Cap Go Meh: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
k Menambah Kategori:Kalender Tionghoa menggunakan HotCat
 
(84 revisi perantara oleh 62 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Multiple image|direction=vertical|align=right|image2=Cap go meh festival.jpg|image1=COLLECTIE TROPENMUSEUM Optocht tijdens het Tjap Go Meh feest TMnr 3728-838.jpg|width2=300|width1=300|footer='''Atas:''' Cap Go Meh pada tahun 1880-an pada masa [[Hindia Belanda]] ([[litografi]] berdasarkan lukisan oleh [[Josias Cornelis Rappard]]). '''Bawah:''' Festival Cap Go Meh di Riau.}}
[[Berkas:Taiwan_lantern_festival_2007.jpg|300px|thumb|right|Festival lentera tahun babi 2007 di Taiwan]]
'''''Cap Go Meh''''' adalah akhir dari rangkaian perayaan tahun baru [[Imlek]] yang dilakukan tiap tanggal 15 pada bulan pertama penanggalan [[Tionghoa]] atau 2 minggu setelah [[Tahun Baru Imlek]].<ref>{{Cite journal|last=Tambunan, J.Br., Hutauruk, S., dan Pardede, Z.H.S.|first=|date=Desember 2017|title=Mitos Tradisi Perayaan Tahun Baru Imlek|url=https://jurnal.isbi.ac.id/index.php/pantun/article/download/757/458|journal=Pantun: Jurnal Ilmiah Seni Budaya|volume=2|issue=2|pages=113|doi=}}</ref> Perayaannya diawali dengan berdoa di [[wihara]], kemudian dilanjutkan dengan iringan [[kenong]] dan simbal serta pertunjukan [[barongsai]] dan pertunjukan tradisional Tionghoa.<ref>{{Cite journal|last=Syam, N.K., Khuzai, R., dan Maftuh|first=|date=2012|title=“Imlek” sebagai Pranata Sosial bagi Kerukunan Intra dan Antaretnik Tionghoa di Kabupaten Garut|url=http://proceeding.unisba.ac.id/index.php/sosial/article/download/117/pdf|journal=Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan PKM: Sosial, Ekonomi, dan Humaniora|volume=3|issue=1|pages=295|doi=|issn=2089-3590}}</ref>
 
== Penamaan ==
'''Cap Go Meh''' melambangkan hari ke-15 dan hari terakhir dari masa perayaan [[Imlek]] bagi komunitas kaum migran [[Tionghoa]] yang tinggal di luar [[RRT|Tiongkok]]. Istilah ini berasal dari [[dialek]] [[bahasa Hokkien|Hokkien]] dan secara harafiah berarti [[hari]] kelima belas dari [[bulan]] pertama.
Istilah Cap Go Meh berasal dari [[bahasa Hokkien]] "Chap Goh Meh" (十五冥) yang berarti malam kelima belas. Isitilah ini umum digunakan oleh [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa Indonesia]] dan [[Tionghoa-Malaysia|Malaysia]].<ref>{{cite web|last1=Chan|first1=Margaret|date=|title=Chap Go Meh in Singkawang, Indonesia|url=http://www.mysmu.edu/staff/margaretchan/documents/9_Capgomeh_in_Singkawang_web.pdf|website=|accessdate=27 November 2020}}</ref> Di Tiongkok, nama yang umum adalah festival lampion (元宵節; [[Hanyu Pinyin|Pinyin]]: yuánxiāo jié).
== Sejarah ==
Perayaan ''Cap Go Meh'' telah dilakukan sejak abad ke-7 Masehi pada masa [[Dinasti Han]] di Tiongkok, terutama saat migrasi masyarakat Tionghoa ke wilayah bagian selatan Tiongkok. Perayaan diadakan bersama oleh raja dan masyarakatnya pada malam tanggal ke-15 bulan pertama penanggalan Tionghoa. Para petani memasang [[lampion]] berwarna warni di sekeliling ladang untuk mengusir [[hama]] dan menakuti binatang-binatang perusak tanaman serta memperindah pemandangan. Selain itu, diadakan pertunjukan musik dan barongsai untuk memeriahkan perayaan. Setelah itu, ''Cap Go Meh'' kemudian diadakan secara turun-temurun oleh masyarakat Tionghoa yang tersebar di seluruh dunia.<ref>{{Cite news|last=Raditya|first=Iswara N|date=20 Februari 2019|title=Sejarah Perayaan Cap Go Meh: Dari Cina ke Indonesia|url=https://tirto.id/sejarah-perayaan-cap-go-meh-dari-cina-ke-indonesia-dhmV|work=[[Tirto|Tirto.id]]|access-date=08 Februari 2021|language=id}}</ref>{{Sfn|Basith dan Hengky|2017|p=15}}
 
== Kegiatan ==
Saat itu juga merupakan [[bulan penuh]] pertama dalam Tahun Baru tersebut.
''Cap Go Meh'' dilakukan dengan mengadakan [[parade]] dan arak-arakan di sepanjang jalan. Pada malam harinya, perayaaan dilanjutkan dengan mengadakan [[Festival Lampion|festival lampion]].<ref>{{Cite journal|last=Fitriyani|first=Rina|date=2012|title=Peranan Paguyuban Tionghoa Purbalingga dalam Pelestarian Tradisi Cap Go Meh|url=https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/komunitas/article/download/2398/2451|journal=Komunitas|volume=4|issue=1|pages=79|doi=10.15294/komunitas.v4i1.2398}}</ref> Dalam perayaan ''Cap Go Meh'', pertunjukan Barongsai merupakan lambang dari kepercayaan masyarakat Tionghoa.<ref>{{Cite journal|last=Andini|first=Batari Oja|date=November 2015|title=Barongsai Cap Go Meh di Makassar: Sebuah Pemikiran tentang Tari, Ritual, dan Identitas|url=https://journal.ugm.ac.id/jks/article/download/11646/8651|journal=Jurnal Kajian Seni|volume=2|issue=1|pages=23|doi=}}</ref> Barongsai diyakini sebagai pertanda kesuksesan, keberuntungan dan pengusir hal-hal buruk.<ref>{{Cite journal|last=Irwan|first=|date=Juni 2019|title=Pertunjukan Barongsai pada Cap Go Meh oleh Masyarakat Tionghoa di Kota Makassar|url=https://jurnalwalasuji.kemdikbud.go.id/index.php/walasuji/article/download/34/19|journal=Walasuji|volume=10|issue=1|pages=3–4|doi=10.36869/wjsb.v10i1.34|access-date=2020-09-09|archive-date=2020-05-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20200507155813/https://jurnalwalasuji.kemdikbud.go.id/index.php/walasuji/article/download/34/19|dead-url=yes}}</ref>
 
=== Festival lampion ===
Perayaan ini dirayakan dengan jamuan besar dan berbagai kegiatan. Di [[Taiwan]] ia dirayakan sebagai [[Festival Lampion]]. Di [[Asia Tenggara]] ia dikenal sebagai [[hari Valentine]] Tionghoa, masa ketika wanita-wanita yang belum menikah berkumpul bersama dan melemparkan [[jeruk]] ke dalam laut - suatu adat yang berasal dari [[Penang]], [[Malaysia]].
 
== Galeri ==
== Cap Go Meh di Singkawang ==
<gallery>
Berkas:FESTIVAL CAP GO MEH 2020 at SINGKAWANG.jpg|Cap Go Meh di Singkawang Kalimantan Barat
</gallery>
 
== Referensi ==
Perayaan Cap Goh Meh di [[Singkawang]] biasanya ditandai dengan arak-arakan para [[Tatung]] menuju [[vihara]] atau [[klenten]]g. Perayaan dipercaya sudah dilaksanakan turun temurun sejak 200 tahun yang lalu. Para tatung berasal dari berbagai vihara yang tersebar di seluruh Singkawang, oleh karena itu tak heran kalau Singkawang juga mendapat julukan kota seribu kuil. Dalam 1 vihara atau klenteng kadang terdiri lebih dari 1 orang Tatung. Pagi hari di hari ke 15 ini, para Tatung akan berkumpul untuk melakukan sembahyang kepada Langit di altar yang sudah disiapkan. Perjalanan para Tatung di tandu dengan menggunakan tandu yang beralaskan pedang tajam atau paku tajam, sambil memamerkan kekebalan tubuhnya. Ada juga yang naik tangga pedang, biasanya terdiri dari 36 atau 72 pundak/tangga. Semakin bisa naik ke atas maka artinya semakin kuat juga ilmu Tatung tersebut. Kegiatan ini telah mulai dikembangkan sebagai [[objek pariwisata]] untuk menarik [[wisatawan domestik]] maupun mancanegara.
<references />
 
== Pranala luar ==
 
* [http://www.muditao.com/?L=blogs.blog&article=71 Sejarah Perayaan Lentera]
 
[[Kategori:Budaya Tionghoa]]
[[Kategori:Rintisan bertopik budaya]]
 
[[Kategori:Kata dan frasa Tionghoa]]
 
[[enKategori:ChapFestival Gohdi MeiTiongkok]]
[[Kategori:Kalender Tionghoa]]