> Penggunaan rokok sangat tinggi di kalangan individu yang didiagnosis menderita skizofrenia, diperkirakan sekitar 80% hingga 90% penderita adalah perokok rutin, dibandingandibandingkan dengan 20% populasi umum.<ref name="Keltner"/> Mereka yang merokok cenderung merupakan perokok berat, dan ditambah lagi mereka mengkonsumsi rokok dengan kandungan nikotin tinggi.<ref name="DSM304">American Psychiatric Association. Task Force on DSM-IV. (2000). Diagnostic and statistical manual of mental disorders: DSM-IV-TR. American Psychiatric Pub. ISBN 978-0-89042-025-6. p. 304</ref> Beberapa bukti menunjukkan bahwa skizofrenia paranoid mungkin memiliki prospek yang lebih baik dibandingkan jenis skizofrenia lain untuk bisa hidup mandiri dan menjalankan fungsi kerja.<ref name="DSM314">American Psychiatric Association. Task Force on DSM-IV. (2000). Diagnostic and statistical manual of mental disorders: DSM-IV-TR. American Psychiatric Pub. ISBN 978-0-89042-025-6. p. 314</ref>
 
== Epidemiologi ==
[[Berkas:Schizophrenia world map - DALY - WHO2004.svg|thumbjmpl|[[Tahun hidup dengan penyesuaian kecacatan]] untuk skizopfrenia per 100.000&nbsp;ipenduduk dalam tahun 2004.
{{Multicol}}
{{legend|#b3b3b3|no data}}
Baris 178 ⟶ 182:
== Sejarah ==
{{Utama|Sejarah skizofrenia}}
Catatan sejarah mengenai [[sindrom]] yang mirip seperti skizofrenia jarang ditemukan sebelum abad 19, walaupun laporan mengenai tingkah laku yang tidak rasional, tidak bisa dimengerti atau tidak terkendali biasa ditemukan. Sebuah laporan kasus mendetilmendetail dalam tahun 1797 mengenai [[James Tilly Matthews]], dan catatan oleh [[Phillipe Pinel]] yang dipublikasikan tahun 1809, sering dianggap sebagai kasus-kasus terawal dari penyakit ini dalam literatur medis dan psikiatrik.<ref name="Heinrichs2003">{{vcite journal |author=Heinrichs RW |title=Historical origins of schizophrenia: two early madmen and their illness |journal=Journal of the History of the Behavioral Sciences |volume=39 |issue=4 |pages=349–63 |year=2003 |pmid=14601041 |doi=10.1002/jhbs.10152}}</ref> Skizofrenia pertama kali dideskripsikan sebagai sindrom berbeda yang mempengaruhi remaja dan kaum muda dewasa oleh [[Bénédict Morel]] pada tahun 1853, yang disebut ''démence précoce'' (secara harafiah berarti 'demensia awal'). Istilah [[demensia praekoks]] digunakan pada tahun 1891 oleh [[Arnold Pick]] dalam sebuah laporan kasus mengenai gangguan psikotik. Pada tahun 1893 [[Emil Kraepelin]] memperkenalkan perbedaan baru yang luas dalam [[klasifikasi gangguan jiwa]] antara '' [[demensia praekoks]] '' dan gangguan suasana hati (yang disebut depresi manik dan termasuk juga depresi unipolar dan bipolar). Kraepelin percaya bahwa pada mulanya ''demensia praekoks'' adalah penyakit otak,<ref name="fn_2">{{vcite book |author=Kraepelin E, Diefendorf AR |title=Text book of psychiatry |edition=7 |year=1907 |publisher=Macmillan |location=London}}</ref> dan sejenis demensia yang khusus, yang dibedakan dari jenis demensia lain seperti [[penyakit Alzheimer]] yang biasanya muncul di kemudian hari dalam hidup.<ref name="fn_49">{{vcite book |author=Hansen RA, Atchison B |title=Conditions in occupational therapy: effect on occupational performance |publisher=Lippincott Williams & Wilkins |location=Hagerstown, MD |year=2000 |isbn=0-683-30417-8}}</ref>
 
[[Berkas:Chlorpromazine-3D-vdW.png|thumbjmpl|leftkiri|Molekul dari [[klorpromazin]] (nama dagangnya Thorazine) yang mengubah secara radikal pengobatan skizofrenia dalam tahun 1950-an.]]
Kata ''skizofrenia'' yang diterjemahkan secara kasar menjadi “pembelahan pikiran” dan berasal dari kata dasar [[Yunani Kuno|Yunani]] ''schizein'' (σχίζειν, "membelah") dan ''phrēn'', ''phren-'' (φρήν, φρεν-, "pikiran")<ref>{{vcite journal |author=Kuhn R |title=Eugen Bleuler's concepts of psychopathology |journal=History of Psychiatry|volume=15 |issue=3 |year=2004 |pages=361–6 |doi=10.1177/0957154X04044603 |pmid=15386868 |others=tr. Cahn CH}}</ref>—dipopulerkan oleh [[Eugen Bleuler]] dalam tahun 1908 dan dimaksudkan untuk mendeskripsikan pemisahan fungsi antara [[psikologi kepribadian|kepribadian]], [[pikiran|berpikir]], [[ingatan]], dan [[persepsi]]. Bleuler mendeskripsikan gejala utamanya sebagai 4 ''A'': “Afeksi” yang datar, ''Autisme'', gangguan “Asosiasi Ide” dan ''Ambivalensi''.<ref name="fn_78">{{vcite journal |author=Stotz-Ingenlath G |title=Epistemological aspects of Eugen Bleuler's conception of schizophrenia in 1911 |journal=Medicine, Health Care and Philosophy |volume=3 |issue=2 |pages=153–9 |year=2000 |pmid=11079343|url=http://www.kluweronline.com/art.pdf?issn=1386-7423&volume=3&page=153|format=PDF |doi=10.1023/A:1009919309015}}</ref> Bleuler menyadari bahwa penyakit ini bukanlah demensia, karena beberapa dari pasiennya membaik keadaannya, bukannya memburuk, sehingga ia mengajukan istilah skizofrenia untuk penyakit itu. Pengobatan diubah secara radikal pada pertengahan 1950-an dengan adanya perkembangan dan pengenalan [[klorpromazin]].<ref name="Turner2007">{{vcite journal | author=Turner T | title=Unlocking psychosis | journal=British Medical Journal | year=2007 | volume=334 | issue=suppl | pages=s7 | doi=10.1136/bmj.39034.609074.94 | pmid=17204765 }}</ref>
 
Pada awal tahun 1970-an, kriteria diagnostik untuk skizofrenia menimbulkan sejumlah kontroversi yang akhirnya menghasilkan [[definisi operasional|kriteria operasional]] yang digunakan sekarang. Setelah dilakukannya Studi Diagnostik AS-Inggris 1971, menjadi jelas bahwa skizofrenia didiagnosis jauh lebih banyak di Amerika dibandingkan di Eropa.<ref name="Wing1971">{{vcite journal |author=Wing JK |title=International comparisons in the study of the functional psychoses |journal=British Medical Bulletin |volume=27 |issue=1 |pages=77–81 |year=1971 |month=January |pmid=4926366}}</ref> Hal ini sebagian disebabkan karena kriteria diagnostik yang lebih longgar di AS, yang menggunakan manual [[DSM-II]], berbeda dengan Eropa dan [[ICD-9]] -nya. Penelitian 1972 oleh [[David Rosenhan|David Rosenhan's]], yang dipublikasikan dalam jurnal '' [[Science (jurnal)|Science]] '' dengan judul " [[Percobaan Rosenhan|Menjadi waras di tempat tidak waras]] ", menyimpulkan bahwa diagnosis skizofrenia di AS sering bersifat subyektif dan tidak bisa diandalkan.<ref>{{vcite journal |author=Rosenhan D |year=1973 |title=On being sane in insane places |journal= [[Science (journal)|Science]] |volume=179 |pages=250–8 |pmid=4683124| doi=10.1126/science.179.4070.250 |issue=4070}}</ref> Hal-hal tersebut merupakan beberapa faktor yang menyebabkan revisi pada tidak hanya diagnosis skizofrenia, tetapi juga revisi keseluruhan buku petunjuk DSM, yang menghasilkan publikasi [[DSM-III]] dalam tahun 1980.<ref name="Wilson1993">{{vcite journal |author=Wilson M |title=DSM-III and the transformation of American psychiatry: a history |journal= [[American Journal of Psychiatry]] |volume=150 |issue=3 |pages=399–410 |year=1993 |month=March |pmid=8434655 }}</ref>
Istilah skizofrenia biasanya disalahpahami sebagaiasebagai penderita yang memiliki “kepribadian terbelah”. Walaupun beberapa orang yang didiagnosis dengan skizofrenia mungkin mendengar suara-suara dan mungkin mengalami suara-suara sebagai kepribadian yang berbeda, skizofrenia tidak melibatkan seseorang berubah menjadi kepribadian majemuk yang berbeda. Kebingungan muncul, sebagian karena interpretasi literal dari istilah skizofrenia menurut Bleuler (Bleuler semula mengasosiasikan Skizofrenia dengan disosiasi dan memasukkan kepribadian terbelah dalam kategori Skizofrenia-nya<ref>Stotz-Ingenlath G: Epistemological aspects of Eugen Bleuler’s conception of schizophrenia in 1911. Med Health Care Philos 2000; 3:153—159</ref><ref name=mhpsampd>Hayes, J. A., & Mitchell, J. C. (1994). Mental health professionals' skepticism about multiple personality disorder. Professional Psychology: Research and Practice, 25, 410-415</ref>). Gangguan identitas disosiatif (memiliki “kepribadian terbelah”) juga sering salah didiagnosis sebagai Skizofrenia berdasarkan kriteria yang longgar dalam DSM-II.<ref name=mhpsampd/><ref>Putnam, Frank W. (1989). Diagnosis and Treatment of Multiple Personality Disorder. New York: The Guilford Press. pp. 351. ISBN 0-89862-177-1</ref> Penggunaan salah yang diketahui pertama kali dari arti skizofrenia sebagai “kepribadian terbelah” adalah dalam sebuah artikel oleh penyair [[T. S. Eliot]] pada tahun 1933.<ref name="fn_3">{{vcite book|author=Berrios, G. E.; Porter, Roy |title=A history of clinical psychiatry: the origin and history of psychiatric disorders |publisher=Athlone Press |location=London |year=1995 |isbn=0-485-24211-7}}</ref>
 
== Masyarakat dan budaya ==
{{See also|Daftar orang yang menderita skizofrenia}}
[[Berkas:Eugen bleuler.jpg|thumbjmpl|uprightlurus|Istilah skizofrenia diciptakan oleh [[Eugen Bleuler]].]]
Pada tahun 2002, istilah skizofrenia di Jepang diubah dari ''Seishin-Bunretsu-Byō'' 精神分裂病 (penyakit pikiran yang terbelah) menjadi ''Tōgō-shitchō-shō'' 統合失調症 ( [[gangguan integrasi]] ) untuk menurunkan stigma.<ref>{{vcite journal |author=Kim Y, Berrios GE |title=Impact of the term schizophrenia on the culture of ideograph: the Japanese experience |journal=Schizophr Bull |volume=27 |issue=2 |pages=181–5 |year=2001 |pmid=11354585}}</ref> Nama baru ini diilhami oleh [[model biopsikososial]] ; persentasipersentase pasien yang didiagnosis dengan penyakit ini meningkat dari 37% menjadi 70% dalam waktu 3 tahun.<ref name="Sato">{{vcite journal |author=Sato M |year=2004 |title=Renaming schizophrenia: a Japanese perspective |journal=World Psychiatry |volume=5 | issue=1 |pages=53–55 |pmid=16757998 |pmc=1472254}}</ref>
 
Di Amerika Serikat, biaya perawatan skizofrenia termasuk biaya langsung (rawat jalan, rawat inap, obat-obatan, dan perawatan jangka panjang) dan biaya perawatan non-kesehatan (penegakan hukum, menurunnya produktivitas tempat kerja, dan pengangguran) diperkirakan $62, 7 miliar dalam tahun 2002.<ref>{{vcite journal |author=Wu EQ |year=2005 |title=The economic burden of schizophrenia in the United States in 2002 |journal=J Clin Psychiatry |volume=66 | issue=9 |pages=1122–9|pmid=16187769}}</ref> [[A Beautiful Mind (buku)|Buku]] dan [[A Beautiful Mind (film)|film]] “A Beautiful Mind” menggambarkan riwayat hidup [[John Forbes Nash]], seorang ahli matematika yang memenangkan [[Hadiah Nobel]] yang didiagnosis dengan skizofrenia.
Baris 197 ⟶ 201:
 
=== Kekerasan ===
Individu yang menderita penyakit jiwa parah termasuk skizofrenia memiliki risiko yang jauh lebih besar untuk menjadi korban kejahatan yang melibatkan kekerasan maupun non-kekerasan.<ref>{{cite journal|last=Maniglio|first=R|title=Severe mental illness and criminal victimization: a systematic review|journal=Acta Psychiatrica Scandinavica|date=2009 Mar|volume=119|issue=3|pages=180–91|pmid=19016668|doi=10.1111/j.1600-0447.2008.01300.x}}</ref> Di lain pihak, skizofrenia kadang-kadang dikaitkan dengan tindakan kekerasan yang lebih tinggi, walaupun ini terutama dikarenakan [[penggunaan obat-obatan]] yang tingkatnya lebih tinggi.<ref>{{cite journal |last=Fazel |first=S |coauthors=Gulati, G, Linsell, L, Geddes, JR, Grann, M |title=Schizophrenia and Violence: Systematic Review and Meta-Analysis |journal=PLoS medicine|date=August 2009 |volume=6 |issue=8 |page=e1000120 |pmid=19668362 |doi=10.1371/journal.pmed.1000120 |pmc=2718581 |editor1-last=McGrath |editor1-first=John}}</ref> Tingkat [[pembunuhan]] yang dikaitkan dengan psikosis sama dengan yang dikaitkan dengan penyalahgunaan narkoba, dan paralel dengan tingkat keseluruhan di wilayah itu.<ref>{{cite journal|last=Large|first=M|coauthors=Smith, G, Nielssen, O|title=The relationship between the rate of homicide by those with schizophrenia and the overall homicide rate: a systematic review and meta-analysis|journal=Schizophrenia research |date=July 2009 |volume=112 |issue=1–3 |pages=123–9 |pmid=19457644|doi=10.1016/j.schres.2009.04.004}}</ref> Peran yang dipegang skizofrenia dalam kekerasan tanpa penyalahgunaan narkoba adalah kontroversial, tetapi aspek-aspek khusus dalam riwayat individu atau keadaan mentaljiwa bisa menjadi faktor pemicunya.<ref>{{cite journal |last=Bo |first=S |coauthors=Abu-Akel, A, Kongerslev, M, Haahr, UH, Simonsen, E |title=Risk factors for violence among patients with schizophrenia|journal=Clinical Psychology Review |date=2011 Jul|volume=31|issue=5 |pages=711–26|pmid=21497585|doi=10.1016/j.cpr.2011.03.002}}</ref>
 
Liputan media yang berkaitan dengan skizofrenia cenderung berkisar tentang tindakan kekerasan yang jarang tapi tidak biasa. Terlebih lagi, dalam sampel perwakilan yang besar dari penilitian tahun 1999, 12, 8% orang Amerika percaya bahwa individu yang menderita skizofrenia memiliki “kecenderungan sangat tinggi” untuk melakukan kekerasan terhadap orang lain, dan 48, 1% mengatakan bahwa penderita skizofrenia “cenderung” untuk melakukan itu. Lebih dari 74% berpendapat bahwa penderita skizofrenia “tidak begitu bisa” atau “tidak bisa sama sekali” mengambil keputusan yang berkaitan dengan pengobatan mereka, dan 70.2% berpendapat yang sama dalam kaitannya dengan keputusan pengelolaan keuangan.<ref>{{vcite journal |author=Pescosolido BA, Monahan J, Link BG, Stueve A, Kikuzawa S |title=The public's view of the competence, dangerousness, and need for legal coercion of persons with mental health problems |journal=American Journal of Public Health |volume=89 |issue=9 |pages=1339–45 |year=1999|month=September |pmid=10474550 |pmc=1508769 |doi= 10.2105/AJPH.89.9.1339}}</ref> Persepsi terhadap individu dengan psikosis sebagai kasar/brutal telah berlipat ganda prevelansinya sejak tahun 1950-an, menurut hasil satu meta-analisis.<ref>{{vcite journal |author=Phelan JC, Link BG, Stueve A, Pescosolido BA|year=2000 |month=June |title=Public Conceptions of Mental Illness in 1950 and 1996: What Is Mental Illness and Is It to be Feared? |journal=Journal of Health and Social Behavior |volume=41 |issue=2 |pages=188–207 |doi=10.2307/2676305}}</ref>