Ateisme: Perbedaan antara revisi
[revisi tidak terperiksa] | [revisi terperiksa] |
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8.7 |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
(20 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{
{{Hatnote|Dalam artikel ini, ''Tuhan'' (dengan ''T'' besar) merujuk pada Tuhan monoteisme, manakala ''tuhan'' (dengan ''t'' kecil) merujuk pada Tuhan/Dewa semua kepercayaan secara umum.}}{{Ateisme}}▼
'''Ateisme''' (bentuk [[adjektiva]]l '''ateis''') adalah sebuah pandangan filosofi yang menolak percaya atau tidak meyakini adanya keberadaan [[Tuhan]] dan [[dewa]]-[[dewi]] <ref>{{cite encyclopedia |first=William L. |last=Rowe |authorlink=William L. Rowe |encyclopedia=[[Routledge Encyclopedia of Philosophy]] |title=Atheism |year=1998 |editor=Edward Craig}}▼
▲{{Hatnote|Dalam artikel ini, ''Tuhan'' (dengan ''T'' besar) merujuk pada Tuhan monoteisme, manakala ''tuhan'' (dengan ''t'' kecil) merujuk pada Tuhan/Dewa semua kepercayaan secara umum.}}
</ref> ataupun penolakan terhadap [[teisme]] yang disertai dengan klaim.<ref>{{cite encyclopedia |first=Kai |last=Nielsen |authorlink=Kai Nielsen |encyclopedia=[[Encyclopædia Britannica]] |title=Atheism |url=http://www.britannica.com/EBchecked/topic/40634/atheism |year=2009 |accessdate=2007-04-28}} "Atheism, in general, the critique and denial of metaphysical beliefs in God or spiritual beings.... a more adequate characterization of atheism consists in the more complex claim that to be an atheist is to be someone who rejects belief in God for [reasons that depend] on how God is being conceived."</ref><ref>{{cite encyclopedia |title=Atheism |first=Paul |last=Edwards |authorlink=Paul Edwards (philosopher)|publisher=Collier-MacMillan |year=1967 |encyclopedia=[[Encyclopedia of Philosophy|The Encyclopedia of Philosophy]] |volume=Vol. 1 |page=175 |quote=On our definition, an 'atheist' is a person who rejects belief in God, regardless of whether or not his reason for the rejection is the claim that 'God exists' expresses a false proposition. People frequently adopt an attitude of rejection toward a position for reasons other than that it is a false proposition. It is common among contemporary philosophers, and indeed it was not uncommon in earlier centuries, to reject positions on the ground that they are meaningless. Sometimes, too, a theory is rejected on such grounds as that it is sterile or redundant or capricious, and there are many other considerations which in certain contexts are generally agreed to constitute good grounds for rejecting an assertion.}}▼
</ref> Dalam pengertian yang paling luas, ia adalah
[[Berkas:Paul Heinrich Dietrich Baron d'Holbach.jpg|jmpl|250px|Penulis [[Prancis]] abad ke-18, [[Baron d'Holbach]] adalah salah seorang pertama yang menyebut dirinya ateis. Dalam buku ''[[The System of Nature|Système de la Nature]]'' (1770), ia melukiskan jagad raya dalam pengertian materialisme filsafat, determinisme yang sempit, dan ateisme. Buku ini dan bukunya ''Common Sense'' (1772) dikutuk oleh [[Parlemen|Parlemen Paris]], dan salinan-salinannya dibakar di depan umum.]]
Istilah ''ateisme'' berasal dari bahasa Yunani {{lang|grc|[[:wikt:ἄθεος|ἄθεος]]}} (''átheos''), yang secara [[Peyorasi|peyoratif]] digunakan untuk merujuk pada siapapun yang kepercayaannya bertentangan dengan [[agama]]/kepercayaan yang sudah mapan di lingkungannya. Dengan menyebarnya [[pemikiran bebas]], [[skeptisisme ilmiah]], dan [[kritik terhadap agama]], istilah ateis mulai dispesifikasi untuk merujuk kepada mereka yang tidak percaya kepada tuhan. Orang yang pertama kali mengaku sebagai "ateis" muncul pada abad ke-18. Pada zaman sekarang, sekitar 2,3% populasi dunia mengaku sebagai ateis, manakala 11,9% mengaku sebagai [[nonteisme|nonteis]].<ref name="Britannica demographics" /> Sekitar 65% [[Bangsa Jepang|penduduk Jepang]] mengaku sebagai ateis, [[Agnostisisme|agnostik]], ataupun orang yang [[tidak beragama]]; dan sekitar 48%-nya di [[Rusia]].<ref name="Zuckerman" /> Persentase komunitas tersebut di [[Uni Eropa]] berkisar antara 6% ([[Italia]]) sampai dengan 85% ([[Swedia]]).<ref name="Zuckerman">Zuckerman, Phil. [http://www.adherents.com/largecom/com_atheist.html "Atheism: Contemporary Rates and Patterns"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090822041707/http://www.adherents.com/largecom/com_atheist.html |date=2009-08-22 }}, ''The Cambridge Companion to Atheism'', ed. by Michael Martin, Cambridge University Press: Cambridge, 2005.</ref>▼
▲'''Ateisme''' adalah sebuah pandangan filosofi yang percaya tidak adanya keberadaan [[Tuhan]] dan [[dewa]]-[[dewi]] <ref>{{cite encyclopedia |first=William L. |last=Rowe |authorlink=William L. Rowe |encyclopedia=[[Routledge Encyclopedia of Philosophy]] |title=Atheism |year=1998 |editor=Edward Craig}}
▲</ref> ataupun penolakan terhadap [[teisme]] yang disertai dengan klaim.<ref>{{cite encyclopedia |first=Kai |last=Nielsen |authorlink=Kai Nielsen |encyclopedia=[[Encyclopædia Britannica]] |title=Atheism |url=http://www.britannica.com/EBchecked/topic/40634/atheism |year=2009 |accessdate=2007-04-28}} "Atheism, in general, the critique and denial of metaphysical beliefs in God or spiritual beings.... a more adequate characterization of atheism consists in the more complex claim that to be an atheist is to be someone who rejects belief in God for [reasons that depend] on how God is being conceived."</ref><ref>{{cite encyclopedia |title=Atheism |first=Paul |last=Edwards |authorlink=Paul Edwards (philosopher)|publisher=Collier-MacMillan |year=1967 |encyclopedia=[[Encyclopedia of Philosophy|The Encyclopedia of Philosophy]] |volume=Vol. 1 |page=175 |quote=On our definition, an 'atheist' is a person who rejects belief in God, regardless of whether or not his reason for the rejection is the claim that 'God exists' expresses a false proposition. People frequently adopt an attitude of rejection toward a position for reasons other than that it is a false proposition. It is common among contemporary philosophers, and indeed it was not uncommon in earlier centuries, to reject positions on the ground that they are meaningless. Sometimes, too, a theory is rejected on such grounds as that it is sterile or redundant or capricious, and there are many other considerations which in certain contexts are generally agreed to constitute good grounds for rejecting an assertion.}}
▲</ref> Dalam pengertian yang paling luas, ia adalah [[Keyakinan dan kepercayaan|kepercayaan]] bahwa tidak adanya keberadaan [[dewa]] atau [[Tuhan]].<ref>Artikel pendek [[religioustolerance.org]] pada [http://www.religioustolerance.org/atheist4.htm Definitions of the term "Atheism"] menyatakan bahwa tidak ada konsensus mengenai definisi istilah ateisme. [[Simon Blackburn]] pada [[The Oxford Dictionary of Philosophy]]: "''Atheism. Either the lack of belief in a god, or the belief that there is none''".</ref><ref>{{cite book|url=http://www.ditext.com/runes/a.html|title=Dictionary of Philosophy|first=Dagobert D.(editor)|last=Runes|authorlink=Dagobert D. Runes|year=1942 edition|publisher=Littlefield, Adams & Co. Philosophical Library|location=New Jersey|isbn=0064634612|accessdate=2010-02-01|quote=(a) the belief that there is no God; (b) Some philosophers have been called "atheistic" because they have not held to a belief in a personal God. Atheism in this sense means "not theistic". The former meaning of the term is a literal rendering. The latter meaning is a less rigorous use of the term though widely current in the history of thought}}</ref>
▲Istilah ''ateisme'' berasal dari bahasa Yunani {{lang|grc|[[:wikt:ἄθεος|ἄθεος]]}} (''átheos''), yang secara [[Peyorasi|peyoratif]] digunakan untuk merujuk pada siapapun yang kepercayaannya bertentangan dengan [[agama]]/kepercayaan yang sudah mapan di lingkungannya. Dengan menyebarnya [[pemikiran bebas]], [[skeptisisme ilmiah]], dan [[kritik terhadap agama]], istilah ateis mulai dispesifikasi untuk merujuk kepada mereka yang tidak percaya kepada tuhan. Orang yang pertama kali mengaku sebagai "ateis" muncul pada abad ke-18. Pada zaman sekarang, sekitar 2,3% populasi dunia mengaku sebagai ateis, manakala 11,9% mengaku sebagai [[nonteisme|nonteis]].<ref name="Britannica demographics"/> Sekitar 65% [[Bangsa Jepang|penduduk Jepang]] mengaku sebagai ateis, [[Agnostisisme|agnostik]], ataupun orang yang [[tidak beragama]]; dan sekitar 48%-nya di [[Rusia]].<ref name=Zuckerman/> Persentase komunitas tersebut di [[Uni Eropa]] berkisar antara 6% ([[Italia]]) sampai dengan 85% ([[Swedia]]).<ref name=Zuckerman>Zuckerman, Phil. [http://www.adherents.com/largecom/com_atheist.html "Atheism: Contemporary Rates and Patterns"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090822041707/http://www.adherents.com/largecom/com_atheist.html |date=2009-08-22 }}, ''The Cambridge Companion to Atheism'', ed. by Michael Martin, Cambridge University Press: Cambridge, 2005.</ref>
Banyak ateis bersikap [[Skeptisisme|skeptis]] kepada keberadaan fenomena [[paranormal]] karena kurangnya [[bukti empiris]]. Yang lain memberikan argumen dengan dasar [[Filsafat|filosofis]], [[Sosialisme|sosial]], atau [[sejarah]].
Pada kebudayaan Barat, ateis sering kali diasumsikan sebagai tidak beragama (ireligius).<ref name=cline-buddhism>{{cite web | last = Cline | first = Austin | title = Buddhism and Atheism | url = http://atheism.about.com/b/a/220595.htm | accessdate = 2006-10-21 | year = 2005 | publisher = [[about.com]] | archive-date = 2006-12-17 | archive-url = https://web.archive.org/web/20061217190241/http://atheism.about.com/b/a/220595.htm | dead-url = yes }}</ref> Beberapa aliran [[Agama Buddha]] tidak pernah menyebutkan istilah '[[Tuhan dalam agama Buddha|Tuhan]]' dalam berbagai upacara ritual, tetapi dalam Agama Buddha konsep ketuhanan yang dimaksud mempergunakan istilah [[Nirwana]].<ref>{{cite web|url=http://www.samaggi-phala.or.id/naskahdamma_dtl.php?id=1003&multi=T&hal=0|title=Ceramah Bhikkhu Uttamo - Ketuhanan dalam agama Buddha|accessdate=2010-08-18|publisher=Samaggi Phala}}{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Karenanya agama ini sering disebut agama ateistik.<ref>{{cite book|last=Kedar|first=Nath Tiwari|year=1997|title=Comparative Religion|publisher=[[Motilal Banarsidass]]|id=ISBN 81-208-0293-4|pages=hal. 50}}</ref> Walaupun banyak dari yang mendefinisikan dirinya sebagai ateis cenderung kepada filosofi sekuler seperti [[humanisme]],<ref>Honderich, Ted (Ed.) (1995). "Humanism". ''The Oxford Companion to Philosophy''. Oxford University Press. p 376. ISBN 0-19-866132-0.</ref> [[rasionalisme]], dan [[Naturalisme (filsafat)|naturalisme]],<ref>Fales, Evan. "Naturalism and Physicalism", in {{harvnb|Martin|2007|pp=122–131}}.</ref> tidak ada ideologi atau perilaku spesifik yang dijunjung oleh semua ateis.<ref>{{harvnb|Baggini|2003|pp=3–4}}.</ref>
{{TOClimit|limit=3}}
==
[[Berkas:Ephesians 2,12 - Greek atheos.jpg|jmpl|kiri|Kata Yunani {{lang|grc|αθεοι}} (''atheoi''), seperti yang tampak pada [[Surat Paulus kepada Jemaat di Efesus]] di papirus abad ke-3.]]
Pada zaman [[Yunani Kuno]], kata sifat ''atheos'' (''{{lang|grc|[[:wikt:ἄθεος|ἄθεος]]}}'', berasal dari awalan ἀ- + ''{{lang|grc|[[:wikt:θεός|θεός]]}}'' "tuhan") berarti "tak bertuhan". Kata ini mulai merujuk pada penolakan tuhan yang disengajakan dan aktif pada abad ke-5 SM, dengan definisi "memutuskan hubungan dengan tuhan/dewa" atau "menolak tuhan/dewa". Terjemahan modern pada teks-teks klasik kadang-kadang menerjemahkan {{transl|grc|atheos}} sebagai "ateistik". Sebagai nomina abstrak, terdapat pula ''{{lang|grc|[[:wikt:ἀθεότης|ἀθεότης]]}}'' ({{transl|grc|atheotēs}}), yang berarti "ateisme". [[Cicero]] mentransliterasi kata Yunani tersebut ke dalam [[bahasa Latin]] ''{{lang|la|[[:wikt:atheos#Latin|atheos]]}}''. Istilah ini sering digunakan pada perdebatan antara umat [[Gereja perdana|Kristen awal]] dengan para pengikut agama Yunani Kuno (Helenis), yang mana masing-masing pihak menyebut satu sama lainnya sebagai ateis secara peyoratif.<ref name=drachmann>{{cite book|last=Drachmann|first=A. B.|title=Atheism in Pagan Antiquity|url=https://archive.org/details/atheisminpaganan0000drac|publisher=Chicago: Ares Publishers|year=1977 ("sebuah cetakan ulang yang tidak berubah dari versi tahun 1922")|isbn=0-89005-201-8|quote = Atheism and atheist are words formed from Greek roots and with Greek derivative endings. Nevertheless they are not Greek; their formation is not consonant with Greek usage. In Greek they said ''{{transl|grc|atheos}}'' and ''{{transl|grc|atheotēs}}''; to these the English words ungodly and ungodliness correspond rather closely. In exactly the same way as ungodly, ''{{transl|grc|atheos}}'' was used as an expression of severe censure and moral condemnation; this use is an old one, and the oldest that can be traced. Not till later do we find it employed to denote a certain philosophical creed. }}</ref>
''Ateisme'' pertama kali digunakan untuk merujuk pada "kepercayaan tersendiri" pada akhir abad ke-18 di Eropa, utamanya merujuk pada ketidakpercayaan pada Tuhan monoteis.<ref name="adevism">In part because of its wide use in monotheistic Western society, ''atheism'' is usually described as "disbelief in God", rather than more generally as "disbelief in deities". A clear distinction is rarely drawn in modern writings between these two definitions, but some archaic uses of ''atheism'' encompassed only disbelief in the singular God, not in [[
<!-- Ateisme bukanlah percaya bahwa Tuhan tidak ada melainkan tidak percaya bahwa Tuhan ada. Dengan kata lain, ateisme bukan merupakan kepercayaan atau keyakinan melainkan sistem ketidakpercayaan atau ketidakyakinan. Ateisme bukan merupakan suatu agama, tidak memiliki ajaran resmi selayaknya agama pada umumnya. Ateisme juga bukan sebuah pemikiran anti-agama dan anti-tuhan. Namun, sering kali dikacaukan dengan [[Antiteisme]] yang merupakan suatu pemikiran anti-agama atau anti-tuhan. Ateisme bukanlah agama karena tidak punya ajaran tertentu, tidak punya kitab suci tertentu, dan tidak juga menyembah apa pun.
Baris 50 ⟶ 48:
=== Kuat dan lemah ===
Para filsuf seperti [[Antony Flew]],<ref name="presumption">Flew, Antony. "The Presumption of Atheism". ''The Presumption of Atheism and other Philosophical Essays on God, Freedom, and Immortality''. New York: Barnes and Noble, 1976. pp 14ff.</ref> [[Michael Martin (filsuf)|Michael Martin]],<ref name="martin"/> dan [[William L. Rowe]]<ref name="RoweRoutledge">Rowe, William L. "Atheism". ''Routledge Encyclopedia of Philosophy''. Edward Craig (editor). Routledge: Juni 1998. ISBN 0-415-18706-0. 530-534.</ref> membedakan antara ateisme kuat (positif) dengan ateisme lemah (negatif). Ateisme kuat adalah penegasan bahwa tuhan tidak ada, sedangkan ateisme lemah meliputi seluruh bentuk ajaran nonteisme lainnya. Menurut kategorisasi ini, siapapun yang bukan teis dapatlah ateis yang lemah ataupun kuat.<ref>{{cite web |last=Cline |first=Austin |title=Strong Atheism vs. Weak Atheism: What's the Difference? |url=http://atheism.about.com/od/atheismquestions/a/strong_weak.htm |accessdate=2006-10-21 |year=2006 |publisher=[[about.com]] |archive-date=2012-02-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120205025348/http://atheism.about.com/od/atheismquestions/a/strong_weak.htm |dead-url=yes }}</ref> Istilah ''lemah'' dan ''kuat'' ini merupakan istilah baru, tetapi istilah yang setara seperti ateisme ''negatif'' dan ''positif'' telah digunakan dalam berbagai literatur-literatur filosofi<ref name="presumption"/> dan apologetika Katolik (dalam artian yang sedikit berbeda).<ref>{{cite journal |url=http://www.nd.edu/Departments/Maritain/jm3303.htm |title=On the Meaning of Contemporary Atheism |journal=The Review of Politics |first=Jacques |last=Maritain |year=1949 |month=Juli |volume=11 |issue=3 |pages=267–280}}</ref> Menggunakan batasan ateisme ini, kebanyakan [[agnostisisme|agnostik]] adalah ateis lemah.
Manakala [[Michael Martin (filsuf)|Martin]], menegaskan bahwa [[agnostisisme]] memiliki bawaan ateisme lemah,<ref name="martin"/> kebanyakan agnostik memandang pandangan mereka berbeda dari ateisme, yang mereka liat ateisme sama saja tidak benarnya dengan teisme.<ref>{{cite book|first=Anthony|last=Kenny|authorlink=Anthony Kenny|title=What I believe|url=https://archive.org/details/whatibelieve0000kenn|chapter=Why I Am Not an Atheist|publisher=Continuum|isbn=0-8264-8971-0|quote=The true default position is neither theism nor atheism, but agnosticism … a claim to knowledge needs to be substantiated; ignorance need only be confessed.|year=2006}}</ref> Ketidaktercapaian pengetahuan yang diperlukan untuk membuktikan atau membantah keberadaan tuhan/dewa kadang-kadang dilihat sebagai indikasi bahwa ateisme memerlukan sebuah lompatan [[Keyakinan dan kepercayaan|kepercayaan]]. Respon ateis terhadap argumen ini adalah bahwa dalil-dalil [[agama|keagamaan]] yang tak terbukti seharusnyalah pantas mendapatkan ketidakpercayaan yang sama sebagaimana ketidakpercayaan pada dalil-dalil tak terbukti ''lainnya'',<ref>{{harvnb|Baggini|2003|pp=30–34}}. "Who seriously claims we should say 'I neither believe nor disbelieve that the Pope is a robot', or 'As to whether or not eating this piece of chocolate will turn me into an elephant I am completely agnostic'. In the absence of any good reasons to believe these outlandish claims, we rightly disbelieve them, we don't just suspend judgement."</ref> dan bahwa ketidakterbuktian keberadaan tuhan tidak mengimplikasikan bahwa probabilitas keberadaan tuhan sama dengan probabilitas ketiadaan tuhan.<ref>{{harvnb|Baggini|2003|p=22}}. "A lack of proof is no grounds for the suspension of belief. This is because when we have a lack of absolute proof we can still have overwhelming evidence or one explanation which is far superior to the alternatives."</ref> Filsuf Skotlandia [[J. J. C. Smart]] bahkan berargumen bahwa "kadang-kadang seseorang yang benar-benar ateis dapat menyebut dirinya sebagai seorang agnostik karena generalisasi [[skeptisisme filosofis]] tak beralasan yang akan menghalangi kita dari berkata kita tahu apapun, kecuali mungkin kebenaran matematika dan logika formal."<ref name="stanford">{{cite web |url=http://plato.stanford.edu/entries/atheism-agnosticism/ |title=Atheism and Agnosticism |first=J.C.C. |last=Smart |date=2004-03-09 |publisher=Stanford Encyclopedia of Philosophy |accessdate=2007-04-12}}</ref> Karenanya, beberapa penulis ateis populer seperti [[Richard Dawkins]] memilih untuk membedakan posisi teis, agnostik, dan ateis sebagai spektrum probabilitas terhadap pernyataan "Tuhan ada" (''spektrum probabilitas teistik'').<ref>Cudworth, Ralph. The true intellectual system of the universe. 1678. Dawkins, Richard. The God Delusion. Bantam Books: 2006, hal. 50. (ISBN 0-618-68000-4)</ref>
== Dasar pemikiran ==
Baris 179 ⟶ 177:
== Ateisme, agama, dan moralitas ==
[[Berkas:Lightmatter buddha3.jpg|jmpl|kiri|Karena [[Tuhan dalam agama Buddha|ketiadaan]] [[Tuhan]] pencipta, [[Agama Buddha]] umumnya dideskripsikan sebagai nonteis.]]
Walaupun orang yang mengaku sebagai ateis biasanya diasumsikan tak beragama, beberapa sekte agama tertentu pula ada yang menolak keberadaan dewa pencipta yang personal.<ref name="winston2">{{cite book|last=Winston|first=Robert (Ed.)|title=Human|url=https://archive.org/details/human0000unse_n1j1|publisher=New York: DK Publishing, Inc|year=2004|isbn=0-7566-1901-7|pages=hal. 299|quote=Nonbelief has existed for centuries. For example, Buddhism and Jainism have been called atheistic religions because they do not advocate belief in gods.}}</ref> Pada akhir-akhir ini, aliran-aliran keagamaan tertentu juga telah menarik banyak penganut yang secara terbuka ateis, seperti misalnya Yahudi ateis atau Yahudi humanis<ref>{{cite web |url=http://www.bbc.co.uk/religion/religions/judaism/subdivisions/humanistic.shtml |title=Humanistic Judaism |date=2006-07-20 |accessdate=2006-10-25 |publisher=[[BBC]]}}</ref><ref>{{cite journal |last=Levin |first=S. |year=1995 | month = May |title=Jewish Atheism |url=https://archive.org/details/sim_new-humanist_1995-05_110_2/page/13 | journal = New Humanist | volume = 110 | issue = 2 |pages=13–15}}</ref> dan Kristen ateis.<ref>{{cite web |url=http://www.bbc.co.uk/religion/religions/atheism/types/christianatheism.shtml |title=Christian Atheism |date=2006-05-17 |accessdate=2006-10-25 |publisher=[[BBC]]}}</ref><ref>{{cite book|last=Altizer|first=Thomas J. J.|authorlink=Thomas J. J. Altizer|title=The Gospel of Christian Atheism|url=http://www.religion-online.org/showbook.asp?title=523|accessdate=2006-10-27|year=1967|publisher=London: Collins|pages=102–103|archive-date=2006-09-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20060929171840/http://www.religion-online.org/showbook.asp?title=523|dead-url=yes}}</ref><ref>{{cite journal |last=Lyas |first=Colin |year=1970 | month = January |title=On the Coherence of Christian Atheism | journal = Philosophy: the Journal of the Royal Institute of Philosophy | volume = 45 | issue = 171 |pages=1–19}}</ref>
Dikarenakan artian paling kaku ateisme positif tidak memerlukan kepercayaan spesifik apapun di luar ketidakpercayaan pada dewa/tuhan, ateis dapat memiliki kepercayaan spiritual apapun. Untuk alasan yang sama pula, para ateis dapat berpegang pada berbagai kepercayaan etis, mulai dari [[universalisme moral]] [[humanisme]], yang berpandangan bahwa nilai-nilai moral haruslah diterapkan secara konsisten kepada seluruh manusia, sampai dengan [[nihilisme moral]], yang berpendapat bahwa moralitas adalah hal yang tak berarti.<ref>{{harvnb|Smith|1979|pp=21-22}}.</ref>
Baris 203 ⟶ 201:
== Sumber ==
{{refbegin|30em}}
* {{cite book |last=Armstrong |first=Karen |authorlink=Karen Armstrong |title=A History of God |url=https://archive.org/details/historyofgod00unse |year=1999 |location=London |publisher=Vintage |isbn=0-09927367-5 |ref=harv}}
* {{cite book |last=Baggini |first=Julian |authorlink=Julian Baggini |title=Atheism: A Very Short Introduction |url=https://archive.org/details/atheismveryshort0000bagg |year=2003 |publisher=Oxford University Press |isbn=0-19280424-3 |ref=harv}}
* {{cite book |last=Barker |first=Dan |authorlink=Dan Barker |title=Godless: How an Evangelical Preacher Became One of America's Leading Atheists |url=https://archive.org/details/godlesshowevange0000bark |year=2008 |location=New York |publisher=Ulysses Press |isbn=978-1-569-75677-5 |ol=24313839M |ref=harv }}
* {{cite book |last1=Bradlaugh |first1=Charles |authorlink=Charles Bradlaugh |last2=Besant |first2=Annie |last3=Bradlaugh |first3=Alice |last4=Moss |first4=A. B. |last5=Cattell |first5=C. C. |last6=Standring |first6=G. |last7=Aveling |first7=E. |title=The Atheistic Platform |year=1884 |location=London |publisher=Freethought Publishing |ref=harv}}
Baris 264 ⟶ 262:
* {{cite book |last=Bullivant |first=Stephen and Michael Ruse, eds. |title=The Oxford Handbook of Atheism |url=https://books.google.com/books?id=jbIVAgAAQBAJ&pg=PA267 |year=2013 |publisher=Oxford UP}}
* {{cite book |last=Flew |first=Antony |authorlink=Antony Flew |title=God and Philosophy |publisher=Prometheus Books |isbn=1-59102330-0 |year=2005}}
* {{cite book |editor=Tom Flynn |title=The New Encyclopedia of Unbelief |url=https://archive.org/details/isbn_9781591023913 |year=2007 |publisher=Prometheus Books |location=Buffalo, NY |isbn=1-59102391-2}}
* {{cite book |editor=Gaskin, J.C.A. |title=Varieties of Unbelief: From Epicurus to Sartre |url=https://archive.org/details/isbn_9780023406812 |publisher=•New York: Macmillan |year=1989 |isbn=0-02340681-X}}
* {{cite journal |last=Germani |first=Alan |title=The Mystical Ethics of the New Atheists |journal=The Objective Standard |volume=3 |issue=3 |publisher=Glen Allen Press |date=15 September 2008 |url=http://www.theobjectivestandard.com/issues/2008-fall/mystical-ethics-new-atheists.asp |accessdate=2011-04-09 |archiveurl=https://web.archive.org/web/20110428193621/http://www.theobjectivestandard.com/issues/2008-fall/mystical-ethics-new-atheists.asp |archivedate=2011-04-28 <!--DASHBot--> |deadurl=no}}
* {{cite book |last=Harbour |first=Daniel |title=[[An Intelligent Person's Guide to Atheism]] |publisher=London: Duckworth |isbn=0-71563229-9 |year=2003}}
Baris 274 ⟶ 272:
* {{cite journal |doi=10.1177/0952695112441301 |title=The evolution of atheism: Scientific and humanistic approaches |year=2012 |last1=Ledrew |first1=S. |journal=History of the Human Sciences |volume=25 |issue=3 |page=70}}
* {{cite book |last=Le Poidevin |first=R. |title=Arguing for Atheism: An Introduction to the Philosophy of Religion |publisher=London: Routledge |url=https://books.google.com/books?id=M4YlYZi_cMUC&printsec=frontcover |year=1996 |isbn=0-41509338-4}}
* {{cite book |last=Mackie |first=J. L. |authorlink=J. L. Mackie |title=The Miracle of Theism: Arguments For and Against the Existence of God |url=https://archive.org/details/miracleoftheisma0000mack |year=1982 |publisher=Oxford University Press |isbn=0-19824682-X}}
* {{cite book |last=Maritain |first=Jacques |title=The Range of Reason |publisher=London: Geoffrey Bles |year=1952 |url=http://www.nd.edu/Departments/Maritain/etext/range.htm |accessdate=2013-04-15 |deadurl=yes |archiveurl=https://web.archive.org/web/20130407012751/http://www3.nd.edu/Departments/Maritain/etext/range.htm |archivedate=2013-04-07 |df= }}
* {{cite book |last=Martin |first=Michael |authorlink=Michael Martin (philosopher) |title=Atheism. A Philosophical Justification |url=https://books.google.com/books?id=MNZqCoor4eoC&printsec=frontcover |location=Philadelphia |publisher=Temple University Press |year=1990 |isbn=0-87722943-0}}
* {{cite book |editor=Michael Martin & Ricki Monnier |title=The Impossibility of God |url=https://archive.org/details/impossibilityofg0000unse |year=2003 |publisher=Prometheus Books |location=Buffalo, NY |isbn=1-59102120-0}}
* {{cite book |editor=Michael Martin & Ricki Monnier |title=The Improbability of God |url=https://archive.org/details/isbn_9781591023814 |year=2006 |publisher=Prometheus Books |location=Buffalo, NY |isbn=1-59102381-5}}
* {{cite book |last1=McTaggart |first1=John |last2=McTaggart |first2=Ellis |title=Some Dogmas of Religion |edition=New |year=1930 |publisher=Edward Arnold & Co. |location=London |isbn=0-54814955-0 |origyear=1906}}
* {{cite book |last=Nielsen |first=Kai |authorlink=Kai Nielsen (philosopher) |title=Philosophy and Atheism |url=https://archive.org/details/philosophyatheis0000niel |year=1985 |publisher=New York: Prometheus |isbn=0-87975289-0}}
Baris 330 ⟶ 328:
[[Kategori:Ateisme| ]]
[[Kategori:
[[Kategori:Filsafat agama]]
[[Kategori:
▲[[Kategori:Kepercayaan]]
|