Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k orangtua → orang tua
ErelaLorde (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(19 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Tambah referensi|date=September 2022}}
{{Infobox disease
| Name = Attention- deficit/ hyperactivity disorder
| Image=| Caption= Anak-anak penderita ADHD mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi dalam menyelesaikan pekerjaan rumah.
| DiseasesDB = 6158
Baris 12 ⟶ 13:
| MeshID = D001289
}}
'''ADHDGangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas''' (atau '''Attention Deficit Hyperactivity DisorderADHD''' ({{Lang-en|attention deficit hyperactivity disorder}}) adalah [[gangguan perkembangan]] dalam peningkatan aktivitas [[motorik]] anak-anak hingga menyebabkan aktivitas anak-anak yang tidak lazim dan cenderung berlebihan. Hal ini ditandai dengan berbagai keluhan perasaan gelisah, tidak bisa diam, tidak bisa duduk dengan tenang, dan selalu meninggalkan keadaan yang tetap seperti sedang duduk, atau sedang berdiri. Beberapa kriteria yang lain sering digunakan adalah suka meletup-letup, aktivitas berlebihan, dan suka membuat keributan.
 
Penegakkan diagnosis apakah seorang anak menyandang ADD/ADHD perlu melewati pemeriksaan yang mendetail. Para profesional seperti psikolog anak atau dokter biasanya menggunakan metode pemeriksaan seperti riwayat medis, wawancara klinis, penggunaan kuesioner dan juga observasi terhadap perilaku anak.<ref>{{Cite web|last=Djuwita|first=Efriyani|date=20160101|title=Ruang Baca Virtual V.2|url=https://pustaka.ut.ac.id/reader/index.php?subfolder=PAUD4208/&doc=M5.pdf|website=PAUD4208 – Penanganan Anak Berkebutuhan Khusus|access-date=2023-12-12}}</ref>
 
== Epidemiologi ==
ADHD diperkirakan mempengaruhi sekitar 6-76–7% orang berusia kurang dari atau sama dengan 18 tahun ketika didiagnosis melalui kriteria DSM-IV.<ref name="pmid22976615">{{cite journal | last= Willcutt |first= EG | title=The prevalence of DSM-IV attention-deficit/hyperactivity disorder: A meta-analytic review | journal=Neurotherapeutics | volume=9 | issue=3 | pages=490–9 | date=July 2012 | pmid=22976615 | doi=10.1007/s13311-012-0135-8 | pmc=3441936 }}</ref> Ketika didiagnosis melalui kriteria ICD-10 dalam kelompok usia ini diperkirakan sebesar 1-21–2%.<ref name=Cowen2012>{{cite book |last1= Cowen |first1= P |last2= Harrison |first2= P |last3= Burns |first3= T | title=Shorter Oxford Textbook of Psychiatry |url= https://archive.org/details/shorteroxfordtex0006cowe |year= 2012 | publisher= [[Oxford University Press]] | isbn=9780199605613 | page=[https://archive.org/details/shorteroxfordtex0006cowe/page/546 546] | edition=6th}}</ref> Anak laki-laki dua kali lebih prevalen dibanding perempuan.<ref>Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Increasing prevalence of parent-reported attention-deficit/hyperactivity disorder among children --- United States, 2003 and 2007. MMWR Morb Mortal Wkly Rep. 2010 Nov 12;59(44):1439-43.</ref><ref>Merikangas KR, He JP, Brody D, Fisher PW, Bourdon K, Koretz DS. Prevalence and treatment of mental disorders among US children in the 2001-2004 NHANES. Pediatrics. 2010 Jan;125(1):75-81. doi: 10.1542/peds.2008-2598. Epub 2009 Dec 14.</ref>
 
== Patogenesis ==
Penyebab kebanyakan kasus ADHD tidak diketahui; Namun, tetapi diyakini melibatkan interaksi antara faktor genetik dan lingkungan.<ref name=Gordon2009>{{cite book|last=Millichap|first=J. Gordon|title=Attention Deficit Hyperactivity Disorder Handbook a Physician's Guide to ADHD|year=2010|publisher=Springer Science|location=New York, NY|isbn=9781441913975|page=26|url=https://books.google.com/books?id=KAlq0CDcbaoC&pg=PA26|edition=2nd|accessdate=17 January 2014|archive-date=2023-01-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20230114133122/https://books.google.com/books?id=KAlq0CDcbaoC&pg=PA26|dead-url=no}}</ref><ref name="pmid22963644">{{cite journal |vauthors=Thapar A, Cooper M, Eyre O, Langley K | title = What have we learnt about the causes of ADHD? | journal = J Child Psychol Psychiatry | volume = 54 | issue = 1 | pages = 3–16 | date = January 2013 | pmid = 22963644 | pmc = 3572580 | doi = 10.1111/j.1469-7610.2012.02611.x }}</ref>
 
=== Genetik ===
ADHD mungkin sangat mungkin diwariskan, tetapi faktor genetik tertentu belum ditegakkan. Kerabat tingkat pertama pasien dengan ADHD dilaporkan 2-8 kali lebih mungkin untuk mengembangkan ADHD. Kisaran tingkat heritabilitaspewarisan genetik dilaporkan 71% -9071–90% dalam beberapa studi kembar. komponenKomponen genetik calonpotensial mencakup:<ref name="pmid22963644"/>
* gen dopaminergik: gen [[reseptor dopamin]] ''DRD4'' dan ''DRD5'', dan dopamin gen transporter ''DAT1''
* gen serotonergik 5HTT (protein pembawa terlibat dalam ''reuptake'' serotonin) dan reseptor serotonin HTR1B
* SNAP-25 (protein yang terkait dengan pelepasan neurotransmitter, plastisitas sinaptik, dan pertumbuhan aksonal)
* varian jumlah kopisalinan yang langka
 
=== Lingkungan/psikososial ===
* Konflik keluarga.
* Sosial ekonomi keluarga yang tidak memadaiterbatas.
* Jumlah keluarga yang terlalu besar.
* Orang tua terkena kasus [[kriminal]].
Baris 37 ⟶ 40:
* Riwayat kehamilan dengan [[eklampsia]], [[perdarahan antepartum]], [[fetal distress]], bayi lahir dengan berat badan lahir rendah, ibu merokok saat hamil, dan [[alkohol]].
 
== Gejala Klinisklinis ==
 
Gejala yang timbul dapat bervariasi mulai dari yang ringan hingga yang berat,. gejalaGejala ADHD sudah dapat dilihat sejak usia bayi, gejalasalah satunya yang harus dicermati adalah [[sensitif]] terhadap [[suara]] dan [[cahaya]], menangis, suka menjerit dan sulit tidur. Waktu tidur yang kurang sehingga bayi seringkalisering kali terbangun. Sulit makan [[ASI]] dan minum [[ASI]]. Tidak senang digendong, suka membenturkan kepala, dan sering marah berlebihan. Keluhan yang terlihat pada anak yang lebih besar adalah, tampak canggung, sering mengalami kecelakaan, [[perilaku]] berubah-ubah, gerakan [[konstan]] atau [[monoton]], lebih ribut dibandingkan anak-anak lainnya, kurang [[konsentrasi]], tidak bisa diam, mudah marah, nafsu makan buruk, koordinasi mata dan tangan tidak baik, suka menyakiti diri sendiri, dan gangguan tidur.
 
Untuk mempermudah [[diagnosis]] pada ADHD harus memiliki tiga gejala utama yang tampak pada perilaku seorang anak yaitu inatensi, hiperaktif, dan impulsif.
Baris 62 ⟶ 65:
Obat stimulan adalah pengobatan pilihan.<ref name=CNS09>{{cite journal |author=Wigal SB |title=Efficacy and safety limitations of attention-deficit hyperactivity disorder pharmacotherapy in children and adults |journal=CNS Drugs|volume=23 Suppl 1 |pages=21–31 |year=2009 |pmid=19621975 |doi=10.2165/00023210-200923000-00004 |url=}}</ref><ref name="Cochrane Amphetamines ADHD">{{cite journal |vauthors=Castells X, Ramos-Quiroga JA, Bosch R, Nogueira M, Casas M |title=Amphetamines for Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) in adults |journal=Cochrane Database Syst. Rev. |volume= |issue=6 |pages=CD007813 |year=2011 |pmid=21678370 |doi=10.1002/14651858.CD007813.pub2 |url= |editor=Castells X}}</ref> Obat ini memiliki setidaknya beberapa efek pada gejala dalam jangka pendek di sekitar 80% dari orang. [[Metilfenidat]] muncul untuk memperbaiki gejala seperti yang dilaporkan oleh para guru dan orang tua.<ref>{{cite journal|last1=Storebø|first1=OJ|last2=Ramstad|first2=E|last3=Krogh|first3=HB|last4=Nilausen|first4=TD|last5=Skoog|first5=M|last6=Holmskov|first6=M|last7=Rosendal|first7=S|last8=Groth|first8=C|last9=Magnusson|first9=FL|last10=Moreira-Maia|first10=CR|last11=Gillies|first11=D|last12=Buch Rasmussen|first12=K|last13=Gauci|first13=D|last14=Zwi|first14=M|last15=Kirubakaran|first15=R|last16=Forsbøl|first16=B|last17=Simonsen|first17=E|last18=Gluud|first18=C|title=Methylphenidate for children and adolescents with attention deficit hyperactivity disorder (ADHD).|journal=The Cochrane database of systematic reviews|date=25 November 2015|volume=11|pages=CD009885|pmid=26599576|doi=10.1002/14651858.CD009885.pub2}}</ref>
 
''American Academy of Pediatrics'' (AAP) merekomendasikan pengobatan berdasarkan usia., yaitu:
* Untuk anak usia 4-5 tahun: perlakuan pertama dengan orang tua dan/atau guru melalui terapi perilaku. Pemberian metilfenidat hanya jika intervensi perilaku tidak menyebabkan peningkatan dan jika terjadi gangguan fungsional sedang sampai parah.
* Untuk anak usia 6-11 tahun, pilihan pengobatan termasuk pengobatan yang disetujui FDA (bukti terbaik untuk stimulan) dan terapi perilaku dari orang tua dan atau guru.
Baris 76 ⟶ 79:
* agonis alpha-2 adrenergik dapat digunakan sebagai monoterapi atau sebagai tambahan untuk stimulan
 
Untuk anak-anak dengan ADHD dan gangguan pemberontak atau perilaku oposisi: (i) klonidin mengurangi masalah perilaku, (ii) penambahan divalproex pada terapi stimulan terkait dengan mengurangi perilaku agresif. Untuk anak-anak dengan ADHD dan gangguan tic, pemberia metilfenidat, alpha-agonis, atau desipramin dapat memperbaiki gejala ADHD dan mampu mengurangi tic. Suplementasi mineral zink sulfat sebagai monoterapi atau sebagai tambahan untuk metilfenidat dapat memperbaiki beberapa gejala ADHD. Suplemen zat besi dapat memperbaiki gejala ADHD dan keparahan pada anak-anak dengan ADHD dan kadar feritin serum yang rendah.
Untuk anak-anak dengan ADHD dan gangguan tic, pemberia metilfenidat, alpha-agonis, atau desipramin dapat memperbaiki ADHD dan bisa mengurangi tics.
Suplementasi mineral zink sulfat sebagai monoterapi atau sebagai tambahan untuk metilfenidat dapat memperbaiki beberapa gejala ADHD. Suplemen zat besi dapat memperbaiki gejala ADHD dan keparahan pada anak-anak dengan ADHD dan kadar feritin serum yang rendah.
 
== Referensi ==