Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k Perubahan kosmetik
Ayyasy Hasan (bicara | kontrib)
k Perbaikan kata
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(8 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{other|Ay (disambiguasi)}}
{{Infobox pharaoh
| Alt = Aya
| Name = Ay
|Image = Opening_of_the_Mouth_-_Tutankhamun_and_Aja-2.jpg
| Image = [[Berkas:PortraitStudyOfAy.png|200px]]
| ImageSize = 200
|Caption = Firaun Ay melakukan upacara Pembukaan Mulut pada pendahulunya, Tutankhamun. Dia mengenakan kulit Macan Tutul yang dikenakan oleh Imam Besar Mesir dan Khepresh, mahkota biru yang dikenakan oleh Firaun.
| Caption =
| NomenHiero = <hiero>nTr-i-t:f-i-A2-i-i</hiero>
| Nomen = ''Itinetjer Ay'' <br /> God's father, Ay
Baris 25 ⟶ 26:
| Monuments = [[Makam Selatan 25|Makam Amarna]]
}}
'''Ay''' adalah seorang [[firaun]] [[dinasti kedelapan belas Mesir|dinasti ke-18]] [[Mesir Kuno]]. Ia berkuasa selama empat tahun (kemungkinan 1323–1319 SM<ref>Erik Hornung, Rolf Krauss & David Warburton (editors), Ancient Egyptian Chronology (Handbook of Oriental Studies), Brill: 2006, p. 493</ref> atau 1327–1323 SM, tergantung kronologi mana yang dipakai), meskipun ia adalah penasihat dekat dua atau tiga firaunfir'aun sebelumnya. Ay juga merupakan kekuatan dibalik takhta [[Tutankhamun]]. Prenomen Ay atau nama kerajaan - Kheperkheperure - yang berarti "Keabadian adalah manifestasi dari Ra" sementara nama lahirnya Ay it-netjer dibaca sebagai "Ay, yaitu Ayah dari Dewa. Catatan dan monumen yang berhubungan dengan Ay jarang ditemui. Hal ini disebabkan karena masa kekuasaannya yang singkat. Selain itu, [[Horemheb]] (penerusnya) melancarkan ''[[damnatio memoriae]]'' terhadapnya dan firaunfir'aun lain yang berhubungan dengan [[periode Amarna]] yang tak populer.
 
== Asal ==
Ay diduga berasal asli Mesir dari [[Akhmim]]. Selama masa pemerintahannya yang singkat, ia membangun sebuah kapel pemotong batu di Akhmim dan mendedikasikannya kepada dewa setempat disana: [[(dewa) Min|Min]]. Ia kemungkinan adalah putra [[Yuya]], yang bekerja sebagai anggota imamat Min di Akhmin serta pengawas ternak dikota ini dan istri [[Tjuyu]].<ref>[{{Cite web |url=http://www.lind.org.zw/history/egyptiansite/Yuyu.htm |title=Egypt during the reign of Akhenaten] |access-date=2014-02-01 |archive-date=2016-03-04 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160304044243/http://www.lind.org.zw/history/egyptiansite/Yuyu.htm |dead-url=yes }}</ref> Jika demikian, Ay bisa saja memiliki hanya setengah darah Mesir dan setengah Suriah karena nama Yuya tidak biasa di Mesir dan sugestif dari latar belakang asing.<ref>Yuya's name was analysed by G. Maspero in "The Tomb of Iouiya and Austin" by Theodore M. Davis, Archibald Constable and Co. Ltd, 1907, pp. xiii–xiv</ref> Yuya adalah seorang bangsawan yang berpengaruh di istana kerajaan [[Amenhotep III]] yang diberi hak istimewa yang memiliki makam yang dibangun untuknya di [[Lembah Para Raja]] kemungkinan karena ia adalah ayahanda [[Tiye]], Ratu Amenhotep. Ada juga kesamaan yang dicatat di dalam kemiripan fisik monumen yang dikatikan dengan Ay dan orang-orang dari mumi Yuya, dan keduanya memiliki nama dan gelar yang serupa.<ref>Hindley, Marshall. ''Featured Pharaoh: The God's Father Ay'', <cite>Ancient Egypt</cite>, April/May 2006. p. 26</ref>
 
== Periode Amarna ==
Baris 45 ⟶ 46:
Ilmuwan Mesir yang bernama [[Bob Brier]] menduga bahwa Ay membunuh Tutankhamun untuk menyerap kekuasaannya, sebuah klaim yang datang dari hasil pemeriksaan X-ray tubuhnya yang dilakukan pada tahun 1968. Ia juga menuduh bahwa [[Ankhesenamun]] dan Pangeran bangsa Het yang akan menikah dengannya juga dibunuh atas perintahnya.<ref>Hawass, Zahi. "Scanning Tutankhamun", <cite>KMT</cite>. Volume 16, Number 2. p. 33. Summer 2005.</ref> Teori pembunuhan ini tidak diterima oleh semua ulama, dan CT-scan mumi yang lebih rinci lagi dilakukan oleh National Geographic (yang diterbitkan pada akhir tahun 2005) yang menyatakan bahwa Tutankhamun tidak meninggal dari pukulan ke kepalanya seperti yang diteorikan oleh Brier. Para peneliti forensik di National Geographic sebaliknya menyajikan sebuah teori baru bahwa Tutankhamun meninggal dari sebuah infeksi yang disebabkan oleh tulang yang patah dikakinya karena ia kerap digambarkan berjalan dengan tongkat karena [[spina bifida]], sebuah penyakit turun temurun yang berasal dari keluarga ayahandanya.<ref>Hawass, Zahi. "Scanning Tutankhamun", <cite>KMT</cite>. Volume 16, Number 2. p. 34. Summer 2005.</ref> Fragmen tulang yang ditemukan di tengkorak Tutankhamun yang paling masuk akal adalah akibat dari kerusakan post-mortem yang disebabkan oleh pemeriksaan awal Howard Carter pada raja kecil tersebut "''karena mereka tidak menunjukkan bukti pelumuran dengan cairan pembalseman yang digunakan untuk mengawetkan Firaun setelah meninggal''."<ref>[http://news.nationalgeographic.com/news/2005/03/0308_050308_kingtutmurder.html] [http://news.nationalgeographic.com/news/2005/03/0308_050308_kingtutmurder_2.html] King Tut Not Murdered Violently, CT Scans Show, National Geographic, March 8, 2005.</ref> Namun Brier telah menyatakan bahwa fragmen tulang pada tengkorak tersebut tidak relevan dengan masalah apabila Tutankhamun mati terbunuh, mengakui bahwa kemungkinan tersebut disebabkan oleh pembalseman. Bukti Brier yang ia sajikan atas pembunuhan adalah sebuah tempat gelap yang terdapat pada dasar tengkorak yang menunjukkan adanya pukulan di atas kepala. Dr. Gerald Irwin setuju dengan Brier pada titik ini. ("The Murder of Tutankhamen" (March, 1999) ISBN 0-425-16689-9)
 
Bila hasil pemeriksaa CT-Scan telah diterbitkan, banyak ilmuwan menerima temuannya, tetapi beberapa masih percaya pada misteri kematian Tutankhamun jauh pada penyelesaian dan terus mendukung teori pembunuhan yang lebih tua. Ada berbagai buku yang baru-baru ini diterbitkan mengenai teori pembunuhan asli dan sengketa kesimpulan yang dicapai oleh Tim CT scan, meskipun juga mengutip cara lain pembunuhan, seperti keracunan.<ref>Haywood, John. <cite>The Penguin Historical Atlas of Ancient Civilizations </cite> p. 56. Penguin. 2005. ISBN 0-14-101448-2</ref><ref>King, Michael R., Cooper, Gregory M. <cite>Who Killed King Tut?: Using Modern Forensics to Solve a 3300-Year-Old Mystery (with New Data on the Egyptian CT Scan)</cite>, New Ed. 2006. ISBN 1-59102-401-3</ref> Pada tahun 2010, sebuah tim yang dipimpin oleh [[Zahi Hawass]] melaporkan bahwa ia telah meninggal dari suatu komplikasi yang disebabkan oleh [[malaria]] dan [[penyakit Köhler]] namun tim lainnya dari Bernhard Noct Institute untuk Tropical Medicine di Hamburg percaya bahwa kematiannya disebabkan oleh penyakit sel sabit.<ref>{{cite web|title=King Tut's Chariot travels to New York|url=http://www.drhawass.com/blog/press-release-king-tuts-chariot-travels-new-york|access-date=2014-02-02|archive-date=2010-07-31|archive-url=https://web.archive.org/web/20100731230154/http://www.drhawass.com/blog/press-release-king-tuts-chariot-travels-new-york|dead-url=yes}}</ref> Tutankhamun sangat mungkin meninggal akibat penyakit tersebut, yang dikombinasikan dengan infeksi pada lututnya. Ay juga dikebumikan di dalam makam yang ditujukan untuk Tutankhamun di Barat [[Lembah Para Raja]] ([[WV23|KV 23]]), dan Tutankhamun dimakam yang ditujukan untuk Ay di Timur [[Lembah Para Raja]] ([[KV 62]]).
 
== Memimpin sebagai Firaun ==
Baris 55 ⟶ 56:
Sebelum kematiannya, Ay menunjuk Nakhtmin untuk menggantikannya sebagai Firaun. Namun rencana Ay untuk suksesi berjalan tidak lancar karena Horemheb-lah yang menjadi raja terakhir Dinasti kedelapan belas bukan Nakhtmin. Fakta bahwa Nakhtmin adalah pewaris Ay yang terpilih sangat terlihat pada sebuah prasasti yang diukir pada patung pemakaman Nakhtmin dan istrinya yang kemungkinan dibuat dimasa pemerintahan Ay. Nakhtmin jelas-jelas diberikan gelar '''rpat''' (Putra Mahkota) dan '''zA nzw''' (Putra Raja).<ref>Wolfgang Helck, Urkunden der 18. Dynastie: Texte der Hefte 20-21 (Berlin: Akademie-Verlag, 1984), pp. 1908–1910</ref> Satu-satunya kesimpulan yang dapat ditarik disini adalah bahwa Nakhtmin adalah salah satu anak angkat Ay dan bahwa Ay mempersiapkan Nakhtmin sebagai ahli warisnya daripada Horemheb. Ilmuwan Mesir Aidan Dodson dan Dyan Hilton mengamati patung tersebut:
 
: "dirusak tanda-tanda untuk 'Putra Raja', dan telah terjadi perdebatan apakah akan dilanjutkan mengatakan 'Kush', membuat Nakhtmin raja muda Nubia, atau 'dari tubuhnya', membuatnya anak kerajaan yang sesungguhnya. Karena tidak ada bukti lain untuk Nakhtmin sebagai raja muda--dengan orang lain [Paser I][http://euler.slu.edu/Dept/Faculty/bart/egyptianhtml/kings%20and%20Queens/Viceroy_of_Kush_(or_Nubia).html] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070223054539/http://euler.slu.edu/Dept/Faculty/bart/egyptianhtml/kings%20and%20Queens/Viceroy_of_Kush_(or_Nubia).html |date=2007-02-23 }} dibuktikan di kantor pada periode ini juga--saran terakhir tampaknya yang lebih masuk akal. Karena Nakhtmin menyumbang benda-benda untuk pemakaman Tutankhamun tanpa gelar seperti itu, diikuti bahwa ia hanya menjadi putra raja selanjutnya, mungkin di bawah Ay. Teori ini didukung oleh bukti kerusakan patung Nakhtmin yang disengaja, karena Ay merupakan satu di antara firaun-firaun Amarna yang peninggalannya dirusak di bawah penguasa selanjutnya."<ref>Aidan Dodson & Dyan Hilton, The Complete Royal Families of Ancient Egypt, Thames & Hudson, (2004), p. 151</ref>
 
== Akibat ==
Baris 78 ⟶ 79:
* [http://www.osirisnet.net/tombes/pharaons/ay/e_ay.htm The Tomb of Ay]
 
{{DEFAULTSORT:Ay}}
{{Navigator Periode Amarna}}
 
{{DEFAULTSORT:Ay}}
[[Kategori:Kematian 1320-an SM]]
[[Kategori:Raja dinasti kedelapanbelas Mesir]]