Proses perencanaan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Andri Dariel (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
GTBp22 (bicara | kontrib)
k Penjelasan terkait karakteristik manusia dalam hal perencanaan
 
(5 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
Manusia dikenal sebagai '''"makhluk yang berpikir"'''. Cara berpikir manusia dibentuk oleh ''penalaran'', ''perasaan'', dan ''kehendak''.<ref>{{Cite web|last=Setiadi|first=Hafid|date=1 Juli 2013|title=BMP PWKL4308 Teori Perencanaan|url=http://repository.ut.ac.id/4330/2/PWKL4308-M1.pdf|website=http://repository.ut.ac.id/4330/2/PWKL4308-M1.pdf|access-date=12 Desember 2023}}</ref> '''Proses perencanaan''' atau ''planning'' adalah bagian dari daur kegiatan [[manajemen]] yang terutama berhubungan dengan [[pengambilan keputusan]] (''decision making'') untuk masa depan, baik jangka panjang maupun jangka pendek, sehubungan dengan pokok pertanyaan: apa, siapa, bagaimana, kapan, di mana, dan berapa, baik sehubungan dengan lembaga yang dimanajemeni maupun usaha-usahanya.
 
'''Proses perencanaan''' dapat dilaksanakan menyeluruh, misalnya dalam [[perencanaan korporat]], [[perencanaan strategis]], atau [[perencanaan jangka panjang]]. Bisa juga dilakukan per [[divisi]] atau [[unit bisnis stategis]] menjadi rencana divisi atau [[anak perusahaan]] tertentu di dalam suatu korporasi yang lebih besar. Bisa juga dilakukan per fungsi baik di dalam korporasi, di dalam divisi maupun unit bisnis individual, misalnya rencana fungsi [[pemasaran]], rencana fungsi [[keuangan]], rencana fungsi [[produksi]] dan [[distribusi]], dan rencana fungsi [[personalia]]. Bagaimana pun lingkup perencanaan yang dilakukan, pokok pertanyaan yang dipikirkan sama saja: apa, siapa, bagaimana, kapan, di mana, dan berapa. Perbedaannya menyangkut metode yang digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu.
 
 
'''Proses perencanaan''' dapat dilaksanakan menyeluruh, misalnya dalam [[perencanaan korporat]], [[perencanaan strategis]], atau [[perencanaan jangka panjang]]. Bisa juga dilakukan per [[divisi]] atau [[unit bisnis stategis]] menjadi rencana divisi atau [[anak perusahaan]] tertentu di dalam suatu korporasi yang lebih besar. Bisa juga dilakukan per fungsi baik di dalam korporasi, di dalam divisi maupun unit bisnis individual, misalnya rencana fungsi [[pemasaran]], rencana fungsi [[keuangan]], rencana fungsi [[produksi]] dan [[distribusi]], dan rencana fungsi [[personalia]]. Bagaimana punBagaimanapun lingkup perencanaan yang dilakukan, pokok pertanyaan yang dipikirkan sama saja: apa, siapa, bagaimana, kapan, di mana, dan berapa. Perbedaannya menyangkut metode yang digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu.
== Karakter atau Pendekatan Dasar Proses Perencanaan ==
* Dari atas ke bawah (''top-down''). Pendekatan ini mendesak bagian bawah bekerja sesuai kemauan atasan di dalam perencanaan tanpa memedulikan situasi nyata bagian bawah. Waktu perencanaan bisa sangat pendek, tetapi ada banyak hal yang terlewatkan karena sempitnya forum informasi dan komunikasi. Biasanya menimbulkan kepatuhan yang terpaksa namun untuk sementara waktu efektif.
Baris 32 ⟶ 30:
Perencanaan yang dengan jelas merumuskan hal-hal berikut dikatakan sudah mempunyai potensi keunggulan strategis:
 
* Visi
 
* Strategi
Baris 44 ⟶ 42:
(Kenneth Primozic, Edward Primozic dan Joe Leben (1991): Strategic Choices: Supremacy, Survival or yonara. McGrawHill).
 
Pemikiran strategis haruslah merupakan suatu daur berkesinambungan. Daur itu dimulai dengan pembentukan visi organisasi, berlanjut dengan penentuan strategi (yaitu tujuan dan garis besar usaha untuk mewujudkannya) d mt1 b hu yang menentukan bagaimana visi digunakan untuk membimbing semua usaha dan karya organisi, kemudian dijabarkan menjadi pelbagaiberbagai taktik yang tepat dalam mengaplikasikan strategi, mengarah pada langkah-langkah implementasi taktik serta tindakan operasional yang harus dilaksanakan dari hari ke hari dalam organisasi. Tak ada tangga yang boleh dilewatkan di dalam pemikiran dan perumusan semua itu di dalam daur perencanaan yang berkesinambungan.
==* Komitmen Pada Rencana ==
 
Edward Deming terutama mengajarkan "Constancy of purpose" atau kesetiaan pada maksud dan tujuan yang hendak dicapai, serta "continuous improvement" artinya perbaikan berkesinambungan atas pelbagaiberbagai proses kerja.
== Komitmen Pada Rencana ==
Edward Deming terutama mengajarkan "Constancy of purpose" atau kesetiaan pada maksud dan tujuan yang hendak dicapai, serta "continuous improvement" artinya perbaikan berkesinambungan atas pelbagai proses kerja.
 
Ahli yang lain menegaskan keterlibatan, konsistensi, sikap konsekuen.
 
Ahli yang lain menegaskan keterlibatan, konsistensi, sikap konsekuen.ccg d thn4d yh,5g-rh5mtmmvb rdf x
 
== Peninjauan Ulang Rencana-rencana ==
Baris 59 ⟶ 55:
# Leslie Rue & Phyllis Holland, 1989, ''Strategic Management, Concepts and Experiences''. McGraw Hill. ISBN 0-07-054308-9
# Michael Porter, 1980, ''Competitive strategy. Techniques for Analyzing Industries and Competitors''. The Free Press. ISBN 0-02-925360-8
# Kenneth Primozic, Edward Primozic dan Joe Leben (1991): ''Strategic Choices: Supremacy, Survival or Sayonara''. McGrawHill.
# Henry Mintzberg, James Brian Quinn, 1991, ''The Strategy Process. Concepts, Contexts, Cases''. Prentice-Hall. ISBN 0-13-851916-1
# James Cortada, 1993, ''TQM for Sales and Marketing Management''. McGraw Hill. ISBN 0-07-023752-2