Filsafat psikologi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Sugengdalu (bicara | kontrib) k Menambahkan penjelasan tentang pengertian kognitifisme |
||
(15 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Filsafat psikologi''' adalah suatu kajian [[sistematis]] yang saling mempengaruhi antara
== Aliran ==
Pemikiran-pemikiran baru dalam [[psikologi]] tumbuh dengan pesat pada abad ketujuh belas sampai abad kesembilan belas di negara-negara [[dunia Barat]].<ref>{{Cite book|last=Schultz|first=Duane P|date=2019|url=https://www.google.co.id/books/edition/Sejarah_Psikologi_Modern/KRBXEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=philosophy+of+psychology&printsec=frontcover|title=Sejarah Psikologi Modern|location=Bandung|publisher=Nusa Media|isbn=978-979-1305-83-9|pages=34|url-status=live}}</ref> Pada abad kedelapan belas, filsuf Jerman yang bernama [[Christian Wolff]] membagi psikologi menjadi psikologi empiris dan psikologi rasional. Psikologi rasional adalah ilmu pasti yang mempelajari [[jiwa]] manusia, termasuk [[pikiran]] manusia. Sementara itu, psikologi empiris diidentifikasi sebagai prinsip-prinsip psikologi yang diteraapkan untuk mengatasi masalah konkret pada persoalan mengenai jiwa manusia.<ref>{{Cite book|last=Walsh|first=Richard T.G|date=2014|url=https://www.google.co.id/books/edition/A_Critical_History_and_Philosophy_of_Psy/8JxcAwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=A+Critical+History+and+Philosophy+of+Psychology&printsec=frontcover|title=A Critical History and Philosophy of Psychology|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-0-521-69126-0|pages=3-4|url-status=live}}</ref> [[Positivisme]], [[materialisme]], dan [[empirisisme]] adalah dasar filosofis sains psikologi baru.<ref name=":0">{{Cite book|last=Schultz|first=Duane P|date=2019|url=https://www.google.co.id/books/edition/Sejarah_Psikologi_Modern/KRBXEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=philosophy+of+psychology&printsec=frontcover|title=Sejarah Psikologi Modern|location=Bandung|publisher=Nusa Media|isbn=978-979-1305-83-9|pages=57|url-status=live}}</ref>
=== Positivisme ===
Paham ini dicetuskan oleh [[Auguste Comte]] yang sudah melakukan penelitian sistematis atas pengetahuan tentang manusia. Prinsip kerja Comte berdasarkan hal-hal yang bersifat ilmiah seperti fakta-fakta yang pasti dan didapatkan dari metode dalam sains. Jika fakta yang ditemui bersifat inferensial, menduga-duga, tidak berdasarkan bukti yang kuat, maka akan dibantahnya.<ref>{{Cite book|last=Schultz|first=Duane P|date=2019|url=https://www.google.co.id/books/edition/Sejarah_Psikologi_Modern/KRBXEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=philosophy+of+psychology&printsec=frontcover|title=Sejarah Psikologi Modern|location=Bandung|publisher=Nusa Media|isbn=978-979-1305-83-9|pages=55|url-status=live}}</ref>
=== Materialisme ===
Para pengikut paham materialis mengaitkan proses mental individu dengan struktur anatomis tubuh manusia serta fisiologis [[otak]].<ref>{{Cite book|last=Schultz|first=Duane P|date=2019|url=https://www.google.co.id/books/edition/Sejarah_Psikologi_Modern/KRBXEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=philosophy+of+psychology&printsec=frontcover|title=Sejarah Psikologi Modern|location=Bandung|publisher=Nusa Media|isbn=978-979-1305-83-9|pages=56-57|url-status=live}}</ref>
=== Empirisisme ===
Beberapa tokoh empirisisme di Inggris yang cukup populer adalah [[John Locke]], [[George Berkeley]], [[David Hume]], [[David Hartley]], dan [[John Stuart Mill]]. Para penganut empirisisme meyakini bahwa pengetahuan yang didapatkan manusia berasal dari pengalaman inderawi.<ref name=":0" />
=== Behaviorisme ===
Beberapa teori psikologis menjelaskan perilaku yang tampak dengan menempatkan kondisi psikologis internal dan struktur seperti kepercayaan, tujuan hidup, persepsi, kenangan, dan hal-hal lain yang mempengaruhi kondisi mental. Teori psikologi yang didominasi oleh behavioris tidak akan menelaah kondisi mental jika hal tersebut sulit untuk diobservasi. Pada abad ke 20, paham [[behaviorisme]] sudah tertinggal jaman dan digantikan oleh kognitifisme berdasarkan pada penelaahan kondisi mental individu terkait dengan kognisi.<ref>{{Cite journal|last=Mason|first=Kelby|title=The Philosophy of Psychology|url=https://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/download?doi=10.1.1.380.7623&rep=rep1&type=pdf|journal=|pages=3-4|access-date=2022-03-31|archive-date=2023-04-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20230406085527/https://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/download?doi=10.1.1.380.7623&rep=rep1&type=pdf|dead-url=no}}</ref>
Salah satu figur yang diasosiasikan dengan kejatuhan psikologi behavioris adalah [[Noam Chomsky]] yang memulai analisis psikologi perilaku individu dengan menggunakan pendekatan kebahasaan. Bahasa manusia merupakan sesuatu hal yang rumit dibandingkan dengan bahasa hewan.<ref>{{Cite journal|last=Mason|first=Kelby|title=The Philosophy of Psychology|url=https://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/download?doi=10.1.1.380.7623&rep=rep1&type=pdf|journal=|pages=8|access-date=2022-03-31|archive-date=2023-04-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20230406085527/https://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/download?doi=10.1.1.380.7623&rep=rep1&type=pdf|dead-url=no}}</ref>
=== Hermeneutik ===
Fenomenologi hermeneutik merupakan suatu studi yang ditelaah oleh [[Martin Heidegger]] dalam tulisannya yang berjudul ''Being and Time''.<ref>{{Cite book|last=Guignon|first=Charles|date=2013|url=https://www.google.co.id/books/edition/The_Psychology_of_Personhood/VYkhAwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=philosophy+of+psychology&printsec=frontcover|title=Achieving personhood : the perspective of hermeneutic phenomenology, dalam Jack Martin (ed) The Psychology of Personhood|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-1-107-01808-2|pages=40|url-status=live}}</ref>
Salah seorang guru Heidegger yaitu [[Edmund Husserl]] yang juga menganalisis masalah [[Fenomenologi (filsafat)|fenomenologi]]. Dalam fenomenologi, karakter digambarkan dengan cara yang deskriptif.<ref>{{Cite book|last=Guignon|first=Charles|date=2013|url=https://www.google.co.id/books/edition/The_Psychology_of_Personhood/VYkhAwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=philosophy+of+psychology&printsec=frontcover|title=Achieving personhood : the perspective of hermeneutic phenomenology, dalam Jack Martin (ed) The Psychology of Personhood|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-1-107-01808-2|pages=41|url-status=live}}</ref>
Heidegger melakukan interpretasi terhadap metode fenomenologi dengan cara menjelaskan atau menggambarkan segala sesuatu yang terlihat secara jelas, bukan hanya berupa kategori atau pelabelan. Namun demikian, Heidegger telah melampaui cara pandang Husserl. Baginya, fenomenologi pun harus dikaitkan dengan metode hermeneutik atau penafsiran. Dalam ilmu hermeneutik, fenomena manusia dipahami sebagai sesuatu yang sarat makna.<ref>{{Cite book|last=Guignon|first=Charles|date=2013|url=https://www.google.co.id/books/edition/The_Psychology_of_Personhood/VYkhAwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=philosophy+of+psychology&printsec=frontcover|title=Achieving personhood : the perspective of hermeneutic phenomenology, dalam Jack Martin (ed) The Psychology of Personhood|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-1-107-01808-2|pages=42|url-status=live}}</ref>
Pemikiran Heidegger dikenal juga sebagai paham anti-Cartesian sebagaimana yang tercantum dalam karyanya yang berjudul ''Being and Time''.<ref>{{Cite book|last=Letteri|first=Mark|url=https://www.google.co.id/books/edition/Heidegger_and_the_Question_of_Psychology/t3JyfGM3paMC?hl=id&gbpv=1&dq=philosophy+of+psychology&printsec=frontcover|title=Heidegger and the Question of Psychology|publisher=Rodopi|isbn=978-90-420-2522-6|pages=13|url-status=live}}</ref>
== Referensi ==
{{reflist}}
[[Kategori:Psikologi]]
[[Kategori:Filsafat]]
|