Pendidikan kewarganegaraan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Referensi: Tambah lihat pula
k Membatalkan 1 suntingan oleh Shaynaodelia (bicara) ke revisi terakhir oleh AABot(Tw)
Tag: Pembatalan
 
(8 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 17:
{{Lihat pula|Budi pekerti|Pendidikan Moral Pancasila|Asosiasi Profesi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Indonesia}}
Pendidikan kewarganegaraan di [[Indonesia]] didesain dan diimplementasikan secara nasional.<ref name=Bjork>{{cite journal|last=Bjork|first=Christopher|title=Decentralisation in Education, Institutional Culture and Teacher Autonomy in Indonesia|journal=International Review of Education|year=2004|volume=50|issue=3/4|pages=245–262|jstor=4151598|doi=10.1007/s11159-004-2622-6}}</ref>
 
==== Landasan pendidikan kewarganegaraan untuk bangsa Indonesia ====
 
===== Landasan filosofi =====
Mempelajari Pendidikan Kewarganegaraan merupakan perwujudan tujuan nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam hal ini Indonesia memiliki Pancasila sebagai ideologi nasional yang merupakan kekuatan pemersatu dan pembangunan karakter bangsa yang salah satunya ialah semangat kebangsaan atau semangat persatuan yang multikultural dalam Bhineka Tunggal Ika. Pendidikan Kewarganegaraan sangat penting dalam membangun semangat kebangsaan dengan menumbuhkan nilai-nilai demokrasi kemanusiaan, keadilan sosial, cinta tanah air, memiliki kesadaran hukum dan kemampuan bela negara.<ref name=":0">{{Cite book|last=Rahayu|first=Minto|date=2007|url=https://books.google.co.id/books?id=h99fnMwDKykC&printsec=frontcover&dq=pentingnya+pendidikan+kewarganegaraan&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjX2KfglcbuAhVGWysKHbxIBrgQ6AEwAnoECAQQAg#v=onepage&q=pentingnya%20pendidikan%20kewarganegaraan&f=false|title=Pendidikan kewarganegaraan|location=Jakarta|publisher=Grasindo|isbn=978-979-759-847-1|pages=2-10|language=id|url-status=live}}</ref>
 
===== Landasan historis =====
Suatu bangsa ataupun negara mempunyai perjalanan panjang untuk eksistensi negara dan warganya. Seperti contohnya Indonesia untuk mencapai kemerdekaan, bangsa Indonesia telah mengalami berbagai tantangan yang tak mudah dalam rentang waktu yang lama sehingga untuk menanamkan rasa nasionalisme perlu diadakannya Pendidikan Kewarganegaraan. Hal ini bertujuan untuk menghargai sejarah proklamasi serta mewujudkan cita-cita nasional dan tujuan nasional.<ref name=":0" />
 
===== Landasan Sosiologis =====
Indonesia merupakan negara yang besar dengan budaya yang beragam dan multikultur berdasarkan etnis dan bahasa. Perbedaan ini merupakan potensi kekuatan bangsa. Keberagaman diikat oleh norma dan aturan untuk menjaga Harmoni kehidupan guna mewujudkan kesadaran moral dan hukum. Dengan mempelajari pendidikan kewarganegaraan akan memperkuat jati diri bangsa serta komitmen untuk mewujudkan cinta tanah air, kesadaran bela negara, da persatuan nasional dalam suasana saling menghargai keberagaman. Generasi penerus bisa menghargai persatuan keberagaman budaya adat istiadat tradisi melalui pembelajaran pendidikan kewarganegaraan.<ref name=":0" />
 
===== Landasan Yuridis =====
Pengadaan pendidikan kewarganegaraan tertuang dalam aturan tertulis seperti undang-undang nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional atau SISDIKNAS menyatakan bahwa Pendidikan kewiraan termasuk Pendidikan Kewarganegaraan merupakan kurikulum wajib pada setiap jenjang dan jenis pendidikan.<ref name=":0" />
 
Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air rasa ini diwujudkan dalam bentuk bela negara seperti yang tercantum dalam UUD 1945 hasil amandemen yaitu pasal 27 ayat 3 yang berbunyi "Setiap warga negara berhak wajib dan ikut serta dalam upaya pembelaan negara" dan ditegaskan kembali pada pasal 30 ayat 1 bahwa "Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan keamanan negara".<ref name=":0" />
 
===== Landasan Teoritis =====
Mempelajari pendidikan kewarganegaraan juga selaras dengan hasil konferensi sembilan menteri pendidikan dari negara berpenduduk terbesar di dunia termasuk Indonesia di New Delhi, India tahun 1996 yang menyepakati bahwa pendidikan adalah mempersiapkan pribadi sebagai warga negara dan anggota masyarakat yang bertanggungjawab, menanamkan dasar pembangunan berkelanjutan bagi kesejahteraan manusia dan pelestarian lingkungan hidup serta menyelenggarakan pendidikan yang berorientasi pada penguasaan pengembangan dan penyebaran Iptek dan seni demi kepentingan kemanusiaan.<ref name=":0" />
 
Pendidikan Kewarganegaraan bersifat universal dan menyeluruh yang tidak hanya dipelajari di Indonesia namun juga di negara lain di dunia tidak hanya dalam konteks ''school civics'' tapi juga ''community civics'' Yang intinya kaitan antara warganegara individu dan pemerintah hak dan kewajiban sebagai warga negara dari sebuah negara hukum demokrasi dan partisipasi persiapan warga negara sebagai bagian dari warga dunia.<ref name=":0" />
 
== Lihat pula ==