Penyair Moehammad Abdoe
Bergabung 23 Oktober 2020
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
k ~ |
||
(3 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''[[Moehammad abdoe|Moehammad Abdoe]]'''<ref>Moehammad Abdoe</ref> <ref>[[Penyair Malam|Penyair]]</ref><ref>{{Cite news|last=Abdoe|first=Moehammad Abdoe|date=24-09-2020|title=Sajak-sajak Moehammad Abdoe|url=https://www.harianbhirawa.co.id/sajak-sajak-moehammad-abdoe/|work=Harian Bhirawa|access-date=24-09-2020}}</ref><ref>{{Cite book|last=Abdoe|first=Moehammad|date=2018|url=https://books.goole.com/books?id=moehammadabdoe|title=Mani Bunga Keranda|location=Yogyakarta|publisher=Galang Press|isbn=979-9341-56-6|pages=261|url-status=live}}</ref>(lahir di Malang, Jawa Timur) adalah penulis/penyair berkebangsaan Indonesia. Namanya dikenal luas melalui karyanya berupa cerita pendek dan puisi yang terbit di
▲Moehammad Abdoe mendalami dunia sastranya tidak lepas dari sosok guru (misterius) meliputi beberapa pulau, seperti; Pulau Buru, Madura, dan Jawa. Selain produktif menulis di halaman "Fiksi" Kompasiana, ia juga bergiat di beberapa komunitas, seperti; Dari Negeri Poci, Sanggar Purai (Tarian Sufi), Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia (Gembok), Komunitas Bisa Menulis (KBM), dan memelopori komunitas Pemuda Desa Merdeka (PDM 2015 hingga saat ini) yang banyak menghimpun dari kalangan seniman/musisi kota Malang dengan gerakan yang lebih mengangkat tema-tema sosial dan seni musik jalanan. Hingga saat ini, ia masih menetap tinggal di sebuah desa kecil di bawah lereng bukit kapur (Kalipare-Malang).
|