Teori atom: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Fixed the file syntax error. |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(13 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 3:
[[Berkas:Helium atom QM.svg|ka|jmpl|200px|Model atom teoretis yang berlaku saat ini melibatkan inti padat dikelilingi oleh "awan" elektron]]
Dalam ilmu [[kimia]] dan [[fisika]], '''teori atom''' adalah [[teori
Istilah ''atom'' berasal dari kata sifat dari bahasa [[Bahasa Yunani Kuno|Yunani Kuno]], ''atomos'', yang berarti "tidak dapat dibagi".<ref>{{Cite web|last=Berryman|first=Sylvia|date=23 Agustus 2005|title=Ancient Atomism|url=https://plato.stanford.edu/archives/fall2008/entries/atomism-ancient/|website=plato.stanford.edu|language=en|access-date=2020-08-31}}</ref> Para kimiawan pada abad ke-19 mulai menggunakan istilah ini untuk menjelaskan berat relatif dari satuan massa pada setiap unsur kimia, setiap kelipatannya membentuk sebuah rumus yang menentukan susunan [[Gravimetri (kimia)|gravimetri]] dari molekul yang ada pada senyawa kimia. Sekitar masa pergantian abad ke-20, para fisikawan menemukan bahwa apa yang disebut "atom yang tidak dapat dipecah" sebenarnya adalah gabungan berbagai [[partikel subatom]] (terutama, [[elektron]], [[proton]] dan [[neutron]]) yang dapat ada secara terpisah dari satu sama lain melalui berbagai eksperimen menggunakan [[elektromagnetisme]] dan [[peluruhan radioaktif]]. Bahkan, pada suatu keadaan ekstrem tertentu, seperti [[bintang neutron]] yang memiliki suhu dan tekanan ekstrem, atom tidak dapat terbentuk sama sekali. Karena atom yang ditemukan dapat dibagi, fisikawan kemudian menciptakan istilah "[[partikel elementer]]" untuk menyebut partikel yang "tak bisa dibagi". Bidang ilmu yang mempelajari partikel subatomik adalah [[fisika partikel]], dan di bidang ini para fisikawan berharap dapat menemukan sifat dasar sejati suatu materi.
Baris 11:
=== Filsafat atomisme ===
{{main|Atomisme}}
Kata "atom" ({{lang-grc-gre|[[:wikt:ἄτομος|ἄτομος]]}}; ''{{lang|grc-Latn|atomos}}'') yang memiliki makna "tidak dapat
Pada abad ke-14, penemuan-penemuan karya besar yang menjelaskan tentang atomisme, seperti ''[[De rerum natura]]'' oleh Lucretius dan ''[[Kehidupan dan Pendapat Filsuf-filsuf Tersohor|Lives and Opinions of Eminent Philosophers]]'' oleh [[Diogenes Laërtius]] kembali meningkatkan perhatian akademis terhadap topik ini. Meskipun begitu, dikarenakan atomisme diasosiasikan dengan filsafat [[Epikureanisme]] yang berlawanan dengan ajaran [[Gereja Ortodoks Timur|Kristen ortodoks]], kepercayaan tentang atom tidak dapat diterima oleh mayoritas filsuf eropa pada masa itu. Lalu, seorang pendeta Katolik, [[Pierre Gassendi]] (1592–1655) membangkitkan kembali atomisme Epikurean dengan perubahan yang berargumen bahwa atom diciptakan oleh Tuhan yang walaupun berjumlah banyak, tetapi tidak terbatas. Teori Gassendi dipopulerkan oleh dokter, [[François Bernier]] (1620–1688) di Prancis dan filsuf ilmu alam, [[Walter Charleton]] (1619–1707) di Inggris. Kimiawan, [[Robert Boyle]] (1627–1691) dan fisikawan [[Isaac Newton]] (1642–1727) mempertahankan atomisme hingga akhir abad 17 sehingga dapat diterima oleh sebagian komunitas saintis.<ref name=":0" />
=== John Dalton ===
Menjelang akhir abad ke-18, dua kaidah tentang reaksi kimia muncul tanpa mengacu pada gagasan teori atom. Pertama adalah [[hukum kekekalan massa]], yang dirumuskan oleh [[Antoine Lavoisier]] pada tahun 1789, yang menyatakan bahwa total massa dalam reaksi kimia bersifat konstan (massa [[Pereaksi kimia|reaktan]] sama dengan [[Produk (kimia)|produk]]).<ref>{{Cite web|last=Weisstein|first=Eric W.|title=Lavoisier, Antoine (1743-1794) -- from Eric Weisstein's World of Scientific Biography|url=https://scienceworld.wolfram.com/biography/Lavoisier.html|website=scienceworld.wolfram.com|language=en|access-date=2020-09-03}}</ref> Kaidah kedua adalah [[hukum perbandingan tetap]]. Kaidah ini pertama kali dibuktikan oleh kimiawan Prancis [[Joseph Louis Proust]] pada tahun 1797. Hukum ini menyatakan bahwa jika suatu senyawa diurai menjadi unsur-unsur penyusunnya, maka massa konstituen akan selalu memiliki perbandingan yang sama, terlepas dari kuantitas atau sumber senyawanya .<ref>{{Cite web|title=Law of definite proportions {{!}} chemistry|url=https://www.britannica.com/science/law-of-definite-proportions|website=Encyclopedia Britannica|language=en|access-date=3 September 2020
[[John Dalton]] mempelajari dan mengembangkan hasil karya sebelumnya dan mengembangka [[hukum perbandingan berganda]] pada tahun 1803 yang menyatakan bahwa jika dua unsur dapat digabungkan untuk membentuk suatu senyawa, maka perbandingan massa unsur kedua yang bergabung terhadap massa tetap unsur pertama adalah perbandingan bilangan bulat sederhana.<ref>{{Cite web|title=Law of multiple proportions {{!}} chemistry|url=https://www.britannica.com/science/law-of-multiple-proportions|website=Encyclopedia Britannica|language=en|access-date=4 September 2020
Dalton juga percaya teori atom dapat menjelaskan mengapa air menyerap gas yang berbeda dalam proporsi yang berbeda, misalnya membuktikan bahwa air jauh lebih baik menyerap [[karbon dioksida]] daripada menyerap [[nitrogen]]. Hipotesis Dalton adalah karena perbedaan dalam massa dan kompleksitas partikel masing-masing gas.<ref>{{Cite web|last=Dalton|first=John|date=1803|title=On the Absorption of Gases by Water and Other Liquids|url=http://web.lemoyne.edu/~GIUNTA/dalton52.html|website=web.lemoyne.edu|series=Memoirs of the Literary and Philosophical Society of Manchester|access-date=4 September 2020
[[Berkas:Daltons symbols.gif|jmpl|Berbagai atom dan molekul seperti yang digambarkan dalam ''A New System of Chemical Philosophy'' (1808) karya [[John Dalton]].]]Pada tahun 1803, Dalton secara lisan menyajikan daftar massa relatif atom untuk beberapa zat. Makalah ini diterbitkan pada tahun 1805, namun mengalami beberapa kontroversi karena tidak menjelaskan metode untuk mendapatkan hasil tersebut.<ref name="Dalton_1803_paper">Dalton, John. "[http://web.lemoyne.edu/~GIUNTA/dalton52.html On the Absorption of Gases by Water and Other Liquids]", in ''Memoirs of the Literary and Philosophical Society of Manchester''. 1803.
Dalton memperkirakan berat atom berdasarkan rasio massa ketika mereka bergabung dengan atom hidrogen diambil sebagai kesatuan. Namun, Dalton tidak berfikir bahwa terdapat beberapa unsur atom yang ada dalam bentuk molekul, seperti oksigen murni ada dalam bentuk {{Chem2|O|2}}. Dia juga salah kaprah bahwa senyawa paling sederhana antara dua unsur selalu hanya terdiri dari masing-masing satu atom (jadi dia berpendapat air adalah HO, bukan {{Chem2|H|2|O}}).<ref>{{Cite web|last=Johnshon|first=Chris|date=|title=avogadro|url=http://www.uky.edu/~garose/avogadro.html|website=www.uky.edu|access-date=5 September 2020
=== Avogadro ===
Kekeliruan teori Dalton diperbaiki secara mendasar pada tahun 1811 oleh [[Amedeo Avogadro]]. Avogadro mengusulkan bahwa volume yang sama dari dua gas, pada temperatur dan tekanan yang sama, mengandung jumlah molekul yang sama (dengan kata lain, massa partikel gas tidak mempengaruhi volume yang menempati).<ref name="avogadro">{{cite journal|author=Avogadro, Amedeo|url=http://web.lemoyne.edu/~giunta/avogadro.html |title=Essay on a Manner of Determining the Relative Masses of the Elementary Molecules of Bodies, and the Proportions in Which They Enter into These Compounds|year=1811 |journal=Journal de Physique|volume=73|pages=58–76}}</ref> [[Hukum Avogadro]] memungkinkannya untuk menyimpulkan sifat diatomik dari berbagai gas dengan mempelajari volume di mana mereka bereaksi. Misalnya: karena dua liter hidrogen akan bereaksi dengan hanya satu liter oksigen untuk menghasilkan dua liter uap air (pada tekanan dan temperatur konstan), maka itu berarti molekul oksigen tunggal terbagi menjadi dua untuk membentuk dua partikel air. Dengan demikian, Avogadro mampu menawarkan perkiraan yang lebih akurat dari massa atom oksigen dan berbagai
=== Gerak Brown ===
Pada 1827, ahli botani Inggris [[Robert Brown]] mengamati bahwa partikel debu di dalam serbuk sari yang mengambang di air terus bergoyang-goyang tanpa alasan yang jelas. Pada tahun 1905, [[Albert Einstein]] berteori bahwa [[gerak Brown]] ini disebabkan oleh molekul air terus menerus mengetuk butiran-butiran, dan mengembangkan model matematika hipotetis untuk menggambarkan hal itu.<ref name="einstein">{{cite journal|last1=Einstein|first1=A.|title=Über die von der molekularkinetischen Theorie der Wärme geforderte Bewegung von in ruhenden Flüssigkeiten suspendierten Teilchen|journal=Annalen der Physik|volume=322|pages=549|year=1905|doi=10.1002/andp.19053220806|bibcode = 1905AnP...322..549E|issue=8 }}</ref> Model ini divalidasi secara eksperimental pada tahun 1908 oleh fisikawan Prancis [[Jean Baptiste Perrin|Jean Perrin]], sehingga memberikan validasi tambahan untuk teori partikel (dan dengan perluasan teori atom).<ref>{{cite book |url= https://books.google.com/books?id=UQ3_ZwdrUUwC&q=Carl+Benedicks&pg=PA144 |title= Nobel Laureates and Twentieth-Century Physics |pages= 114–116 |publisher= [[Cambridge University Press]] |isbn= 0521540089 |author= Mauro Dardo|year= 2004 |access-date= 13 Februari 2014}}</ref>
=== Penemuan partikel subatomik ===
Baris 49:
Atom dianggap sebagai bagian terkecil dari materi sampai 1897 ketika [[Joseph John Thomson|J.J. Thomson]] menemukan [[elektron]] melalui karyanya pada [[sinar katode]].<ref name="thomson">{{cite journal|author=Thomson, J.J. |url=http://web.lemoyne.edu/~GIUNTA/thomson1897.html |title=Cathode rays|journal=Philosophical Magazine|volume=44|page=293|year=1897 |format=[facsimile from Stephen Wright, Classical Scientific Papers, Physics (Mills and Boon, 1964)]|doi=10.1080/14786449708621070|issue=269}}</ref>
Sebuah [[tabung Crookes]] adalah wadah kaca tertutup di mana dua [[elektrode]] dipisahkan oleh ruang hampa. Sinar katode dihasilkan ketika [[Tegangan listrik|tegangan]] diterapkan di seluruh elektrode, menciptakan partikel bersinar yang menyerang kaca di ujung tabung yang berlawanan. Melalui eksperimen, Thomson menemukan bahwa sinar dapat dibelokkan oleh [[medan listrik]] (selain [[medan magnet]], yang sudah dikenal). Dia menyimpulkan bahwa sinar ini, bukannya bentuk cahaya, melainkan sesuatu yang terdiri dari partikel [[Muatan listrik|bermuatan negatif]] yang sangat ringan yang ia sebut "''corpuscles''" (kelak diganti namanya menjadi elektron oleh ilmuwan lain). Ia mengukur rasio massa terhadap muatan dan menemukan itu 1800 kali lebih kecil daripada hidrogen, atom terkecil. ''Corpuscles'' ini tidak seperti partikel lain yang telah dikenal sebelumnya.<ref name="Thomson3">{{cite book
| last1 = Thomson
| first1 = Joseph John
| title = The Discharge of Electricity Through Gases
| publisher = Charles Scribner's Sons
| date = 1903
| pages = [https://archive.org/details/bub_gb_Ryw4AAAAMAAJ/page/n198 189]–190
| url = https://archive.org/details/bub_gb_Ryw4AAAAMAAJ
| quote = ether corpuscular theory.
}}</ref>
Thomson menyatakan bahwa atom dapat dibagi, dan bahwa ''corpuscles'' adalah balok-balok bangunannya.<ref name=Whittaker>{{citation|last=Whittaker|first= E. T.|title=A history of the theories of aether and electricity. Vol 1| publisher=Nelson, London |year=1951|url =http://www.archive.org/details/historyoftheorie00whitrich}}</ref> Untuk menjelaskan muatan netral keseluruhan atom, ia mengajukan teori bahwa ''corpuscles'' didistribusikan dalam lautan muatan positif yang seragam; ini adalah [[model puding prem]]<ref name="thomson2">{{cite journal|author=Thomson, J.J. |url=http://www.chemteam.info/Chem-History/Thomson-Structure-Atom.html|title=On the Structure of the Atom: an Investigation of the Stability and Periods of Oscillation of a number of Corpuscles arranged at equal intervals around the Circumference of a Circle; with Application of the Results to the Theory of Atomic Structure|journal=Philosophical Magazine|year= 1904|volume= 7|page=237|doi=10.1080/14786440409463107|issue=39}}</ref> karena elektron tertanam dalam muatan positif seperti prem dalam puding prem (meskipun dalam model Thomson mereka tidak dalam kondisi stasioner).
=== Penemuan inti atom ===
{{Main|Model Rutherford}}
[[Berkas:Geiger-Marsden experiment expectation and result.svg - (Indonesia).png|jmpl|400x400px|'''Percobaan Geiger-Marsden'''<br/>''Kiri:'' Hasil yang diharapkan: partikel alfa melewati atom model puding prem dengan mengabaikan pembelokan.<br/>''Kanan:'' Hasil yang teramati: sebagian kecil dari partikel dibelokkan oleh konsentrasi muatan pada inti atom.]]
Pada tahun 1909, [[model puding prem]] Thomson dibantah oleh salah seorang mantan mahasiswanya, [[Ernest Rutherford]], yang menemukan bahwa sebagian besar massa dan muatan positif atom terkonsentrasi di sebagian kecil dari volume, yang diasumsikan berada di pusat atom.<ref>{{cite journal
|author=Akhlesh Lakhtakia (Ed.)
|year=1996
|title=Models and Modelers of Hydrogen
|publisher=World Scientific
|isbn=981-02-2302-1
|bibcode=1997AmJPh..65..933L
|last2=Salpeter
|first2=Edwin Ε.
|volume=65
|pages=933
|journal=American Journal of Physics
|doi=10.1119/1.18691
|issue=9
}}</ref>
Dalam [[Percobaan Geiger-Marsden|percobaan Geiger–Marsden]], [[Hans Geiger]] dan [[Ernest Marsden]] (rekan dari Rutherford yang bekerja mewakilinya) menembakkan [[Partikel Alfa|partikel alfa]] pada lembaran tipis logam dan diukur defleksi mereka menggunakan [[Fluoresens|layar fluoresen]].<ref name="geiger">{{cite journal|author=Geiger, H|url=http://www.chemteam.info/Chem-History/Geiger-1910.html|title=The Scattering of the α-Particles by Matter|journal=Proceedings of the Royal Society|year= 1910|volume= A 83|pages= 492–504}}</ref> Mengingat massa elektron yang sangat kecil, momentum tinggi partikel alfa, dan rendahnya konsentrasi muatan positif pada model puding prem, sang peneliti mengharapkan semua partikel alfa dapat melewati kertas logam tanpa pembelokan yang bermakna. Ternyata mereka menemukan hal yang mencengangkan. Sebagian kecil dari partikel alfa mengalami pembelokan tajam. Rutherford menyimpulkan bahwa muatan positif di dalam atom harus terkonsentrasi dalam volume yang sangat kecil agar dapat menghasilkan medan listrik yang cukup kuat untuk membelokkan partikel alfa dengan sebegitu kuat.<ref name="rutherford" />
Hal ini menyebabkan Rutherford mengajukan teori [[Model Rutherford|model planet]] di mana awan elektron mengelilingi inti kecil dan kompak yang bermuatan positif. Hanya konsentrasi muatan semacam itulah yang bisa menghasilkan medan listrik cukup kuat untuk menyebabkan pembelokan tajam.<ref name="rutherford">{{cite journal|author=Rutherford, Ernest|title=The Scattering of α and β Particles by Matter and the Structure of the Atom|journal=Philosophical Magazine|year=1911|volume=21|page=669|url=http://www.ffn.ub.es/luisnavarro/nuevo_maletin/Rutherford%20(1911),%20Structure%20atom%20.pdf|bibcode=2012PMag...92..379R|doi=10.1080/14786435.2011.617037|issue=4|access-date=2016-01-23|archive-date=2019-05-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20190515101143/http://www.ffn.ub.es/luisnavarro/nuevo_maletin/Rutherford%20(1911),%20Structure%20atom%20.pdf|dead-url=yes}}</ref>
=== Tahap pertama menuju model atom fisika kuantum ===
{{Main|Model atom Bohr}}
Model atom planet memiliki dua kekurangan yang signifikan. Pertama adalah bahwa, tidak seperti planet mengorbit matahari, elektron adalah partikel bermuatan. [[Muatan listrik]] yang dipercepat diketahui memancarkan [[Radiasi elektromagnetik|gelombang elektromagnetik]] menurut [[rumus Larmor]] dalam [[Elektrodinamika|elektromagnetisme klasik]]. Muatan yang mengorbit, logikanya akan terus kehilangan energi dan bergerak spiral menuju inti, bertabrakan dengan inti dalam hitungan detik. Masalah kedua adalah bahwa model planet tidak bisa menjelaskan [[Spektrum emisi|emisi]] puncak dan [[Absorpsi|penyerapan spektrum]] atom yang diamati.<ref>{{cite web|url=http://www.ck12.org/flexbook/chapter/7512|title=CK12 – Chemistry Flexbook Second Edition – The Bohr Model of the Atom|access-date=30 September 2014}}</ref>
[[Berkas:Bohr atom animation 2.gif|jmpl|[[Model Bohr|Model atom Bohr]]]][[Mekanika kuantum|Teori kuantum]] merevolusi fisika di awal abad ke-20, ketika [[Max Planck]] dan [[Albert Einstein]] mendalilkan bahwa energi cahaya dipancarkan atau diserap dalam jumlah diskret yang diketahui sebagai [[Kuantum|kuanta]] (tunggal, ''kuantum''). Pada tahun 1913, [[Niels Bohr]] memasukkan ide ini ke dalam [[Model Bohr|model atom Bohr]], di mana sebuah elektron hanya bisa mengorbit inti dalam orbit lingkaran tertentu dengan [[momentum sudut]] dan energi tetap, jarak dari inti (yaitu, jari-jari atom) sebanding dengan energinya.<ref name="NBohr">{{cite journal|author=Bohr, Niels|title=On the constitution of atoms and molecules|url=http://www.ffn.ub.es/luisnavarro/nuevo_maletin/Bohr_1913.pdf|journal=Philosophical Magazine|year=1913|volume=26|pages=476–502|doi=10.1080/14786441308634993|issue=153
Model Bohr tidak sempurna
{{cite journal
|author=A. Sommerfeld
|year=1916
|title=Zur Quantentheorie der Spektrallinien
|lang=de
|journal=[[Annalen der Physik]]
|volume=51 |issue= 17|pages=1–94
|bibcode=1916AnP...356....1S
|doi=10.1002/andp.19163561702
|url=https://zenodo.org/record/1424309
}}</ref><ref>
{{cite journal
|author=W. Wilson
|year=1915
|title=The quantum theory of radiation and line spectra
|journal=[[Philosophical Magazine]]
|volume=29 |pages=795–802
|doi=10.1080/14786440608635362
|issue=174
|url=https://zenodo.org/record/1430790
}}</ref>
Niels Bohr memandang bahwa elektron juga memiliki sifat gelombang. Sehingga apabila kita membuat model sederhana, yaitu lintasan elektron berbentuk lingkaran, maka panjang keliling lintasan yang dilalui elektron merupakan kelipatan dari panjang gelombang elektronnya, sehingga gambar yang terbentuk berupa lukisan yang stabil. Namun jika panjang keliling lingkaran yang dilalui elektron bukan kelipatan panjang gelombang elektronnya, maka lukisan yang terbentuk tyda stabil. Oleh karena itu, dapat diambil sebuah hipotesis bahwa elektron hanya mengelilingi proton dalam lintasan lingkaran yang merupakan kelipatan dari panjang elektronnya<ref>{{Cite book|last=Brotosiswojo|first=B. S.|date=2008|url=http://repository.ut.ac.id/4507/2/PEFI4419-M1.pdf|title=Fisika Kuantum|location=Tangerang Selatan|publisher=Universitas Terbuka|isbn=9796898551|pages=1.20|url-status=live}}</ref>.
=== Penemuan isotop ===
Baris 79 ⟶ 125:
}}</ref> Istilah [[isotop]] kemudian diciptakan oleh [[Margaret Todd]] sebagai nama yang cocok untuk unsur ini .
Pada tahun yang sama, [[Joseph John Thomson|J.J. Thomson]] melakukan percobaan di mana ia menyalurkan aliran [[ion]] [[neon]] melalui medan magnet dan listrik, kemudian menghantam
{{cite journal
|last=Chadwick |first=James
|year=1932
|title=Possible Existence of a Neutron
|journal=[[Nature (jurnal)|Nature]]
|volume=129 |page=312
|doi=10.1038/129312a0
|bibcode= 1932Natur.129Q.312C
|issue=3252|s2cid=4076465
|doi-access=free
}}</ref>
=== Penemuan partikel nuklir ===
Baris 85 ⟶ 142:
Pada tahun 1917 [[Ernest Rutherford|Rutherford]] membombardir gas [[nitrogen]] dengan [[Partikel Alfa|partikel alfa]] dan mengamati inti [[hidrogen]] yang dipancarkan dari gas (Rutherford menyadari hal ini, karena ia sebelumnya telah memperolehnya melalui bombardir hidrogen dengan partikel alfa, dan mengamati inti hidrogen di dalam produk). Rutherford menyimpulkan bahwa inti hidrogen muncul dari inti atom nitrogen sendiri (artinya, ia telah memecah nitrogen).<ref>{{cite journal|author=Rutherford, Ernest|url=http://web.lemoyne.edu/~GIUNTA/rutherford.html |title=Collisions of alpha Particles with Light Atoms. IV. An Anomalous Effect in Nitrogen|journal=Philosophical Magazine|year=1919|volume=37|page=581|doi=10.1080/14786440608635919|issue=222}}</ref>
Dari karyanya sendiri dan karya murid-muridnya Bohr dan [[Henry Moseley]], Rutherford mengetahui bahwa muatan positif dari setiap atom selalu bisa disamakan dengan jumlah inti hidrogen. Ini, digabung dengan [[massa atom]] dari banyak unsur yang kira-kira [[Hukum Proust|setara]] dengan jumlah dari atom hidrogen - yang kemudian diasumsikan partikel paling ringan - membuatnya menyimpulkan bahwa inti hidrogen adalah partikel tunggal dan konstituen dasar dari semua inti atom. Dia menamakan partikel tersebut sebagai [[proton]]. Eksperimen lanjutan yang dilakukan oleh Rutherford menemukan bahwa massa nuklir kebanyakan atom melebihi jumlah proton yang dimilikinya; ia berspekulasi bahwa kelebihan massa ini terdiri dari partikel bermuatan netral yang hingga saat itu belum diketahui. Julukan sementara untuk partikel ini pada saat itu adalah "[[neutron]]".<ref name="Chad1932" />
Pada tahun 1928, [[Walter Bothe]] mengamati bahwa [[berilium]] memancarkan radiasi elektrik netral berdaya tembus besar ketika dibombardir dengan partikel alfa. Terungkap pula di kemudian hari bahwa radiasi ini dapat mengusir atom hidrogen dari ''[[parafin|paraffin wax]]''. Awalnya itu disangka sebagai [[radiasi gamma]] berenergi tinggi, karena radiasi gamma memberi efek serupa pada elektron di dalam logam. Akan tetapi, [[James Chadwick]] menemukan bahwa dampak [[ionisasi]] yang ditimbulkan terlalu kuat untuk suatu radiasi elektromagnetik, sepanjang energi dan momentumnya konstan dalam interaksi tersebut. Pada tahun 1932, Chadwick memapar berbagai unsur, seperti hidrogen dan nitrogen, dengan "radiasi berilium". Berdasarkan pengukuran energi partikel bermuatan, ia menyimpulkan bahwa radiasi sejatinya terbentuk dari parikel netral yang bermassa mirip dengan proton (sementara sinar gamma adalah partikel nirmassa bermuatan netral). Chadwick menegaskan partikel ini sebagai neutron Rutherford.<ref
=== Model atom fisika kuantum ===
Baris 93 ⟶ 150:
[[Berkas:AOs-1s-2pz.png|ka|jmpl|Lima orbital atom neon yang terisi penuh, dipisahkan dan ditata sesuai urutan kenaikan energi dari kiri ke kanan, dengan tiga orbital terakhir memiliki [[Degenerasi tingkat energi|tingkat energi]] yang sama. Masing-masing orbital berisi dua elektron, yang kemungkinan berada dalam zona-zona yang disajikan dalam bentuk gelembung berwarna. Masing-masing elektron terdapat dalam kedua zona orbital secara seimbang, terlihat di sini bahwa warna hanya untuk menyoroti fasa gelombang yang berbeda.]]
Pada tahun 1924, [[Louis de Broglie]] mengajukan teori bahwa semua partikel bergerak—terutama partikel subatomik seperti elektron—menunjukkan perilaku mirip gelombang. [[Erwin Schrödinger]], yang terkesan dengan ide ini, menggali lebih jauh kebenaran bahwa gerak elektron dalam atom dapat dijelaskan lebih baik sebagai gelombang daripada sebagai partikel. [[Persamaan Schrödinger]], dipublikasikan tahun 1926,<ref name="schrodinger">{{cite journal|author=Schrödinger, Erwin|title=Quantisation as an Eigenvalue Problem|url=https://archive.org/details/sim_annalen-der-physik_1926_81_18/page/109|journal=Annalen der Physik|volume=81|issue=18|pages=109–139|year=1926|doi=10.1002/andp.19263861802|bibcode = 1926AnP...386..109S }}</ref> menjelaskan elektron sebagai [[fungsi gelombang]] dan bukan sebagai partikel. Pendekatan ini dengan elegan memprediksi banyak fenomena spektrum yang gagal dijelaskan oleh model Bohr. Meskipun konsep ini mudah secara matematis, namun sulit divisualisasikan, dan menghadapi penentangan.<ref name="Mahanti">{{cite news|author=Mahanti, Subodh|url=http://www.vigyanprasar.gov.in/scientists/ESchrodinger.htm|title=Erwin Schrödinger: The Founder of Quantum Wave Mechanics|accessdate=1 Agustus 2009|archive-
Konsekuensi penjabaran elektron sebagai bentuk gelombang adalah bahwa tidak memungkinkan secara matematis untuk menurunkan secara simultan posisi dan momentum suatu elektron. Ini kemudian dikenal sebagai [[prinsip ketidakpastian]] Heisenberg setelah ahli fisika teori [[Werner Heisenberg]] menjelaskan dan mempublikasikannya pertama kali tahun 1927.<ref>{{Cite journal |first=W. |last=Heisenberg |title=Über den anschaulichen Inhalt der quantentheoretischen Kinematik und Mechanik |language=de|journal=[[Zeitschrift für Physik]] |volume=43 |issue=3–4 |year=1927 |pages=172–198 |doi=10.1007/BF01397280 |postscript=. |bibcode = 1927ZPhy...43..172H }}</ref> Ini membuat model Bohr menjadi tidak valid lagi. [[
== Lihat
{{Portal|Kimia}}
{{colbegin|2}}
* [[Sejarah teori molekul]]
* [[Penemuan
* [[Pengantar mekanika kuantum]]
* [[Teori kinetika gas]]
* [[Atomisme]]
* ''[[:en:The Physical Principles of the Quantum Theory|Prinsip Fisika Teori Kuantum]]''
{{colend}}
Baris 112 ⟶ 169:
== Daftar pustaka ==
* {{cite book |author=Andrew G. van Melsen |translator=Henry J. Koren |year=1960 |orig-year=First published 1952 |title=From Atomos to Atom: The History of the Concept Atom |publisher=Dover Publications |isbn=0-486-49584-1 |ref=refMelsen1952}}
* [[Bernard Pullman]] (1998) ''The Atom in the History of Human Thought'', trans. by Axel Reisinger. Oxford Univ. Press.▼
* {{cite book |author=J. P. Millington |year=1906 |title=John Dalton |publisher=J. M. Dent & Co. (London); E. P. Dutton & Co. (New York) |url=https://archive.org/details/in.ernet.dli.2015.30924/ |ref=refMillington1906}}
* [[Eric Scerri]] (2007) ''The Periodic Table, Its Story and Its Significance'', Oxford University Press, New York.▼
* {{cite book |author=Jaume Navarro |year=2012 |title=A History of the Electron: J. J. and G. P. Thomson |publisher=Cambridge University Press |isbn=978-1-107-00522-8 |ref=refNavarro2012}}
== Bacaan lebih lanjut ==
▲*
▲*
* [[Charles Adolphe Wurtz]] (1881) ''The Atomic Theory'', D. Appleton and Company, New York.
* Alan J. Rocke (1984) ''Chemical Atomism in the Nineteenth Century: From Dalton to Cannizzaro'', Ohio State University Press, Columbus (akses terbuka teks lengkap di http://digital.case.edu/islandora/object/ksl%3Ax633gj985).
* {{cite book|last=Kanginan|first=Marthen|year=2007|authorlink=|coauthors=|title= Fisika 3 Untuk SMA Kelas XII|publisher= Erlangga|location= Jakarta|id = ISBN 979-781-732-6 }} {{id icon}}
== Pranala luar ==
{{wikiquote}}
* {{en}} [http://faculty.washington.edu/smcohen/320/atomism.htm Atomism]
* {{en}} [http://www.robotplatform.com/knowledge/Atomic%20Theory/atomic_theory.html Atomic Theory] -
{{Model atom}}
Baris 124 ⟶ 189:
{{DEFAULTSORT:Teori Atom}}
[[Kategori:Fisika atom| ]]
[[Kategori:
[[Kategori:Teori kimia]]
[[Kategori:Fisika kuantum
[[Kategori:Jumlah zat]]
|