Proyek Semicolon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Asal-usul: menambahkan pranala dalam (QuickEdit)
Laindan (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Newcomer task: copyedit
 
(10 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Multiple issues|
{{Copy edit|for=menambahkan keterangan tempat, waktu dan kejadian|date=Februari 2023}}
{{Unfocused|date=Februari 2023}}
}}
{{Use mdy dates|date=February 2018}}{{Infobox organization
| name = Proyek Semicolon
Baris 12 ⟶ 16:
}}
[[File:ProjectSemicolonTrinitarianTattoo.jpg|thumb|upright|Tato semicolon.]]
'''Proyek ''Semicolon''''' adalah suatu gerakan yang membantu penderitanya dalam mengatasi kesulitan-kesulitan yang dialami, seperti [[Depresi (psikologi)|depresi]], [[frustrasi]], [[stres]], dan [[halusinasi]]. Proyek ''Semicolon'' menjadi motor penggerak untuk menyebar luaskanmenyebarluaskan gerakan inikesehatan mental di tengah masyarakat yang dinamis melalui [[dunia maya]].

Inisiator Proyek ''Semicolon'' pertama kali dicetuskan olehadalah Amy Bleuel pada 16 April 2013 yang telah mengalami depresi setelah kematian orang tuanya yangkarena bunuh diri.<ref>{{Cite web|title=You Are #NotAlone|url=https://www.huffpost.com/entry/you-are-notalone_b_9851836|website=The Huffington Post|access-date=7 Agustus 2022}}</ref>
 
== Asal-usul ==
Semicolon juga menjadi lambang gerakan kesehatan mental bernama Proyek Semicolon. Mengutip penjelasan yang ada situs ''New Jersey'', Proyek Semicolon adalah gerakan yang didedikasikan untuk menghadirkan harapan bagi mereka yang sedang berjuang dengan masalah kesehatan mental, seperti keinginan [[bunuh diri]], melukai diri sendiri, hingga kecanduan.
 
Gerakan ''semicolon'' dilakukan dengan menggambar [[tato]] simbol "titik koma" di suatu tempatbagian tubuh yang mudah terlihat di tubuh. Pergelangan tangan, pergelangan kaki, dan belakang telinga menjadi beberapa tempat yang kerap dipilih untuk penempatan tato tersebut. Gerakan semicolon memiliki moto khusus sebagai berikut:
 
“''Sebuah titik koma digunakan ketika seorang penulis bisa saja memilih untuk mengakhiri kalimat mereka, tetapi mereka memilih untuk tidak mengakhirinya. Penulisnya itu adalah kalian sendiri dan kalimat tersebut adalah hidup kalian''”.<ref>{{Cite web|date=22 Juli 2022|title=Arti Tato Titik Koma yang Penuh Makna Terkait Kesehatan Mental|url=https://kumparan.com/berita-hari-ini/arti-tato-titik-koma-yang-penuh-makna-terkait-kesehatan-mental-1yVk5GLpQhF/2|website=Kumparan|access-date=23 Maret 2023}}</ref>
 
Alasan organisasi bersangkutan memilih simbol “titik koma” karena simbol itu digunakan ketikabiasanya digunakan penulis seperti memilih untuk mengakhiri sebuah kalimat, tetapi ternyata tidak jadi. Ibaratnya, penulisnya adalah dirimu sendiri dan kalimatnya adalah hidupmu. Begitu pula maksud tato “titik koma” ini. Dia menjadi sebuah representasi fisik dari kekuatan seseorang dalam perjuangan batinnya.
 
Walaupun organisasi ini berbasis agama Kristen, Project Semicolon tidak mengeksklusifkan kepada agama tertentu saja. Pendirinya, Amy Bleuel, mengizinkan penganut agama lain mengikuti gerakan ini. Amy sendiri membidani gerakan tato ini sebagai penghormatan kepada ayahnya yang meninggal akibat bunuh diri ketika dia masih berusia 18 tahun. Kejadian ini benar-benar menyakitkan bagi Amy dan keluarganya. TakOleh pelak halkarena itu, membuatnyaia ingin memberikan dukungan dan bimbingan kepada orang lain yang berurusan dengan masalah yang sama.<ref>{{Cite news|last=Inez|date=12 Desember 2021|title=Apa Itu Semicolon? Bukan Sekadar Tanda Baca, Ini Arti Tren Tato Titik Koma|url=https://jateng.tribunnews.com/2021/09/12/apa-itu-semicolon-bukan-sekadar-tanda-baca-ini-arti-tren-tato-titik-koma|work=Tribun Jateng|access-date=23 Maret 2023}}</ref>
“''Sebuah titik koma digunakan ketika seorang penulis bisa saja memilih untuk mengakhiri kalimat mereka, tetapi mereka memilih untuk tidak mengakhirinya. Penulisnya itu adalah kalian sendiri dan kalimat tersebut adalah hidup kalian''”.
Alasan organisasi bersangkutan memilih simbol “titik koma” karena simbol itu digunakan ketika penulis seperti memilih untuk mengakhiri sebuah kalimat, tetapi ternyata tidak jadi. Ibaratnya, penulisnya adalah dirimu sendiri dan kalimatnya adalah hidupmu. Begitu pula maksud tato “titik koma” ini. Dia menjadi sebuah representasi fisik dari kekuatan seseorang dalam perjuangan batinnya.
Walaupun organisasi ini berbasis agama Kristen, Project Semicolon tidak mengeksklusifkan kepada agama tertentu saja. Pendirinya, Amy Bleuel, mengizinkan penganut agama lain mengikuti gerakan ini. Amy sendiri membidani gerakan tato ini sebagai penghormatan kepada ayahnya yang meninggal akibat bunuh diri ketika dia masih berusia 18 tahun. Kejadian ini benar-benar menyakitkan bagi Amy dan keluarganya. Tak pelak hal itu membuatnya ingin memberikan dukungan dan bimbingan kepada orang lain yang berurusan dengan masalah yang sama.
 
Dalam sebuah posting blog, Bleuel mengatakan bahwa kematian ayahnya “lebihlebih menyakitkannya dalam hidupnya dibanding apa pun yang pernah dialami”dialami. Mengingat perjuangannya sendiri, ayahnya, dan rasa sakit yang luar biasa sebagai anggota keluarga yang mengambil hidupnya sendiri, Amy mulai memberikan dukungan dan bimbingan kepada orang lain berurusan dengan masalah yang sama.{{butuh rujukan}}
 
Awalnya, penyematan tato ini diletakkan di pergelangan tangan, tetapi saat ini penyematannya bisa di bagian tubuh mana saja karena simbol tersebut sudah menjadi tanda untuk mewakili perjuangan penyakit mental. Sayangnya, Ammy Bleuel meninggal pada 2017 karena bunuh diri. Oleh karena itu, proyeknya mengenai semicolon sejak tahun [[2013]] masih tetap dikenang dan dilakukan hingga saat ini.{{butuh rujukan}}
 
Dari sinilah project ini berevolusi dari hanya goresan spidol di tangan kemudian permanen menjadi tatto. Jadi, jelas bahwa kaitan semicolon dan mental health itu memang erat karena semicolon yang merupakan simbol dari ''mental health'' yang mengalami gangguan.{{butuh rujukan}}
 
Melalui website resminya Project Semicolon menyatakan bahwa tanda yang diukir berbentuk tato ini mengingatkan mereka agar bisa mengendalikan dirinya masing-masing untuk terus mempertimbangkan hidup mereka ketika keinginan untuk menyakiti atau bunuh diri timbul di pikiran mereka.
 
Project Semicolon mengumpulkan dana untuk membantu memerangi stigma dan memberikan harapan dan cinta kepada mereka yang membutuhkan. Dusk Till Dawn Ink, sebuah toko tato di Calgary, bahkan menyumbangkan sebagian dari hasil tato titik koma ke Asosiasi [[Kesehatan]] Mental Kanada.<ref>{{Cite web|date=17 Agustus 2015|title=Dusk Till Dawn Ink Supports Local Mental Health Through Semi-Colon Project|url=https://cmha.calgary.ab.ca/blog/dusk-till-dawn-ink-supports-local-mental-health-through-semi-colon-project/|website=CMHA Calgary|access-date=23 Maret 2023}}</ref>
 
Sekarang, setelah sembilan tahun gerakan Project Semicolon resmi dimulai, tato “titik koma” sudah menyebar ke berbagai tempat. SebutSalah saja sepertisatunya seorang gadis bernama Heather Parrie yang merasa tertolong dengan gerakan ini. Dia menulis di blognya bahwa dia juga sedang berjuang untuk melawan depresi dan kecemasan. Dua hal tersebut membuatnya harus meninggalkan pekerjaan yang dicintainya karena sangat menghambat pekerjaannya.
 
== Fungsi ==
== Semicolon Sebagai Self Healing ==
Beberapa waktu yang lalu netizen sempat menyoroti tatto titik koma di salah satu bagian tubuh artis ibukota, yakni Ariel Tattum yang sempat membuat postitangan di instagram pribadinya. “''Hello. How’s everyone doing''?” (Hello, kalian sedang apa?),” tulis Ariel di keterangan foto yang diunggah pada Jumat (27/3/2020). Melansir ''Tribun Solo'' berjudul “Ariel Tatum Punya Tato Semicolon ‘Titik Koma’ di Pergelangan Tangan, Ini Makna Penting di Baliknya”.
 
=== Penyembuhan diri ===
Melalui tato tersebut, mereka menyatakan solidaritas dan mengingatkan diri sendiri akan perubahan positif yang telah dilakukan selama hidup. Salah satu yang ambil bagian dalam gerakan ini adalah Alex Bieger, seorang mantan pecandu narkoba. Menjelaskan keputusannya untuk menorehkan tato titik koma tersebut, Bieger berkata, “Ini adalah kali pertama mencoba mengakhiri hidupnya”.
Beberapa waktu yang lalu, netizen sempat menyoroti tattotato titik koma di salah satu bagian tubuh artis ibukota, yakni Ariel Tattum. yangMelalui sempat membuat postitanganpostingan di instagram pribadinya., dia menuliskan “''Hello. How’s everyone doing''?” (Hello, kalian sedang apa?),” tulis Ariel di keterangan foto yang diunggah pada Jumat (27/3/2020). Melansir ''Tribun Solo'' berjudul “Ariel Tatum Punya Tato Semicolon ‘Titik Koma’ di Pergelangan Tangan, Ini Makna Penting di Baliknya”<ref>{{Cite news|last=Nadhiron|first=Rifatun|date=2020-03-28|title=Ariel Tatum Punya Tato Semicolons 'Titik Coma' di Pergelangan Tangan, Ini Makna Penting Dibaliknya|url=https://solo.tribunnews.com/2020/03/28/ariel-tatum-punya-tato-semicolons-titik-coma-di-pergelangan-tangan-ini-makna-penting-dibaliknya?page=all|work=artikel onlina|access-date=2023-04-15}}</ref>.
 
MelaluiBagi komunitas yang menggunakan tato ini meyakini bahwa hal tersebut, merekamerupakan menyatakanbentuk solidaritas dan mengingatkanpengingat diri sendiri akan perubahan positif yang telah dilakukan selama hidup. Salah satu yang ambil bagian dalam gerakan ini adalah Alex Bieger, seorang mantan pecandu narkoba. Menjelaskan keputusannya untuk menorehkan tato titik koma tersebut, Bieger berkata, ''“Ini adalah kali pertama mencoba mengakhiri hidupnya”''.
Perlu kiranya remaja kita mendapat pemahaman yang baik tentang apa yang mereka alami agar mereka dapat membantu dirinya sendiri ketika menghadapi kekacauan yang dialami dengan baik dan tidak melukai dirinya sendiri.
 
Dalam pandangan agama tindakan melukai diri sendiri adalah tindakan yang haram. Mayoritas ulama berpendapat bahwa hukum melukai diri sendiri adalah haram. Hal ini dikarenakan perbuatan melukai diri termasuk aniaya, yang bisa mendatangkan ''mudharat'' tanpa ada manfaatnya.  Orang yang menyakiti diri sendiri dengan motif di atas hingga menyebabkan ''self injury'' (cedera), akan berpikir “daripada dia menyusahkan orang lain, lebih baik dia melampiaskannya kepada dirinya saja”.
 
Dalam perkembangannya, banyak di antara remaja kita terjebak dalam permasalahan pribadinya baik dengan orang tua, teman sebaya atau dengan lingkungan d isekitarnya. Fenomena remaja bermasalah setidaknya harus mendapat perhatian dari kita bersama, sehingga kejadian yang pernah dialami Amy Bleuel tidak terjadi kepada mereka.