Vitamin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Muhammad Anas Sidik (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(29 revisi perantara oleh 22 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Fruit_Stall_in_Barcelona_Market.jpg|jmpl|ka|200px|Buah-buahan sebagai sumber vitamin bagi tubuh.]]
'''Vitamin''' ({{lang-en|vital amine, vitamin}}) adalah sekelompok [[senyawa organik|senyawa]] organik berbobot molekul kecilrendah yang memiliki fungsi [[vital]] dalam [[metabolisme]] setiap [[organisme]],<ref name=vit2>{{cite web | title = Vitamin oleh Bono | url = http://www.vitamins-supplements.org/ | accessdate = 2010-04-07 }}</ref> yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh.
 
Nama inivitamin berasal dari gabungan kata [[bahasa Latin]] ''vita'' yang artinya "hidup" dan ''amina'' (''amine'') yang mengacu pada suatu [[gugus fungsi]] yang memiliki [[atom]] [[nitrogen]] (N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian.<ref name="definisi">{{cite web | url = http://imbang.staff.umm.ac.id/files/2010/02/Klasifikasi_dan_Metabilisme_vitamin_imbang.pdf | title = Rahayu ID. Klasifikasi, Fungsi dan Metabolisme Vitamin. | publisher = Universitas Pertanian dan Peternakan UMM | access-date = 2010-04-23 | archive-date = 2011-12-16 | archive-url = https://web.archive.org/web/20111216173756/http://imbang.staff.umm.ac.id/files/2010/02/Klasifikasi_dan_Metabilisme_vitamin_imbang.pdf | dead-url = yes }}</ref> Kelak diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki [[atom]] N. Dipandang dari sisi [[enzimologi]] (ilmu tentang [[enzim]]), vitamin adalah [[kofaktor]] dalam [[reaksi kimia]] yang di[[katalisasi]] oleh [[enzim]]. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara normal.<ref name=vitamin1>{{cite|title=Vitamin|publisher=US National Library of Medicine dan National Institue of Health|url=http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/vitamins.html}}</ref>
Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik. Vitamin tersebut antara lain vitamin A, C, D, E, K, dan B ([[tiamin]], [[riboflavin]], [[niasin]], [[asam pantotenat]], [[biotin]], [[vitamin B6]], [[vitamin B12]], dan [[folat]]).<ref name=vitamin1/> Walau memiliki peranan yang sangat penting, tubuh hanya dapat memproduksi [[vitamin D]] dan [[vitamin K]] dalam bentuk [[provitamin]] yang tidak aktif. Sumber berbagai vitamin ini dapat berasal dari [[makanan]], seperti [[buah|buah-buahan]], [[sayur]]an, dan [[suplemen makanan]].<ref name=vitamin1/>
 
Vitamin memiliki peranan spesifik di dalam tubuh dan dapat pula memberikan manfaat kesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak mencukupi, tubuh dapat mengalami suatu penyakit.<ref name=vitamin1/> Tubuh hanya memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan ini diabaikan maka [[metabolisme]] di dalam tubuh kita akan terganggu karena fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain.<ref name=definisi/> Gangguan kesehatan ini dikenal dengan istilah [[avitaminosis]].<ref name=avitaminosis>{{cite web | url = http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid1049690885,21310, | title = Siswono. 2003. Mikroskop Avitaminosis | publisher = ''[[Republika]]'' | access-date = 2010-04-23 | archive-date = 2010-06-12 | archive-url = https://web.archive.org/web/20100612023203/http://gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid1049690885,21310, | dead-url = yes }}</ref> Contohnya adalah bila kita kekurangan [[vitamin A]] maka kita akan mengalami kerabunan. Di samping itu, asupan vitamin juga tidak boleh berlebihan karena dapat menyebabkan gangguan metabolisme pada tubuh.<ref>{{cite web | url = http://www.vitamins-supplements.org/ | title = Suplemen Vitamin}}</ref>
 
== Sejarah ==
Baris 12:
 
=== Era penyembuhan empiris ===
Era pertama dimulai pada sekitar tahun [[1500]]-[[1570]] sebelum masehi.<ref name=era/> Pada masa itu, banyak ahli pengobatan dari berbagai bangsa, seperti [[Mesir]], [[Cina]], [[Jepang]], [[Yunani]], [[Roma]], [[Persia]], dan [[Bangsa Arab|Arab]], telah menggunakan ekstrak senyawa (diduga vitamin) dari [[hati]] yang kemudian digunakan untuk menyembuhkan penyakit kerabunan pada malam hari. Penyakit ini kemudian diketahui disebabkan oleh defisiensi vitamin A.<ref name="definisi>{{cite web | url = http:"//imbang.staff.umm.ac.id/files/2010/02/Klasifikasi_dan_Metabilisme_vitamin_imbang.pdf | title = Rahayu ID. Klasifikasi, Fungsi dan Metabolisme Vitamin. | publisher = Universitas Pertanian dan Peternakan UMM}}</ref> Walau pada masa tersebut ekstrak hati tersebut banyak digunakan, para ahli pengobatan masih belum dapat mengidentifikasi senyawa yang dapat menyembuhkan penyakit kerabunan tersebut. Oleh karena itu, era ini dikenal dengan era penyembuhan empiris (berdasarkan pengalaman).<ref name=sejarah3>{{cite web | title = Lima Era Sejarah Vitamin | url = http://www.vitamin-basics.com/index.php?id=5 | accessdate = 2010-04-05 }}</ref>
[[Berkas:Christiaan Eijkman.jpg|jmpl|kiri|150px|Christiaan Eijkman, salah satu tokoh penting dalam sejarah penemuan vitamin.]]
 
=== Era karakterisasi defisiensi ===
Perkembangan besar berikutnya mengenai vitamin baru kembali muncul pada tahun [[1890]]-an.<ref name=sejarah3/> Penemuan ini diprakarsai oleh Lunin dan [[Christiaan Eijkman]] yang melakukan penelitian mengenai penyakit [[defisiensi]] pada hewan. Penemuan inilah yang kemudian memulai era kedua dari lima garis besar sejarah vitamin di dunia.<ref name=era/> Penelitian mereka terfokus pada pengamatan penyakit akibat defisiensi senyawa tertentu. Beberapa tahun berselang, ilmuwan [[Sir Frederick G. Hopkins]] yang sedang melakukan analisis penyakit [[beri-beri]] pada hewan menemukan bahwa hal ini disebabkan oleh kekurangan suatu senyawa faktor pertumbuhan (''growth factor'').<ref name=sejarah1>{{cite web | url = http://inventors.about.com/library/inventors/bl_vitamins.htm | title = Mary Bellis. 2010. Vitamin, Production Method: The History of Vitamin }}{{Pranala mati|date=Maret 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Pada tahun [[1911]], seorang ilmuwan kelahiran [[Amerika Serikat|Amerika]] bernama [[Casimir Funk|Dr. Casimir Funk]] berhasil mengisolasi suatu senyawa yang telah dibuktikan dapat mencegah peradangan [[saraf]] ([[neuritis]]) untuk pertama kalinya.<ref>Challem Jack. 1997. The Past, Present and Future of Vitamins. http://www.thenutritionreporter.com/history_of_vitamins.html {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20051130103653/http://www.thenutritionreporter.com/history_of_vitamins.html |date=2005-11-30 }}</ref> Dr. Casimir juga berhasil mengisolasi senyawa aktif dari sekam [[beras]] yang diyakini memiliki aktivitas anti[[beri-beri]] pada tahun berikutnya. Pada saat itulah (dan untuk pertama kalinya), Dr Funk mempublikasikan senyawa aktif hasil temuannya tersebut dengan istilah ''vitamine'' (''vital'' dan ''amines''). Pemberian nama ''amines'' pada senyawa vitamin ini karena diduga semua jenis senyawa aktif ini memiliki gugus amina (''amine''). Hal tersebut kemudian segera disanggah dan diganti menjadi vitamin (dengan penghilangan akhiran huruf "e") pada tahun [[1920]].<ref>Kimpel PA. 2010. Vitamin: How Much is Too Much??. http://inventors.about.com/gi/dynamic/offsite.htm?site=http://iml.jou.ufl.edu/projects/Spring2000/Kimpel/vitamins.html{{Pranala mati|date=Januari 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
=== Masa keemasan ===
Baris 23:
 
=== Era karakterisasi fungsi dan produksi ===
Era keempat ditandai dengan banyaknya penemuan mengenai fungsi [[biokimia]] vitamin di dalam tubuh, perannya dalam makanan yang kita konsumsi sehari-hari, dan produksi komersial vitamin untuk pertama kalinya dalam sejarah.<ref name=sejarah3/> Pada tahun [[1930]]-an, para peneliti menemukan bahwa [[vitamin B2]] merupakan bagian dari “enzim kuning”. Vitamin B2 ini sendiri diperoleh dari ekstrak [[ragi]].<ref>Sullivan K. 2002. ''Vitamins and Minerals: A Practical Approach to a Health Diet and Safe Supplementation''. Harper Collins.</ref> Melalui penelitian ini juga, kelompok [[vitamin B]] diketahui berperan sebagai koenzim yang penting di dalam tubuh manusia. Produksi massal vitamin untuk pertama kalinya juga terjadi pada era ini. Dikomersilkan pertama kali oleh [[Tadeus Reichstein]] pada tahun [[1933]], vitamin C telah dijual kepada masyarakat luas dengan harga yang relatif murah sehingga terjangkau bagi khalayak ramai.<ref>Biografi Tadeus Richtein. Cartage. http://www.cartage.org.lb/en/themes/Biographies/MainBiographies/R/Reichstein/1.html {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20111229171941/http://www.cartage.org.lb/en/themes/Biographies/MainBiographies/R/Reichstein/1.html |date=2011-12-29 }}</ref> [[Vitamin C]] yang juga dikenal dengan istilah [[asam askorbat]] ini kemudian banyak dipakai sebagai suplemen makanan, penelitian, dan gizi tambahan bagi hewan ternak. Atas hasil penemuan ini, Tadeus Reichstein mendapatkan nobel di bidang Fisiologi – Pengobatan pada tahun [[1950]].<ref>The Nobel Foundation 1950. http://nobelprize.org/nobel_prizes/medicine/laureates/1950/reichstein-bio.html. Diakases pada 20 April 2010</ref>
 
=== Era penemuan nilai kesehatan vitamin ===
Baris 29:
 
== Berbagai vitamin ==
Secara garis besar, vitamin dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok besar, yaitu vitamin yang larut dalam [[air]] dan vitamin yang larut dalam [[lemak]]. Hanya terdapat 2 vitamin yang larut dalam air, yaitu B dan C, sedangkan vitamin lainnya, yaitu vitamin A, D, E, dan K bersifat larut dalam lemak.<ref name=vit1/> Vitamin yang larut dalam lemak akan disimpan di dalam jaringan [[adiposa]] (lemak) dan di dalam hati. Vitamin ini kemudian akan dikeluarkan dan diedarkan ke seluruh tubuh saat dibutuhkan. Beberapa jenis vitamin hanya dapat disimpan beberapa hari saja di dalam tubuh, sedangkan jenis vitamin lain dapat bertahan hingga 6 bulan lamanya di dalam tubuh.<ref name="vit1">{{cite web | title = Godam. 2006. Pengertian dan Definisi Vitamin | url = http://organisasi.org/pengertian_dan_definisi_vitamin_fungsi_guna_sumber_akibat_kekurangan_macam_dan_jenis_vitamin | accessdate = 2010-04-07 | archive-date = 2010-03-04 | archive-url = https://web.archive.org/web/20100304140119/http://organisasi.org/pengertian_dan_definisi_vitamin_fungsi_guna_sumber_akibat_kekurangan_macam_dan_jenis_vitamin | dead-url = yes }}</ref>
 
Berbeda dengan vitamin yang larut dalam lemak, jenis vitamin larut dalam air hanya dapat disimpan dalam jumlah sedikit dan biasanya akan segera hilang bersama aliran makanan. Saat suatu bahan pangan dicerna oleh tubuh, vitamin yang terlepas akan masuk ke dalam aliran darah dan beredar ke seluruh bagian tubuh. Apabila tidak dibutuhkan, vitamin ini akan segera dibuang tubuh bersama [[urin]].<ref name=vitaminkids>Nemours. 2010. Vitamin. http://kidshealth.org/kid/stay_healthy/food/vitamin.html#. Diakses pada 10 April 2010</ref> Oleh karena hal inilah, tubuh membutuhkan asupan vitamin larut air secara terus-menerus.
 
=== Vitamin A ===
[[Vitamin A]], yang juga dikenal dengan nama [[retinol]], merupakan vitamin yang berperan dalam pembentukkan [[indra penglihatan]] yang baik, terutama di malam hari, dan sebagai salah satu komponen penyusun [[pigmen]] [[mata]] di [[retina]]. Selain itu, vitamin ini juga berperan penting dalam menjaga kesehatan [[kulit]] dan [[imun]]itas tubuh.<ref name="vit1>{{cite web | title = Godam. 2006. Pengertian dan Definisi Vitamin | url = http:"//organisasi.org/pengertian_dan_definisi_vitamin_fungsi_guna_sumber_akibat_kekurangan_macam_dan_jenis_vitamin | accessdate = 2010-04-07 }}</ref> Vitamin ini bersifat mudah rusak oleh paparan panas, cahaya matahari, dan udara. Vitamin A banyak ditemukan pada [[susu]], [[ikan]], [[sayur]]-sayuran (terutama yang berwarna hijau dan kuning), dan juga [[buah]]-buahan (terutama yang berwarna merah dan kuning, seperti [[cabai merah]], [[wortel]], [[pisang]], dan [[pepaya]]).<ref name=vit2a"vit2b">{{cite web | title = http://www.vitamins-supplements.org/ | url = http://www.vitamins-supplements.org/ | accessdate = 2010-04-07 }}</ref>
 
Defisiensi vitamin A dapat menyebabkan [[rabun senja]], [[katarak]], [[infeksi]] [[saluran pernapasan]], dan penurunan daya tahan tubuh. Kelebihan vitamin A di dalam tubuh dapat menyebabkan ke[[racun]]an.<ref name=vit2/> Penyakit yang dapat ditimbulkan antara lain pusing-pusing, kerontokan rambut, kulit kering bersisik, dan pingsan.<ref name=vit3/> Selain itu, bila sudah dalam kondisi akut, hal ini dapat menyebabkan kerabunan, terhambatnya pertumbuhan tubuh, pembengkakan hati, dan [[iritasi]] kulit.<ref name=vit2/>
 
[[Berkas:Vegetarian diet.jpg|jmpl|kiri|150px|Sayur-sayuran hijau dan kacang-kacangan sebagai sumber vitamin A dan vitamin B yang tinggi.]]
==== Fungsi Vitamin A ====
Vitamin A memiliki beberapa fungsi penting dalam tubuh manusia, antara lain:
 
* Penting untuk kesehatan mata: Vitamin A diperlukan untuk menjaga kesehatan mata dan fungsi penglihatan. Vitamin A membantu membentuk pigmen yang diperlukan untuk penglihatan dalam kondisi cahaya redup dan gelap, serta membantu menjaga kelembaban di permukaan mata dan mencegah terjadinya kering pada mata.
* Mendukung kesehatan kulit: Vitamin A membantu menjaga kesehatan kulit dan mencegah terjadinya kulit kering dan bersisik. Vitamin A juga membantu memperbaiki jaringan kulit yang rusak, serta meningkatkan produksi kolagen dan elastin yang membuat kulit tampak lebih kencang dan lembut.
* Meningkatkan sistem kekebalan tubuh: Vitamin A diperlukan untuk menjaga kesehatan sistem kekebalan tubuh dan membantu melawan infeksi bakteri dan virus. Vitamin A juga membantu memperkuat sel-sel yang membentuk lapisan mukosa di dalam tubuh, sehingga mencegah terjadinya infeksi pada saluran pernapasan, pencernaan, dan kandung kemih.
* Mempertahankan kesehatan tulang dan gigi: Vitamin A membantu mempertahankan kesehatan tulang dan gigi dengan meningkatkan penyerapan kalsium dari makanan.
* Mendukung reproduksi: Vitamin A penting untuk perkembangan dan fungsi organ reproduksi, baik pada pria maupun wanita.
 
Namun, perlu diingat bahwa konsumsi vitamin A dalam jumlah yang berlebihan juga dapat berdampak negatif pada kesehatan, seperti terjadinya keracunan vitamin A yang dapat menyebabkan sakit kepala, mual, muntah, dan bahkan kerusakan organ tubuh seperti hati dan kulit. Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi vitamin A dalam jumlah yang tepat dan seimbang, sesuai dengan kebutuhan tubuh.
 
==== Mekanisme Kerja Vitamin A ====
Mekanisme kerja vitamin A melibatkan beberapa proses biokimia yang terjadi di dalam tubuh, antara lain:
 
* Penglihatan: Vitamin A diperlukan untuk membentuk pigmen visual rodopsin di retina mata, yang memungkinkan kita melihat dalam kondisi cahaya redup. Ketika cahaya masuk ke mata, rodopsin mengubah cahaya menjadi sinyal saraf yang dikirim ke otak, sehingga kita dapat melihat.
* Diferensiasi sel: Vitamin A juga berperan dalam diferensiasi sel, yaitu proses di mana sel-sel tubuh berubah bentuk dan fungsi untuk membentuk jaringan dan organ tubuh yang berbeda. Vitamin A membantu mengatur ekspresi gen dalam sel dan meningkatkan sintesis protein yang diperlukan untuk proses diferensiasi sel.
* Kekebalan tubuh: Vitamin A juga berperan dalam meningkatkan kekebalan tubuh dengan meningkatkan aktivitas sel-sel kekebalan tubuh seperti limfosit, neutrofil, dan makrofag. Vitamin A membantu menjaga integritas lapisan mukosa pada organ tubuh, yang menjadi pertahanan utama tubuh terhadap infeksi bakteri dan virus.
* Pertumbuhan dan perkembangan: Vitamin A penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh, terutama untuk pembentukan tulang, gigi, dan sel-sel darah. Vitamin A juga berperan dalam proses reproduksi dan perkembangan janin selama kehamilan.
* Antioksidan: Vitamin A juga memiliki sifat antioksidan, yang membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas dan polutan.
 
Namun, perlu diingat bahwa konsumsi vitamin A dalam jumlah yang berlebihan dapat berdampak negatif pada kesehatan, seperti terjadinya keracunan vitamin A yang dapat menyebabkan sakit kepala, mual, muntah, dan bahkan kerusakan organ tubuh seperti hati dan kulit. Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi vitamin A dalam jumlah yang tepat dan seimbang, sesuai dengan kebutuhan tubuh.[[Berkas:Vegetarian diet.jpg|jmpl|kiri|150px|Sayur-sayuran hijau dan kacang-kacangan sebagai sumber vitamin A dan vitamin B yang tinggi.]]
 
=== Vitamin B ===
Secara umum, golongan vitamin B berperan penting dalam metabolisme di dalam tubuh, terutama dalam hal pelepasan [[energi]] saat beraktivitas.<ref name=vitaminkidsa>http{{Cite web|url=https://kidshealth.org/kiden/stay_healthy/foodkids/vitamin.html#|title=Vitamins (for Kids) - Nemours KidsHealth|website=kidshealth.org|accessdate=19 Apr 2020}}</ref> Hal ini terkait dengan peranannya di dalam tubuh, yaitu sebagai senyawa [[koenzim]] yang dapat meningkatkan [[laju reaksi]] metabolisme tubuh terhadap berbagai jenis sumber energi. Beberapa jenis vitamin yang tergolong dalam kelompok vitamin B ini juga berperan dalam pembentukan [[sel darah merah]] ([[eritrosit]]). Sumber utama vitamin B berasal dari susu, gandum, ikan, dan sayur-sayuran hijau.<ref name=vit3>{{cite web | title = Higdon J. 2002. Vitamin | url = http://lpi.oregonstate.edu/infocenter/vitamins.html | publisher = [[Linus Pauling Institute]] | accessdate = 2010-04-09 }}</ref>
 
=== Vitamin B1 ===
[[Vitamin B1]], yang dikenal juga dengan nama [[tiamin]], merupakan salah satu jenis vitamin yang memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan membantu mengkonversi [[karbohidrat]] menjadi energi yang diperlukan tubuh untuk rutinitas sehari-hari. Di samping itu, vitamin B1 juga membantu proses metabolisme [[protein]] dan [[lemak]]. Bila terjadi defisiensi vitamin B1, kulit akan mengalami berbagai gangguan, seperti kulit kering dan bersisik.<ref name="vit1>{{cite web | title = Godam. 2006. Pengertian dan Definisi Vitamin | url = http:"//organisasi.org/pengertian_dan_definisi_vitamin_fungsi_guna_sumber_akibat_kekurangan_macam_dan_jenis_vitamin | accessdate = 2010-04-07 }}</ref> Tubuh juga dapat mengalami [[beri-beri]], gangguan saluran pencernaan, jantung, dan [[sistem saraf]]. Untuk mencegah hal tersebut, kita perlu banyak mengonsumsi banyak [[gandum]], [[nasi]], [[daging]], susu, [[telur]], dan tanaman [[kacang]]-kacangan. Bahan makanan inilah yang telah terbukti banyak mengandung vitamin B1.<ref name="vit2b>{{cite web | title = http:"//www.vitamins-supplements.org/ | url = http://www.vitamins-supplements.org/ | accessdate = 2010-04-07 }}</ref>
 
=== Vitamin B2 ===
Baris 52 ⟶ 73:
[[Vitamin B3]] juga dikenal dengan istilah [[niasin]]. Vitamin ini berperan penting dalam metabolisme [[karbohidrat]] untuk menghasilkan energi, metabolisme [[lemak]], dan [[protein]].<ref name=vitb>Vitamin and Health Supplements Guide. Supplements Store. http://www.vitamins-supplements.org/. Diakses pada 23 April 2010</ref> Di dalam tubuh, vitamin B3 memiliki peranan besar dalam menjaga kadar [[gula darah]], [[tekanan darah tinggi]], penyembuhan [[migrain]], dan [[vertigo]]. Berbagai jenis senyawa racun dapat dinetralisir dengan bantuan vitamin ini.<ref name=vitb/> Vitamin B3 termasuk salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada makanan hewani, seperti [[ragi]], hati, ginjal, daging unggas, dan ikan.<ref name=vit1/> Akan tetapi, terdapat beberapa sumber pangan lainnya yang juga mengandung vitamin ini dalam kadar tinggi, antara lain [[gandum]] dan kentang manis. Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan tubuh mengalami kekejangan, keram otot, gangguan sistem pencernaan, muntah-muntah, dan mual.<ref name=vit3/>
 
=== Vitamin TaiB5 ===
[[Vitamin B5]] ([[asam pantotenat]]) banyak terlibat dalam reaksi enzimatik di dalam tubuh. Hal ini menyebabkan vitamin B5 berperan besar dalam berbagai jenis metabolisme, seperti dalam reaksi pemecahan nutrisi makanan, terutama lemak.<ref name=era/> Peranan lain vitamin ini adalah menjaga komunikasi yang baik antara [[sistem saraf pusat]] dan [[otak]] dan memproduksi senyawa [[asam lemak]], [[sterol]], [[neurotransmiter]], dan [[hormon]] tubuh.<ref name=vitb/> Vitamin B5 dapat ditemukan dalam berbagai jenis variasi makanan hewani, mulai dari daging, [[susu]], [[ginjal]], dan hati hingga makanan nabati, seperti sayuran hijau dan [[kacang hijau]]. Seperti halnya vitamin B1 dan B2, defisiensi vitamin B5 dapat menyebabkan kulit pecah-pecah dan bersisik. Selain itu, gangguan lain yang akan diderita adalah keram otot serta kesulitan untuk tidur.<ref name=vit2/>
 
=== Vitamin B6 ===
[[Vitamin B6]], atau dikenal juga dengan istilah [[piridoksin]], merupakan vitamin yang esensial bagi pertumbuhan tubuh. Vitamin ini berperan sebagai salah satu senyawa [[koenzim A]] yang digunakan tubuh untuk menghasilkan energi melalui jalur sintesis [[asam lemak]], seperti [[spingolipid]] dan [[fosfolipid]].<ref name=vitbera/><ref name=eravitb/> Selain itu, vitamin ini juga berperan dalam metabolisme [[nutrisi]] dan memproduksi [[antibodi]] sebagai mekanisme pertahanan tubuh terhadap [[antigen]] atau senyawa asing yang berbahaya bagi tubuh.<ref name=vitb/> Vitamin ini merupakan salah satu jenis vitamin yang mudah didapatkan karena vitamin ini banyak terdapat di dalam [[beras]], [[jagung]], kacang-kacangan, daging, dan [[ikan]]. Kekurangan vitamin dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kulit pecah-pecah, keram otot, dan [[insomnia]].<ref name=vit3/>
 
=== Vitamin B12 ===
Baris 63 ⟶ 84:
=== Vitamin C ===
[[Berkas:VitaminC.jpg|jmpl|ka|180px|Buah jeruk, terkenal atas kandungan vitamin C-nya yang tinggi.]]
[[Vitamin C]] ([[asam askorbat]]) banyak memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh kita. Di dalam tubuh, vitamin C juga berperan sebagai senyawa pembentuk kolagen yang merupakan protein penting penyusun [[jaringan]] [[kulit]], [[sendi]], tulang, dan [[jaringan penyokong]] lainnya.<ref name=vitaminC>Naidu KA. 2003. Vitamin C in human health and disease is still mistery? An Overview. J Nutr 2:7</ref> Vitamin C merupakan senyawa [[antioksidan]] alami yang dapat menangkal berbagai [[radikal bebas]] dari [[polusi]] di sekitar [[lingkungan]] kita. Terkait dengan sifatnya yang mampu menangkal radikal bebas, vitamin C dapat membantu menurunkan laju [[mutasi]] dalam tubuh sehingga risiko timbulnya berbagai [[penyakit degenaratif]], seperti [[kanker]], dapat diturunkan.<ref>Stonehaven. 2008. Vitamin C: A powerful weapon in the prevention of degenerative disease. http://www.preventive-health-guide.com/vitamin-c.html {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100316134922/http://www.preventive-health-guide.com/vitamin-c.html |date=2010-03-16 }}. Diakses pada 20 April 2010</ref> Selain itu, vitamin C berperan dalam menjaga bentuk dan struktur dari berbagai jaringan di dalam tubuh, seperti [[otot]]. Vitamin ini juga berperan dalam penutupan luka saat terjadi pendarahan dan memberikan perlindungan lebih dari [[infeksi]] [[mikroorganisme]] [[patogen]].<ref name=vitaminC/> Melalui mekanisme inilah vitamin C berperan dalam menjaga kebugaran tubuh dan membantu mencegah berbagai jenis penyakit. Defisiensi vitamin C juga dapat menyebabkan gusi berdarah dan [[nyeri]] pada per[[sendi]]an. Akumulasi vitamin C yang berlebihan di dalam tubuh dapat menyebabkan [[batu ginjal]], gangguan saluran pencernaan, dan rusaknya sel darah merah.<ref name=vitaminC/>
 
=== Vitamin D ===
Baris 69 ⟶ 90:
 
=== Vitamin E ===
[[Berkas:VitaminETocopherol, alpha-.pngsvg|jmpl|ka|250px|[[Struktur molekul]] vitamin E]]
[[Vitamin E]] berperan dalam menjaga kesehatan berbagai jaringan di dalam tubuh, mulai dari jaringan kulit, mata, sel darah merah hingga hati. Selain itu, vitamin ini juga dapat melindungi paru-paru manusia dari [[polusi]] udara. Nilai kesehatan ini terkait dengan kerja vitamin E di dalam tubuh sebagai senyawa [[antioksidan]] alami. Vitamin E banyak ditemukan pada ikan, ayam, kuning telur, ragi, dan minyak tumbuh-tumbuhan. Walaupun hanya dibutuhkan dalam jumlah sedikit, kekurangan vitamin E dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang fatal bagi tubuh, antara lain ke[[mandul]]an baik bagi pria maupun wanita. Selain itu, saraf dan otot akan mengalami gangguan yang berkepanjangan.<ref name=vit3/><!--{{cite web | title = Higdon J. 2002. Vitamin | url = http://lpi.oregonstate.edu/infocenter/vitamins.html | publisher = [[Linus Pauling Institute]] | accessdate = 2010-04-09 }}</ref>-->
 
Baris 91 ⟶ 112:
| 1920 || Vitamin B<sub>2</sub> || [[Riboflavin]] || [[Telur]]
|-
| 1922 || [[Vitamin E]] || [[Tokoferol]] || [[Minyak mata bulir gandum]],<br />
|-
| 1926 || Vitamin B<sub>12</sub> || [[Sianokobalamin]] || Telur
Baris 111 ⟶ 132:
== Senyawa serupa vitamin ==
[[Berkas:Red blood cell on glass.jpg|jmpl|ka|200px|Sel darah merah, terbentuk sempurna oleh kontribusi vitamin B, C, dan E, serta asam para-aminobenzoat]]
Selain vitamin, tubuh juga memproduksi senyawa lain yang juga berperan dalam kelancaran [[metabolisme]] di dalam tubuh. Senyawa ini memiliki karakteristik dan aktivitas yang mirip dengan vitamin sehingga seringkalisering kali disebut dengan istilah senyawa serupa vitamin.<ref name="cyber-north.com">Vitamin Like Substances. http://www.cyber-north.com/vitamins/vitaminlike.html. Diakses pada 10 April 2010</ref> Perbedaan utamanya dengan vitamin adalah senyawa ini diproduksi tubuh dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Beberapa senyawa ini pernah diklasifikasikan ke dalam kelompok [[vitamin B kompleks]] karena kemiripan fungsi dan sumber makanannya. Akan tetapi, secara umum peranan senyawa serupa vitamin ini tidaklah sepenting vitamin.<ref>Vitamin Like Substances. http://www.name="cyber-north.com"/vitamins/vitaminlike.html. Diakses pada 10 April 2010</ref>
 
=== Kolina ===
Baris 126 ⟶ 147:
 
== Vitamin sebagai antioksidan ==
Semua jenis kehidupan di [[bumi]] memerlukan [[energi]] untuk dapat bertahan hidup. Untuk menghasilkan energi ini, makhluk hidup memerlukan bantuan berbagai substansi, salah satunya adalah [[oksigen]]. Oksigen terlibat secara langsung dalam [[metabolisme]] energi di dalam tubuh. Sebagai produk sampingannya, oksigen dilepaskan dalam bentuk yang tidak stabil. Molekul inilah yang dikenal dengan nama [[radikal bebas]] (''[[free radicals]]'').<ref name=penuaan2/> Oksigen yang tidak stabil memiliki [[elektron]] bebas yang tidak berpasangan sehingga bersifat reaktif. Kereaktifan oksigen ini sangat berbahaya bagi tubuh karena dapat mengoksidasi dan merusak [[DNA]], [[protein]], [[karbohidrat]], [[asam lemak]], dan membran sel di dalam tubuh. Sumber radikal bebas lainnya adalah asap [[rokok]], [[polusi]] lingkungan, dan [[sinar ultraviolet]].<ref name=freeradsor>UV Rays, Pollution and Smoking. 2010. http://www.globaltlp.com/?p=256{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
[[Berkas:Cigarette smoke.jpg|jmpl|ka|200px|Asap rokok, salah satu sumber radikal bebas yang dapat merusak jaringan tubuh, terutama paru-paru.]]
Tubuh memiliki beberapa mekanisme pertahanan terhadap senyawa radikal bebas ini untuk menetralkan efek negatifnya. Kebanyakan diantaranya adalah senyawa [[antioksidan]] alami, seperti enzim [[superoksida dismutase]], [[katalase]], dan [[glutation peroksidase]]. Antioksidan sendiri berarti senyawa yang dapat mencegah terjadinya peristiwa oksidasi atau reaksi kimia lain yang melibatkan molekul oksigen (O<sub>2</sub>).<ref>Antioxidant Vitamins: Benefits Not Yet Proved (editorial) NEJM vol 330 (15) Apr. 14, 1994. p 1080 - 1081</ref> Senyawa lain yang juga dapat berperan sebagai antioksidan adalah [[glutation]], [[CoQ10]], dan gugus tiol pada protein, serta vitamin.<ref name=freerad>George R. 2005. The best defense: free radicals from pollution and the sun take a terrible toll on your skin. Go on the offense with topical antioxidants. http://findarticles.com/p/articles/mi_m0NAH/is_5_35/ai_n13654081/</ref> Beberapa jenis vitamin telah terbukti memiliki aktivitas antioksidan yang cukup tinggi. Contoh vitamin yang banyak berperan sebagai senyawa antioksidan di dalam tubuh adalah vitamin C dan vitamin E.<ref name=era/>
Baris 132 ⟶ 153:
[[Vitamin E]] dapat membantu melindungi tubuh dari [[oksidasi]] senyawa radikal bebas.<ref name=freerad/> Vitamin ini juga mampu bekerja dalam kondisi kadar senyawa radikal bebas yang tinggi sehingga mampu dengan efisien dan efektif menekan reaksi perusakan jaringan di dalam tubuh melalui proses [[oksidasi]]. Di samping vitamin E, terdapat satu jenis vitamin lagi yang juga memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi, yaitu [[vitamin C]]. Vitamin ini berinteraksi dengan senyawa radikal bebas di bagian cairan [[sel]]. Selain itu, vitamin C juga dapat memulihkan kondisi tubuh akibat adanya reaksi oksidasi dari berbagai senyawa berbahaya.<ref name=freerad/>
 
Bila kadar radikal bebas di dalam tubuh menjadi sangat berlebih dan tidak lagi dapat diantisipasi oleh senyawa antioksidan maka akan timbul berbagai penyakit kronis, seperti [[kanker]], [[arterosklerosis]], [[penyakit jantung]], [[katarak]], [[alzhemeir]], dan [[rematikreumatik]].<ref name=penuaan2>{{cite web | title = Vitamin Antioksidan | url = http://www.vitamin-update.com/optimum-health-detail.cfm/id/2.html | accessdate = 2010-04-10 | archive-date = 2010-01-10 | archive-url = https://web.archive.org/web/20100110030623/http://www.vitamin-update.com/optimum-health-detail.cfm/id/2.html | dead-url = yes }}</ref> Bagi orang yang memiliki sejarah penyakit kronis tersebut dalam garis keturunannya, dianjurkan untuk mengonsumsi banyak makanan yang mengandung vitamin C dan E sebagai sumber senyawa antioksidan. Selain itu, [[suplemen]] makanan juga dapat turut membantu mengatasi masalah tersebut.
 
== Vitamin dan penuaan tubuh ==
Baris 140 ⟶ 161:
[[Mitokondria]] merupakan salah satu [[organel sel]] yang paling rentan mengalami kerusakan oleh senyawa oksigen reaktif (radikal bebas). Hal ini terkait dengan banyaknya reaksi pelepasan oksigen bebas di dalam organel ini yang merupakan pusat [[metabolisme]] [[energi]] tubuh.<ref name=penuaan2/> Banyak penelitian telah membuktikan bahwa tingkat kerusakan mitokondria ini berhubungan langsung dengan proses penuaan tubuh atau panjangnya umur suatu makhluk hidup. Selain itu, kerusakan [[DNA]] akibat reaksi oksidasi oleh radikal bebas juga turut berperan besar dalam peristiwa ini.<ref name=penuaan2/> Oleh karena itu, tubuh memerlukan suatu senyawa untuk menekan efek perusakan oleh radikal bebas.
 
Vitamin merupakan satu dari berbagai jenis senyawa yang dapat menghambat reaksi perusakan tubuh [http://alongabbay.com/my_supplements best bodybuilding supplements] oleh senyawa radikal bebas terkait dengan aktivitas antioksidannya. Asupan vitamin antioksidan yang cukup akan membantu tubuh mengurangi efek penuaan oleh radikal bebas, terutama oleh oksigen bebas yang reaktif.<ref name=penuaan1>{{cite web | title = Warner J. 2003. Myth vs. Reality on Anti-Aging Vitamins | url = http://www.medicinenet.com/script/main/art.asp?articlekey=51301 | accessdate = 2010-04-10 }}</ref> Selain itu, vitamin juga berkontribusi dalam menyokong [[sistem imun]] yang baik sehingga risiko terkena berbagai penyakit degeneratif dan penyakit lainnya dapat ditekan, terutama pada [[manula]]. Jadi, secara tidak langsung, asupan vitamin yang cukup dan seimbang dapat menciptakan kondisi tubuh yang sehat dan berumur panjang.
 
== Lihat pula ==
Baris 149 ⟶ 170:
 
== Pranala luar ==
* [http://vitamindeficiencys.com Vitamin Deficiency] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120101013200/http://vitamindeficiencys.com/ |date=2012-01-01 }}
* [http://www.vitamins-supplements.org/ Definisi, Karakteristik, Fungsi, dan Sumber Berbagai Jenis Vitamin]
* [http://www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/what-should-you-eat/vitamins/ The Nutrition Source Vitamins, oleh Harvard School of Public]
* [https://www.grandspa.net/2020/11/macam-macam-vitamin.html 13 macam jenis vitamin beserta fungsinya bagi tubuh]
 
{{Vitamin}}
Baris 158 ⟶ 180:
[[Kategori:Vitamin| ]]
[[Kategori:Metabolisme]]
[[Kategori:Nutrisi]]